Bagaimana Upaya Melestarikan Seni Budaya Masyarakat Batak Toba

BAB IV UPAYA MELESTARIKAN SENI BUDAYA TRADISIONAL PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KABUPATEN SAMOSIR

4.1 Bagaimana Upaya Melestarikan Seni Budaya Masyarakat Batak Toba

Kehidupan seni budaya dan tata cara hidup yang bersifat tradisioanl dari masyarakat Batak Toba merupakan salah satu potensi yang amat penting untuk ditawarkan pada wisatawan. Namun kegiatan pariwisata dapat pula menimbulkan masalah sosial budaya, terutama di tempat – tempat yang terdapat perbedaan tingkat sosial, ekonomi dan kebudayaan sebagai tingkah laku penduduk setempat yang suka meniru tingkah laku wisatawan tanpa mengerti latar belakang kebudayaan bangsa lain tersebut. Kemerosotan seni budaya tradisional ini juga mulai dirasakan didalam kehidupan masyarakat Batak Toba. Kemerosotan ini antara lain disebabkan karena pengaruh modernisasi, selera masyarakat dan penduduk setempat mulai beralih pada seni modern, atau mungkin juga karena kesenian – kesenian tradisional yang mulai melanda desa ini, dapat kita lihat dari masukknya alat musik keyboard pada kesenian Batak Toba. Masalah lain yang dihadapi dalam usaha pengembangan dalam usaha pengembangan dan pembinaan pariwisata adalah kurangnya informasi yang lengkap tentang objek – objek kebudayaan terutama yang menyangkut sejarah dan nilai – nilai budayanya dalam rangka pemanfaatan dalam keperluan wisata budaya. Kemudian Universitas Sumatera Utara dirasakan pula kurangnya pembinaan tenaga pramuwisata akan pengetahuan khusus tentang seni dan budaya pada masyarakat Batak Toba Dilain pihak hingga kini belum ada pedoman – pedoman khusus bagi biro – biro perjalanan untuk meningkatkan peran sertanya dalam penyebarluasan dan pemanfaatan asset – asset kebudayaan untuk pengembangan wisata budaya. Kemudian dirasakan pula terjadinya benturan kepentingan antara cita – cita demi perekonomian yang dihadapakan pada kepentingan untuk mengejar dolar sang wisatawan. Demikian pula pada barang – barang kuno yang merupakan peninggalan leluhur nenek moyang, dengan mudahnya dialihkan dengan wisatwan. Hal ini jarang terjadi pada masyarakat Batak Toba yang tidak mengerti tentang tingginya nilai dari barang peninggalan leluhurnya. Mereka menjual barang – barang pusaka nenek moyangnya kepada wisatawan demi mendapat uang. Dengan demikian mereka secara tidak sadar menghilangkan unsur – unsur kebudayaannya sendiri. Hal ini sangat disayangkan mengingat bahwa jika peninggalan tersebut hilang maka sangat susah menimbulkannya kembali. Pencegahan kearah itu sebaiknya segera dilakukan misalnya dengan menggantikan barang – barang pusaka yang asli dengan barang tiruan yang dapat dijual kepada wisatawan asing tersebut. Dalam masalah pengembangan dan pembinaan seni budaya ini umumnya terdapat pada masyarakat pendukung itu sendiri yang mendapat pengaruh dari pariwisata itu sendiri. Namun harus disadari pula bahwa masyrakat tidaklah statis, mereka selalu bergerak sesuai dengan perkembangan zamannya. Yang harus menjadi perhatian sekarang adalah kurangnya perhatian masyarakat dan cenderung untuk Universitas Sumatera Utara tidak mau bersusah payah untuk melakukan penggalian akan seni budaya tradisionalnya sendiri khususnya seni tradisional Batak Toba

4.2 Bagaimana Seni Budaya Tradisional masyarakat Batak Toba dalam menarik wisatawan