isolasi untuk radar. Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg.
Setelah perang berakhir, plastik ini menjadi semakin populer. Saat ini polyethylene digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau
tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan Satria et al., 2009.
2. Pengklasifikasian plastik
Plastik dibagi menjadi dua klasifikasi utama berdasarkan pertimbangan- pertimbangan ekonomis dan kegunaannya yaitu plastik komoditi dan plastik
teknik. Plastik komoditi dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harga yang murah. Plastik ini bisa diperbandingkan dengan baja dan aluminium dalam
industri logam. Plastik ini sering dipakai dalam bentuk barang yang bersifat pakai- buang disposable seperti lapisan pengemas, namun ditemukan juga
pemakaiannya dalam barang-barang yang tahan lama. Sedangkan plastik teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah. Plastik teknik lebih mahal
harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Mereka bersaing dengan logam, keramik, dan
gelas dalam berbagai aplikasi Sopyan, 2001. Plastik komoditi pada prinsipnya terdiri atas empat jenis polimer utama
yaitu polyethylene, polypropylene, polyvinil klorida, dan polystirena. Polyethylene dibagi menjadi produk massa jenis rendah 0,94 grcm
3
dan produk massa jenis tinggi 0,94 grcm
3
. Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya, dimana polyethylene massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer linier
dan polyethylene massa jenis rendah bercabang. Plastik komoditi mewakili sekitar 90 dari seluruh produksi thermoplastic, dan sisanya terbagi di antara kopolimer
Universitas Sumatera Utara
stirenabutadiena, ABS, polyamida, dan polyester. Penggunaan plastik komoditi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Plastik-plastik komoditi
Tipe Singkatan Kegunaan Utama
Polyethylene massa jenis rendah
LDPE Lapisan pengemas, isolasi kawat dan kabel,
barang mainan, botol fleksibel, perabotan, bahan pelapis.
Polyethylene massa jenis tinggi HDPE
Botol drum, pipa, saluran, lembaran, film, isolasi kawat, dan kabel.
Polypropylena PP Bagian-bagian mobil dan perkakas, tali,
anyaman, karpet, dan film. Polyvinil klorida
PVC Bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk
lantai, isolasi kawat dan kabel, film dan lembaran.
Polystirena PS
Bahan Pengemas busa dan film, isolasi busa, perkakas, perabotan rumah, barang
mainan. Sumber: Sopyan 2001
Ditinjau dari sudut kimianya, plastik dapat diklasifikasikan atas plastik yang bersifat thermosetting dan plastik yang bersifat thermoplastic. Plastik yang
bersifat thermosetting adalah bahan plastik yang tidak dapat dibentuk kembali oleh panas setelah dibuat menjadi suatu produk akhir seperti PU poly urethene,
UF urea formaldehyde, MF melamine formaldehyde, polyester, epoksti dan lain-lain. Plastik jenis thermosetting tidak begitu menarik dalam proses daur
ulang karena selain sulit penanganannya, juga volumenya jauh lebih sedikit sekitar 10 daripada volume plastik jenis thermoplastic. Thermoplastic adalah
bahan plastik yang dapat dibentuk kembali oleh panas dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain. Adapun
jenis plastik
yang banyak
digunakan seperti polyolefins yang mencakup keluarga polyethylene PE, HDPE, LDPE, LLDPE dan polypropylene PP, polyvinyl chloride PVC,
polystyrene PS dan polyethylene terephthalate PET Moavenzadeh dan Taylor 1995 dalam Yusuf 2000.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan sifat-sifat plastik thermoplastic dan thermosetting menurut Azizah 2004 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbedaan sifat plastik thermoplastic dan plastik thermosetting
Plastik thermoplastic Plastik thermosetting
Mudah diregangkan Keras
Fleksibel Tidak fleksibel
Melunak jika dipanaskan Mengeras jika dipanaskan
Titik leleh rendah Tidak meleleh jika dipanaskan
Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang
3. Polyethylene PE high density polyethylene HDPE