Penatalaksanaan Mukositis Oral Mukositis

2.2.7 Penatalaksanaan Mukositis Oral

Tabel 2.2 Pedoman Manajemen Mukositis Oral PRAKTIK KLINIS REKOMENDASI Manajemen nyeri - Penilaian nyeri oral reguler dengan menggunakan alat penilaian tervalidasi. - Anastetik topikal, agen lain jika perlu. Penilaian oral dan perawatan oral - Penilaian reguler menggunakan alat tervalidasi. - Regimen perawatan oral preventif dan terapeutik. - Kebersihan oral yang sistematis dan rutin. - Pendekatan interdisipliner untuk perawatan oral. Perawatan gigi - Evaluasi dental dan terapi sebelum inisiasi terapi antikanker kebersihan mulut, gigi, periodontal. - Pencantuman dokter gigi sebagai bagian integral dari tim kesehatan interdisipliner. General - Edukasi staf, pasien dan keluarga pasien untuk memastikan kepatuhan terhadap perawatan oral yang baik. - Penilaian hasil untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Basic Oral Care Group of the Multinational Association of Supportive Care in Cancer and International Society for Oral Oncology MASCCISOO Silverman, 2007 Mukositis oral OM adalah self-limited, hingga manajemen lesinya dibagi menjadi 5 pendekatan utama, termasuk debridement oral, dekontaminasi oral, manajemen nyeri topikal dan sistemik, profilaksis atau pencegahan, dan pengendalian pendarahan Treister, 2013. Pasien dengan lesi mukositis oral sering neutropenia dan trombositopenia, hingga debridement oral harus dilakukan dengan hati-hati karena menyikat gigi bisa menyebabkan perdarahan gingiva dan juga menghasilkan bakteremia transien . Sekresi kering dapat menjadi berlapis pada permukaan mukosa dan sering salah didiagnosis sebagai kandidiasis. Agen mukolitik, seperti alkalol, membantu untuk menghilangkannya Treister, 2013. Rejimen dekontaminasi oral terdiri dari bilasan antijamur dan antibakteri. Fluorida dan gel digunakan dalam beberapa rejimen perawatan mulut terutama untuk aktivitas antibakteri terhadap plak gingiva. Candida profilaksis biasanya mencakup bilasan nistatin atau troches clotrimazole. Flukonazol dapat digunakan untuk profilaksis candida atau untuk pengobatan kandidiasis Treister, 2013. Bagi manajemen nyeri topikal dan sistemik, bilasan lokal misalnya, 2 lidokain kental, obat kumur, dan solusi morfin topikal dan analgesik sistemik digunakan untuk mengontrol rasa sakit. Solusi topikal harus disimpan dalam mulut 2-5 menit. Kumur dengan larutan natrium klorida membantu menjaga kelembapan mukosa, mengurangi penggumpalan sekresi, dan mengurangkan radang ulserasi mukosa Treister, 2013. Pada profilaksis atau pencegahan, cryotherapy telah terbukti efektif dalam pencegahan onset dan keparahan mukositis pada pasien yang menjalani kemoterapi bolus dengan 5-fluorouracil dan melfalan Moustism, 2008. Penjagaan kebersihan oral yang agresif dan koreksi kondisi oral sebelum diberikan terapi dapat mengurangkan insiden dan keparahan mukositis. Makanan pedas dan asam harus dielakkan oleh pasien Pico, 1998. Pengendalian perdarahan dilakukan hingga trombosit dipertahankan pada 20.000 sel uL. Paket trombin topikal dan agen antifibrinolitik topikal, seperti asam traneksamat dapat digunakan untuk mengontrol perdarahan dari ulkus Treister, 2013. BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian