BAB III PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPRD
A. Kedudukan, Fungsi, Keanggotaan dan Alat Kelengkapam DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 1. Kedudukan dan Fungsi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 -
2014
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Sumatera Utara mengatakan bahwa DPRD provinsi adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah provinsi. DPRD provinsi mempunyai fungsi tiga fungsi yaitu :
Fungsi Legislasi diwujudkan dalam pembentukan Perda bersama Gubernur ;
Fungsi Anggaran diwujudkan dalam bentuk merencanakan, menyusun dan menetapkan APBD bersama Pemerintahan Daerah
Fungsi
Pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan, Perda, APBD, Peraturan Gubernur dan kebijakan yang ditetapkan
oleh Pemerintahan Daerah ; Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di
Provinsi. 2. Keanggotaan dan Alat kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara
Periode 2009 – 2014
a. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 Menurut Partai Politik Asal
Universitas Sumatera Utara
Anggota DPRD provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Berikut daftar nama
– nama anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 .
Tabel 1 Daftar Nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara Periode 2009 – 2014
No Nama
Partai Politik 1
H. Arifin Nainggolan SH, M.Si, Partai Demokrat
2 Hj. Meilizar Latif, SE, MM
Partai Demokrat 3
M. Yusuf Siregar, SH Partai Demokrat
4 Nurhasanah, S.Sos
Partai Demokrat 5
Drs. Tunggul Siagian Partai Demokrat
6 Enda Mora Lubis, SH
Partai Demokrat 7
Robert Nainggolan, SE, Ak Partai Demokrat
8 Drs. Hasbullah Hadi, SH. Sp.N,
Partai Demokrat 9
Drs. Tahan M Panggabean, MM Partai Demokrat
10 Guntur Manurung, SE
Partai Demokrat 11
H Marahalim Harahap, S.Ag Partai Demokrat
12 Salomo Tabah Ronal Pardede, SE
Partai Demokrat 13
Mustofawiyah, SE Partai Demokrat
14 Drs Kairul Fuat, BA
Partai Demokrat 15
Dr. H. Amarullah Nasution, SE, MBA Partai Demokrat
16 Hj. Ida Budiningsih, SH
Partai Demokrat 17
Drs Khairul Fuat, BA Partai Demokrat
18 Tiaisah Ritonga
Partai Demokrat 19
Palar Nainggolan, SH Partai Demokrat
20 Sopar Siburian, SH
Partai Demokrat 21
Ir. John Hugo Silalahi, MM Partai Demokrat
22 Megalia Agustina
Partai Demokrat
Universitas Sumatera Utara
No Nama
Partai Politik 23
Layari Sinukaban Partai Demokrat
24 H. Saleh Bangun
Partai Demokrat 25
T. Dirkhansyah Abu Subhan Ali, SE Partai Demokrat
26 Dra. Ristiawati
Partai Demokrat 27
Drs H. Rahmat P. Hasibuan Partai Demokrat
28 M. Faisal, SE
Partai Golkar 29
Hj. Syafrida Fitrie, SP, M.SP Partai Golkar
30 Hj. Evi Dian
Partai Golkar 31
Helmiati Partai Golkar
32 Isma Padly Ardya Pulungan S.Ag, SH
Partai Golkar 33
Ir. Chaidir Ritonga, MM Partai Golkar
34 Mulkan Ritonga
Partai Golkar 35
Biller Pasaribu Partai Golkar
36 H. Ajib Shah
Partai Golkar 37
H. Syahrul M Pasaribu Partai Golkar
38 Richard Eddy M Lingga
Partai Golkar 39
H.Hardi Mulyono Partai Golkar
40 Janter Sirait, SE
Partai Golkar 41
Sigit Pramono Asri, SE PKS
42 Taufik Hidayat
PKS 43
Siti Aminah Amd PKS
44 Muhammad Nasir
PKS 45
H. Muhammad Nuh PKS
46 H. Hidayatullah, SE
PKS 47
H Zulkarnaen, ST PKS
48 Nur Azizah Tambunan, SS
PKS 49
Amsal Nasution PKS
50 Andi Arba, S.Ag
PKS 51
Timbas, Amd PKS
Universitas Sumatera Utara
No Nama
Partai Politik 52
Ir. Tagor Pandapotan Simangunsong Partai PDIP
53 Brilian Moktar, SE
Partai PDIP 54
Drs Efendi S. Napitupulu Partai PDIP
55 H. Alamsyah Hamdani, SH
Partai PDIP 56
H. Syamsul Hilal Partai PDIP
57 H. M. Afan, SS
Partai PDIP 58
Edi Rangkuti Partai PDIP
59 Budiman Pardamean Nadapdap, SE
Partai PDIP 60
Japorman Saragih Partai PDIP
61 Ir Taufan Agung Ginting
Partai PDIP 62
Fahru Rozi Partai PDIP
63 Analisman Zaluku, S.sos, MSP Partai PDIP
64 Ir. H Kamaluddin Harahap, M.Si
Partai PAN 65
Zulkifli Husein Partai PAN
66 Muslim Simbolon, S,Ag
Partai PAN 67
Drs. Parluhutan Siregar Partai PAN
68 Maratua Siregar
Partai PAN 69
Irwansyah Damanik Partai PAN
70 Syahrial Harahap
Partai PAN 71
H. Rijal Sirait Partai PPP
72 H. Ali Jabar Napitupulu
Partai PPP 73
H. Fadly Nurzal S.Ag Partai PPP
74 Bustami HS, DTM
Partai PPP 75
H. Abul Hasan Marturidi Partai PPP
76 Ahmad Husen Hutagalung
Partai PPP 77
Nurul Azhar Lubis Partai PPP
78 Tonnies Sianturi, SP
Partai PDS 79
Arlene Manurung Partai PDS
80 Ir. Marasal Hutasoit
Partai PDS
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 berjumlah 100 orang yang terdiri dari 16 partai politik dengan jumlah anggota sebagai berikut :
1. Partai Demokrat
27 orang
2. Partai Golkar 13 orang
No Nama
Partai Politik 81
Tohonan Silalahi, SE, MM Partai PDS
82 Drs Darmawan Sembiring
Partai PDS 83
Musdalifah, B.Sc Partai Hanura
84 H. Zulkifli Efendy Siregar
Partai Hanura 85
Hamamisul Bahsan Partai Hanura
86 Aduhot Simamora
Partai Hanura 87
Suasana Dachi Partai Hanura
88 Ir Wasington Pane, M.Sc
Partai PPRN 89
Hj. Rahmianna Deli Pulungan Partai PPRN
90 Rooslynda Manurung
Partai PPRN 91
Rinawati Sianturi Partai PPRN
92 Imam B Nasution,SE
Partai Gerindra 93
Mulsyani, SH Partai Gerindra
94 H Yan Syahrin
Partai Gerindra 95
Sonny Firdaus, SH Partai PPIB
96 Abu Bokar Tambak, S.Ag, M.Hum
Partai PBR 97
Oloan Simbolon, ST Partai PPD
98 Pasiruddin Daulay
Partai PKB 99
Ferry Suando Tanuray Kaban Partai PBB
100 Restu Kurniawan Sarumaha Partai Pelopor
Universitas Sumatera Utara
3. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan PDIP 12 orang
4. Partai Keadilan Sejahtera
PKS 11 orang
5. Partai
Amanat Nasional
PAN 7 orang
6. Partai
Persatuan Pembangunan PPP
7 orang 7.
Partai Damai Sejahtera PDS 5 orang
8. Partai Hati Nurani Rakyat
Hanura 4 orang
9. Partai Peduli Rakyat Nasional PPRN
4 orang 10.
Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra
3 orang 11.
Partai Perhimpunan
Indonesia Baru PPIB 1 orang 12.
Partai Bintang Reformasi PBR
1 orang 13.
Partai Persatuan
Daerah PPD
1 orang 14.
Partai Kebangkitan Bangsa PKB
1 orang
Universitas Sumatera Utara
15. Partai Bulan Bintang PBB
1 orang 16.
Partai Pelopor 1 orang
Setiap anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara wajib menjadi anggota salah satu Fraksi.
85
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki 10 sepuluh Fraksi. Berikut gambaran daftar jumlah fraksi dan
anggotanya yang ada pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014.
Tabel 2 Komposisi Personalia Pimpinan dan Anggota Fraksi DPRD Provinsi
Sumatera Utara Periode 2009 – 2014
No Nama Fraksi
Nama Anggota Jabatan
1 Fraksi Demokrat
H. Saleh Bangun Penasehat
Palar Nainggolan, SH Penasehat
Drs. Tahan Panggabean, MM Ketua
Drs. H. Hasbullah Hadi, SH, M.Kn
Wakil Ketua I
No Nama Fraksi
Nama Anggota Keterangan
1 Fraksi Demokrat
Layari Sunikabah Wakil Ketua II
M. Yusuf Siregar, SH Sekretaris
Hj. Meilizar Latif, SE, MM Wkl. Sekretaris
I Enda Mora Lubis, SH
Wkl. Sekretaris II
Hj. Ida Budingsih, SH Bendahara
T. Dirkhansyah, SE, Ak Wkl. Bendahara
I
85
Pasal 31 ayat 2 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Dra. Ristiawati Wkl. Bendahara
II H. Arifin Nainggolan,SH, M.Si
Anggota Nurhasannah, S.Sos
Anggota Drs. Tuggul Siagian
Anggota Robert Nainggolan, SE, Ak
Anggota Guntur Manurung, SE
Anggota H. Marahalim Harahap, S.Ag,
M.Hum Anggota
Mustofawiyah, SE Anggota
Drs. H. Rahmad P. Hasibuan Anggota
Drs. H. Khairul Fuad, BA Anggota
Drs. Ahmad Ikhyar Hasibuan Anggota
Drs. H.Jamaluddin Hasibuan Anggota
Tiaisah Ritonga Anggota
Ramli Anggota
Sopar Siburian, SH, MH Anggota
Ir. John Hugo Silalahi, MM Anggota
Megalia Agustina Anggota
2 Fraksi Golkar
Ir. H. Chaidir Ritonga, MM Penasehat
H. Ajib Shah Ketua
Drs. Biller Pasaribu Wakil Ketua
Mulkan Ritonga Wakil Ketua
Janter Sirait, SE Wakil Ketua
M. Faisal , SE Sekretaris
Isma Padly, S.Ag, SH Wkl. Sekretaris
Hj. Helmiati Bendahara
Richard Eddy M. Lingga, SE Wkl. Bendahara
Hj. Syafrida Fitrie, SP, MSP Anggota
Universitas Sumatera Utara
Hj. Hardi Mulyono, SE, MAP Anggota
Sudirman Halawa, SH Anggota
Hj. Evi Diana Anggota
3 Fraksi PDI
Perjuangan Japorman Saragih
Penasehat Ir. Taufan Agung Ginting, MSP
Penasehat Eddi Rangkuti
Penasehat Budiman P. Nadapdap, SE
Ketua H. Syamsul Hilal
Wakil Ketua Analisman Zalukhu, S.Sos, MSP
Sekretaris H. Alamsyah Hamdani, SH
W. Sekretaris Brilian Moktar, SE
Bendahara M. Muhammad Afan, SS
Anggota Drs. Effendi S. Napitupulu
Anggota Ir. Tagor Pandapotan S
Anggota Fahru Rozi, SE
Anggota 4
Fraksi Keadilan Sejahtera
H. Sigit Pramono Asri, SE Penasehat
H. Muhammad Nuh, MSP Penasehat
H. Hidayatullah, SE Ketua
No Nama Fraksi
Nama Anggota Keterangan
Fraksi Keadilan Sejahtera
Hj. Nur Azizah Tambunan, SS Wakil Ketua
Amsal Nasution, B.Eng Sekretaris
H. Zulkarnain, ST Bendahara
Taufik Hidayat Anggota
Muhammad Nasir Anggota
Siti Aminah Amd, S.Pdi Anggota
Drs. H. Raudin Purba Anggota
Andi Arba, S.Ag Anggota
5 Fraksi PAN
Ir. H. Kamaluddin , M.Si Penasehat
Universitas Sumatera Utara
Drs. Parluhutan Siregar Ketua
Zulkifli Husein, SE Wakil Ketua
Irwansyah Damanik, SE Sekretaris
Muslim Simbolon, S. Ag Bendahara
Ir. H. Syahrial Harahap Anggota
6 Fraksi PPP
H. Ali Jabbar Napitulu Penasehat
Drs. H.Rijal Sirait Penasehat
H. Fadly Nurzal, S.Ag Ketua
Dtm. H. Abul Hasan Marturidi Wakil Ketua
H.Ahmad Hosen Hutagalung, MA
Sekretaris
Pasiruddin Daulay, SE Wakil
Sekretaris Drs. H. Butami HS
Anggota Nurul Azhar Lubis
Anggota 7
Fraksi PDS Tonnies Sianturi, SP
Ketua Tohonan Silalahi, SE, MM
Sekretaris Murni Elieser Verawati, SE, MM
Anggota Arlene Manurung, S.Pd
Anggota Drs. Darmawan Sembiring
Anggota No
Nama Fraksi Nama Anggota
Keterangan 8
Fraksi Hanura H. Zulkifli Efendi Siregar, M.Sc
Ketua H. Hamamisun Bahsan
Sekretaris Aduhot Simamora, ST
Bendahara Elezaro Duha
Anggota Musdalifah, BSc
Anggota 9
Fraksi PPRN Rooslynda Marpaung
Ketua Restu Kurniawan Sarumaha
Sekretaris Ir. Washington Pane, MSC
Anggota Rinawati Sianturi
Anggota
Universitas Sumatera Utara
Hj. Rahmianna Delima P, SE Anggota
10 Fraksi Gerindra
Bulan Bintang H. Yan Syahrin
Ketua Mulyani, SH
Wakil Ketua Ferry Suando Tanuray K, SE
Sekretaris Iman B. Nasution, SE
Anggota Abu Bokar Tambak, S.Ag,
M.Hum Anggota
Oloan Simbolon, ST Anggota
Sonny Fridaus, SH Anggota
Dari table 2 diatas dapat diketahui bahwa DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 memiliki 10 Fraksi. DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 memiliki 3 Fraksi gabungan, yaitu sebagai berikut :
1 Fraksi PPP, terdiri dari 7 anggota DPRD yang berasal dari Partai Persatuan
Pembangunan PPP dan 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa PKB
2 Fraksi Pelopor Peduli Rakyat Nasional, terdiri dari 4 anggota DPRD yang
berasal dari Partai Peduli Rakyat Nasional dan 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Pelopor
3 Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi, terdiri dari 3 anggota DPRD
yang berasal dari Partai Gerindra, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Bulan Bintang, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Persatuan
Daerah, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Bintang Reformasi.
Universitas Sumatera Utara
Fraksi – fraksi tersebut memiliki tugas sebagai berikut :
86
a. Menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masing-masing anggota
Fraksinya ; b.
Menentukan dan mengatur segala sesuatu yang menyangkut urusan Fraksi ;
c. Meningkatkan kualitas, kemampuan, efisiensi dan efektifitas kerja
para anggota ; d.
Memberikan pertimbangan kepada pimpinan DPRD mengenai hal-hal yang dianggap perlu berkenaan dengan bidang tugas DPRD, baik
diminta atau tidak diminta.
Fraksi dapat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pejabat dilingkungan Pemerintah Daerah dan lembaga lainya. Pembentukan Fraksi
dilaporkan kepada Pimpinan DPRD untuk diumumkan pada rapat paripurna, dan fraksi yang diumumkan ini bersifat tetap selama keanggotaan DPRD.
b. Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014
Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 diatur dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2010 tentang Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara , adalah sebagai berikut :
87
1. Pimpinan ;
2. Badan Musyawarah ;
3. Komisi ;
4. Badan Legislasi Daerah ;
5. Badan Anggaran ;
6. Badan Kehormatan ; dan
7. Alat Kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh Rapat
Paripurna DPRD.
86
Pasal 35 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
87
Pasal 36 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berikut akan diuraikan pengertian dan tugas dari masing – masing alat
kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014.
1 Pimpinan
Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil – Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang terdiri atas 1 orang Ketua dan 4 orang Wakil Ketua. Pimpinan memiliki tugas sebagai berikut :
88
a. Memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil siding untuk
diambil keputusan ; b.
Menyusun rencana kerja pimpinan dan mengadakan pembagian kerja antara Ketua dan Wakil Ketua ;
c. Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan
agenda dan materi kegiatan dari Alat Kelengkapan DPRD ; d.
Menjadi juru bicara DPRD terkait dengan kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD ;
e. Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD ;
f. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembagainstansi lainya ;
g. Mengadakan
konsultasi dengan
gubernur dan
pimpinan lembagainstansi lainya sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang
DPRD ; h.
Mewakili DPRD dan atau Alat Kelengkapan DPRD di pengadilan ; i.
Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitas anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan ;
j. Menyusun rencana anggaran DPRD bersama sekretariat DPRD yang
pengesahanya dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD ; dan k.
Menyampaikan laporan kinerja pimpinan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD yang khusus diadakan untuk itu.
2 Badan Musyawarah
Badan Musyawarah adalah Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara yang merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang
88
Pasal 41 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
bersifat tetap dan dibentuk pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD, mempunyai tugas sebagai berikut :
89
a. Menetapkan agenda DPRD untuk 1 satu tahun sidang, 1 satu masa
persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian
Rancangan Peraturan Daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan Rapat Paripurna DPRD untuk mengubahnya ;
b. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan
garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD ;
c. Meminta danatau memberikan kesempatan kepada Alat Kelengkapan
DPRD yang lain untuk meberikan keteranganpenjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing ;
d. Menetapkan jadwal secara rapat DPRD ;
e. Memberi saranpendapat untuk memperlancar kegiatan ;
f. Merekomendasikan pembentukan panitia khusus ;
g. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh Rapat Paripurna DPRD
kepada Badan Musyawarah ; h.
Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada Pimpinan Dewan dan Fraksi-fraksi.
3 Komisi
Komisi adalah Pengelompokan Anggota DPRD secara fungsional berdasarkan tugas
– tugas yang ada di DPRD Provinsi Sumatera Utara. Setiap anggota DPRD kecuali Pimpinan DPRD, wajib menjadi anggota salah satu
komisi. Komisi yang pada alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 5 komisi, yaitu sebagai berikut :
a. Komisi A bidang pemerintahan ;
b. Komisi B bidang perekonomian ;
c. Komisi C bidang keuangan ;
d. Komisi D bidang pembangunan ;
89
Pasal 47 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
e. Komisi E bidang kesejahteraan rakyat.
Pembidangan masing-masing komisi yaitu : a.
Komisi A, bidang pemerintahan meliputi :
90
1. Pemerintahan ;
2. Ketentraman dan ketertiban ;
3. Kependudukan ;
4. PeneranganPers ;
5. Hukum, perundang-undangan dan hak azasi manusia ;
6. Kepegawaian, Aparatur, Narkotika dan penanganan KKN ;
7. Perijinan ;
8. Sosial politik dan organisasi kemasyarakatan ;
9. Pertahanan ;
10. Perlindungan konsumen ;
11. Tata ruang wilayah provinsi dan kabupatenkota ;
b. Komisi B, bidang perekonomian meliputi :
91
1. Perekonomian ;
2. Perindustrian dan perdagangan ;
3. Pertanian ;
4. Perikanan ;
5. Peternakan ;
6. Perkebunan ;
7. Kehutanan ;
8. Pengadaan pangan dan logistik ;
9. Koperasi, pengusaha kecil dan menengah ;
10. Pertambangan dan energy produksi dan distribusi ;
11. Pengelolaan potensi danau dan wilayah laut daerah ;
12. Pariwisata dan ekonomi kreatif ;
c. Komisi C, bidang keuangan meliputi :
92
1. Keuangan ;
2. Perbankan ;
3. Perpajakan dan retribusi ;
4. Pemegang kas daerahperusahaan daerah ;
5. Perusahaan patungan ;
90
Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
91
Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
92
Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
6. Badan usaha dan penanaman modal ;
7. Pengawasan keuangan dan pembangunan daerah ;
8. Asset.
d. Komisi D, bidang pembangunan meliputi :
93
1. Komisi e, bidang Pembangunana dan tata ruang ;
2. Pekerjaan umum ;
3. Pengendalian lingkungan hidup ;
4. Perhubungan ;
5. Pertambangan dan energi eksplorasi dan eksploitasi ;
6. Perumahan rakyat ;
e. Komisi E, bidang kesejahteraan rakyat meliputi :
94
1. Ketenagakerjaan ;
2. Pendidikan ;
3. Kebudayaan ;
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi ;
5. Pemuda dan olah raga ;
6. Agama ;
7. Sosial ;
8. Kesehatan ;
9. Keluarga berencana ;
10. Pengembangan peranan perempuan ;
11. Mobilitas penduduk ;
12. Penanganan bencana.
Komisi memiliki tugas sebagai berikut :
95
a. Mengupayakan
terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
b. Melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah dan
rancangan keputusan DPRD ; c.
Memberikan saran dan pendapat terhadap kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran sementara serta usul rencana program
kerja dan anggaran para SKPD mitra kerja terkait kepada badan anggaran ;
d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan
APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi ;
93
Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
94
Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
95
Pasal 49 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
e. Melakukan
pengawasan terhadap
pelaksanaan pembangunan,
pemerintahan dan kemasyarakatan sesuai dengan bidang komisi masing-masing ;
f. Membantu
pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh Gubernur danatau masyarakat kepada
DPRD ; g.
Menerima, menampung dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat ;
h. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah ;
i. Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan
pimpinan DPRD ; j.
Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat ; k.
Mengajukan usul kepada pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi ;
l. Ruang
lingkup tugas dan mitra kerja komisi ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD ;
m. Memberikan laporan tertulis kepada pimpinan DPRD tentang hasil
pelaksanaan tugas komisi ; n.
Menyusun rencana kerja komisi setiap bulanya sebelum disahkan oleh Rapat Badan Musyawarah setelah disetujui oleh pimpinan DPRD ;
o. Menyampaikan hasil kerja selama tahun anggaran kepada pimpinan
dewan dan fraksi-fraksi. 4
Badan Legislasi Badan legislasi daerah adalah Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Sumatera Utara, merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk pada permulaan masa keanggotaan DPRD dan
permulaan tahun sidang dalam rapat paripurna DPRD yang bertugas untuk :
96
a. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar
urutan dan prioritas Rancangan Peraturan Daerah beserta alasannya untuk setiap Tahun Anggaran di lingkungan DPRD dengan
mempertimbangkan masukan dari Pemerintah daerah dan masyarakat ;
b. Koordinasi untuk penyusunan progam Legislasi Daerah antara DPRD
dan Pemerintah Daerah ; c.
Menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah usul prakarsa DPRD
berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan ;
96
Pasal 52 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
d. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
rancangan Peraturan Daerah yang diajukan Anggota, Komisi danatau gabungan Komisi sebelum Ranperda tersebut disampaikan kepada
Pimpinan DPRD ;
e. Memberikan pertimbangan terhadap Rancangan Peraturan Dacrah yang
diajukan oleh Anggota, Kornisi danatau gabungan Komisi, diluar prioritas Ranperda tahun berjalan atau di luar Rancangan Peraturan
Daerah yang terdaflar dalam program Legislasi Daerah ;
f. Melakukan
pembahasan, perubahan,
danatau penyempurnaan
Rancangan Perda yang secara khusus ditugaskan kepada Badan Legislasi ;
g. Mengikuti
perkembangan dan
melakukan evaluasi
terhadap pembahasan materi muatan rancangan peraturan daerah melalui
koordinasi dengan komisi danatau panitia khusus untuk disesuaikan dengan perkembangan masyarakat ;
h. Memberikan
masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan peraturan daerah usul Pemerintah Daerah yang ditugaskan oleh badan
musyawarah ; i.
Memberikan rekomendasi dan pertimbangan untuk membentuk Panitia Khusus pembahasan Peraturan Daerah atau Rancangan Peraturan
Daerah yang diajukan ke DPRD ; j.
Melakukan penyelarasan terhadap Ranperda yang akan disahkan
menjadi Perda ; k.
Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada pimpinan dewan dan fraksi-fraksi ;
l. Membuat
laporan kinerja dan inventarisasi pada masa akhir keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan
untuk dapat digunakan sebagai bahan oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya ;
5 Badan Anggaran
Badan Anggaran adalah Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, merupakan alat Kelengkapan DPRD yang
bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal rnasa jabatan keanggotaan DPRD. Penempatan Anggota DPRD dalam Badan Anggaran dan perpindahannya
ke Alat Kelengkapan DPRD lainya didasarkan atas usul fraksi dan dapat
Universitas Sumatera Utara
dilakukan setiap awal tahun anggaran. Badan Anggaranmemiliki tugas sebagai berikut :
97
a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD
kepada Gubernur dalam mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah paling lambat 5 lima bulan sebelum
ditetapkanya APBD ;
b. Melakukan
koordinasi kepada
komisi-komisi dalam
rangka Pembahasan Rancangan Kebijakan umun APBD, Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara serta usul Rencana Program Kerja dan Anggaran para SKPD mitra kerja Komisi-komisi ;
c. Memberikan
saran dan
pendapat kepada
Gubernur dalam
mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD;
d. Melakukan
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi menteri dalam negeri bersama tim anggaran pemerintah daerah ;
e. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah
terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh Gubernur untuk
dijadikan acuan dalam menyusun Rancangan APBD ;
f. Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam menyusun anggaran
belanja DPRD ; g.
Memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai pra
Rancangan APBD, rancangan APBD baik penetapan perubahan dan perhitungan APBD yang telah disampaikan oleh Gubernur ;
h. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah
terhadap draft rancangan APBD ; i.
Membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan APBD ;
j. Membahas dan mengevaluasi laporan triwulan Gubernur ;
k. Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada Pimpinan
Dewan dan fraksi-fraksi.
6 Badan Kehormatan
97
Pasal 54 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Badan Kehormatan adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Badan kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan Alat
Kelengkapan DPRD yang bersifat tetap mempunyai tugas :
98
a. Memantau dan mengevaluasi disiplin danatau kepatuhan terhadap
moral, kode etik danatau tata tertib DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas DPRD ;
b. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap
tata tertib danatau kode etik DPRD ; c.
Melakukan penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi atas pengaduan pimpinan DPRD, anggota DPRD danatau masyarakat ;
d. Melaporkan keputusan badan kehormatan atas hasil penyelidikan,
verifikasi dan klarifikasi sebagaiman dimaksud pada huruf c kepada Rapat Paripurna DPRD.
7 Alat Kelengkapan Lain
Alat Kelengkapan Lain adalah Alat Kelengkapan DPRD yang dibentuk oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam Rapat Paripurna DPRD. Dalam hal
diperlukan, DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain berupa panitia khusus, termasuk dalam hal urusan rumah tangga dewan, akuntabilitas keuangan daerah,
urusan aspirasi masyarakat serta urusan lainya. Panitia khusus sebagaimana dimaksud merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tidak tetap.
Selain terdiri dari anggota DPRD, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD, DPRD Provinsi Sumatera Utara juga memiliki
Sekertriat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah mempunyai
tugas melaksanakan
urusan Umum,
AdministrasiKesekretariatan, Administrasi Keuangan, Persidangan Dan Risalah, Informasi, Protokol, Hukum dan Perundang-Undangan dalam mendukung
98
Pasal 56 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai Kemampuan Keuangan Daerah.
Selain melaksanakan tugas di atas sekretaris DPRD juga menyelenggarkan fungsi sebagai berikut :
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD;
d. penyelenggara penyediaan dan pengoordinasian Tenaga Ahli yang
diperlukan oleh DPRD. Sekretariat Dewan terdiri dari beberapa bagian dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi, yaitu : a.
Sekretaris Dewan Sekretaris Dewan mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab
atas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
b. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekwanprovsu dalam penyelenggaraan
urusan administrasiketatausahaan,
perlengkapan, pendistribusian, perawatan dan rumah tangga. Bagian Umum menyelenggarakan
fungsi, sebagai berikut : a.
Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup Bagian Umum
Universitas Sumatera Utara
b. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada
Bagian Umum, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan c.
Penyelenggaraan pengadaan dan pengelolaan barangperlengkapan,
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan
d. Penyelenggaraan penyedia sarana dan prasarana pelaksanaan tugas
DPRD Provinsi e.
Penyelenggaraan pendistribusian barangperlengkapan kebutuhan
DPRD Provinsi f.
Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekretaris Dewan, sesuai bidang tugas dan fungsinya
g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang tugas
dan fungsinya h.
Penyelenggaraan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekwan, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan di bidang anggaran, verifikasi dan pembukuan
pengelolaan lembaga DPRD dan Sekwan. Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada
lingkup Bagian Keuangan
Universitas Sumatera Utara
b. Penyelenggaraan
pengelolaan databahan dalam penyempurnaan kebijakan-kebijakan dibidang keuangan
c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dalam
pengelolaan keuangan di lingkungan lembaga dan sekretariat DPRD, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
d. Penyelenggaraan penyusulan dan pengusulan Anggaran lembaga DPRD
dan Sekwan; e.
Penyelenggaran koordinasi penyusunan perencanaan dan program
kegiatan lembaga DPRD dan Sekwan; f.
Penyelenggaraan pengelolaan keuangan lembaga DPRD dan Sekwan g.
Penyelenggaraan pelaporan keuangan dan pelaporan kegiatan lembaga DPRD dan Sekwan
h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Sekwan sesuai bidang
tugas dan fungsinya i.
Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekwan sesuai bidang tugas dan fungsinya
j. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan
d. Bagian Persidangan dan Risalah
Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan persidangan pimpinan dan paripurna,
Universitas Sumatera Utara
persidangan komisi dan fraksi, risalah dan panitia DPRD. Bagian Persidangan dan Risalah, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada
lingkup Bagian Persidangan dan Risalah; b.
Penyelenggaraan pengolahan bahandata untuk penyempurnaan
kebijakan-kebijakan dibidang persidangan dan risalah; c.
Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dalam pengelolaan persidangan dan risalah, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan; d.
Penyelenggaraan fasilitasi dan persiapan rapat dan persidangan lembaga DPRD;
e. Penyelenggaraan penjadwalan rapatsidang dan peninjauan lembaga
DPRD; f.
Penyelengaraan penyusunan catatan dan resume rapat dan peninjauan lembaga DPRD;
g. Penyelengaraan pemberian masukan kepada Sekwan, sesuai bidang
tugas dan fungsinya; h.
Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
i. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan.
e. Bagian Informasi dan Protokol
Universitas Sumatera Utara
Bagian Informasi dan Protokol mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam menyelengarakan urusan informasi dan protokol dibidang
informasi, protokol dan hubungan antar lembaga, pelayanan masyarakat dan aspirasi. Bagian Informasi dan Protokol, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan
pembinaan, bimibingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Informasi dan Protokol;
b. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada
bagian Informasi dan Protokol sesuai, ketentuan peraturan perundang- undangan;
c. Penyelenggaraan pengumpulan dan penyampaian informasi kegiatan
anggota DPRD; d.
Penyelenggaraan keprotokolan dan hubungan antar lembaga; e.
Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi aspirasi masyarakat; f.
Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang
tugasdan fungsinya; h.
Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan
f. Bagian Hukum dan Perundang-undangan
Bagian hukum dan perundang-undangan mempunnyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan Hukum dan Perundang-
Universitas Sumatera Utara
undangan dibidang perundang-undangan dan Rancangan Peraturan Daerah, penyusunan produk hukum, pengkajian dan evaluasi. Bagian Hukum dan
Perundang-undangan, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan kepada staf pada
lingkup Bagian Hukum dan Perundang-undangan; b.
Penyelenggaraan pengelolaan databahan dibidang hukum dan
perundang-undangan; c.
Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan
penyelenggaraan Hukum dan perundang-undangan; d.
Penyelenggaraan penyusunan rancangan Keputusan DewanPimpinan Dewan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap produk hukum;
f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekretaris Dewan, sesuai
bidang tugas dan fungsinya; g.
Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekretaris Dewan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
h. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan.
B. Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD I. Proses dan Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah Periode 2009
– 2014
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Daerah Provinsi adalah salah satu produk hukum daerah yang bersifat pengaturan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama
Kepala Daerah. Dalam membuat suatu peraturan daerah DPRD dan pemerintah daerah harus tetap memperhatikan ketentuan hukum yang sudah ada. Hal ini agar
dalam pembuatan peraturan daerah DPRD dan Pemerintah Daerah mempunyai dasar hukum yang jelas.
Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perudang – Undangan merupakan dasar hukum dalam pembentukan peraturan
perundang – undangan di Indonesia termasuk pembentukan peraturan daerah.
Menurut Pasal 1 angka 1 Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perudang – Undangan , “ Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang – undangan
yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan,
pengundangan, dan penyebarluasan.” Undang
– Undang ini kemudian diganti oleh Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perudang
– Undangan. Menurut undang – undang ini pengertian pembentukan peraturan perundang
– undangan ialah dapat dilihat pada Pasal 1 angka 1 dalam Undang
– Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perudang
– Undangan yang berbunyi: “Pembentukan Peraturan Perundang
– undangan adalah pembuatan Peraturan perundang – undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan,
pengesahan atau penetapan dan pengundangan”. Setiap pembentukan peraturan perundang
– undangan di Indonesia disusun berdasarakan tahapan pembentukan
Universitas Sumatera Utara
peraturan perundang – undangan yang diuraikan pada pengertian pembentukan
peraturan perundang – undangan. Pembentukan Perda sebagai salah satu bentuk
dari peraturan perundang – undangan dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan
bersama kepala daerah harus mengikuti peraturan perundang - undangan tersebut. Perda merupakan salah satu dari produk hukum daerah. Menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah pada Pasal 1 angkat 1 menyatakan ;
“pembentukan produk hukum daerah adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan daerah yang dimulai dari tahap perencanaan, persiapan,
perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.” Peraturan menteri ini juga merupakan dasar hukum pembentukan perda.
Sesuai dengan Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – undangan dan kemudian digantikan dengan
Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan dan Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, terdapat dua mekanisme pengajuan rancangan perundang- undangan yaitu rancangan perda yang berasal dari Gubernur dan rancangan perda
yang berasal dari DPRD. Rancangan Perda yang berasal dari Gubernur diatur dalam Peraturan Presiden . Sedangkan Rancangan Perda yang berasal dari DPRD
diatur dalam peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan bahwa fungsi legislasi diwujudkan dalam membentuk suatu peraturan daerah bersama Kepala Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD ini menjadi dasar dari pembentukan dari Tata Tertib DPRD Provinsi
Sumatera Utara. Sesuai dengan Undang
– Undang No. 12 Tahun 2011 Pembentukan Peraturan Perundang
– Undangan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah,
dan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Sumatera Utara pembentukan Perda Provinsi Sumatera Utara oleh DPRD Periode 2009
– 2014 terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : a.
Tahapan Perencanaan Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
dilakukan dalam Program Legislasi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Program Legislasi Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut Prolegda adalah instrumen
perencanaan program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis.
99
Prolegda Provinsi memuat program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi dengan judul Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, materi yang diatur,
99
Pasal 1 angka 10 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan
Universitas Sumatera Utara
dan keterkaitannya dengan Peraturan Perundang – undangan lain. Materi yang
diatur serta keterkaitannya dengan Peraturan Perundang – undangan lainnya
merupakan keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang meliputi :
100
a. latar belakang dan tujuan penyusunan; b. sasaran yang ingin diwujudkan;
c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dan d. jangkauan dan arah pengaturan.
Kemudian dilakukan pengkajian dan penyelarasan lalu dituangkan dalam Naskah Akademik. Prolegda Provinsi ditetapkan untuk jangka waktu 1 tahun
berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi. Penyusunan dan penetapan Prolegda Provinsi dilakukan setiap tahun sebelum
penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi. Dalam penyusunan daftar rancangan peraturan
daerah dalam Prolegda provinsi didasarkan kepada :
101
a. perintah Peraturan Perundang-undangan lebih tinggi; b. rencana pembangunan daerah;
c. penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; dan d. aspirasi masyarakat daerah.
. Penyusunan Prolegda dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan DPRD.
102
Berdasarkan ketentuan tersebut Penyusunan Prolegda Provinsi ada yang dilaksanakan di lingkungan Pemerintah daerah dan ada juga yang dilaksanakan
oleh DPRD.
100
Pasal 33 ayat 2 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan
101
Pasal 35 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – undangan
102
Pasal 8 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
Universitas Sumatera Utara
a Penyusunan Prolegda di lingkungan Pemerintah daerah
Penyusunan Prolegda di lingkungan Pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Berikut uraian proses pembentukan Prolegda di Pemerintah daerah :
1 Kepala
daerah memerintahkan pimpinan SKPD menyusun Prolegda di lingkungan pemerintah daerah.
2 Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Perda.
3 Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi.
103
Penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah daerah dikoordinasikan
oleh Biro Hukum provinsi dan dapat mengikutsertakan instansi vertikal terkait. Instansi vertikal terkait sebagaimana dimaksud di atas, diikutsertakan apabila
sesuai dengan; kewenangan , materi muatan; atau kebutuhan dalam pengaturan.
104
Hasil penyusunan Prolegda kemudian diajukan oleh Biro Hukum Provinsi kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
105
Setelah itu kepala daerah provinsi Gubernur menyampaikan hasil penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah
daerah kepada Badan Legislasi Balegda melalui pimpinan DPRD. b
Penyusunan Prolegda di lingkungan DPRD Badan Legislasi yang menyusun Prolegda di lingkungan DPRD. Prolegda
ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Perda. Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan
103
Pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
104
Pasal 10 ayat 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
105
Pasal 10 ayat 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
Universitas Sumatera Utara
setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi.
106
Penyusunan Prolegda
antara pemerintah
daerah dan
DPRD dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara yaitu
badan legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Hasil
penyusunan Prolegda disepakati menjadi Prolegda dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Sumatera Utara. Prolegda Provinsi Sumatera Utara di
atas ditetapkan dengan Keputusan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 –
2014. Dalam Prolegda provinsi dapat dimuat daftar kumulatif terbuka yang
terdiri atas :
107
a. akibat putusan Mahkamah Agung;
b. APBD;
c. pembatalan atau klarifikasi dari Menteri Dalam Negeri; dan
d. perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi
setelah Prolegda ditetapkan. b.
Tahapan Penyusunan Rancangan Peratuan Daerah Ranperda dapat berasal dari DPRD atau
Gubernur.
108
Ranperda yang berasal dari DPRD atau Gubernur disertai penjelasan atau keterangan dan atau naskah akademik.
109
Ranperda tersebut
106
Pasal 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
107
Pasal 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
108
Pasal 114 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
109
Pasal 114 ayat 2 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
Universitas Sumatera Utara
diajukan berdasarkan program legislasi daerah.
110
Dalam keadaan tertentu, DPRD atau Gubernur dapat mengajukan Rancangan Peraturan Daerah provinsi di luar
Prolegda Provinsi.
111
Keadaan tertentu yang dimaksud ialah sebagai berikut : a.
untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam;
b. akibat kerja sama dengan pihak lain; dan
c. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atas
suatu Rancangan Perda yang dapat disetujui bersama oleh Balegda dan biro hukum provinsi.
112
Sebelum dilakukan
penyusunan Perda
maka terlebih
dahulu mempersiapkan Ranperda atau dapat dikatakan tahapan persiapan penyusunan.
Tahapan persiapan penyusunan ini dapat dilakukan di lingkungan pemerintah dan di lingkungan DPRD yaitu sebagai berikut :
a Persiapan Penyusunan Perda di Lingkungan Pemerintah Daerah
Persiapan penyusunan Perda di Lingkungan Pemerintah Daerah ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Adapun tahapan persiapan penyusunan Perda di lingkungan pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
110
Pasal 114 ayat 3 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
111
Pasal 114 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
112
Pasal 38 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – undangan
Universitas Sumatera Utara
1 Kepala daerah memerintahkan kepada pimpinan SKPD menyusun
Rancangan Perda berdasarkan Prolegda.
113
2 Pimpinan SKPD menyusun Rancangan Perda disertai naskah akademik
danatau penjelasan atau keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.
114
3 Rancangan Perda diajukan kepada Biro Hukum Provinsi.
115
4 Dalam hal Ranperda mengenai :
116
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. pencabutan Perda; atau
c. perubahan Perda yang hanya terbatas mengubah beberapa materi; hanya disertai dengan penjelasan atau keterangan yang memuat
pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.
5 Rancangan Perda yang disertai naskah akademik sebagaimana telah
melalui pengkajian dan penyelarasan, yang terdiri atas:
117
a. latar belakang dan tujuan penyusunan;
b. sasaran yang akan diwujudkan;
c. pokok pikiran, ruang lingkup, atau objek yang akan diatur; dan
jangkauan dan arah pengaturan.
6 Rancangan Perda yang berasal dari kepala daerah dikoordinasikan oleh
Biro Hukum provinsi untuk pengharmonisasian, pembulatan, dan
113
Pasal 16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
114
Pasal 17 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
115
Pasal 17 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
116
Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
117
Pasal 19 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
Universitas Sumatera Utara
pemantapan konsepsi.
118
7 Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi dapat
mengikutsertakan instansi
vertikal dari
kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.
119
8 Kepala daerah membentuk Tim Penyusunan Ranperda.
120
9 Ketua Tim melaporkan perkembangan Rancangan Perda danatau
permasalahan kepada sekretaris daerah.
121
10 Rancangan Perda provinsi yang telah dibahas harus mendapatkan paraf
koordinasi dari kepala Biro Hukum dan pimpinan SKPD terkait.
122
11 Pimpinan SKPD atau pejabat yang ditunjuk mengajukan Rancangan Perda
yang telah mendapat paraf koordinasi kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
123
12 Sekretaris daerah dapat melakukan perubahan danatau penyempurnaan
terhadap Rancangan Perda yang telah diparaf koordinasi
124
13 Perubahan dan atau penyempurnaan Rancangan Perda yang telah diparaf
118
Pasal 20 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
119
Pasal 20 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
120
Pasal 21 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
121
Pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
122
Pasal 23 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
123
Pasal 23 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
124
Pasal 24 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
Universitas Sumatera Utara
dikembalikan kepada SKPD pemrakarsa.
125
14 Hasil penyempurnaan Ranperda disampaikan kepada sekretaris daerah
setelah dilakukan paraf koordinasi oleh kepala biro hukum provinsi.
126
15 Sekretaris
Daerah menyampaikan Rancangan Perda yang telah disempurnakan kepada kepala daerah.
127
16 Kepala daerah menyampaikan Rancangan Perda kepada pimpinan DPRD
untuk dilakukan pembahasan.
128
17 Kepala daerah membentuk Tim asistensi pembahasan Rancangan Perda
129
18 Tim asistensi diketuai oleh sekretaris daerah atau pejabat yang ditunjuk
oleh kepala daerah.
130
b Persiapan Penyusunan Perda di Lingkungan DPRD
Adapun proses persiapan penyusunan Perda yang berasal dari DPRD adalah sebagai berikut:
1 Rancangan Perda yang berasal dari DPRD dapat diajukan oleh Anggota
DPRD , Komisi , Gabungan Komisi , atau Badan Legislasi Daerah.
131
125
Pasal 24 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
126
Pasal 24 ayat 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
127
Pasal 24 ayat 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
128
Pasal 25 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
129
Pasal 26 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
130
Pasal 26 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
131
Pasal 115 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2 Rancangan Peraturan Daerah disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan
DPRD disertai dengan naskah akademik, daftar nama dan tanda tangan pengusul, dan diberikan nomor pokok oleh Sekretariat DPRD.
3 Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah Provinsi mengenai :
132
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi ; b. pencabutan Peraturan Daerah Provinsi; atau
c.perubahan Peraturan Daerah Provinsi yang hanya terbatas
mengubah beberapa materi disertai dengan keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur.
4 Rancangan Perda yang disertai naskah akademik sebagaimana telah
melalui pengkajian dan penyelarasan, yang terdiri atas:
133
a. latar belakang dan tujuan penyusunan;
b. sasaran yang akan diwujudkan;
c. pokok pikiran, ruang lingkup, atau objek yang akan diatur;
dan; d.
jangkauan dan arah pengaturan. 5
Pimpinan DPRD menyampaikan kepada Badan Legislasi Daerah untuk dilakukan pengkajian.
6 Pimpinan DPRD menyampaikan hasil pengkajian yang dilakukan oleh
Badan Legislasi Daerah kepada Rapat Paripurna DPRD tetapi Ranperda yang sudah dikaji oleh Badan Legislasi harus disampaikan kepada semua
Anggota DPRD selambat – lambatnya 7 hari sebelum Rapat Paripurna
tersebut. 7
Dalam Rapat Sidang Paripurna DPRD , yang dilakukan ialah :
134
132
Pasal 56 ayat 3 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Peraturan
Pembentukan Perundang – undangan
133
Pasal 29 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
Universitas Sumatera Utara
a. pengusul
memberikan penjelasan mengenai Ranperda yang diusulkannya,
b. Fraksi dan anggota DPRD lainnya memberikan pandangan.
c. Kemudian pengusul memberikan jawaban atas pandangan Fraksi
dan anggota DPRD lainnya. 8
Dalam hal Rapat Paripurna DPRD memutuskan usul Ranperda berupa :
135
a. Presetujuan;
b. Persetujuan dengan perubahan; atau
c. Penolakan
9 Dalam hal persetujuan dengan perubahan, DPRD menugasi Komisi,
gabungan Komisi, Badan Legislasi Daerah, atau Panitia Khusus untuk menyempurnakan Ranperda tersebut.
10 Ranperda yang telah disiapkan oleh DPRD disampaikan dengan surat
Pimpinan DPRD kepada Gubernur untuk dilakukan tahap pembicaraan. Ranperda yang berasal dari Gubernur diajukan dengan surat Gubernur
kepada Pimpinan DPRD. Ranperda disiapkan dan diajukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
– undangan. Apabilah dalam masa sidang Gubernur dan DPRD menyampaikan Ranperda dengan materi yang sama maka
yang dibahas adalah Ranperda yang disampaikan oleh DPRD sedangkan
134
Pasal 115 ayat 6 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
135
Pasal 115 ayat 7 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera
Utara
Universitas Sumatera Utara
Ranperda yang disampaikan oleh Gubernur digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan.
136
Dalam penyusunan pembentukan perda Provinsi Sumatera Utara yang maka perlu dibentuk Panitia Khusus Pansus dan bekoordinasi dengan tim
pendamping. Dari hasil tersebut dibuatlah suatu draft Naskah Akademik dan Ranperda awal. Kemudian diadakan rapat-rapat internal pansus dan tim
pendamping, kemudian dimasukkan pendapat serta saran dari Gubernur maupun tim pendamping. Dalam proses ini, dilakukan
study banding
yang dapat dilakukan sebelum maupun sesudah rapat dengan tim tekhnis. Karena suatu perda sangat
erat hubungannya dengan masyarakat, maka perlu diadakan suatu
public hearing
dengan
stake holder
yang terkait. Masukan – masukan dari
public hearing
akan ditindak lanjuti dalam suatu rapat.
c. Tahapan Pembahasan
Rancangan Perda sebelum menjadi Perda harus dibahas oleh DPRD dan Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan bersama. Pembahasan dilakukan
melalui 2 tingkat pembicaraan, yaitu pembicaraan tingkat I dan tingkat II. Pembicaraan tingkat I meliputi penjelasan pimpinan komisi, pimpinan gabungan
komisi, pimpinan Balegda, atau pimpinan panitia khusus dalam rapat paripurna mengenai Rancangan Peraturan Daerah. Selanjutnya mendengarkan pendapat
Gubernur terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan fraksi memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pendapat kepala daerah. Pembahasan dilakukan
dalam rapat komisi, gabungan komisi, atau panitia khusus yang dilakukan
136
Pasal 117 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
bersama dengan kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya. Setelah pembicaraan tingkat I dilakukan seluruhnya, dilanjutkan dengan
pembicaraan tingkat II, pembicaraan ini mengenai pengambilan keputusan pada rapat paripurna. Pengambilan Keputusan dilakukan dengan cara musyawarah
mufakat. Apabilah setelah diadakan musyawarah mufakat belum dapat diambil keputusan maka dilakukan dengan suara terbanyak. Dalam hal Ranperda tidak
mendapat persetujuan bersama antara DPRD dan Gubernur, Ranperda tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPRD pada masa sidang yang sama.
d. Tahap Penetapan dan Pengundangan
Penyampaian Ranperda tersebut dilakukan paling lambat 7 hari terhitung sejak persetujuan bersama. Dengan telah tersampaikannya persetujuan Ranperda
tersebut maka Gubernur menetapkan Ranperda menjadi Perda dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 30 hari. Jika dalam 30 hari belum
mendapat tanda tangan dari Gubernur, maka Ranperda tersebut sah menjadi perda dan wajib diundangkan dalam Lembaran Daerah. Peraturan daerah yang telah
ditetapkan oleh kepala daerah agar memiliki kekuatan hukum dan mengikat masyarakat harus diundangkan dalam lembaran daerah yang dilakukan oleh
sekretaris daerah. Dengan diundangkannya dalam lembaran daerah maka setiap orang dianggap telah mengetahui perda dimaksud. Peraturan Daerah yang
berkaitan dengan APBD, pajak daerah, retribusi daerah, dan tata ruang daerah sebelum diundangkan dalam Lembaran Daerah harus dievaluasi oleh Kementerian
Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang – undangan.
Peraturan Daerah yang setelah diundangkan dalam Lembaran Daerah harus
Universitas Sumatera Utara
disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang
– undangan. Untuk jangka waktu yang diperlukan dalam pembentukan suatu Perda
tidak bisa ditentukan tergantung dengan Perda yang dibentuk, tetapi biasanya membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan untuk pembentukuan satu Perda.
II. Hasil Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014
Pelaksanaan fungsi legislasi yang dilaksanakan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara terdiri atas mengajukan rancangan peraturan daerah dan
menetapkan peraturan daerah. Rancangan peraturan daerah yang dihasilkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014 selama masa jabatan lima tahun disusun dalam Prolegda terlebih dahulu. Prolegda
Provinsi Sumatera Utara dibentuk sebagai pedoman dan acuan dalam pembuatan peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Gubernur
Sumatera Utara dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Prolegda juga dibuat untuk mempermudah DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam penyusunan perda
Provinsi Sumatera Utara dikarenakan telah tersusun dalam daftar berdasakan skala prioritas pembahasannya berdasarkan nomor urut.
Universitas Sumatera Utara
Berikut daftar prolegda yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Utara selama tahun 2009
– 2014.
Tabel 3 Program Legislasi Daerah Prolegda Provinsi Sumatera Utara 2009 - 2014
No. Prolegda
Tahun Jumlah
Prolegda yang
ditetapkan Keterangan
Inisiatif DPRD Inisiatif
Pemerintah 1
Tahun 2012 22 Prolegda
9 Ranperda 13 Ranperda
2 Tahun 2013
37 Prolegda 15 Ranperda
22 Ranperda 3
Tahun 2014 28 Prolegda
13 Ranperda 15 Ranperda
Keterangan : Penjabaran lebih lanjut mengenai judul Ranperda dalam Prolegda
yang sudah ditetapkan dapat dilihat pada lampiran halaman terakhir penulisan ini. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Prolegda Provinsi Sumatera
Utara mulai di bentuk pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dikarenakan pembentukan Prolegda dibentuk berdasarkan ketentuan Peraturan Pmerintah No.
16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD. Oleh karena itu, pada tahun 2009
– 2011 belum ada pembentukan program legislasi daerah. Pembentukan prolegda mulai dilakukan pada tahun 2011 yaitu pembentukan
Prolegda untuk tahun 2012.
Pelaksanaan fungsi legislasi daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara periode 2009
– 2014 dari beberapa Rancangan Perda yang sudah disusun dalam Prolegda menetapkan dan mengesahkan 38 Perda.
Berikut uraian Perda pertahun yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Daftar Perda Provinsi Sumatera Utara yang Ditetapkan Pada Periode 2009 -
2014 No.
Urut No. Perda
Judul Perda Keterangan
1 1 Tahun 2010
Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Usul
Pemprovsu 2
2 Tahun 2010 Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 Usul
Pemprovsu
3 3 Tahun 2010
Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
2010 Usul
Pemprovsu
4 4 Tahun 2010
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2011 Usul
Pemprovsu
5 1 Tahun 2011
Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara
Usul Pemprovsu
6 2 Tahun 2011
Pengendalian Pencemaran Udara Usul
Pemprovsu 7
4 Tahun 2011 Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010 Usul
Pemprovsu
8 3 Tahun 2011
Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
2011 Usul
Pemprovsu
Universitas Sumatera Utara
No. Urut
No. Perda Judul Perda
Keterangan
9 5 Tahun 2011
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2012 Usul
Pemprovsu
10 1 Tahun 2012
Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Usul Inisiatif DPRD-SU
11 2 Tahun 2012
Pertanggungjawaban Pelaksaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2011 Usul
Pemprovsu
12 3 Tahun 2012
Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran
2012 Usul
Pemprovsu
13 4 Tahun 2012
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun Anggaran 2013 Usul
Pemprovsu
14 1 Tahun 2013
Perubahan Nama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu menjadi Rumah
Sakit Jidwa Prof. Dr. H.ILDREM Usul
Pemprovsu
15 2 Tahun 2013
Pengelolaan Pertambangan Umum Usul
Pemprovsu 16
3 Tahun 2013 Pengelolaan Panas Bumi
Usul Pemprovsu
17 4 Tahun 2013
Pengelolaan Air Tanah Usul
Pemprovsu 18
5 Tahun 2013 Pedoman
Pembentukan dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara
Usul Inisiatif DPRD-SU
Universitas Sumatera Utara
No. Urut
No. Perda Judul Perda
Keterangan
19 6 Tahun 2013
Retribusi Daerah Usul
Pemprovsu 20
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2013-2033 Usul
Pemprovsu
21 8 Tahun 2013
Penanggulangan Bencana Daerah Usul
Pemprovsu 22
9 Tahun 2013 Pengelolaan Taman Hutan Raya
Bukit Barisan Usul
Pemprovsu 23
10 Tahun 2013 Perseroan Terbatas
Penjamin Kredit Daerah Provinsi Sumatera
Utara Usul
Pemprovsu
24 7 Tahun 2013
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012
Usul Pemprovsu
25 11 Tahun 2013 Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja
Daerah Provinsi
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013
Usul Pemprovsu
26 12 Tahun 2013 Pajak Rokok Provinsi Sumatera
Utara Usul
Pemprovsu 27
1 Tahun 2014 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Terpadu Provinsi Sumatera Utara Usul Inisiatif
DPRD-SU 28
2 Tahun 2014 Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014
Usul Pemprovsu
Universitas Sumatera Utara
No. Urut
No. Perda Judul Perda
Keterangan
29 3 Tahun 2014
Penyelenggaraan Perlindungan
Anak Usul
Pemprovsu 30
4 Tahun 2014 Penambahan Penyertaan Modal
Daerah Provinsi Sumatera Utara ke Dalam Modal Saham Perseroan
Terbatas PT
Perkebunaan Sumatera Utara
Usul Pemprovsu
31 5 Tahun 2014
Perda tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPJMD
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018
Usul Pemprovsu
32 6 Tahun 2014
Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah PD Perhotelan
Provinsi Sumatera Utara menjadi Perseroan Terbatas PT Dhirga
Surya Sumatera Utara Usul Inisiatif
DPRD-SU
33 7 Tahun 2014
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
Usul Pemprovsu
34 8 Tahun 2014
Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal
Usul Pemprovsu
35 9 Tahun 2014
Perubahan APBD TA.2014 Usul
Pemprovsu 36
10 Tahun 2014 APBD TA.2015 Usul
Pemprovsu 37
11 Tahun 2014 Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi
Usul Pemprovsu
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara 38
Perubahan Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1
Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara
Usul Pemprovsu
Dari 38 Perda yang ditetapkan hanya ada 4 Perda yang berasal dari usulan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009
– 2014. Perda tersebut ialah : Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Utara, Perda No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 1
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 6 Tahun 2014 tentang Perhotelan Provinsi Sumatera
Utara menjadi Perseroan Terbatas PT Perda Dhirga Surya Sumatera Utara. Perda yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah banyak yang tidak berdasarkan urutan
pada prolegda yang sudah ditetapkan tiap tahunnya.
C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Legislasi