Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Legislasi

Sumatera Utara 38 Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Pemprovsu Dari 38 Perda yang ditetapkan hanya ada 4 Perda yang berasal dari usulan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Perda tersebut ialah : Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 6 Tahun 2014 tentang Perhotelan Provinsi Sumatera Utara menjadi Perseroan Terbatas PT Perda Dhirga Surya Sumatera Utara. Perda yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah banyak yang tidak berdasarkan urutan pada prolegda yang sudah ditetapkan tiap tahunnya.

C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Legislasi

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan lima orang anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 yang pernah menjabat di badan legislasi dan satu orang kepala bagian bidang hukum dan perundang – undangan di sekretariat DPRD yang terlibat langsung dalam pembentukan Perda mengatakan bahwa ada beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi hasil dari fungsi legislasi yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Universitas Sumatera Utara

I. Faktor Penghambat Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 Dari hasil penelitian ditemukan beberapa faktor, baik faktor dari dalam DPRD sendiri maupun faktor dari luar yang menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan fungsi legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014, yaitu : a. Peraturan perundang – undangan yang dibuat oleh tingkat pusat cenderung sering berubah – ubah. Sedangkan pembentukan Perda mengikuti peraturan perundang – undangan diatasnya. Contohnya Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan yang di ganti dengan Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan. Perubahan peraturan perundang – undangan ini menyebabkan sebanyak 178 Perda dibatalkan dikarenakan tidak sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. b. Penyusunan Prolegda untuk jangka panjang akan sulit dilakukan, karena sangat tergantung dari Peraturan Perundang-Undangan yang akan dibuat di tingkat pusat. Yang paling memungkinkan adalah penyusunan rencana revisipenyempurnaan Perda yang tidak berjalan dengan baik atau ditunda. c. Tidak semua rancangan peraturan daerah di masukan dalam Prolegda. Ada beberapa Perda yang sudah ditetapkan tidak termasuk ke dalam Prolegda dikarenakan dianggap penting dan mendesak sehingga harus di dahulukan. d. Kurang optimal melibatkan masyarakatstake holder dalam proses penyusunan dan pembentukan. Sosialisasi dan publikasi yg kurang optimal, baik dalam Universitas Sumatera Utara proses persiapan dan penyusunan, pada pembahasan di tingkat lembaga pembentuk Peraturan Daerah, maupun setelah disahkan dan diundangkan untuk dilaksanakan. e. Pemerintah Daerah melalui dinas terkait dianggap lebih mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakat. f. Sulitnya mendapat data lapangan dikarenakan terhalang proses administrasi dan birokrasi g. Pembentukan Perda memakan waktu yang cukup lama dan bahkan sampai tertunda dikarenakan melibatkan instasi lain, daerah lain dan bahkan campur tangan pusat. h. Minimnya dana yang ada untuk pembentukan Perda. i. Anggota DPRD tidak mengetahui Legislative Drafting, sehingga perlu bantuan tim pendamping atau tenaga ahli yang mengetahui dan menyebabkan dana pembentukan Perda semakin mahal.

II. Faktor Pendukung Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 Ada beberapa faktor pendukung baik faktor dari dalam DPRD sendiri maupun faktor dari luar yang mempengaruhi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 dalam melaksanakan fungsi legislasinya, yaitu : a. Adanya program dari pemerintah pusat untuk membekali Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Utara sebanyak dua kali dalam setahun. Universitas Sumatera Utara Program itu berisi penjelasan mengenai kedudukan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. b. Susun Prolegda dengan koordinasi Pemerintah Daerah, dengan segala masukan dari berbagai pihak dapat tertampung sehingga dapat tercipta suatu peraturan daerah yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. c. Adanya masa Reses yang dilakukan tiga kali dalam setahun untuk menampung aspirasi masyarakat, dan melihat langsung kebutuhan masyarakat. Kunjungan ini dilakukan ke masing – masing daerah pemilihan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara. Reses ini juga sebagai wadah untuk mensosialisasikan Perda yang sudah dibentuk dan ditetapkan. d. Adanya kegiatan Studi banding, kegiatan ini dilakukan untuk membandingkan dan melihat peraturan yang dapat di buat atau yang sudah di bentuk. Kunjungan ini dilakukan ke daerah provinsi lain. e. Adanya tenaga ahli yang dipersiapkan untuk membantu DPRD dalam proses pembentukan dan pengajuan Ranperda. f. Alat kelengkapan DPRD yaitu Badan Legislasi yang khusus untuk mengkaji setiap Ranperda yang dimasukkan ke dalam Prolegda maupun yang akan di tetapkan sebagi Perda. g. Adanya Sekretariat DPRD dibidang hukum dan perundang – undangan yang membantu DPRD mempersiapkan administrasi dan teknis dalam pembentukan Perda. Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan