Jadwal Penelitian Hasil Perhitungan .1 Analisa Univarian Karakteristik Responden berikut ini. Tabel Distribusi frekwensi responden menurut masa kerja

3.8 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 2 1 2 3 4 1 Penelusuran Pustaka X X X X X X X X X X X X X X X X X 2 Study Pendahuluan X X X X X X X X X X 3 Konsul Jdl dgn Ket.Prog X 4 Konsultasi Pembimbing X X X X X X X X X X X X X X X X X 5 Persiapan Kolokium X X X X X X X 6 Kolokium X 7 Pengumpulan Data X X X X 8 Pengolahan dan Analisa X 8 Peyusunan Laporan X X 10 Seminar Hasil X Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian PT X adalah pabrik korek api di Kota Pematangsiantar yang memproduksi korek api dengan bahan baku kayu tusampinus. Adapun proses produksi korek api terbagi atas : a. Procesing Pada tahap procesing kayu tusam yang masih dalam bentuk gelondongan dikupas kulitnya kemudian dipotong - potong mulai dari ukuran yang besar hingga menjadi sebesar batang korek api. Setelah itu batang korek api dimasukkan kedalam steam selama 10 menit agar menjadi kering. Batang korek api yang sudah kering kemudian dicelup dengan lilin dan bahan kimia sebagai kepala korek api. Hampir semua proses pembuatan batang korek api ini menggunakan mesin. b. Packing Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 Batang korek api yang sudah jadi akan dimasukkan kedalam kotak kecil secara manual kemudian dibungkus lagi dengan kemasan yang lebih besar dengan menggunakan mesin. Penelitian dilaksanakan di bagian pengepakan korek api ke dalam kotak korek api secara manual, karena hampir semua tenaga kerjanya adalah wanita dan produktivitas pekerja dapat segera diketahui dari jumlah batang korek api yang dimasukkan ke dalam kotak. Pada bagian ini setiap tenaga kerja mendapatkan target sebanyak 12 nampan batang korek api yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak kecil. Dari satu nampan batang korek api harus dimasukkan ke dalam 180 kotak kecil korek api berukuran 3 x 5 cm dalam waktu 7 jam kerja. Apabila dalam waktu 7 jam belum dapat diselesaikan maka tenaga kerja harus menambah jam kerja dan tidak dihitung lembur. Apabila tenaga kerja dapat menyelesaikannya sebelum 7 jam maka waktu istirahat tenaga kerja tersebut akan lebih panjang. Di perusahaan korek api ini selain diberikan fasilitas jaminan pemeliharaan kesehatan, juga diberikan kupon makan kepada seluruh karyawan untuk mendapatkan discount 50 di kantin perusahaan. Sedangkan khusus shift sore dan malam perusahaan memberikan fasiltas makanan tambahan. Dari petugas medis di poliklinik perusahaan didapatkan keterangan bahwa tenaga kerja yang datang ke poliklinik dikarenakan sakit demam, diare dan infeksi saluran pernafasan adapun kasus- kasus yang pernah dirujuk ke rumah sakit adalah penyakit usus buntu akut dan kanker rahim, sedangkan rujukan tenaga kerja yang Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 mengalami pre menstual syndrome belum pernah ada.

4.1.2 Gambaran Umum Tenaga Kerja

Pada saat study pendahuluan jumlah karyawan sekitar 300 orang akan tetapi setelah terjadi rotasi dari perusahaan induk maka jumlah karyawan adalah : 325 orang. Jumlah tenaga kerja wanita dari ketiga bagian pabrik korek api adalah 191 58,8 orang. Sedangkan yang bekerja di bagian pengepakan koreka api secara keseluruhan adalah 175 53.3 orang dimana 60 orang diantaranya bekerja dibagian pengepakan manual. Distribusi tenaga kerja tertera pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin di pabrik korek api Kota Pematangsiantar Laki - Laki Perempuan Jumlah BAGIAN Jumlah orang Jumlah orang orang Administrasi 6 1.8 7 2.2 13 4 Procesing 90 27.7 9 2.8 99 30.5 Packing 38 11.7 175 53.8 213 65.5 Jumlah Karyawan 134 41.2 191 58.8 325 100 Tenaga kerja bagian pengepakan secara manual adalah 60 orang 55 orang diantaranya adalah wanita usia subur yang menyatakan mengalami berbagai keluhan pre menstrual syndrom, sedangkan yang menjadi menjadi sampel terpilih sesuai Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 dengan kriteria inklusi adalah 30 orang akan tetapi oleh karena adanya pemindahan rotasi karyawan maka sampel penelitian yang dapat diamati selama 3 bulan berkurang menjadi menjadi 25 orang. 4.2 Hasil Perhitungan 4.2.1 Analisa Univarian

a. Karakteristik Responden

Dari analisa univarian didapatkan gambaran karakteristik sample berupa umur, pendidikan, masa kerja dan status perkawian dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Distribusi frekwensi responden menurut umur UMUR Jumlah orang 30 - 35 tahun 16 64 35 - 40 tahun 7 28 40 - 45 tahun 2 8 Sesuai dengan kriteria sampel terpilih seluruh responden berusia reproduktif yaitu antara 15 sampai dengan 45, dengan batas usia termuda 30 tahun dan yang tertua 43 tahun, sedangkan usia yang paling banyak yaitu 30 – 35 tahun sebanyak 16 64 orang. Sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah 40 -45 tahun sebanyak 2 8 orang. Sedangkan gambaran masa kerja responden terpilih dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Distribusi frekwensi responden menurut masa kerja Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 MASA KERJA Jumlah orang 11 tahun 0 0 11 – 15 tahun 24 96 15 tahun 1 4 Masa kerja responden berkisar antara 11 sampai 20 tahun hal ini dikarenakan hampir semua karyawan di pabrik korek api adalah pegawai tetap. Tabel 4.4 Distribusi frekwensi responden menurut pendidikan Pendidikan Jumlah orang SMP 5 20 SMA 20 80 Total 25 100 Tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah tamat SMA yaitu sebanyak 20 orang atau 80 . Sedangkat tingkat Pendidikan terendah adalah SMP sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Tabel 4.5 Distribusi frekwensi responden menurut status perkawinan Status Perkawinan Jumlah orang Kawin 23 92 Belum Kawin 2 8 Total 25 100 Status perkawinan responden sebagian besar adalah sudah menikah sebanyak 23 orang atau 92 sedangkan yang belum menikah hanya 2 orang atau 8 . Tabel 4.6 Distribusi frekwensi responden menurut Indeks Massa Tubuh IMT IMT Jumlah orang Kurus Ari Pujiastuti: Pengaruh Pre Menstrual Syndrom Terhadap Prodiktivitas Tenaga Kerja Wanita Di Pabrik Korek Api Pematang Siantar tahun 2007, USU e-Repository © 2008 Normal 11 44 Gemuk 14 56 Total 25 100.0 Sesuai dengan kriteria sample terpilih maka seluruh responden memiliki status gizi yang baik dengan menggunakan standar penilaian Indeks Masa Tubuh IMT yaitu perbandingan antara berat badan dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang dikwadratkan. Untuk ukuran normal seseorang mempunyai IMT antara 18.5 – 23 sedangkan untuk kurus dibawah 18.5 dan gemuk diatas 23. b. Frekwensi Rensponden yang Mengalami Pre Menstrual Dishporic Dishorder. Tabel 4.7 Distribusi frekwensi responden yang mengalami pre menstrual dishporic dishorder Jumlah Keluhan PMS Jumlah orang 2 6 24 3 8 32 4 9 36 5 2 8 Total 25 100 Menurut Standart DSM – IV penderita yang mengalami pre menstrual dysphoric dishorder adalah penderita pre menstrual syndrom yang mengalami 5 keluhan pre menstrual syndrome atau lebih dari setiap siklus haid. Dari tabel diatas tampak bahwa ada 8 atau 2 orang responden yang mengalami pre mennstrual dysphoric dishorder.

c. Produktivitas Responden