Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

34

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan tindakan keperawatan langsung pada pasien Ny. K dengan diagnosa stroke non hemoragik diruang kenanga 2 RSUD dr. Pirngadi Medan dapat diambil beberapa kesimpulan. 1. Pengkajian dilakukan pada tanggal 2 Juni 2014 diruang kenanga 2 RSUD dr. Pirngadi Medan didapatkan keluhan pasien yaitu Pasien mengeluh tangan dan kaki kiri sulit digerakkan dan pasien mengatakan tangan dan kaki kiri terasa kebas, pasien terlihat lemah dan tidak mampu menggerakkan tangan dan kaki kiri dengan riwayat hipertensi 4 tahun yang lalu, tingkat aktifitas memerlukan bantuan, kekuatan otot 1 2. Berdasarkan data yang didapat diagnosa keperawatan yang muncul adalah Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak akibat kelemahan tangan dan kaki kiri ditandai dengan pasien mengatakan tangan dan kaki sebelah kiri sulit digerakkan, memiliki riwayat hipertensi, kekuatan otot 1, dan pasien memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhannya. 3. Perencanaan keperawatan untuk pasien dengan gangguan mobilitas fisik adalah kaji kekuatan ototkemampuan fungsional mobilitas sendi, dukung pasien dan keluarga untuk memandang keterbatasan dengan realistis, berikan penguatan positif selama aktivitas, ubah posisi pasien yang imobilisasi setiap 2 jam, dukung latihan ROM aktif, observasi tanda- tanda vital 4. Seluruh intervensi keperawatan sudah penulis lakukan dan evaluasi yang di dapat adalah pasien mengatakan sedikit mampu melakukan pergerakan, pasien sedikit dapat menggerakkan jari-jari tangannya, dengan tanda-tanda vital : TD : 12070mmHg, HR: 82xmenit, RR: 22xmenit, Temp: 36,5 C, dan masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian yaitu pasien dapat menggerakkan jari-jari tangan dan dapat mengepalkan tangan Universitas Sumatera Utara 35

B. Saran

a. Bagi Pelayanan Kesehatan Agar peran perawat lebih dioptimalkan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar mobilisasi sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar mobilisasi yang lebih buruk. b. Bagi Institusi Pendidikan Agar lebih meningkatkan pengayaan, penerapan, dan pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah jumlah buku tentang pemenuhan kebutuhan mobilisasi. c. Bagi Pasien dan Keluarga Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat selama proses pemberian asuhan keperawatan, diharapkan klien dan keluarga mandiri dalam mencegah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan bagi diri, keluarga maupun lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Universitas Sumatera Utara 36 DAFTAR PUSTAKA Batticaca, Fransisca B, 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: EGC Gofir, Abdul, 2009. Manajemen Stroke. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press Hidayat, Aziz Alimul, 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1. Jakarta: Salemba Medika Misbach, J, 2007. Pandangan Umun Mengenai Stroke. Dalam: Rasyid, A. Dan Soertidewi. L. eds. Unit Stroke. Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Hal 1-9. Jakarta: Balai Penerbit Universitas Indonesia Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul, Chayatin, 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC Potter Perry, 2005. Buku Ajar Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Vol.1, editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti Monica Ester. E4. Jakarta: EGC , 2006. Buku Ajar Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik Vol.2, editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Devi Yulianti, Intan Parulian. E4. Jakarta: EGC Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal–Bedah Brunner Suddarth. Vol. 3. E8. Jakarta: EGC Wilkinson, Judith M. dan Nancy R. Ahern, 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC, E9. Jakarta: EGC Universitas Sumatera Utara 37 Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN Hari Tanggal No. Dx Waktu Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Senin, 2 Juni 2014 1 15.00 15.40 16.30 17.00 1. Mengkaji kekuatan ototkemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1 2. Memberikan penguatan positif selama aktivitas yaitu memberikan semangat kepada pasien untuk melakukan pergerakan pada tangan dan kaki sebelah kiri 3. Memberikan latihan ROM pasif yaitu mengerakkan tangan dan kaki kiri pasien 4. Mengobservasi tanda-tanda vital setelah dilakukan ROM pasif

S: Pasien mengatakan