Penyerapan Tenaga Kerja Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja
dan jasa untuk memperoleh penghasilan, baik yang bekerja penuh maupun yang yang
tidak bekerja penuh Irawan dan Suparmoko, 1992:114.
Tenaga kerja menurut Simanjutak 1998:3 terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja labour force terdiri atas:
1. Golongan bekerja yaitu tenaga kerja yang sudah aktif dalam kegiatan
menghasilkan barang atau jasa; 2.
Golongan menganggur dan mencari pekerjaan yaitu tenaga kerja yang tidak menghasilkan barang atau jasa tetapi siap dan sedang mencari pekerjaan.
Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja terdiri atas: 1.
Golongan bersekolah yaitu mereka yang kegiatannya hanya bersekolah. 2.
Golongan mengurus rumah tangga yaitu mereka yang mengurus rumah tangga tanpa memperoleh upah.
3. Golongan lain–lain yaitu:
a. penerima pendapatan: mereka yang tidak melakukan suatu kegiatan
ekonomi tetapi memperoleh pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas simpanan atau sewa atas milik;
b. mereka yang hidup tergantung pada orang lain, misalnya karena lanjut
usia, cacat, dalam penjara atau sakit kronis. Tenaga kerja yang dapat diserap industri kecil adalah tenaga kerja yang tidak
berpendidikan khusus atau memiliki keterampilan tertentu. Hal ini disebabkan karena industri kecil tidak menuntut prasyarat pengetahuan teknis atau keterampilan yang
tinggi bagi tenaga kerjanya, karena alat –alat produksi yang digunakan bersifat
sederhana. Proses produksi industri kecil banyak melibatkan tenaga kerja manusia sehingga industri kecil bersifat padat karya.
Kesempatan kerja dapat diartikan banyaknya tenaga kerja yang tertampung untuk bekerja pada sektor industri, kesempatan kerja akan menampung semua tenaga
kerja apabila lapangan kerja mencukupi sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia. Kesempatan kerja menurut Gilarso 1992:58 menunjukan beberapa orang yang telah
atau dapat tertampung dalam perusahaan atau instansi. Pengertian ini harus dibedakan
51 dengan maksud kebutuhan tenaga kerja, kemampuan perusahan atau instansi untuk
menambah tenaga kerja. Mengenai masalah kesempatan kerja di Indonesia, kini dicatat bahwa dalam keadaan sekarang beban tanggungan dependency ratio bagi
tiap tenaga produktif cukup berat, yaitu berkisar pada empat jiwa penduduk yang untuk kebutuhan hidupnya tergantung dari nafkah mata pencaharian satu tenaga kerja
produktif. Hal ini mencerminkan masih besarnya tingkat pengangguran secara terselubung under unemployment Djojohadikusumo, 1994:207.
Menurut Djojohadikusumo upaya perluasan kesempatan kerja dan penciptaan lapangan kerja produktif harus dilaksanakan dengan meluaskan landasan kegiatan
ekonomi. Hal ini harus disertai dengan usaha meningkatkan produktivitas, baik di bidang kegiatan yang baru modern maupun di bidang tradisional. Sebab, salah satu
faktor yang menghambat produksi di negara-negara berkembang dan menekan tingkat hidup golongan berpendapatan rendah ialah produktivitas yang rendah.
Terciptanya lapangan kerja dan produktivitas di sektor-sektor kegiatan yang makin luas akan menambah pendapatan bagi penduduk yang bersangkutan.
Kebijakan yang diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja harus dilihat dalam hubungannya dengan kebijaksanaan
yang menyangkut pemerataan pendapatan dalam masyarakat Dalam Soviyanto, 2005.