Kedudukan, Fungsi, Keanggotaan dan Alat Kelengkapam DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

BAB III PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI DPRD

A. Kedudukan, Fungsi, Keanggotaan dan Alat Kelengkapam DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 1. Kedudukan dan Fungsi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 - 2014 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara mengatakan bahwa DPRD provinsi adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi. DPRD provinsi mempunyai fungsi tiga fungsi yaitu :  Fungsi Legislasi diwujudkan dalam pembentukan Perda bersama Gubernur ;  Fungsi Anggaran diwujudkan dalam bentuk merencanakan, menyusun dan menetapkan APBD bersama Pemerintahan Daerah  Fungsi Pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan, Perda, APBD, Peraturan Gubernur dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintahan Daerah ; Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di Provinsi. 2. Keanggotaan dan Alat kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014

a. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 Menurut Partai Politik Asal Universitas Sumatera Utara Anggota DPRD provinsi terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum. Berikut daftar nama – nama anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 . Tabel 1 Daftar Nama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 No Nama Partai Politik 1 H. Arifin Nainggolan SH, M.Si, Partai Demokrat 2 Hj. Meilizar Latif, SE, MM Partai Demokrat 3 M. Yusuf Siregar, SH Partai Demokrat 4 Nurhasanah, S.Sos Partai Demokrat 5 Drs. Tunggul Siagian Partai Demokrat 6 Enda Mora Lubis, SH Partai Demokrat 7 Robert Nainggolan, SE, Ak Partai Demokrat 8 Drs. Hasbullah Hadi, SH. Sp.N, Partai Demokrat 9 Drs. Tahan M Panggabean, MM Partai Demokrat 10 Guntur Manurung, SE Partai Demokrat 11 H Marahalim Harahap, S.Ag Partai Demokrat 12 Salomo Tabah Ronal Pardede, SE Partai Demokrat 13 Mustofawiyah, SE Partai Demokrat 14 Drs Kairul Fuat, BA Partai Demokrat 15 Dr. H. Amarullah Nasution, SE, MBA Partai Demokrat 16 Hj. Ida Budiningsih, SH Partai Demokrat 17 Drs Khairul Fuat, BA Partai Demokrat 18 Tiaisah Ritonga Partai Demokrat 19 Palar Nainggolan, SH Partai Demokrat 20 Sopar Siburian, SH Partai Demokrat 21 Ir. John Hugo Silalahi, MM Partai Demokrat 22 Megalia Agustina Partai Demokrat Universitas Sumatera Utara No Nama Partai Politik 23 Layari Sinukaban Partai Demokrat 24 H. Saleh Bangun Partai Demokrat 25 T. Dirkhansyah Abu Subhan Ali, SE Partai Demokrat 26 Dra. Ristiawati Partai Demokrat 27 Drs H. Rahmat P. Hasibuan Partai Demokrat 28 M. Faisal, SE Partai Golkar 29 Hj. Syafrida Fitrie, SP, M.SP Partai Golkar 30 Hj. Evi Dian Partai Golkar 31 Helmiati Partai Golkar 32 Isma Padly Ardya Pulungan S.Ag, SH Partai Golkar 33 Ir. Chaidir Ritonga, MM Partai Golkar 34 Mulkan Ritonga Partai Golkar 35 Biller Pasaribu Partai Golkar 36 H. Ajib Shah Partai Golkar 37 H. Syahrul M Pasaribu Partai Golkar 38 Richard Eddy M Lingga Partai Golkar 39 H.Hardi Mulyono Partai Golkar 40 Janter Sirait, SE Partai Golkar 41 Sigit Pramono Asri, SE PKS 42 Taufik Hidayat PKS 43 Siti Aminah Amd PKS 44 Muhammad Nasir PKS 45 H. Muhammad Nuh PKS 46 H. Hidayatullah, SE PKS 47 H Zulkarnaen, ST PKS 48 Nur Azizah Tambunan, SS PKS 49 Amsal Nasution PKS 50 Andi Arba, S.Ag PKS 51 Timbas, Amd PKS Universitas Sumatera Utara No Nama Partai Politik 52 Ir. Tagor Pandapotan Simangunsong Partai PDIP 53 Brilian Moktar, SE Partai PDIP 54 Drs Efendi S. Napitupulu Partai PDIP 55 H. Alamsyah Hamdani, SH Partai PDIP 56 H. Syamsul Hilal Partai PDIP 57 H. M. Afan, SS Partai PDIP 58 Edi Rangkuti Partai PDIP 59 Budiman Pardamean Nadapdap, SE Partai PDIP 60 Japorman Saragih Partai PDIP 61 Ir Taufan Agung Ginting Partai PDIP 62 Fahru Rozi Partai PDIP 63 Analisman Zaluku, S.sos, MSP Partai PDIP 64 Ir. H Kamaluddin Harahap, M.Si Partai PAN 65 Zulkifli Husein Partai PAN 66 Muslim Simbolon, S,Ag Partai PAN 67 Drs. Parluhutan Siregar Partai PAN 68 Maratua Siregar Partai PAN 69 Irwansyah Damanik Partai PAN 70 Syahrial Harahap Partai PAN 71 H. Rijal Sirait Partai PPP 72 H. Ali Jabar Napitupulu Partai PPP 73 H. Fadly Nurzal S.Ag Partai PPP 74 Bustami HS, DTM Partai PPP 75 H. Abul Hasan Marturidi Partai PPP 76 Ahmad Husen Hutagalung Partai PPP 77 Nurul Azhar Lubis Partai PPP 78 Tonnies Sianturi, SP Partai PDS 79 Arlene Manurung Partai PDS 80 Ir. Marasal Hutasoit Partai PDS Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwa anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 berjumlah 100 orang yang terdiri dari 16 partai politik dengan jumlah anggota sebagai berikut : 1. Partai Demokrat 27 orang 2. Partai Golkar 13 orang No Nama Partai Politik 81 Tohonan Silalahi, SE, MM Partai PDS 82 Drs Darmawan Sembiring Partai PDS 83 Musdalifah, B.Sc Partai Hanura 84 H. Zulkifli Efendy Siregar Partai Hanura 85 Hamamisul Bahsan Partai Hanura 86 Aduhot Simamora Partai Hanura 87 Suasana Dachi Partai Hanura 88 Ir Wasington Pane, M.Sc Partai PPRN 89 Hj. Rahmianna Deli Pulungan Partai PPRN 90 Rooslynda Manurung Partai PPRN 91 Rinawati Sianturi Partai PPRN 92 Imam B Nasution,SE Partai Gerindra 93 Mulsyani, SH Partai Gerindra 94 H Yan Syahrin Partai Gerindra 95 Sonny Firdaus, SH Partai PPIB 96 Abu Bokar Tambak, S.Ag, M.Hum Partai PBR 97 Oloan Simbolon, ST Partai PPD 98 Pasiruddin Daulay Partai PKB 99 Ferry Suando Tanuray Kaban Partai PBB 100 Restu Kurniawan Sarumaha Partai Pelopor Universitas Sumatera Utara 3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP 12 orang 4. Partai Keadilan Sejahtera PKS 11 orang 5. Partai Amanat Nasional PAN 7 orang 6. Partai Persatuan Pembangunan PPP 7 orang 7. Partai Damai Sejahtera PDS 5 orang 8. Partai Hati Nurani Rakyat Hanura 4 orang 9. Partai Peduli Rakyat Nasional PPRN 4 orang 10. Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra 3 orang 11. Partai Perhimpunan Indonesia Baru PPIB 1 orang 12. Partai Bintang Reformasi PBR 1 orang 13. Partai Persatuan Daerah PPD 1 orang 14. Partai Kebangkitan Bangsa PKB 1 orang Universitas Sumatera Utara 15. Partai Bulan Bintang PBB 1 orang 16. Partai Pelopor 1 orang Setiap anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara wajib menjadi anggota salah satu Fraksi. 85 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki 10 sepuluh Fraksi. Berikut gambaran daftar jumlah fraksi dan anggotanya yang ada pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Tabel 2 Komposisi Personalia Pimpinan dan Anggota Fraksi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 No Nama Fraksi Nama Anggota Jabatan 1 Fraksi Demokrat H. Saleh Bangun Penasehat Palar Nainggolan, SH Penasehat Drs. Tahan Panggabean, MM Ketua Drs. H. Hasbullah Hadi, SH, M.Kn Wakil Ketua I No Nama Fraksi Nama Anggota Keterangan 1 Fraksi Demokrat Layari Sunikabah Wakil Ketua II M. Yusuf Siregar, SH Sekretaris Hj. Meilizar Latif, SE, MM Wkl. Sekretaris I Enda Mora Lubis, SH Wkl. Sekretaris II Hj. Ida Budingsih, SH Bendahara T. Dirkhansyah, SE, Ak Wkl. Bendahara I 85 Pasal 31 ayat 2 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dra. Ristiawati Wkl. Bendahara II H. Arifin Nainggolan,SH, M.Si Anggota Nurhasannah, S.Sos Anggota Drs. Tuggul Siagian Anggota Robert Nainggolan, SE, Ak Anggota Guntur Manurung, SE Anggota H. Marahalim Harahap, S.Ag, M.Hum Anggota Mustofawiyah, SE Anggota Drs. H. Rahmad P. Hasibuan Anggota Drs. H. Khairul Fuad, BA Anggota Drs. Ahmad Ikhyar Hasibuan Anggota Drs. H.Jamaluddin Hasibuan Anggota Tiaisah Ritonga Anggota Ramli Anggota Sopar Siburian, SH, MH Anggota Ir. John Hugo Silalahi, MM Anggota Megalia Agustina Anggota 2 Fraksi Golkar Ir. H. Chaidir Ritonga, MM Penasehat H. Ajib Shah Ketua Drs. Biller Pasaribu Wakil Ketua Mulkan Ritonga Wakil Ketua Janter Sirait, SE Wakil Ketua M. Faisal , SE Sekretaris Isma Padly, S.Ag, SH Wkl. Sekretaris Hj. Helmiati Bendahara Richard Eddy M. Lingga, SE Wkl. Bendahara Hj. Syafrida Fitrie, SP, MSP Anggota Universitas Sumatera Utara Hj. Hardi Mulyono, SE, MAP Anggota Sudirman Halawa, SH Anggota Hj. Evi Diana Anggota 3 Fraksi PDI Perjuangan Japorman Saragih Penasehat Ir. Taufan Agung Ginting, MSP Penasehat Eddi Rangkuti Penasehat Budiman P. Nadapdap, SE Ketua H. Syamsul Hilal Wakil Ketua Analisman Zalukhu, S.Sos, MSP Sekretaris H. Alamsyah Hamdani, SH W. Sekretaris Brilian Moktar, SE Bendahara M. Muhammad Afan, SS Anggota Drs. Effendi S. Napitupulu Anggota Ir. Tagor Pandapotan S Anggota Fahru Rozi, SE Anggota 4 Fraksi Keadilan Sejahtera H. Sigit Pramono Asri, SE Penasehat H. Muhammad Nuh, MSP Penasehat H. Hidayatullah, SE Ketua No Nama Fraksi Nama Anggota Keterangan Fraksi Keadilan Sejahtera Hj. Nur Azizah Tambunan, SS Wakil Ketua Amsal Nasution, B.Eng Sekretaris H. Zulkarnain, ST Bendahara Taufik Hidayat Anggota Muhammad Nasir Anggota Siti Aminah Amd, S.Pdi Anggota Drs. H. Raudin Purba Anggota Andi Arba, S.Ag Anggota 5 Fraksi PAN Ir. H. Kamaluddin , M.Si Penasehat Universitas Sumatera Utara Drs. Parluhutan Siregar Ketua Zulkifli Husein, SE Wakil Ketua Irwansyah Damanik, SE Sekretaris Muslim Simbolon, S. Ag Bendahara Ir. H. Syahrial Harahap Anggota 6 Fraksi PPP H. Ali Jabbar Napitulu Penasehat Drs. H.Rijal Sirait Penasehat H. Fadly Nurzal, S.Ag Ketua Dtm. H. Abul Hasan Marturidi Wakil Ketua H.Ahmad Hosen Hutagalung, MA Sekretaris Pasiruddin Daulay, SE Wakil Sekretaris Drs. H. Butami HS Anggota Nurul Azhar Lubis Anggota 7 Fraksi PDS Tonnies Sianturi, SP Ketua Tohonan Silalahi, SE, MM Sekretaris Murni Elieser Verawati, SE, MM Anggota Arlene Manurung, S.Pd Anggota Drs. Darmawan Sembiring Anggota No Nama Fraksi Nama Anggota Keterangan 8 Fraksi Hanura H. Zulkifli Efendi Siregar, M.Sc Ketua H. Hamamisun Bahsan Sekretaris Aduhot Simamora, ST Bendahara Elezaro Duha Anggota Musdalifah, BSc Anggota 9 Fraksi PPRN Rooslynda Marpaung Ketua Restu Kurniawan Sarumaha Sekretaris Ir. Washington Pane, MSC Anggota Rinawati Sianturi Anggota Universitas Sumatera Utara Hj. Rahmianna Delima P, SE Anggota 10 Fraksi Gerindra Bulan Bintang H. Yan Syahrin Ketua Mulyani, SH Wakil Ketua Ferry Suando Tanuray K, SE Sekretaris Iman B. Nasution, SE Anggota Abu Bokar Tambak, S.Ag, M.Hum Anggota Oloan Simbolon, ST Anggota Sonny Fridaus, SH Anggota Dari table 2 diatas dapat diketahui bahwa DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 memiliki 10 Fraksi. DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 memiliki 3 Fraksi gabungan, yaitu sebagai berikut : 1 Fraksi PPP, terdiri dari 7 anggota DPRD yang berasal dari Partai Persatuan Pembangunan PPP dan 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa PKB 2 Fraksi Pelopor Peduli Rakyat Nasional, terdiri dari 4 anggota DPRD yang berasal dari Partai Peduli Rakyat Nasional dan 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Pelopor 3 Fraksi Gerindra Bulan Bintang Reformasi, terdiri dari 3 anggota DPRD yang berasal dari Partai Gerindra, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Bulan Bintang, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Persatuan Daerah, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru, 1 anggota DPRD yang berasal dari Partai Bintang Reformasi. Universitas Sumatera Utara Fraksi – fraksi tersebut memiliki tugas sebagai berikut : 86 a. Menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masing-masing anggota Fraksinya ; b. Menentukan dan mengatur segala sesuatu yang menyangkut urusan Fraksi ; c. Meningkatkan kualitas, kemampuan, efisiensi dan efektifitas kerja para anggota ; d. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan DPRD mengenai hal-hal yang dianggap perlu berkenaan dengan bidang tugas DPRD, baik diminta atau tidak diminta. Fraksi dapat melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pejabat dilingkungan Pemerintah Daerah dan lembaga lainya. Pembentukan Fraksi dilaporkan kepada Pimpinan DPRD untuk diumumkan pada rapat paripurna, dan fraksi yang diumumkan ini bersifat tetap selama keanggotaan DPRD.

b. Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 diatur dalam Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara , adalah sebagai berikut : 87 1. Pimpinan ; 2. Badan Musyawarah ; 3. Komisi ; 4. Badan Legislasi Daerah ; 5. Badan Anggaran ; 6. Badan Kehormatan ; dan 7. Alat Kelengkapan lain yang diperlukan dan dibentuk oleh Rapat Paripurna DPRD. 86 Pasal 35 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 87 Pasal 36 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berikut akan diuraikan pengertian dan tugas dari masing – masing alat kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. 1 Pimpinan Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, yang terdiri atas 1 orang Ketua dan 4 orang Wakil Ketua. Pimpinan memiliki tugas sebagai berikut : 88 a. Memimpin sidang DPRD dan menyimpulkan hasil siding untuk diambil keputusan ; b. Menyusun rencana kerja pimpinan dan mengadakan pembagian kerja antara Ketua dan Wakil Ketua ; c. Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan agenda dan materi kegiatan dari Alat Kelengkapan DPRD ; d. Menjadi juru bicara DPRD terkait dengan kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD ; e. Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD ; f. Mewakili DPRD dalam berhubungan dengan lembagainstansi lainya ; g. Mengadakan konsultasi dengan gubernur dan pimpinan lembagainstansi lainya sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang DPRD ; h. Mewakili DPRD dan atau Alat Kelengkapan DPRD di pengadilan ; i. Melaksanakan keputusan DPRD berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitas anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan ; j. Menyusun rencana anggaran DPRD bersama sekretariat DPRD yang pengesahanya dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD ; dan k. Menyampaikan laporan kinerja pimpinan DPRD dalam Rapat Paripurna DPRD yang khusus diadakan untuk itu. 2 Badan Musyawarah Badan Musyawarah adalah Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara yang merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang 88 Pasal 41 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bersifat tetap dan dibentuk pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD, mempunyai tugas sebagai berikut : 89 a. Menetapkan agenda DPRD untuk 1 satu tahun sidang, 1 satu masa persidangan, atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, dan jangka waktu penyelesaian Rancangan Peraturan Daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan Rapat Paripurna DPRD untuk mengubahnya ; b. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPRD dalam menentukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD ; c. Meminta danatau memberikan kesempatan kepada Alat Kelengkapan DPRD yang lain untuk meberikan keteranganpenjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing ; d. Menetapkan jadwal secara rapat DPRD ; e. Memberi saranpendapat untuk memperlancar kegiatan ; f. Merekomendasikan pembentukan panitia khusus ; g. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh Rapat Paripurna DPRD kepada Badan Musyawarah ; h. Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada Pimpinan Dewan dan Fraksi-fraksi. 3 Komisi Komisi adalah Pengelompokan Anggota DPRD secara fungsional berdasarkan tugas – tugas yang ada di DPRD Provinsi Sumatera Utara. Setiap anggota DPRD kecuali Pimpinan DPRD, wajib menjadi anggota salah satu komisi. Komisi yang pada alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri atas 5 komisi, yaitu sebagai berikut : a. Komisi A bidang pemerintahan ; b. Komisi B bidang perekonomian ; c. Komisi C bidang keuangan ; d. Komisi D bidang pembangunan ; 89 Pasal 47 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara e. Komisi E bidang kesejahteraan rakyat. Pembidangan masing-masing komisi yaitu : a. Komisi A, bidang pemerintahan meliputi : 90 1. Pemerintahan ; 2. Ketentraman dan ketertiban ; 3. Kependudukan ; 4. PeneranganPers ; 5. Hukum, perundang-undangan dan hak azasi manusia ; 6. Kepegawaian, Aparatur, Narkotika dan penanganan KKN ; 7. Perijinan ; 8. Sosial politik dan organisasi kemasyarakatan ; 9. Pertahanan ; 10. Perlindungan konsumen ; 11. Tata ruang wilayah provinsi dan kabupatenkota ; b. Komisi B, bidang perekonomian meliputi : 91 1. Perekonomian ; 2. Perindustrian dan perdagangan ; 3. Pertanian ; 4. Perikanan ; 5. Peternakan ; 6. Perkebunan ; 7. Kehutanan ; 8. Pengadaan pangan dan logistik ; 9. Koperasi, pengusaha kecil dan menengah ; 10. Pertambangan dan energy produksi dan distribusi ; 11. Pengelolaan potensi danau dan wilayah laut daerah ; 12. Pariwisata dan ekonomi kreatif ; c. Komisi C, bidang keuangan meliputi : 92 1. Keuangan ; 2. Perbankan ; 3. Perpajakan dan retribusi ; 4. Pemegang kas daerahperusahaan daerah ; 5. Perusahaan patungan ; 90 Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 91 Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 92 Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 6. Badan usaha dan penanaman modal ; 7. Pengawasan keuangan dan pembangunan daerah ; 8. Asset. d. Komisi D, bidang pembangunan meliputi : 93 1. Komisi e, bidang Pembangunana dan tata ruang ; 2. Pekerjaan umum ; 3. Pengendalian lingkungan hidup ; 4. Perhubungan ; 5. Pertambangan dan energi eksplorasi dan eksploitasi ; 6. Perumahan rakyat ; e. Komisi E, bidang kesejahteraan rakyat meliputi : 94 1. Ketenagakerjaan ; 2. Pendidikan ; 3. Kebudayaan ; 4. Ilmu pengetahuan dan teknologi ; 5. Pemuda dan olah raga ; 6. Agama ; 7. Sosial ; 8. Kesehatan ; 9. Keluarga berencana ; 10. Pengembangan peranan perempuan ; 11. Mobilitas penduduk ; 12. Penanganan bencana. Komisi memiliki tugas sebagai berikut : 95 a. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; b. Melakukan pembahasan terhadap rancangan peraturan daerah dan rancangan keputusan DPRD ; c. Memberikan saran dan pendapat terhadap kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran sementara serta usul rencana program kerja dan anggaran para SKPD mitra kerja terkait kepada badan anggaran ; d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD sesuai dengan ruang lingkup tugas komisi ; 93 Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 94 Pasal 48 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 95 Pasal 49 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara e. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan sesuai dengan bidang komisi masing-masing ; f. Membantu pimpinan DPRD untuk mengupayakan penyelesaian masalah yang disampaikan oleh Gubernur danatau masyarakat kepada DPRD ; g. Menerima, menampung dan membahas serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat ; h. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah ; i. Melakukan kunjungan kerja komisi yang bersangkutan atas persetujuan pimpinan DPRD ; j. Mengadakan rapat kerja dan rapat dengar pendapat ; k. Mengajukan usul kepada pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang lingkup bidang tugas masing-masing komisi ; l. Ruang lingkup tugas dan mitra kerja komisi ditetapkan dengan keputusan pimpinan DPRD ; m. Memberikan laporan tertulis kepada pimpinan DPRD tentang hasil pelaksanaan tugas komisi ; n. Menyusun rencana kerja komisi setiap bulanya sebelum disahkan oleh Rapat Badan Musyawarah setelah disetujui oleh pimpinan DPRD ; o. Menyampaikan hasil kerja selama tahun anggaran kepada pimpinan dewan dan fraksi-fraksi. 4 Badan Legislasi Badan legislasi daerah adalah Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk pada permulaan masa keanggotaan DPRD dan permulaan tahun sidang dalam rapat paripurna DPRD yang bertugas untuk : 96 a. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar urutan dan prioritas Rancangan Peraturan Daerah beserta alasannya untuk setiap Tahun Anggaran di lingkungan DPRD dengan mempertimbangkan masukan dari Pemerintah daerah dan masyarakat ; b. Koordinasi untuk penyusunan progam Legislasi Daerah antara DPRD dan Pemerintah Daerah ; c. Menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah usul prakarsa DPRD berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan ; 96 Pasal 52 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara d. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan Peraturan Daerah yang diajukan Anggota, Komisi danatau gabungan Komisi sebelum Ranperda tersebut disampaikan kepada Pimpinan DPRD ; e. Memberikan pertimbangan terhadap Rancangan Peraturan Dacrah yang diajukan oleh Anggota, Kornisi danatau gabungan Komisi, diluar prioritas Ranperda tahun berjalan atau di luar Rancangan Peraturan Daerah yang terdaflar dalam program Legislasi Daerah ; f. Melakukan pembahasan, perubahan, danatau penyempurnaan Rancangan Perda yang secara khusus ditugaskan kepada Badan Legislasi ; g. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan rancangan peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi danatau panitia khusus untuk disesuaikan dengan perkembangan masyarakat ; h. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan peraturan daerah usul Pemerintah Daerah yang ditugaskan oleh badan musyawarah ; i. Memberikan rekomendasi dan pertimbangan untuk membentuk Panitia Khusus pembahasan Peraturan Daerah atau Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan ke DPRD ; j. Melakukan penyelarasan terhadap Ranperda yang akan disahkan menjadi Perda ; k. Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada pimpinan dewan dan fraksi-fraksi ; l. Membuat laporan kinerja dan inventarisasi pada masa akhir keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan sebagai bahan oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya ; 5 Badan Anggaran Badan Anggaran adalah Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara, merupakan alat Kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal rnasa jabatan keanggotaan DPRD. Penempatan Anggota DPRD dalam Badan Anggaran dan perpindahannya ke Alat Kelengkapan DPRD lainya didasarkan atas usul fraksi dan dapat Universitas Sumatera Utara dilakukan setiap awal tahun anggaran. Badan Anggaranmemiliki tugas sebagai berikut : 97 a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada Gubernur dalam mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah paling lambat 5 lima bulan sebelum ditetapkanya APBD ; b. Melakukan koordinasi kepada komisi-komisi dalam rangka Pembahasan Rancangan Kebijakan umun APBD, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara serta usul Rencana Program Kerja dan Anggaran para SKPD mitra kerja Komisi-komisi ; c. Memberikan saran dan pendapat kepada Gubernur dalam mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD; d. Melakukan penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi menteri dalam negeri bersama tim anggaran pemerintah daerah ; e. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh Gubernur untuk dijadikan acuan dalam menyusun Rancangan APBD ; f. Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam menyusun anggaran belanja DPRD ; g. Memberikan saran dan pendapat kepada DPRD mengenai pra Rancangan APBD, rancangan APBD baik penetapan perubahan dan perhitungan APBD yang telah disampaikan oleh Gubernur ; h. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah terhadap draft rancangan APBD ; i. Membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan APBD ; j. Membahas dan mengevaluasi laporan triwulan Gubernur ; k. Menyampaikan hasil kerjanya selama tahun anggaran kepada Pimpinan Dewan dan fraksi-fraksi. 6 Badan Kehormatan 97 Pasal 54 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Badan Kehormatan adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Badan kehormatan dibentuk oleh DPRD dan merupakan Alat Kelengkapan DPRD yang bersifat tetap mempunyai tugas : 98 a. Memantau dan mengevaluasi disiplin danatau kepatuhan terhadap moral, kode etik danatau tata tertib DPRD dalam rangka menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas DPRD ; b. Meneliti dugaan pelanggaran yang dilakukan anggota DPRD terhadap tata tertib danatau kode etik DPRD ; c. Melakukan penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi atas pengaduan pimpinan DPRD, anggota DPRD danatau masyarakat ; d. Melaporkan keputusan badan kehormatan atas hasil penyelidikan, verifikasi dan klarifikasi sebagaiman dimaksud pada huruf c kepada Rapat Paripurna DPRD. 7 Alat Kelengkapan Lain Alat Kelengkapan Lain adalah Alat Kelengkapan DPRD yang dibentuk oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam Rapat Paripurna DPRD. Dalam hal diperlukan, DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lain berupa panitia khusus, termasuk dalam hal urusan rumah tangga dewan, akuntabilitas keuangan daerah, urusan aspirasi masyarakat serta urusan lainya. Panitia khusus sebagaimana dimaksud merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tidak tetap. Selain terdiri dari anggota DPRD, untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD, DPRD Provinsi Sumatera Utara juga memiliki Sekertriat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan Umum, AdministrasiKesekretariatan, Administrasi Keuangan, Persidangan Dan Risalah, Informasi, Protokol, Hukum dan Perundang-Undangan dalam mendukung 98 Pasal 56 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai Kemampuan Keuangan Daerah. Selain melaksanakan tugas di atas sekretaris DPRD juga menyelenggarkan fungsi sebagai berikut : a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; c. penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; d. penyelenggara penyediaan dan pengoordinasian Tenaga Ahli yang diperlukan oleh DPRD. Sekretariat Dewan terdiri dari beberapa bagian dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, yaitu : a. Sekretaris Dewan Sekretaris Dewan mempunyai tugas memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. b. Bagian Umum Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekwanprovsu dalam penyelenggaraan urusan administrasiketatausahaan, perlengkapan, pendistribusian, perawatan dan rumah tangga. Bagian Umum menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup Bagian Umum Universitas Sumatera Utara b. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada Bagian Umum, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan c. Penyelenggaraan pengadaan dan pengelolaan barangperlengkapan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan d. Penyelenggaraan penyedia sarana dan prasarana pelaksanaan tugas DPRD Provinsi e. Penyelenggaraan pendistribusian barangperlengkapan kebutuhan DPRD Provinsi f. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekretaris Dewan, sesuai bidang tugas dan fungsinya g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya h. Penyelenggaraan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekwan, sesuai standar yang ditetapkan. c. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan di bidang anggaran, verifikasi dan pembukuan pengelolaan lembaga DPRD dan Sekwan. Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Keuangan Universitas Sumatera Utara b. Penyelenggaraan pengelolaan databahan dalam penyempurnaan kebijakan-kebijakan dibidang keuangan c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dalam pengelolaan keuangan di lingkungan lembaga dan sekretariat DPRD, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan d. Penyelenggaraan penyusulan dan pengusulan Anggaran lembaga DPRD dan Sekwan; e. Penyelenggaran koordinasi penyusunan perencanaan dan program kegiatan lembaga DPRD dan Sekwan; f. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan lembaga DPRD dan Sekwan g. Penyelenggaraan pelaporan keuangan dan pelaporan kegiatan lembaga DPRD dan Sekwan h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Sekwan sesuai bidang tugas dan fungsinya i. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekwan sesuai bidang tugas dan fungsinya j. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan d. Bagian Persidangan dan Risalah Bagian Persidangan dan Risalah mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan persidangan pimpinan dan paripurna, Universitas Sumatera Utara persidangan komisi dan fraksi, risalah dan panitia DPRD. Bagian Persidangan dan Risalah, menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Persidangan dan Risalah; b. Penyelenggaraan pengolahan bahandata untuk penyempurnaan kebijakan-kebijakan dibidang persidangan dan risalah; c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dalam pengelolaan persidangan dan risalah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyelenggaraan fasilitasi dan persiapan rapat dan persidangan lembaga DPRD; e. Penyelenggaraan penjadwalan rapatsidang dan peninjauan lembaga DPRD; f. Penyelengaraan penyusunan catatan dan resume rapat dan peninjauan lembaga DPRD; g. Penyelengaraan pemberian masukan kepada Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; h. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; i. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan. e. Bagian Informasi dan Protokol Universitas Sumatera Utara Bagian Informasi dan Protokol mempunyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam menyelengarakan urusan informasi dan protokol dibidang informasi, protokol dan hubungan antar lembaga, pelayanan masyarakat dan aspirasi. Bagian Informasi dan Protokol, menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembinaan, bimibingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Informasi dan Protokol; b. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pada bagian Informasi dan Protokol sesuai, ketentuan peraturan perundang- undangan; c. Penyelenggaraan pengumpulan dan penyampaian informasi kegiatan anggota DPRD; d. Penyelenggaraan keprotokolan dan hubungan antar lembaga; e. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi aspirasi masyarakat; f. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekwan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekwan, sesuai bidang tugasdan fungsinya; h. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan f. Bagian Hukum dan Perundang-undangan Bagian hukum dan perundang-undangan mempunnyai tugas membantu Sekretaris Dewan dalam penyelenggaraan urusan Hukum dan Perundang- Universitas Sumatera Utara undangan dibidang perundang-undangan dan Rancangan Peraturan Daerah, penyusunan produk hukum, pengkajian dan evaluasi. Bagian Hukum dan Perundang-undangan, menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan kepada staf pada lingkup Bagian Hukum dan Perundang-undangan; b. Penyelenggaraan pengelolaan databahan dibidang hukum dan perundang-undangan; c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan penyelenggaraan Hukum dan perundang-undangan; d. Penyelenggaraan penyusunan rancangan Keputusan DewanPimpinan Dewan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; e. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap produk hukum; f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Sekretaris Dewan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; g. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Sekretaris Dewan, sesuai bidang tugas dan fungsinya; h. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan. B. Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD I. Proses dan Mekanisme Pembentukan Peraturan Daerah Periode 2009 – 2014 Universitas Sumatera Utara Peraturan Daerah Provinsi adalah salah satu produk hukum daerah yang bersifat pengaturan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Kepala Daerah. Dalam membuat suatu peraturan daerah DPRD dan pemerintah daerah harus tetap memperhatikan ketentuan hukum yang sudah ada. Hal ini agar dalam pembuatan peraturan daerah DPRD dan Pemerintah Daerah mempunyai dasar hukum yang jelas. Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang – Undangan merupakan dasar hukum dalam pembentukan peraturan perundang – undangan di Indonesia termasuk pembentukan peraturan daerah. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang – Undangan , “ Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah proses pembuatan Peraturan Perundang – undangan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, persiapan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.” Undang – Undang ini kemudian diganti oleh Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perudang – Undangan. Menurut undang – undang ini pengertian pembentukan peraturan perundang – undangan ialah dapat dilihat pada Pasal 1 angka 1 dalam Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perudang – Undangan yang berbunyi: “Pembentukan Peraturan Perundang – undangan adalah pembuatan Peraturan perundang – undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan dan pengundangan”. Setiap pembentukan peraturan perundang – undangan di Indonesia disusun berdasarakan tahapan pembentukan Universitas Sumatera Utara peraturan perundang – undangan yang diuraikan pada pengertian pembentukan peraturan perundang – undangan. Pembentukan Perda sebagai salah satu bentuk dari peraturan perundang – undangan dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama kepala daerah harus mengikuti peraturan perundang - undangan tersebut. Perda merupakan salah satu dari produk hukum daerah. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah pada Pasal 1 angkat 1 menyatakan ; “pembentukan produk hukum daerah adalah proses pembuatan peraturan perundang-undangan daerah yang dimulai dari tahap perencanaan, persiapan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan, dan penyebarluasan.” Peraturan menteri ini juga merupakan dasar hukum pembentukan perda. Sesuai dengan Undang – Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan dan kemudian digantikan dengan Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan dan Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terdapat dua mekanisme pengajuan rancangan perundang- undangan yaitu rancangan perda yang berasal dari Gubernur dan rancangan perda yang berasal dari DPRD. Rancangan Perda yang berasal dari Gubernur diatur dalam Peraturan Presiden . Sedangkan Rancangan Perda yang berasal dari DPRD diatur dalam peraturan pemerintah. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Universitas Sumatera Utara Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Pasal 2 ayat 2 disebutkan bahwa fungsi legislasi diwujudkan dalam membentuk suatu peraturan daerah bersama Kepala Daerah. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD ini menjadi dasar dari pembentukan dari Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, dan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara pembentukan Perda Provinsi Sumatera Utara oleh DPRD Periode 2009 – 2014 terdiri dari beberapa tahapan yaitu sebagai berikut : a. Tahapan Perencanaan Perencanaan penyusunan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dalam Program Legislasi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Program Legislasi Daerah Provinsi yang selanjutnya disebut Prolegda adalah instrumen perencanaan program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis. 99 Prolegda Provinsi memuat program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi dengan judul Rancangan Peraturan Daerah Provinsi, materi yang diatur, 99 Pasal 1 angka 10 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan Universitas Sumatera Utara dan keterkaitannya dengan Peraturan Perundang – undangan lain. Materi yang diatur serta keterkaitannya dengan Peraturan Perundang – undangan lainnya merupakan keterangan mengenai konsepsi Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang meliputi : 100 a. latar belakang dan tujuan penyusunan; b. sasaran yang ingin diwujudkan; c. pokok pikiran, lingkup, atau objek yang akan diatur; dan d. jangkauan dan arah pengaturan. Kemudian dilakukan pengkajian dan penyelarasan lalu dituangkan dalam Naskah Akademik. Prolegda Provinsi ditetapkan untuk jangka waktu 1 tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi. Penyusunan dan penetapan Prolegda Provinsi dilakukan setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi. Dalam penyusunan daftar rancangan peraturan daerah dalam Prolegda provinsi didasarkan kepada : 101 a. perintah Peraturan Perundang-undangan lebih tinggi; b. rencana pembangunan daerah; c. penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; dan d. aspirasi masyarakat daerah. . Penyusunan Prolegda dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan DPRD. 102 Berdasarkan ketentuan tersebut Penyusunan Prolegda Provinsi ada yang dilaksanakan di lingkungan Pemerintah daerah dan ada juga yang dilaksanakan oleh DPRD. 100 Pasal 33 ayat 2 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan 101 Pasal 35 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan 102 Pasal 8 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Universitas Sumatera Utara a Penyusunan Prolegda di lingkungan Pemerintah daerah Penyusunan Prolegda di lingkungan Pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Berikut uraian proses pembentukan Prolegda di Pemerintah daerah : 1 Kepala daerah memerintahkan pimpinan SKPD menyusun Prolegda di lingkungan pemerintah daerah. 2 Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Perda. 3 Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi. 103 Penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah daerah dikoordinasikan oleh Biro Hukum provinsi dan dapat mengikutsertakan instansi vertikal terkait. Instansi vertikal terkait sebagaimana dimaksud di atas, diikutsertakan apabila sesuai dengan; kewenangan , materi muatan; atau kebutuhan dalam pengaturan. 104 Hasil penyusunan Prolegda kemudian diajukan oleh Biro Hukum Provinsi kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 105 Setelah itu kepala daerah provinsi Gubernur menyampaikan hasil penyusunan Prolegda di lingkungan pemerintah daerah kepada Badan Legislasi Balegda melalui pimpinan DPRD. b Penyusunan Prolegda di lingkungan DPRD Badan Legislasi yang menyusun Prolegda di lingkungan DPRD. Prolegda ditetapkan untuk jangka waktu 1 satu tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan Rancangan Perda. Penyusunan dan penetapan Prolegda dilakukan 103 Pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 104 Pasal 10 ayat 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 105 Pasal 10 ayat 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Universitas Sumatera Utara setiap tahun sebelum penetapan Rancangan Perda tentang APBD provinsi. 106 Penyusunan Prolegda antara pemerintah daerah dan DPRD dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRD Provinsi Sumatera Utara yaitu badan legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Hasil penyusunan Prolegda disepakati menjadi Prolegda dan ditetapkan dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Sumatera Utara. Prolegda Provinsi Sumatera Utara di atas ditetapkan dengan Keputusan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Dalam Prolegda provinsi dapat dimuat daftar kumulatif terbuka yang terdiri atas : 107 a. akibat putusan Mahkamah Agung; b. APBD; c. pembatalan atau klarifikasi dari Menteri Dalam Negeri; dan d. perintah dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah Prolegda ditetapkan. b. Tahapan Penyusunan Rancangan Peratuan Daerah Ranperda dapat berasal dari DPRD atau Gubernur. 108 Ranperda yang berasal dari DPRD atau Gubernur disertai penjelasan atau keterangan dan atau naskah akademik. 109 Ranperda tersebut 106 Pasal 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 107 Pasal 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 108 Pasal 114 ayat 1 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 109 Pasal 114 ayat 2 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara diajukan berdasarkan program legislasi daerah. 110 Dalam keadaan tertentu, DPRD atau Gubernur dapat mengajukan Rancangan Peraturan Daerah provinsi di luar Prolegda Provinsi. 111 Keadaan tertentu yang dimaksud ialah sebagai berikut : a. untuk mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam; b. akibat kerja sama dengan pihak lain; dan c. keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atas suatu Rancangan Perda yang dapat disetujui bersama oleh Balegda dan biro hukum provinsi. 112 Sebelum dilakukan penyusunan Perda maka terlebih dahulu mempersiapkan Ranperda atau dapat dikatakan tahapan persiapan penyusunan. Tahapan persiapan penyusunan ini dapat dilakukan di lingkungan pemerintah dan di lingkungan DPRD yaitu sebagai berikut : a Persiapan Penyusunan Perda di Lingkungan Pemerintah Daerah Persiapan penyusunan Perda di Lingkungan Pemerintah Daerah ini diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Adapun tahapan persiapan penyusunan Perda di lingkungan pemerintah daerah adalah sebagai berikut : 110 Pasal 114 ayat 3 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 111 Pasal 114 ayat 4 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 112 Pasal 38 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan Universitas Sumatera Utara 1 Kepala daerah memerintahkan kepada pimpinan SKPD menyusun Rancangan Perda berdasarkan Prolegda. 113 2 Pimpinan SKPD menyusun Rancangan Perda disertai naskah akademik danatau penjelasan atau keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur. 114 3 Rancangan Perda diajukan kepada Biro Hukum Provinsi. 115 4 Dalam hal Ranperda mengenai : 116 a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. pencabutan Perda; atau c. perubahan Perda yang hanya terbatas mengubah beberapa materi; hanya disertai dengan penjelasan atau keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur. 5 Rancangan Perda yang disertai naskah akademik sebagaimana telah melalui pengkajian dan penyelarasan, yang terdiri atas: 117 a. latar belakang dan tujuan penyusunan; b. sasaran yang akan diwujudkan; c. pokok pikiran, ruang lingkup, atau objek yang akan diatur; dan jangkauan dan arah pengaturan. 6 Rancangan Perda yang berasal dari kepala daerah dikoordinasikan oleh Biro Hukum provinsi untuk pengharmonisasian, pembulatan, dan 113 Pasal 16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 114 Pasal 17 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 115 Pasal 17 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 116 Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 117 Pasal 19 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Universitas Sumatera Utara pemantapan konsepsi. 118 7 Pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi dapat mengikutsertakan instansi vertikal dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum. 119 8 Kepala daerah membentuk Tim Penyusunan Ranperda. 120 9 Ketua Tim melaporkan perkembangan Rancangan Perda danatau permasalahan kepada sekretaris daerah. 121 10 Rancangan Perda provinsi yang telah dibahas harus mendapatkan paraf koordinasi dari kepala Biro Hukum dan pimpinan SKPD terkait. 122 11 Pimpinan SKPD atau pejabat yang ditunjuk mengajukan Rancangan Perda yang telah mendapat paraf koordinasi kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah. 123 12 Sekretaris daerah dapat melakukan perubahan danatau penyempurnaan terhadap Rancangan Perda yang telah diparaf koordinasi 124 13 Perubahan dan atau penyempurnaan Rancangan Perda yang telah diparaf 118 Pasal 20 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 119 Pasal 20 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 120 Pasal 21 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 121 Pasal 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 122 Pasal 23 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 123 Pasal 23 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 124 Pasal 24 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Universitas Sumatera Utara dikembalikan kepada SKPD pemrakarsa. 125 14 Hasil penyempurnaan Ranperda disampaikan kepada sekretaris daerah setelah dilakukan paraf koordinasi oleh kepala biro hukum provinsi. 126 15 Sekretaris Daerah menyampaikan Rancangan Perda yang telah disempurnakan kepada kepala daerah. 127 16 Kepala daerah menyampaikan Rancangan Perda kepada pimpinan DPRD untuk dilakukan pembahasan. 128 17 Kepala daerah membentuk Tim asistensi pembahasan Rancangan Perda 129 18 Tim asistensi diketuai oleh sekretaris daerah atau pejabat yang ditunjuk oleh kepala daerah. 130 b Persiapan Penyusunan Perda di Lingkungan DPRD Adapun proses persiapan penyusunan Perda yang berasal dari DPRD adalah sebagai berikut: 1 Rancangan Perda yang berasal dari DPRD dapat diajukan oleh Anggota DPRD , Komisi , Gabungan Komisi , atau Badan Legislasi Daerah. 131 125 Pasal 24 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 126 Pasal 24 ayat 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 127 Pasal 24 ayat 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 128 Pasal 25 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 129 Pasal 26 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 130 Pasal 26 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah 131 Pasal 115 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2 Rancangan Peraturan Daerah disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan DPRD disertai dengan naskah akademik, daftar nama dan tanda tangan pengusul, dan diberikan nomor pokok oleh Sekretariat DPRD. 3 Dalam hal Rancangan Peraturan Daerah Provinsi mengenai : 132 a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi ; b. pencabutan Peraturan Daerah Provinsi; atau c.perubahan Peraturan Daerah Provinsi yang hanya terbatas mengubah beberapa materi disertai dengan keterangan yang memuat pokok pikiran dan materi muatan yang diatur. 4 Rancangan Perda yang disertai naskah akademik sebagaimana telah melalui pengkajian dan penyelarasan, yang terdiri atas: 133 a. latar belakang dan tujuan penyusunan; b. sasaran yang akan diwujudkan; c. pokok pikiran, ruang lingkup, atau objek yang akan diatur; dan; d. jangkauan dan arah pengaturan. 5 Pimpinan DPRD menyampaikan kepada Badan Legislasi Daerah untuk dilakukan pengkajian. 6 Pimpinan DPRD menyampaikan hasil pengkajian yang dilakukan oleh Badan Legislasi Daerah kepada Rapat Paripurna DPRD tetapi Ranperda yang sudah dikaji oleh Badan Legislasi harus disampaikan kepada semua Anggota DPRD selambat – lambatnya 7 hari sebelum Rapat Paripurna tersebut. 7 Dalam Rapat Sidang Paripurna DPRD , yang dilakukan ialah : 134 132 Pasal 56 ayat 3 Undang – Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Pembentukan Perundang – undangan 133 Pasal 29 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah Universitas Sumatera Utara a. pengusul memberikan penjelasan mengenai Ranperda yang diusulkannya, b. Fraksi dan anggota DPRD lainnya memberikan pandangan. c. Kemudian pengusul memberikan jawaban atas pandangan Fraksi dan anggota DPRD lainnya. 8 Dalam hal Rapat Paripurna DPRD memutuskan usul Ranperda berupa : 135 a. Presetujuan; b. Persetujuan dengan perubahan; atau c. Penolakan 9 Dalam hal persetujuan dengan perubahan, DPRD menugasi Komisi, gabungan Komisi, Badan Legislasi Daerah, atau Panitia Khusus untuk menyempurnakan Ranperda tersebut. 10 Ranperda yang telah disiapkan oleh DPRD disampaikan dengan surat Pimpinan DPRD kepada Gubernur untuk dilakukan tahap pembicaraan. Ranperda yang berasal dari Gubernur diajukan dengan surat Gubernur kepada Pimpinan DPRD. Ranperda disiapkan dan diajukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. Apabilah dalam masa sidang Gubernur dan DPRD menyampaikan Ranperda dengan materi yang sama maka yang dibahas adalah Ranperda yang disampaikan oleh DPRD sedangkan 134 Pasal 115 ayat 6 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara 135 Pasal 115 ayat 7 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ranperda yang disampaikan oleh Gubernur digunakan sebagai bahan untuk dipersandingkan. 136 Dalam penyusunan pembentukan perda Provinsi Sumatera Utara yang maka perlu dibentuk Panitia Khusus Pansus dan bekoordinasi dengan tim pendamping. Dari hasil tersebut dibuatlah suatu draft Naskah Akademik dan Ranperda awal. Kemudian diadakan rapat-rapat internal pansus dan tim pendamping, kemudian dimasukkan pendapat serta saran dari Gubernur maupun tim pendamping. Dalam proses ini, dilakukan study banding yang dapat dilakukan sebelum maupun sesudah rapat dengan tim tekhnis. Karena suatu perda sangat erat hubungannya dengan masyarakat, maka perlu diadakan suatu public hearing dengan stake holder yang terkait. Masukan – masukan dari public hearing akan ditindak lanjuti dalam suatu rapat. c. Tahapan Pembahasan Rancangan Perda sebelum menjadi Perda harus dibahas oleh DPRD dan Kepala Daerah untuk mendapatkan persetujuan bersama. Pembahasan dilakukan melalui 2 tingkat pembicaraan, yaitu pembicaraan tingkat I dan tingkat II. Pembicaraan tingkat I meliputi penjelasan pimpinan komisi, pimpinan gabungan komisi, pimpinan Balegda, atau pimpinan panitia khusus dalam rapat paripurna mengenai Rancangan Peraturan Daerah. Selanjutnya mendengarkan pendapat Gubernur terhadap Rancangan Peraturan Daerah dan fraksi memberikan tanggapan atau jawaban terhadap pendapat kepala daerah. Pembahasan dilakukan dalam rapat komisi, gabungan komisi, atau panitia khusus yang dilakukan 136 Pasal 117 Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 10K2012 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bersama dengan kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya. Setelah pembicaraan tingkat I dilakukan seluruhnya, dilanjutkan dengan pembicaraan tingkat II, pembicaraan ini mengenai pengambilan keputusan pada rapat paripurna. Pengambilan Keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Apabilah setelah diadakan musyawarah mufakat belum dapat diambil keputusan maka dilakukan dengan suara terbanyak. Dalam hal Ranperda tidak mendapat persetujuan bersama antara DPRD dan Gubernur, Ranperda tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPRD pada masa sidang yang sama. d. Tahap Penetapan dan Pengundangan Penyampaian Ranperda tersebut dilakukan paling lambat 7 hari terhitung sejak persetujuan bersama. Dengan telah tersampaikannya persetujuan Ranperda tersebut maka Gubernur menetapkan Ranperda menjadi Perda dengan membubuhkan tanda tangan paling lambat 30 hari. Jika dalam 30 hari belum mendapat tanda tangan dari Gubernur, maka Ranperda tersebut sah menjadi perda dan wajib diundangkan dalam Lembaran Daerah. Peraturan daerah yang telah ditetapkan oleh kepala daerah agar memiliki kekuatan hukum dan mengikat masyarakat harus diundangkan dalam lembaran daerah yang dilakukan oleh sekretaris daerah. Dengan diundangkannya dalam lembaran daerah maka setiap orang dianggap telah mengetahui perda dimaksud. Peraturan Daerah yang berkaitan dengan APBD, pajak daerah, retribusi daerah, dan tata ruang daerah sebelum diundangkan dalam Lembaran Daerah harus dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang – undangan. Peraturan Daerah yang setelah diundangkan dalam Lembaran Daerah harus Universitas Sumatera Utara disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang – undangan. Untuk jangka waktu yang diperlukan dalam pembentukan suatu Perda tidak bisa ditentukan tergantung dengan Perda yang dibentuk, tetapi biasanya membutuhkan waktu tiga sampai empat bulan untuk pembentukuan satu Perda.

II. Hasil Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009

– 2014 Pelaksanaan fungsi legislasi yang dilaksanakan oleh DPRD Provinsi Sumatera Utara terdiri atas mengajukan rancangan peraturan daerah dan menetapkan peraturan daerah. Rancangan peraturan daerah yang dihasilkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014 selama masa jabatan lima tahun disusun dalam Prolegda terlebih dahulu. Prolegda Provinsi Sumatera Utara dibentuk sebagai pedoman dan acuan dalam pembuatan peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara dengan DPRD Provinsi Sumatera Utara. Prolegda juga dibuat untuk mempermudah DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam penyusunan perda Provinsi Sumatera Utara dikarenakan telah tersusun dalam daftar berdasakan skala prioritas pembahasannya berdasarkan nomor urut. Universitas Sumatera Utara Berikut daftar prolegda yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah Provinsi Sumatera Utara selama tahun 2009 – 2014. Tabel 3 Program Legislasi Daerah Prolegda Provinsi Sumatera Utara 2009 - 2014 No. Prolegda Tahun Jumlah Prolegda yang ditetapkan Keterangan Inisiatif DPRD Inisiatif Pemerintah 1 Tahun 2012 22 Prolegda 9 Ranperda 13 Ranperda 2 Tahun 2013 37 Prolegda 15 Ranperda 22 Ranperda 3 Tahun 2014 28 Prolegda 13 Ranperda 15 Ranperda Keterangan : Penjabaran lebih lanjut mengenai judul Ranperda dalam Prolegda yang sudah ditetapkan dapat dilihat pada lampiran halaman terakhir penulisan ini. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Prolegda Provinsi Sumatera Utara mulai di bentuk pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dikarenakan pembentukan Prolegda dibentuk berdasarkan ketentuan Peraturan Pmerintah No. 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD. Oleh karena itu, pada tahun 2009 – 2011 belum ada pembentukan program legislasi daerah. Pembentukan prolegda mulai dilakukan pada tahun 2011 yaitu pembentukan Prolegda untuk tahun 2012. Pelaksanaan fungsi legislasi daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara periode 2009 – 2014 dari beberapa Rancangan Perda yang sudah disusun dalam Prolegda menetapkan dan mengesahkan 38 Perda. Berikut uraian Perda pertahun yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Daftar Perda Provinsi Sumatera Utara yang Ditetapkan Pada Periode 2009 - 2014 No. Urut No. Perda Judul Perda Keterangan 1 1 Tahun 2010 Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Usul Pemprovsu 2 2 Tahun 2010 Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 Usul Pemprovsu 3 3 Tahun 2010 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2010 Usul Pemprovsu 4 4 Tahun 2010 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2011 Usul Pemprovsu 5 1 Tahun 2011 Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Pemprovsu 6 2 Tahun 2011 Pengendalian Pencemaran Udara Usul Pemprovsu 7 4 Tahun 2011 Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 Usul Pemprovsu 8 3 Tahun 2011 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2011 Usul Pemprovsu Universitas Sumatera Utara No. Urut No. Perda Judul Perda Keterangan 9 5 Tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 Usul Pemprovsu 10 1 Tahun 2012 Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Inisiatif DPRD-SU 11 2 Tahun 2012 Pertanggungjawaban Pelaksaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 Usul Pemprovsu 12 3 Tahun 2012 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012 Usul Pemprovsu 13 4 Tahun 2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 Usul Pemprovsu 14 1 Tahun 2013 Perubahan Nama Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu menjadi Rumah Sakit Jidwa Prof. Dr. H.ILDREM Usul Pemprovsu 15 2 Tahun 2013 Pengelolaan Pertambangan Umum Usul Pemprovsu 16 3 Tahun 2013 Pengelolaan Panas Bumi Usul Pemprovsu 17 4 Tahun 2013 Pengelolaan Air Tanah Usul Pemprovsu 18 5 Tahun 2013 Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Inisiatif DPRD-SU Universitas Sumatera Utara No. Urut No. Perda Judul Perda Keterangan 19 6 Tahun 2013 Retribusi Daerah Usul Pemprovsu 20 Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2033 Usul Pemprovsu 21 8 Tahun 2013 Penanggulangan Bencana Daerah Usul Pemprovsu 22 9 Tahun 2013 Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Usul Pemprovsu 23 10 Tahun 2013 Perseroan Terbatas Penjamin Kredit Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Pemprovsu 24 7 Tahun 2013 Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 Usul Pemprovsu 25 11 Tahun 2013 Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2013 Usul Pemprovsu 26 12 Tahun 2013 Pajak Rokok Provinsi Sumatera Utara Usul Pemprovsu 27 1 Tahun 2014 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu Provinsi Sumatera Utara Usul Inisiatif DPRD-SU 28 2 Tahun 2014 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014 Usul Pemprovsu Universitas Sumatera Utara No. Urut No. Perda Judul Perda Keterangan 29 3 Tahun 2014 Penyelenggaraan Perlindungan Anak Usul Pemprovsu 30 4 Tahun 2014 Penambahan Penyertaan Modal Daerah Provinsi Sumatera Utara ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas PT Perkebunaan Sumatera Utara Usul Pemprovsu 31 5 Tahun 2014 Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 Usul Pemprovsu 32 6 Tahun 2014 Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah PD Perhotelan Provinsi Sumatera Utara menjadi Perseroan Terbatas PT Dhirga Surya Sumatera Utara Usul Inisiatif DPRD-SU 33 7 Tahun 2014 Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Usul Pemprovsu 34 8 Tahun 2014 Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal Usul Pemprovsu 35 9 Tahun 2014 Perubahan APBD TA.2014 Usul Pemprovsu 36 10 Tahun 2014 APBD TA.2015 Usul Pemprovsu 37 11 Tahun 2014 Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Haji Medan Provinsi Usul Pemprovsu Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara 38 Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara Usul Pemprovsu Dari 38 Perda yang ditetapkan hanya ada 4 Perda yang berasal dari usulan DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014. Perda tersebut ialah : Perda No. 1 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu Provinsi Sumatera Utara, Perda No. 6 Tahun 2014 tentang Perhotelan Provinsi Sumatera Utara menjadi Perseroan Terbatas PT Perda Dhirga Surya Sumatera Utara. Perda yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah banyak yang tidak berdasarkan urutan pada prolegda yang sudah ditetapkan tiap tahunnya.

C. Faktor Penghambat Dan Pendukung Pelaksanaan Fungsi Legislasi