Tempat dan Waktu Pembuatan Komposisi Bahan baku

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Pengambilan data penelitian dilakukan pada beberapa tempat, yang secara terperinci dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Tempat, Waktu dan Metode Penelitian No Jenis Pengujian Tempat Waktu Metode Alat 1. Sifat Mekanik Balai Sentra Teknologi Polimer, Pusat BPPT Serpong 31-7-2007 s.d 06-8-2007 ASTM D638 Type IV Shimadzu Type AGS-10kNG 2 Uji Tindih PT. Pacific Medan Industri 22-3-2007 Jerigen volume 20 liter berisi minyak goreng 20 liter sembilan tingkat 3. Top Load Tes PT. Pacific Medan Industri 22-3-2007 Top Load Test Timbangan digital DC 4. Pengukuran Distribusi Ketebalan Jerigen PT. Pacific Medan Industri 22-3-2007 Agro Top Wave 5. Simulasi Komputer IC-Star 29-4-2007 Simulasi Software FE MSC Nastran ver 69, dan Solid Work 2004 6. Pengukuran Rapat Jenis PT. Pacific Palmindo Industri, Medan 27-4-2007 Pencelupan dalam gelas ukur berisi minyak solar. Penimbangan berat Timbangan digital dan gelas ukur Sumber : BPPT: Balai Pengkajian dan Penelitian Teknologi 39 Pengujian sifat mekanik dilakukan dengan metode ASTM D638 Type IV, bertujuan untuk memperoleh data awal dari spesimen yang akan dianalisa menggunakan metode elemen hingga. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.1. Top Load Tes dilakukan dengan memberi gaya tekan pada Jerigen yang diletakkan di atas timbangan digital dan diberi gaya menggunakan batang berulir. Pengukuran distribusi ketebalan dilakukan pada beberapa Jerigen yang dipilih secara acak, bertujuan untuk mengetahui bagaimana distribusi ketebalan setelah Jerigen selesai di pencetakan tiup. Simulasi komputer dengan metode elemen hingga menggunakan software Solid work 2004 untuk pemodelan dimensi Jerigen dan analisa distribusi gaya-gaya yang timbul akibat pembebanan dilakukan dengan menggunakan software finite element MSC NASTRAN versi 70.0.6 tahun 1999 3.2 Bahan Spesimen dan Alat 3.2.1 Bahan Dasar Bahan penelitian ini terdiri dari High Density Polyetilene HDPE SABIC BM 1052 dan haipet yang terdiri dari 65 s.d 80 Calcium Carbonat CaCO3 dan 15 s.d 20 Special blended polyolefine resin. Untuk memperoleh kekuatan yang lebih baik dilakukan variasi komposisi High Density Polyetilene HDPE SABIC BM 1052 dan penguat Haipet dengan variasi sebesar 0,9, 3,9, 8,9, 12,9. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh kekuatan jerigen yang optimum dari komposisi bahan terbaik. 40

3.2.2 Spesimen Penelitian Spesimen Pengujian Sifat Mekanik

Penelitian ini menggunakan spesimen dan pemodelan sesuai dengan tujuan pengambilan data. Untuk pengambilan data sifat mekanik ukuran spesimen dibuat sesuai standat ASTM D638 type IV dengan dimensi seperti Gambar 3.1 Gambar 3.1. Dimensi Spesimen Uji Tarik ASTM D638 Spesimen Pengukuran Ketebalan, Top Load dan Uji Tindih Pada pengujian untuk mengetahui distribusi ketebalan, kemampuan menahan beban secara mekanik Top Load Test dan uji langsung uji tindih dipergunakan jerigen hasil produksi yang dapat dilihat pada Gambar 3.2. Dengan nomor-nomor pada spesimen adalah lokasi pengukuran distribusi ketebalan. 41 Gambar 3.2. Spesimen Untuk Uji Pengukuran Ketebalan, Uji Tindih Langsung dan Top Load Test Tampak Semua Sisi 42 Spesimen Pemodelan Elemen Hingga. Pada pemodelan elemen hingga, spesimen yang dipergunakan adalah Gambar jerigen penuh tiga dimensi seperti Gambar 3.3 s.d 3.5, hal ini dilakukan karena pada kasus dan hasil pengujian awal diperoleh tidak ada kerusakan atau kegagalan yang simetris atau bentuk kerusakan pada kedua sisi sama Untuk model pembebanan yang diberikan diambil dari idealisasi beban nyata pada uji tindih langsung dengan asumsi beban merata. Rata-rata berat jerigen kosong adalah 1,2 kg, sedangkan berat minyak makan bermassa jenis ρ = 0,9 kgliter untuk jerigen 20 liter adalah: m = ρ x V = 0,9 kgliter x 20 liter m = 18,0 kg Sedangkan berat yang harus dapat ditahan oleh jerigen paling bawah bila disusun 6 lapis dalam kontener dengan menambahkan faktor safety 50 adalah: Total berat = 150 [Berat jerigen + berat minyak makan x jumlah lapisan – 1] = 1,5[1,2 + 18x6 - 1] kg = 144 kg Dalam pemodelan ’elemen hingga’ gaya ini diangap terbagi merata pada permukaan sebelah atas jerigen yang kena tindih, dan bagian bawah dari jerigen tidak dapat bergerak maupun berputar. 43 Gambar 3.3. Pandangan Depan Jerigen Isi 20 liter 44 Gambar 3.4. Pandangan Samping Jerigen Isi 20 liter 45 a Pandangan Atas b Pandangan bawah Gambar 3.5. Disain Dimensi Jerigen Volume 20 Liter 46

3.2.3 Sifat Mekanik Material Dasar Penelitian

Data yang diperoleh dari vendor berupa sifat mekanik bahan dasar spesimen diberikan pada tabel 3.2 s.d 3.3.m Tabel 3.2 Karakteristik SABIC BM1052 Sifat Mekanis Metode Tes Satuan Harga Berat Jenis ASTM D 1505 gcm³ 0.952 Melting Indek 190°C2.16kg ASTM D 1238 g10 min 0.05 Melting Indek 190°C21.6kg ASTM D 1238 g10 min 9.0 Tensile Strength Yield ASTM D 638 MPa 30 Tensile Strength break ASTM D 638 MPa 38 ElongationBreak ASTM D 638 850 Tabel 3.3 Sifat fisik bahan HIPET Sifat Mekanis Metode tes Satuan Harga Densitas ASTM D- 792 gcm³ 1.90 Melting Index ASTM D- 1238 g10min 0.1-0.2 Ukuran partikel CaCO 3 Maker’s STD mesh 1200 ASH Content, Maker’s STD 80 Base Resin Polyolefin

3.3 Pembuatan Komposisi Bahan baku

Bahan baku dibuat dalam beberapa komposisi untuk menentukan kondisi yang paling baik untuk dijadikan jerigen. Data pengaturan komposisi tersebut diberikan dalam tabel 3.4. Material recycle komposisinya ditetapkan 29.1 atas kebijakan perusahaan agar tidak ada material yang tersisa dari hasil pengolahan dan zat pewarna dipilih tetap 0.6 agar diperoleh warna jerigen yang seragam. 47 Tabel 3.4 Variasi komposisi material utama jerigen Fresh Recycle Haipet Pigmen No K omp os i si Kg kg kg gram 1 I 69,40 17,35 29,1 7,225 0,9 0,225 0,6 150 2 II 66,40 16,60 29,1 7,225 3,9 0,975 0,6 150 3 III 61,40 15,35 29,1 7,225 8,9 2,225 0,6 150 4 IV 57,40 14,35 29,1 7,225 12,9 3,225 0,6 150

3.4. Kerangka Konsep Penelitian