Identitas Pasien Pola KegiatanAktivitas Pola Eliminasi Analisa Data No.

17

B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. Biodata

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. K Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 45 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : Tamat SLTA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jalan Camar 2 No. 181 Tanggal Masuk RS : 26 Mei 2014 No. Register : 00.92.68.78 RuanganKamar : Kenanga 2IMZ Golongan Darah : B TB : 153 cm BB : 42 kg Tanggal Pengkajian : 2 Juni 2014 Diagnosa Medis : Hemiparise sinistra+stroke nonhemoragik

2. Tanda-Tanda Vital

a. Tekanan darah : 15090 mmHg b. Nadi : 90xmenit c. Pernafasan : 25xmenit d. Suhu tubuh : 36,7 c Universitas Sumatera Utara 18

II. Keluhan Utama

Pasien mengeluh tangan dan kaki sebelah kiri sulit untuk digerakkan pada pagi hari ketika pasien berada di dalam kamar mandi.

III. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh tangan dan kaki kiri sulit digerakkan dan pasien mengatakan tangan dan kaki kiri terasa kebas, pasien terlihat lemah dan tidak mampu menggerakkan tangan dan kaki kiri.

IV. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, tindakan pengobatan yang dilakukan adalah berobat ke rumah sakit dan dirawat di RS. Pirngadi Kota Medan disebabkan penyakit hipertensi selama 1 minggu.

V. Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan orang tua klien tidak pernah mengalami penyakit hipertensi, jantung, dan diabetes militus. Orang tua pasien meninggal disebabkan karena sudah tua dan tidak mengalami penyakit yang sama.

VI. Kemampuan Fungsi Motorik

Tangan dan kaki kiri pasien mengalami kelemahan

VII. Kemampuan Mobilitas Mobilitas

Tingkat Aktivitas Posisi miring 3 Duduk 3 Berdiri 4 Bangun 4 Berpindah tanpa bantuan 4 Universitas Sumatera Utara 19

VIII. Kemampuan Rentang Gerak

Pengkajian rentang gerak Range Of Motion-ROM dilakukan pada daerah tangan dan kaki yang mengalami kelemahan. 1. Bahu a. Adduksi: Gerakan lengan ke lateral dari posisi samping ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi yang paling jauh 2. Siku a. Fleksi: Angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah atas menuju bahu 3. Pergelangan Tangan a. Fleksi: Tekuk jari-jari tangan ke arah bagian dalam lengan bawah. b. Ekstensi: Luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksi. c. Hiperekstensi: Tekuk jari-jari tangan ke arah belakang sejauh mungkin. d. Abduksi: Tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atas. e. Adduksi: Tekuk pergelangan tangan ke arah kelingking, telapak tangan menghadap ke atas. Universitas Sumatera Utara 20 Lanjutan 4. Tangan dan Jari a. Fleksi: Buat kepalan tangan. b. Ekstensi: Luruskan jari. c. Hiperekstensi: Tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin. d. Abduksi: Kembangkan jari tangan. e. Adduksi: Rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi.

IX. Perubahan Intoleransi Aktivitas

Pada saat pasien dibantu duduk pasien mengeluh sakit pada kepala dan pasien tampak meringis, sakit yang dirasakan seperti benda tumpul dengan skala nyeri sedang yaitu 4.

X. Kekuatan Otot

Pada tangan dan kaki kiri didapat kekuatan otot 1 yaitu tidak ada gerakan, kontraksi dapat di palpasi atau dilihat.

XI. Perubahan Psikologis A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan ia yakin dapat sembuh dari penyakitnya. B. Konsep Diri a. Gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai bagian tubuhnya. b. Ideal diri : Pasien mengatakan ia ingin sembuh dan ingin cepat kumpul bersama keluarga. c. Harga diri : Pasien mengatakan dapat menerima keadaan dirinya yang sekarang. d. Peran diri : Pasien adalah seorang istri dan ibu dari kedua orang anaknya. Universitas Sumatera Utara 21 e. Identitas : Pasien sadar bahwa dirinya adalah wanita dan merupakan anggota masyarakat.

XII. Pemeriksaan Integumen

Pasien mengeluh rasa panas dan gatal pada bagian yang mengalami kelemahan, kelembaban berlebih di temukan di bagian yang mengalami tekanan karena imobilisasi dan kulit terasa panas dan kemerahan.

XIII. Pemeriksaan Neurologi

1. Nervus Olfaktorius N I Pasien dapat mengidentifikasi bau makanan. 2. Nervus Optikus N II Pasien dapat melihat dan membaca jelas. 3. Nervus Okulomotorius N III, Nervus Trochlearis N IV, Nervus Abdusen N VI Pasien dapat menggerakkan bola mata kesegala arah. 4. Nervus Trigeminus N V Tidak ada paralisis di wajah dan tidak ada kesulitan mengunyah. 5. Nervus Fasialis N VII Pasien dapat menggembungkan kedua pipi. 6. Nervus Vestibulocochlearis N VIII Pasien dapat mendengar dengan baik. 7. Nervus Glossopharingeus N IX, Nervus Vagus N X Tidak ada kesulitan menelan. 8. Nervus Asesorius N XI Pasien tidak dapat menggangkat kedua bahu bersamaan dan tidak dapat menahan tekanan yang diberikan kepada pasien, pasien dapat menoleh kekanan dan kekiri. 9. Nervus Hipoglossus N XII Pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat mengerakkan lidah kesegala arah. Universitas Sumatera Utara 22

XVI. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1. Pola tidur

a. Waktu tidur : Malam pukul 21.00 WIB b. Waktu bangun : Pagi pukul 05.00 WIB c. Masalah tidur : Tidak ada keluhan d. Hal-hal yang mempermudah tidur : Pasien meminum air hangat dan keadaan yang nyaman dan lingkungan yang tenang 2. Pola Makanan dan Minuman a. Frekuensi makananhari : 3 kali sehari. b. Nafsuselera makan : Baik c. Nyeri ulu hati : Tidak ada. d. Alergi : Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan e. Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah f. Waktu pemberian makan : Waktu pemberikan makan pasien pagi pukul 7.00 WIB, siang pukul 12.00 WIB, dan malam 18.00 WIB g. Jumlah dan jenis makan : Porsi sedang dan jenis makan biasa h. Waktu dan pemberian cairanminum : Pasien mengatakan minum ketika pasien haus dan pasien terpasang infus RL 20 tts menit Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah

3. Pola KegiatanAktivitas

a. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total Pasien mandi dengan bantuan total dari perawat dan keluarga. Pada saat makan pasien butuh bantuan keluarga yaitu disuapi oleh anaknya. Pada saat eliminasi urine pasien menggunakan pampers. Pada saat eliminasi feses pasien dibantu total dari perawat dan keluarga. Pada saat ganti pakaian pasien membutuhkan bantuan total dari perawat dan keluarga. Universitas Sumatera Utara 23 b. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawatsakit Pasien jarang menunaikan ibadah sholat sebagaimana diwajibkan dalam agama islam tetapi pasien selalu berdoa untuk kesembuhannya.

4. Pola Eliminasi

a. BAB 1 Pola BAB : Normal 2 Karakter feses : Kuning, lunak 3 Riwayat perdarahan : tidak ada 4 BAB terakhir : 1 Juni 2014 5 Diare : Tidak diare 6 Pengguanaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksanatif b. BAK 1 Pola BAK : Terpasang Pampers 2 Karakter Urine : Kuning 3 Nyerirasa terbakarkesulitan BAK: Tidak ada 4 Pengunaan diuretik : Tidak ada 5 Upaya mengatasi masalah : Tidak ada Universitas Sumatera Utara 24

2. Analisa Data No.

Data Penyebab Masalah Keperawatan 1. DS : Pasien mengatakan tangan kiri dan kaki kiri sulit digerakkan dan terasa kebas DO : Tangan kiri dan kaki kiri pasien sulit digerakkan dan pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, kekuatan otot 1 yaitu tidak ada gerakan, kontraksi dapat dipalpasi atau dilihat, pasien memerlukan bantuan total dalam memenuhi kebutuhan mandi, makan, eliminasi, dan ganti pakaian Hipertensi Penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah Emboli serebral Stroke Defisit neurologis Kehilangan kontrol volunter Hemiparesis sinistra Gangguan mobilitas fisik Gangguan mobilitas fisik Universitas Sumatera Utara 25 2. DS : Pasien mengeluh sakit pada kepala dan timbul sekali-kali pada saat dibantu ketika pasien duduk DO : Pasien tampak meringis Lanjutan dengan skala nyeri 4 dan nyeri pada kepala yang dirasakan seperti benda tumpul Patofisiologi penyakit stroke Penurunan sirkulasi darah ke jaringan otak Peningkatan tekanan intrakranial Nyeri kepala Nyeri kepala 3. DS : Pasien mengeluh panas dan gatal pada ektremitas yang mengalami kelemahan DO : Tirah baring yang lama terjadi kelembaban yang berlebih, kulit terasa panas dan kemerahan Stroke non hemoragik Hemiparise sinistra Hambatan mobilisasi Penekanan jaringan setempat Resiko kerusakan integritas kulit Resiko kerusakan integritas kulit Universitas Sumatera Utara 26

3. Rumusan Masalah