Hasil Pengukuran Massa Jenis Bahan Jerigen Hasil Pengukuran Distribusi Ketebalan Jerigen Hasil Pengujian Top Load

atau partikel CaCO3 berserak kembali atau terpisah dari material SABIC BM 1052, sehingga sifat elastisnya ini merupakan sifat murni bahan dasar SABIC BM 1052 dan bukan sifat bahan campuran kombinasi IV. Untuk itu ukuran partikel haipet lihat tabel 3.3 harus lebih halus dari 1200 mesh agar mampu tercampur sempurna pada kadar haipet yang lebih tinggi. Ternyata peningkatan persentase haipet tidak lagi menambah modulus elastisitas dan kekuatan material. Maka pemakaian haipet diatas 8,9 tidak dianjurkan lagi. Sebahagian spesimen komposisi IV tegangannya naik lagi melebihi tegangan tarik maksimum sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.4 ini merupakan salah satu indikasi material haipet terpisah dari material utama SABIC BM 1052. Dari data pengujian tarik menunjukkan bahwa komposisi haipet 3,9 merupakan komposisi yang lebih baik untuk material haipet yang memiliki ukuran partikel 1200 mesh. Dibandingkan dengan data pada tabel 3.2 tensil strength sebelum dicampur dengan material recycled dan penguat haipet adalah sebesar 30 Mpa dan elongation-nya 850 , penurunan tensile strength sebesar 2,1 s.d 3,5 Mpa ini merupakan degradasi karena dicampur dengan material recycled yang rata-rata mencapai 30 , masalah ini tidak dapat dihindari karena sudah merupakan keharusan untuk menggunakan kembali material recycled agar tidak ada material yang terbuang rejected.

4.2 Hasil Pengukuran Massa Jenis Bahan Jerigen

Hasil pengukuran massa jenis diberikan pada tabel 4.2. Ada indikasi bahwa 57 semakin banyak kadar haipet dalam bahan uji massa jenisnya juga meningkat. Tabel 4.2 Density Bahan dari Beberapa Komposisi Spesimen Massa Volume ρ No Komposisi gram mL gcm³ Keterangan 1 I 2.4873 2.60 0.9566 1 gmL = 1 gcm³ 2 II 3.7615 3.90 0.9645 3 III 3.2110 3.30 0.9730 4 IV 3.3642 3.40 0.9894

4.3 Hasil Pengukuran Distribusi Ketebalan Jerigen

Pengukuran distribusi ketebalan jerigen menggunakan alat Agro Top Wave lihat lampiran 2 dan diperoleh data ketebalan jerigen yang terdiri dari beberapa sample pengujian. Untuk mengukur kekuatan jerigen dilakukan uji top load dan uji tindih di laboratorium milik PT. Pacific Medan Industri dengan beberapa variasi ketebalan sampai diperoleh kondisi terbaik dan terkuat dengan berat jerigen rata-rata 1100 gram. Dalam tabel 4.3 menunjukkan bahwa ketebalan jerigen tidak sama rata dan sangat bervariasi, sehingga dimungkinkan adanya sisi yang lemah disaat diuji tekan dengan uji tindih terutama sisi yang paling tipis yaitu 1,360 mm di titik pengukuran No. 20 lihat Gambar 3.2 s.d 3.4 . Sedangkan sisi-sisi lain ketebalannya di atas 1,5 mm. Gambar 4.8 a menunjukkan jerigen terjadi lendutan pada titik pengukuran nomor 15; 17; 21; dan 23. Titik ini merupakan titik dudukan terbawah 58 yang menurut tabel 4.3 memiliki ketebalan berturut-turut adalah 1.415 mm, 1.790 mm, 2,175 mm, dan 1.780 mm. Pada kenyataannya ketebalan 2,175 mm masih mengalami lendutan. Titik pengukuran 1, 4, 19, dan titik 20 ketebalannya rata-rata 1,5 mm, ini indikasi jerigen tidak kuat pada titik-titik tersebut.

4.4. Hasil Pengujian Top Load

Hasil pengujian top load diberikan pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 dan kondisi fisiknya dapat dilihat secara langsung, yang mana memperlihatkan perlakuan berat beban yang berbeda dan jerigen mengalami lendutan di bagian-bagian atas, muka dan belakang serta bagian sudut. Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Ketebalan Jerigen Thickness, mm No Position 1085.3 gr 1088.3 gr 1069.9 gr 1093.9 gr 1095 gr 1100 gr 1100 gr 1 1,468 1,550 1,424 1,555 1,486 1.418 1.540 2 1,915 2,100 1,745 2,275 1.540 1.640 1.690 3 1,820 2,005 1,630 1,890 1.848 1.750 1.816 4 a t th e to p s id e 1,476 1,520 1,515 1,500 1.450 1.434 1.434 5 2,000 1,775 1,700 2,035 2.045 2.300 2.155 6 1,770 1,750 1,665 1,770 1.954 2.100 2.010 7 1,630 1,720 1,690 1,700 1.884 1.898 1.890 8 a t th e b o tt o m s id e 2,250 1,850 1,930 1,825 2.105 2.055 2.055 9 1,502 1,550 1,300 1,410 1.574 1.422 1.574 10 1,995 2,130 2,020 2,150 2.105 2.055 2.160 11 1,930 2,010 2,070 1,840 1.870 1.616 1.816 12 1,785 1,985 1,790 2,005 2.015 1.998 1.962 13 2,465 2,950 2,485 2,765 2.795 2.620 2.950 14 2,420 2,735 2,470 2,480 2.235 2.230 2.280 15 1,690 1,730 1,415 1,765 1.684 1.782 1.582 16 2,015 2,010 1,840 1,850 2.055 1.890 1.768 17 a t th e r ig h t s id e 1,735 1,945 1,790 1,770 1.456 1.468 1.480 18 a th le f 1,735 1,965 1,915 1,950 2.125 2.250 2.060 59 19 2,090 2,140 2,100 2,105 2.080 2.220 2.110 20 1,460 1,545 1,360 1,465 1.450 1.450 1.498 21 2,130 2,220 2,175 2,135 1.916 1.980 1.912 22 2,295 2,475 2,250 2,460 2.915 2.720 2.780 23 1,850 1,960 1,780 2,005 2.100 2.110 2.020 24 1,775 1,970 1,590 1,880 1.594 1.714 1.460 25 1,835 1,885 1,820 1,810 1.980 2.015 1.976 26 1,535 2,025 1,715 1,560 1.556 1.504 1.706 27 4,935 5,050 4,775 5,050 5.280 5.300 4.935 28 4,000 4,130 3,650 3,935 4.305 4.160 3.845 29 2,440 2,520 3,425 2,445 2.255 2.180 2.035 30 3,550 3,420 3,350 2,940 3.130 3.265 2.860 31 2,570 2,670 2,540 2,490 2.450 2.520 2.300 32 a t th e fr o n t s id e 2,955 2,790 2,925 2,885 2.845 2.810 2.705 33 2,690 3,135 2,370 2,940 2.655 2.740 2.690 34 1,910 1,875 1,735 1,950 2.195 2.040 2.140 35 2,370 2,490 2,215 2,440 2.810 2.710 2.900 36 2,030 2,135 2,005 2,085 2.340 2.380 2.405 37 a t th e b a c k s id e 3,355 3,415 3,255 3,330 4.025 3.635 3.730 Kemudian setelah beban dilepaskan lengkungan-lengkungan itu masih kembali ke keadaan semula. Hasil top load dirangkum dalam tabel 4.4. Gambar 4.5. Pengujian Top Load 60 a b Gambar 4.6. Hasil Pengujian Top Load a. Jerigen Mengalami Lendutan di Sudut bagian Atas b. Jerigen Mengalami Lendutan di Tengah Tabel 4.4 Ikhtisar Hasil Top Load Test No. Top Load, kg Hasil tes Actual Test Dalam 15 menit JC mulai melengkung di bagian atas dan bawah 1 96 Setelah top load tes JC kembali ke bentuk normal dalam 5 menit Dalam 5 menit JC mulai melengkung di bagian atas dan bawah 2 120 Setelah top load tes JC kembali ke bentuk normal dalam 15 menit Dalam 30 detik JC mulai melengkung di bagian atas dan bawah 3 144 Setelah top load tes JC kembali ke bentuk normal dalam 30 menit 61 Gambar 4.7. Hasil Uji Top Load saat Dibebaskan dari Beban Tekan Gambar 4.5 memperlihatkan secara lengkap unit uji top load test, hasil pengujian ini ditunjukkan lebih detil pada Gambar 4.6 yaitu sisi-sisi yang mengalami lendutan. Dari Gambar 4.6 s.d 4.7 lokasi lendutan pada titik-titik pengukuran 2, 3, dan titik 4. Titik pengukuran nomor 10, 19, dan 23 menyatakan bahwa lendutan akibat beban adalah ke arah luar jerigen. Pada Gambar 4.6.b menunjukkan lendutan terjadi ke arah dalam jerigen yaitu pada titik pengukuran 21, 22, dan 23 serta titik- titik 12, 13, dan titik 14. 62 a b c Gambar 4.8 Hasil Uji Tindih Langsung Jerigen 20 liter a.Jerigen melendut pada dudukan, sisi atas dan sudut jerigen