Sistem Kesenian Mata Pencaharian Penduduk

3.5 Sistem Kesenian

a. Rumah adat; rumah adat batak toba memberi kesan kokoh karena konstruksi tiang – tiangnya terbuat dari kayu gelondongan. Dulu ketika sering terjadi pertikaian antarsuku, rumah – rumah dikelompokkan sebagai benteng di atas bukit. Lingkungannya dikelilingi pohon sebagai pagar yang cukup rapat b. Pakaian adat; perlengkapan pakaian adapt suku batak toba yang khas adalah ulos yang berbentuk segi empat panjang panjang sekitar 1,80m, lebar 1 m dan ujungnya berumbai – umbai. Pembuiatannya ditenun tangan yang umumnya dikerjakan oleh wanita. c. Seni Tari; tarian batak toba yang dikenal dengan tortor sangat banyak ragam dan variasinya. Tarian yang dibawakan baik oleh pria maupun wanita dan diiringi oleh seperangkat alat musik. Alat musik yang mengiringi tarian tersebut adalah agung 4 buah, tagading 6 buah, 5 kecil dan 1 besar, sarune, yaitu sejenis alat tiup 1 atau 2 buah, dan hesek Mulyadi, 1999: 70

3.6 Mata Pencaharian Penduduk

Sebagai daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan pertanian, curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan keberhasialn pertanian penduduk. Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten Samosir pada tahun 2003 berdasarkan hasil pengamatan dari 7 tujuh stasiun pengamatan adalah sebesar 177 mm bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Universitas Sumatera Utara Temperatur Kabupaten Samosir berkisar antara 170 C - 290 C dengan kelembaban udara rata-rata 85 persen dan tergolong dengan beriklim tropis. Curah hujan tertinggi terjadi bulan November dengan rata-rata 440 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 15 hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni sd Agustus berkisar dari 31 sd 56 mm per bulan, dengan hari hujan 5 sd 7 hari. Kecamatan yang tertinggi rata-rata curah hujannya adalah Harian sebesar 302 mm, sedangkan yang terendah adalah Nainggolan rata-rata sebesar 120 mm Kabupaten Samosir adalah sebuah kabupaten yang berada di tengah – tengah Danau Toba. Mata pencaharian masyarakat ini bertani dan nelayan. Hasil panen dari daerah ini adalah padi dan bawang. Tingkat kesuburan daerah ini sangat kurang. Berbeda dari Kabupaten Karo yang sangat subur dengan hasil panen buah – buahan dan sayur – sayuran. Sedangkan dari hasil nelayan masyarakat ini adalah ikan mas, ikan nila, ikan mujahir, dan ikan pora – pora. www.samosirkab.go.id Menurut H. Sitio mata pencaharian masyarakat Kabupaten ini bukan saja bertani dan nelayan, ada juga masyarakatnya yang bekerja di instansi pemerintah maupun di swasta, pedagang, berwiraswasta, dan lain – lain. Bahkan banyak masyarakat Batakk Toba dari Kabupaten Samosir yang merantau ke luar daerahnya menuju kota – kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Batam, dan kota – kota lainnya di Indonesia untuk mengadu nasib dan selain itu untuk bersekolah dan tidak sedikit dari mereka yang berhasil dan sukses. Universitas Sumatera Utara BAB IV UPAYA MELESTARIKAN SENI BUDAYA TRADISIONAL PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KABUPATEN SAMOSIR

4.1 Bagaimana Upaya Melestarikan Seni Budaya Masyarakat Batak Toba