Pernyataan lain diungkapkan oleh Matz 2003 dalam Ariani 2013 bahwa dengan adanya peningkatan jumlah perusahaan maka akan meningkatkan jumlah
output yang akan dihasilkan. Hal ini berarti dengan terjadinya peningkatan output maka perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah jumlah tenaga kerja sehingga
akan mengurangi jumlah pengangguran atau dengan kata lain peningkatan jumlah perusahaan aan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
2.1.10 Hubungan Investasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Investasi dan tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan bersifat penggati kedua-duanya. Pernyataan ini diperkuat oleh teori Hender Sondan
Qiuandt 1986 yang diadopsi oleh Lembaga Penelitian Ekonomi UGM 1983 dalam Zahrowi 2007:19 yang ditunjukkan dalam persamaan Q = L, K, N dimana Q =
Output, L = Labour, K = Kapital dan N = Sumber Daya. Yang dimaksudkan modal adalah dana yang digunakan dalam proses produksi saja, tidak termasuk nilai tanah
dan bangunan yang ditempati atau biasa disebut dengan modal kerja. Dalam pembagunan regional, penanaman modal atau investasi memegang
peranan penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Kegiatan investasi ini memungkinkan masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Dalam perekonomian
makro, kenaikan investasi berhubungan positif dengan permintaan agregat dan pendapatan nasional. Permintaan agregat yang meningkat juga akan meningkatkan
kapasitas produksi suatu perekonomian sehingga akan diikuti dengan penambahan tenaga kerja untuk proses produksi sehingga kesempatan kerja juga meningkat
Lestari, 2011:44 Dalam teori ekonomi, penanaman modal atau investasi adalah pengeluaran-
pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan terutama menambah barang-barang modal yang dapat
digunakan untuk proses produksi barang dan jasa di masa mendatang. Sukirno,
53 2003. Dengan kata lain, modal juga digunakan untuk membeli mesin-mesin atau
peralatan dalam melakukan peningkatan proses produksi. Investasi fisik ini berupa Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN.
Permasalahan investasi sering kali menjadi pembicaraan sebagai salah satu faktor penghambat produksi terutama dalam penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya
penambahan mesin-mesin atau peralatan produksi akan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan mesin-mesin atau peralatan produksi
dapat menggantikan tenaga kerja. Jadi semakin besar investasi yang digunakan untuk membeli barang investasi seperti mesin-mesin atau peralatan maka akan menurunkan
penyerapan tenaga kerja.
2.1.11 Hubungan Nilai Produksi Tenaga Kerja dengan Penyerapan Tenaga Kerja
Nilai produksi adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha yang selanjutnya akan
dijual atau sampai ke tangan konsumen. Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan mempengaruhi penyerapan tenaga
kerjanya. Apabila permintaan hasil produksi perusahaan atau industri meningkat, produsen cenderung untuk menambah kapasitas produksinya. Maka maksud tersebut
produsen akan menambah penggunaan tenaga kerjanya Sudarsono, 1990.
2.2 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Metode
Hasil Penelitian 1.
Muhammad Fuad Kadafi
2013 Analisis Faktor
yang Mempengaruhi
Penyerapan Tenaga Kerja
pada Industri Konveksi Kota
Variabel tidak bebas:
Penyerapan TK bulan
Variabel bebas:
-Modal Analisis
regresi linier
berganda Variabel Modal
memiliki pengaruh negatif
dan tidak signifikan
terhadap penyerapan