Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Statistik Deskriptif Analisis Regresi

28 Tabel 3.2 Metode Skala Likert No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono 2012 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Kualitas Data Penelitian ini mengukur variabel-variabel menggunakan instrument kuesioner. Agar kualitas data dapat diketahui maka diperlukan adanya pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas pada kuesioner.

3.7.2 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner Ghozali, 2011. Valid tidaknya suatu kuesioner diukur dengan kemampuan mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kesioner tersebut. pengukuran validitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yang dipakai dalam penelitian ini merupakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel Ghozali, 2011. 29

3.7.3 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2011, uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabel atau tidaknya suatu kuesioner dilihat dari konsistensi atau kestabilan jawaban responden terhadap pertanyaan pada kuesioner. Reliabilitas suatu kuesioner dapat diketahui dengan melihat kriteria-kriteria dari nilai CronbachAlpha pada uji statistik. Kriteria tersebut adalah jika nilai cronbach alpha 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut reliabel. Selanjutnya, jika nilai Cornbach Alpha 0,60 maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut tidak reliabel.

3.7.4 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini, statistik deskriptif menyajikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari angka kisaran teoritis dan aktual, rata -rata teoritis dan rata-rata empiris, standar deviasi, dan analisis deskripsi jawaban dari responden. Dalam penelitian statistik deskriptif akan menyajikan gambaran dari karakteristik indikator-indikator yang digunakan yaitu penghargaan finansial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional yang ditampilkan pada tabel statistik deskriptif.

3.7.5 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik disebut juga dengan pengujian asumsi atas analisa multivariate. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang 30 harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square OLS. Tujuan dari dilakukannnya pengujian ini adalah untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Uji asumsi klasik ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.7.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal yaitu distibusi data dalam bentuk lonceng. Menurut Situmorang dan Lufti data yang baik adalah “ data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yaitu distribusi data tersebut tidak menceng ke kirir atau menceng ke kanan”. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak yakni dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Distribusi dapat dikatakan normal jika garis tren pada histogram berbentuk lonceng dan garis tren pada grafik normal probability plot tidak melenceng jauh dari garis tren. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi 0,05 maka data berdistribusi normal. Dalam Ghozali 2007 pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya 31 menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.5.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk melihat apakah ada korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina 2011 multikolinearitas adalah “situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya”. “Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolarance value dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Tolerance value adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya” Situmorang dan Lutfi, 2012. Sedangkan VIF menurut Erlina 2011 adalah “estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen”. “Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai toleransi 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10” Ghozali, 2007.

3.7.5.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup 32 tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan sebagai homoskedastisitas, sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas adalah dengan analisis grafik dan uji Park. Pada analisis grafik jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada analisis uji park jika nilai signifikansi 0,05 maka data tidak mengalami heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Ghozali, 2007 menyatakan bahwa salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan nilai residualnya dan dasar untuk menganalisanya adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 33

3.7.6 Analisis Regresi

“Analisis regresi digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen” Situmorang dan Lutfi, 2012. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda karena model yang diujikan memiliki lebih dari satu variabel independen yang mempengaruhi satu variabel dependen. “Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan satu variabel terikat yang disebut Y” Situmorang dan Lutfi, 2012. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y =α+ β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + e Keterangan: Y : Pemilihan Karir menjadi Auditor α : Konstanta β : Koefisien Regresi X 1 : Penghargaan Finansial X 2 : Lingkungan Kerja X 3 : Pertimbangan Pasar Kerja X 4 : Nilai-nilai Sosial X 5 : Pengakuan Profesional e : Error 3.7.7 Uji Hipotesis 3.7.7.1 Uji Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

10 130 86

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR AKUNTAN PUBLIK Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 19

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 12

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 5

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 15

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Dalam Pemilihan Karir Menjadi Auditor Pada Instansi Swasta Dan Pemerintah

0 0 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 0 13

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Pemilihan Karir (Studi Empiris Pada Mahasiswa S-1 Akuntansi Semester Akhir Di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)

0 2 11