Tujuan Pelaksanaan PHT Sasaran dan Strategis PHT

telah menurunkan kualitas sumberdaya alam. Di lain pihak, pengembangan pertanian berkelanjutan juga di dasarai munculnya pertanian organik Effendi, 2006.

2.2.1. Tujuan Pelaksanaan PHT

Adapun tujuan umum pelaksanaan PHT di Indonesia adalah 1. Memantapkan hasil dalam tahap yang telah dicapai oleh teknologi pertanian maju. 2. Mempertahankan kelestarian lingkungan. 3. Melindungi kesehatan produsen dan konsumen. 4. Meningkatkan efisiensi pemasukan dalam produksi. 5. Meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan petani Oka, 1994. Pengendalian Hama Terpadu tidak hanya memperhatikan sasaran jangka pendek, melainkan juga sasaran jangka panjang. Selain untuk tindakan pengendalian dan penekanan populasi organisme hama, PHT juga mempertimbangkan peranannya yang lebih luas dan hakiki sebagai bagian dari produksi tanaman dan pengelolaan lingkungan pertanian Untung, 1993.

2.2.2. Sasaran dan Strategis PHT

Sasaran yang ingin dicapai oleh PHT adalah 1. Produktivitas pertanian terjamin pada taraf yang tinggi. 2. Populasi dan atau serangan hama tidak menimbulkan kerugian ekonomis. MUAINAH HASIBUAN : KAJIAN PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PHT PADA PETANI PADI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN, 2008. 3. Keuntungan ekonomi yang diterima oleh petani maksimal. 4. Kandungan bahan berbahaya dalam produk – produk tidak melampaui baku mutu. 5. Fungsi – fungsi lingkungan dapat dipelihara. 6. Ketahanan sosial budaya yang kuat dimiliki petani dalam menjalankan usaha tani Wasiati dan Soekirno, 1998. Strategi yang diterapkan dalam melaksanakan PHT adalah memadukan semua teknik pengendalian OPT dan melaksanakannya dengan taktik yang memenuhi azas ekologi serta ekonomi. Semboyan PHT oleh petani dan bukan untuk petani dan petani menjadi ahli PHT dimaksudkan agar petani dapat menolong dirinya sendiridalam menghadapi masalah produksi, terutama hama yang menyerang tanamannya baik secara berkelompok maupun sendiri dengan cara ya efektif dengan lingkungan Anonimus, 2004. Dalam kaitan dengan PHT petani dihadapkan dengan pilihan baik atau buruk hasil yang diperoleh jika mengikuti PHT atau tidak. Pada PHT teknik perlakuan yang digunakan dalam pengendalian hama dengan melakukan tindakan pemantauan, pengambilan keputusan dan pengambilan tindakan sedangkan pada non PHT perlakukan dalam pengendalian hama yaitu dengan pemberantasan hama dengan penyemprotan pestisida pada tanaman secara berjadwal artinya pada waktu tertentu dan pada waktu pertumbuhan tanaman tertentu. Selain itu pada non PHT kebanyakan MUAINAH HASIBUAN : KAJIAN PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PHT PADA PETANI PADI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN, 2008. pestisida yang digunakan bersifat racun dan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya Oka, 1994.

2.2.3. Prinsip PHT