Pengujian sifat mekanis Kualitas Papan Komposit Plastik pada Berbagai Kadar Aditif Berbahan Limbah Batang Kelapa Sawit dan High Density Polyethylene (HDPE)

Kadar air = 100 x BKT BKT BA  c. Daya serap air Daya serap air merupakan kemampuan papan untuk menyerap air dalam jangka waktu tertentu. Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm setelah itu ditimbang berat awalnya B 1 . Kemudian direndam dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam, setelah itu ditimbang beratnya B 2 . Nilai daya serap air papan komposit plastik dihitung berdasarkan rumus : Daya serap air = 100

1 1

2 x B B B  d. Pengembangan tebal Pengembangan tebal merupakan besarnya nilai pertambahan tebal dari papan, apabila direndam air. Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm sama dengan contoh uji daya serap air. Pengembangan tebal didasarkan pada tebal sebelum T 1 yang diukur pada keempat sudut dan dirata-ratakan dalam kondisi kering udara dan tebal setelah perendaman T 2 dalam air dingin selama 2 jam dan 24 jam. Nilai pengembangan tebal papan komposit plastik dihitung berdasarkan rumus : Pengembangan tebal = 100

1 1

2 x T T T 

2. Pengujian sifat mekanis

a. Keteguhan lentur modulus of elasticity Pengujian MOE dilakukan bersama-sama dengan pengujian keteguhan patah dengan memakai contoh uji yang sama. Sebelum pengujian dilakukan dilakukan pengukuran terlebih dahulu terhadap dimensi dari contoh uji dengan Universitas Sumatera Utara tujuan agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Besarnya defleksi yang terjadi pada saat pengujian dicatat pada setiap selang beban tertentu. Nilai MOE dihitung dengan rumus: MOE = 3 3 . . . 4 . d b Y L P   Keterangan : MOE : Modulus lentur kgcm 2 ∆P : Beban sebelum batas proporsi kg L : Jarak sangga cm ∆Y : Lenturan pada beban cm b : Lebar contoh uji cm d : Tebal contoh uji cm b. Keteguhan patah modulus of rupture Pengujian keteguhan patah MOR dilakukan dengan menggunakan universal testing machine UTM dengan menggunakan lebar bentang jarak penyangga 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 15 cm. Sebelum pengujian dilakukan dilakukan pengukuran terlebih dahulu terhadap dimensi dari contoh uji dengan tujuan agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Nilai MOR dihitung dengan rumus: MOR = 2 . . 2 . . 3 d b L P Keterangan: MOR : Modulus patah kgcm 2 P : Beban maksimum kg L : Jarak sangga cm b : Lebar contoh uji cm d : Tebal contoh uji cm Universitas Sumatera Utara Contoh uji MOE dan MOR yang digunakan berukuran 20 cm x 5 cm x 1 cm pada kondisi kering udara dengan pola pembebanan disajikan pada Gambar 9. Gambar 9. Cara pengujian MOE dan MOR c. Kuat pegang sekrup screw holding power Contoh uji berukuran 10 cm x 5 cm x 1 cm. Sekrup yang digunakan berdiameter 2,7 mm, panjang 16 mm dimasukkan hingga mencapai kedalaman 8 mm. Nilai kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai dalam kilogram. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik yang telah diperoleh dibandingkan dengan menggunakan Standar Japanese Industrial Standard JIS A 5908-2003 untuk membandingkan sifat-sifat papan tersebut memenuhi standar yang telah ditetapkan. Adapun sifat fisis dan mekanis papan partikel yang telah distandarkan oleh JIS A 5908 2003 terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Sifat fisis dan mekanis papan partikel berdasarkan standar JIS A 5908- 2003 No. Sifat fisis mekanis JIS A 5908-2003 1. Kerapatan gcm 3 0,4-0,9 2. Kadar air 5-13 3. Daya serap air - 4. Pengembangan tebal Maks 12 5. MOR kgcm 2 Min 80 6. MOE kgcm 2 2,0 x 10 4 7. Internal bond kgcm 2 Min 1,5 8. Kuat pegang sekrup kg Min 30 9. Linear expanssion - 10. Hardness N - 11. Emisi formaldehyde ppm Min

0,3

Universitas Sumatera Utara Analisis data Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap RAL faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu: 1. Kadar MAH yang digunakan a. X1: 0 b. X2: 2,5 c. X3: 5 2. Komposisi plastik dengan serbuk a. Y1: Komposisi plastikserbuk : 6040 b. Y2: Komposisi plastikserbuk : 5050 c. Y3: Komposisi plastikserbuk : 4060 Jadi sampel yang dihasilkan adalah sebanyak 9 sampel perlakuan, yaitu: X1Y1, X2Y1, X3Y1, X1Y2, X2Y2, X3Y2, X1Y3, X2Y3, X3Y3 Dimana masing kombinasi perlakuan tersebut dilakukan sebanyak 3 ulangan. Dengan demikian jumlah sampel papan komposit plastik yang didapatkan adalah sebanyak 27 papan. Model statistik yang digunakan adalah: Y ijk = µ + αi +βj+ αβij + ∑ ijk Dimana: Y ijk = Nilai pengamatan kadar MAH ke-i, dengan komposisi plastik dengan serbuk ke-j, pada ulangan ke- k µ = Rataan umumnilai tengah αi = Pengaruh kadar MAH ke-i βj = Pengaruh komposisi plastik dengan serbuk ke-j αβij= Pengaruh interaksi antara kadar MAH ke-i dengan komposisi plastik Universitas Sumatera Utara dengan serbuk ke-j ∑ ijk = Pengaruh acak galad percobaan kadar MAH ke-i dengan komposisi plastik dengan serbuk ke-j serta pada ulangan ke-k Hipotesis yang akan digunakan adalah: Pengaruh utama variasi kadar MAH Ho : Variasi kadar MAH tidak berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik H 1 : Variasi kadar MAH berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik Pengaruh utama variasi komposisi plastik dengan serbuk Ho : Variasi komposisi plastik dengan serbuk tidak berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik H 1 : Variasi komposisi plastik dengan serbuk berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik Pengaruh jenis interaksi variasi kadar MAH dan variasi komposisi plastik dengan serbuk Ho : Interaksi variasi kadar MAH dan komposisi plastik dengan serbuk tidak berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik H 1 : Interaksi variasi kadar MAH dan komposisi plastik dengan serbuk berpengaruh pada sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik Untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan-perlakuan yang dicoba, dilakukan analisis keragaman dengan kriteria uji jika F hitung ≤ F tabel maka H o memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan apabila F hitung F tabel maka H o memberikan pengaruh yang tidak nyata. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui taraf perlakuan yang berpengaruh di antara faktor perlakuan maka dilanjutkan dengan menggunakan Uji Wilayah Berganda Duncan duncan multiple range test dengan tingkat kepercayaan 95. Proses pembuatan dan pengujian papan komposit plastik dapat dilihat pada skema yang ditampilkan pada Gambar 10. Gambar 10. Skema pembuatan papan komposit plastik Pembuatan peringkat kualitas Setelah pengujian sifat fisis dan mekanis papan komposit plastik, maka dilakukan penentuan rangking kualitas perlakuan terbaik pada masing-masing pengujian. Perlakuan terbaik akan mendapat nilai peringkat terkecil, dan yang kurang baik akan mendapat peringkat dengan angka terbesar. Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Sifat Fisis Pengujian sifat fisis yang dilakukan adalah kerapatan, kadar air, daya serap air 2 jam dan 24 jam, dan pengembangan tebal 2 jam dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan terhadap masing-masing sifat fisis papan yang dipengaruhi oleh faktor kadar MAH, komposisi serbuk dengan plastik dan interaksi antara keduanya. Berikut Gambar 11 adalah papan komposit plastik yang dihasilkan. Gambar 11. Papan komposit plastik yang dihasilkan Kerapatan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kerapatan papan komposit plastik yang dihasilkan dari seluruh sampel adalah berkisar antara 0,95 gcm 3 sampai dengan 1,05 gcm 3 . Hasil penelitian selengkapnya disajikan pada Lampiran 1, sedangkan grafik kerapatan dapat dilihat pada Gambar 12. 36 Universitas Sumatera Utara

1. 2