Persiapan dan penambahan aditif Pembuatan lembaran dan pengempaan Pengkondisian dan penggambaran pola pemotongan

menerus agar hasil campuran lebih meratahomogen. Hasil extruder dipotong dalam ukuran kecil ataupun pellet. Gambar 4. Persiapan bahan baku Gambar 5. Mesin extruder

2. Persiapan dan penambahan aditif

Disediakan aditif sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan, kemudian dihaluskan. Aditif yang telah halus kemudian dilarutkan dengan menggunakan larutan xylen sebanyak 100 ml dan diaduk hingga merata. Kemudian larutan tersebut dimasukkan ke dalam sprayer dan disemprotkan ke pellet hasil extruder secara merata dan dibiarkan sampai mengering. Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 6. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Proses persiapan dan penambahan aditif

3. Pembuatan lembaran dan pengempaan

Pellet yang telah diberi perlakuan aditif sesuai dengan komposisinya kemudian disusun di dalam bingkai berukuran 20 cm x 25 cm x 1 cm. Susunan tersebut kemudian ditutup dengan plat besi dan kain teflon atau aluminium foil dengan tujuan agar tidak lengket. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kempa panas dengan suhu 155±5 o C dan tekanan sebesar 30 kgcm 2 . Pemberian tekanan pada pengempaan dilakukan dengan dua tahapan yaitu 15 menit pertama papan tidak ditekan melainkan hanya diberikan suhu dengan tujuan untuk melelehkan pellet, dan untuk 30 menit selanjutnya papan baru diberi tekanan.

4. Pengkondisian dan penggambaran pola pemotongan

Setelah itu cetakan lembaran dikeluarkan dari alat kempa dan dilakukan pengempaan dingin ataupun dapat ditindih dengan menggunakan plat besi selama 30 menit, tujuannya adalah agar lembaran mengeras dan mencegah terjadinya perubahan bentuk dari lembaran yang masih dalam keadaan panas. Kemudian dilakukan pengkondisian selama satu minggu untuk mencapai distribusi kadar air Universitas Sumatera Utara yang seragam dan melepaskan tegangan sisa dalam papan akibat pengempaan. Dibuat pola pemotongan sebelum dilakukan pengujian. Papan yang dihasilkan disimpan dalam plastik pengkondisian sebelum dilakukan pengujian agar kondisinya tetap stabil. Proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Pengkondisian papan komposit plastik Papan komposit plastik yang telah dikondisikan selama satu minggu kemudian dibuat pola pemotongan Gambar 8, dipotong dan dilakukan pengujian fisis dan mekanis papan komposit plastik tersebut. Gambar 8. Pola pemotongan contoh uji papan komposit plastik Universitas Sumatera Utara Keterangan : A : Contoh uji untuk kadar air dan kerapatan B : Contoh uji untuk MOR dan MOE C : Contoh uji untuk daya serap air dan pengembangan tebal D : - E : Contoh uji untuk kuat pegang sekrup Pengujian papan komposit plastik 1. Pengujian sifat fisis a. Kerapatan Kerapatan merupakan salah satu sifat fisis dari bahan struktural yang menunjukkan perbandingan antara massa atau berat benda terhadap volumenya. Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume kering udara. Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata-rata panjang, lebar, dan tebalnya untuk menentukan volume contoh uji. Nilai kerapatan papan komposit plastik dihitung dengan rumus : Kerapatan gcm 3 = 3 cm Volume gram Berat b. Kadar air KA Kadar air merupakan salah satu sifat fisis dari bahan struktural yang menunjukkan besarnya kandungan air di dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm yang digunakan adalah bekas contoh uji kerapatan. Kadar air papan komposit plastik dihitung berdasarkan berat awal BA dan berat kering tanur BKT selama 24 jam pada suhu 103±2°C. Nilai kadar air papan komposit plastik dihitung berdasarkan rumus : Universitas Sumatera Utara Kadar air = 100 x BKT BKT BA  c. Daya serap air Daya serap air merupakan kemampuan papan untuk menyerap air dalam jangka waktu tertentu. Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm setelah itu ditimbang berat awalnya B 1 . Kemudian direndam dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya B 2 . Nilai daya serap air papan komposit plastik dihitung berdasarkan rumus : Daya serap air = 100

1 1

2 x B B B  d. Pengembangan tebal Pengembangan tebal merupakan besarnya nilai pertambahan tebal dari papan, apabila direndam air. Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal sebelum T 1 yang diukur pada keempat sudut dan dirata-ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal setelah perendaman T 2 dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam. Nilai pengembangan tebal papan komposit plastik dihitung berdasarkan rumus : Pengembangan tebal = 100

1 1

2 x T T T 

2. Pengujian sifat mekanis