Populasi Penelitian Sampel diambil dari pasien yang berkunjung ke Puskesmas di daerah Besar Sampel Kriteria Inklusi dan Eksklusi .1 Kriteria inklusi : Izin Subyek Penelitian Analisis Data :

sulfadoksin atau 1,25 mgkg berat badan untuk pirimetamin atau disesuaikan berdasarkan kelompok usia. 23 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di daerah Kabupaten Mandailing Natal Kecamatan Panyabungan pada 3 Puskesmas yaitu : 3.2.1 Puskesmas Panyabungan Jae 3.2.2 Puskesmas Mompang 3.2.3 Puskesmas Siabu Waktu Penelitian : tanggal 9 April – 7 Mei 2001.

3.3 Populasi Penelitian Sampel diambil dari pasien yang berkunjung ke Puskesmas di daerah

kabupaten Mandailing Natal. Umur sampel yang diambil : semua golongan umur.

3.4 Besar Sampel

Besar sampel ditentukan : 24 2 n 1 = n 2 = n 1 = jumlah subyek yang masuk dalam kelompok I 1,96 √ 2π 1-π + 1,645 √ π 1 1- π 1 + π 2 1- π 2 π 1 - π 2 n 2 = jumlah subyek yang masuk dalam kelompok II π = proporsi = ½ π 1 + π 2 π 1 = proporsi sembuh untuk kelompok I diuji π 2 = proporsi sembuh untuk kelompok II kontrol Pada penelitian ini ditetapkan bahwa : α = 0,05 tingkat kepercayaan 95 Dari tabel distribusi normal diperoleh nilai konversi batas penolakan 0,05 atau 5 ialah 1,96 sebagai batas bawah dan 1,645 sebagai batas atasnya. Perbedaan proporsi sembuh yang diharapkan adalah 0.40, maka : π 1 = 0.95 dan π 2 = 0,55 Æ π = ½ 0,95 + 0,55 = 0,75 Dengan memakai rumus diatas maka diperoleh jumlah minimum sampel untuk masing-masing kelompok adalah : 25 orang. 3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1 Kriteria inklusi : 10,25 3.5.1.1 Positif malaria falsiparum dengan kepadatan parasit ≥ 1000uL 3.5.1.2 Dalam 2 bulan terakhir tidak minum obat antimalaria 3.5.1.3 Tidak ada riwayat hipersensitif terhadap obat anti malaria 3.5.1.4 Tidak menderita penyakit lain 3.5.2 Kriteria eksklusi : 10,25 3.5.2.1 Penderita dengan gejala klinik berat 3.5.2.2 Penderita dengan infeksi selain P falsiparum yaitu infeksi P. vivax, ovale dan malariae 3.5.2.3 Penderita yang muntah-muntah 3.5.2.4 Penderita wanita hamil

3.6 Izin Subyek Penelitian

Dengan mengisi formulir yang diberikan petugas serta ditandatangani oleh Subyek orang tua Subyek. lampiran 1 ©2003 Digitized by USU digital library 11

3.7 Cara Kerja Pasien yang datang ke Puskesmas dengan keluhan demam, pucat,

menceret, atau sakit kepala dilakukan pendataan dan pemeriksaan fisik, suhu tubuh, frekuensi jantung, dan frekuensi pernafasan. lampiran 2 . Untuk melihat adanya pembesaran hepar dilakukan pemeriksaan dengan metode palpasi dan pembesaran diukur berdasarkan jarak vertikal dari tepi hepar dengan arcus costae skala : cm bawah arcus costae . Pembesaran limpa dilakukan dengan metode Hacket dengan interpretasi sebagai berikut : 26 H.0 : tidak teraba pada inspirasi maksimal H.1 : teraba pada inspirasi maksimal H.2 : teraba tetapi proyeksinya tidak melebihi garis horizontal yang ditarik melalui pertengahan arcus costae dan umbilicus pada garis mamilaris kiri H.3 : teraba di bawah garis horizontal melalui umbilicus H.4 : teraba di bawah garis horizontal pertengahan umbilicus-symphisis pubis H.5 : teraba di bawah garis H.4 Setiap pasien diambil darah untuk pemeriksaan darah rutin dan parasit malaria serta tingkat parasitemianya dengan sediaan darah tebal dan tipis yang diwarnai dengan metode pewarnaan Giemsa dan diperiksa di bawah mikroskop cahaya. 27 Pasien yang memenuhi kriteria dimasukkan sebagai sampel penelitian setelah menyatakan kesediaannya dengan menandatangani formulir izin subyek 3.7.1 Diagnosis Malaria Falsiparum Berdasarkan pada : 3.7.1.1 Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik 3.7.1.2 Hasil pemeriksaan parasitologis dengan sediaan darah tebal dan tipis untuk melihat adanya parasit serta tingkat parasitemianya. 3.7.1.3 Laboratorium darah rutin untuk hemoglobin, eritrosit, hematokrit, trombosit, dan hitung jenis sel darah.

3.7.2 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan prosedur tes in vivo standar lapangan

yang diperpanjang extended field test dimana pengambilan dan pemeriksaan darah penderita dilakukan pada hari 0, 2, 7, dan 28 dengan interpretasi sebagai berikut :10,25 3.7.2.1 Bila parasit aseksual tidak ditemukan pada hari 7 dan tetap negatif pada hari 28, maka parasit itu sensitif S. 3.7.2.2 Bila parasit aseksual menghilang pada hari 7, tetapi tampak lagi dalam jangka waktu 28 hari, sedangkan kemungkinan reinfeksi dapat disingkirkan maka parasit ini resisten R I 3.7.2.3 Bila parasit tidak menghilang pada hari 7 tetapi jelas menurun, parasit ini disebut resisten R II. 3.7.2.4 Bila parasitemia aseksual menurun hanya sedikit pada hari 2, atau bahkan meningkat, parasit ini adalah resisten R III.

3.8 Analisis Data :

- Perhitungan nilai rerata hasil pengukuran sampel menggunakan uji Non Parametrik Kolmogorov-Smirnov. - Untuk membandingkan kepadatan parasit dan penurunannya pada kedua kelompok penelitian, digunakan uji T independen, dengan tingkat kepercayaan 95 p 0,05 . ©2003 Digitized by USU digital library 12 - Untuk mengetahui perbedaan efektifitas obat antara kedua kelompok dilakukan uji Kai kuadrat, dengan tingkat kepercayaan 95 p 0,05 . - Data diolah memakai program komputer perangkat lunak SPSS versi 10.0.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Dari 255 orang yang dilakukan pemeriksaan darah tepi dengan metoda Giemsa , 104 diantaranya positif menderita malaria falsiparum. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok studi yakni kelompok Klorokuin 1 dan Fansidar 2. Jumlah ini berkurang sebanyak 4 orang dari kelompok Fansidar karena tidak bersedia untuk pemeriksaan darah lanjutan. Pada kelompok Klorokuin, 14 orang tidak mengikuti penelitian dengan alasan yang sama dan 3 orang lainnya karena mengalami muntah dan sakit kepala setelah minum klorokuin. Akhirnya didapati sebanyak 48 sampel dari kelompok Fansidar dan 35 sampel dari kelompok Klorokuin dengan karakteristik seperti yang tertera pada tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Dari Dua Kelompok Studi Klorokuin Fansidar Kelompok 1 Kelompok 2 P Jumlah Kasus 35 48 Kelamin : -Laki-laki 17 49 22 46 -Perempuan 18 51 26 54 Usia tahun 25,8 21,9 18,9 21,9 Berat Badan kg 32,2 15,9 25,5 17,7 0.490 0.725 0.698 Rerata deviasi standar Dari tabel 2 terlihat perbandingan penderita laki-laki dan perempuan pada kedua kelompok dimana penderita perempuan lebih banyak dari pada laki-laki 54 : 46. Usia rata-rata penderita terlihat lebih banyak pada usia dewasa dengan usia rata-rata dalam tahun yaitu 25,8 21,9 dan 18,9 21,9. Berat badan rata-rata sampel dalam kg menunjukkan nilai yang lebih tinggi pada kelompok klorokuin dari pada kelompok fansidar yaitu 32,2 15,9 : 25,5 17,7. Tetapi, dari ketiga karakteristik antara kedua kelompok ini secara statistik tidak dijumpai perbedaan yang bermakna p 0,05 Dari pemeriksaan fisik gejala yang paling banyak adalah demam yakni sebanyak 33 94 pada kelompok klorokuin dan 46 96 pada kelompok Fansidar. Gejala klinis lain adalah pucat dimana terdapat sebanyak 19 54 pada kelompok klorokuin dan 31 65 dari kelompok fansidar. Splenomegali, hepatomegali, dan ikterik merupakan gejala klinis lain yang dijumpai pada penderita seperti terlihat pada tabel 3. Dari lima gejala klinis yang dijumpai pada kedua kelompok tidak dijumpai perbedaan yang bermakna secara statistik p 0,05 ©2003 Digitized by USU digital library 13