Kerangka Konsep Penelitian METODE PENELITIAN

Tabel 3.4 Variasi komposisi material utama jerigen Fresh Recycle Haipet Pigmen No K omp os i si Kg kg kg gram 1 I 69,40 17,35 29,1 7,225 0,9 0,225 0,6 150 2 II 66,40 16,60 29,1 7,225 3,9 0,975 0,6 150 3 III 61,40 15,35 29,1 7,225 8,9 2,225 0,6 150 4 IV 57,40 14,35 29,1 7,225 12,9 3,225 0,6 150

3.4. Kerangka Konsep Penelitian

Langkah-langkah penelitian dan metode pengambilan kesimpulan dirumuskan dalam kerangka konsep pada Gambar 3.8. Proses awal adalah identifikasi permasalahan dan menemukan beberapa kemungkinan penyebab kegagalannya. Perlakuan yang dilakukan terhadap produk spesimen jerigen adalah memvariasikan komposisi bahan dasarnya. Kepada spesimen dilakukan uji sifat mekanik guna menjadi masukan data untuk simulasi agar memperoleh klarifikasi terhadap persoalan ini. Bila pemodelan masih belum memberikan jawaban atau belum sesuai maka akan dilakukan pemodelan kembali, sehingga diperoleh penyelesaiannya. Dari hasil variasi bahan baku juga dilakukan pembuatan jerigen, dan diukur ketebalannya serta dilakukan uji tekan secara top load dan uji tindih langsung. Data simulasi dan data hasil uji pembebanan top load dipadukan untuk menunjukkan jawaban penyebab kegagalan jerigen yang sebenarnya. Dengan demikian akan didapatkan solusi dalam mengatasi kegagalan jerigen, dan dihasilkan jerigen yang berkualitas. 48 49 Terjadi kegagalan pada jirigen sewaktu transfortasi ฀ Distributive ketebalan jiriken tidak merata ฀ Bahan dasar tidak kuat ฀ Kesalahan perlakuan Pengujian sifat mekanik Pemodelan metode elemen hingga Data pemodelan Uji top load Data hasil pengujian Perbandingan data hasil uji top load dan pemodelan FEM Kemungkinan penyebab kegagalan Belum sesuai Belum sesuai Sudah optimum Kesimpulan ` Pembuatan jerigen Ubah komposisi material dasar Gambar 3.6. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini mencakup teknik pembuatan jerigen untuk industri yang dapat menjamin keutuhan isinya sampai di tangan konsumen. Hingga saat ini belum ditemui standar suatu jerigen industri, oleh sebab itu masing-masing industri perlu menetapkan sendiri kualitas jerigennya untuk mencegah kerugian yang mungkin timbul akibat penolakan pelanggan.

4.1 Hasil Pengujian Sifat Mekanik Spesimen

Pelaksanaan pengujian spesimen uji tarik yang memakai standar ASTM D 638 IV di Balai Sentra Teknologi Polimer, Balai Pusat Pengkajian dan Penelitian Teknologi BPPT Serpong dengan alat uji tarik Shimadzu Type AGS-10kNG, dimaksudkan untuk mendapatkan sifat mekanis yang sebenarnya dari material SABIC BM 1052 setelah dicampur dengan material recycled dan material penguat dan menjadi perbandingan sifat mekanik yang diperoleh dari produsennya seperti yang tercantum pada tabel 3.2 dan 3.3. Secara keseluruhan hasil uji tarik diringkaskan pada tabel 4.1, dan akan diuraikan secara lebih luas pada bagian ini. Gambar 4.1 menunjukkan hubungan tegangan regangan dari hasil uji tarik statik untuk material komposisi I. Data tentang gaya tarik F [N] dan pertambahan panjang specimen L [mm] diolah dengan menggunakan rumus-rumus tegangan regangan dan berpedoman pada manual book ‘ 33