Metode Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN

1. Model waterfall ini tahapannya sesuai dengan yang penulis ingin lakukan dalam pengembangan sistem 2. Model waterfall ini paling banyak digunakan oleh para pengembang sistem. 3. Tahapan dalam model waterfall ini sangat simple dan dapat mengurangi waktu dalam pengembangan sistem. 4. Efisiensi biaya. 5. Kebutuhan user akan dipenuhi disini, karena dengan proses iterasi semua kebutuhan user akan diketahui semua dengan adanya feedback dari user. Setiap kegiatan SDLC diatas dapat di jelaskan melalui masing-masing tujuan dan hasil kegiatannya. Pada masing-masing kegiatan dapat diuraikan secara garis besar mengenai tahapan dari siklus pengembangan sebagai berikut :

3.2.1 Perencanaan Sistem

Dalam tahap ini ada beberapa poin penting yang perlu dibuat dalam pembuatan sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran ZIS berbasis web ini antara lain : 1. Feasibility Study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem yang akan dibuat, seperti mengkaji terlebih dahulu bagaimana proses penerimaan dan pengeluaran zakat yang ada atau sedang berjalan, agar dapat disimpulkan apakah sistem yang akan dibuat dapat memperbaiki kekurangan sistem yang sedang berjalan, sehingga pengembangan layak untuk dilaksanakan atau tidak. 59 2. Alokasi Waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk tahapan pengembangan sistem yang dapat dilihat di lampiran alokasi waktu pengembangan sistem. 3. Cakupan scope, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun, dalam kasus ini yaitu ruang lingkup sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran ZIS berbasis web.

3.2.2 Analisis analysis

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada tahap analisis sistem penulis akan menganalisis sistem penerimaan dan pengeluaran ZIS yang berjalan saat ini dan penulis akan mengusulkan sistem yang baru agar dapat mengganti sistem yang lama. Pada proses analisis sistem akan diuraikan mengenai : 1. Gambaran Umum Yayasan Abdul Mughni 2. Analisa sistem yang sedang berjalan 3. Identifikasi dan Pemecahan masalah

3.2.3 Perancangan design

Setelah melakukan analisa sistem, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem informasi manajemen ZIS yang diusulkan. Pada tahap perancangan sistem yang di usulkan terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mempermudah perancangan dan juga agar lebih sistematis. Perancangan terdiri tahap-tahap sebagai berikut : 60 a. SOP System Operational Procedure, yaitu sebuah alur kerja yang berisi aktifitas-aktifitas seseorang yang terlibat ke dalam sistem. b. DFD Data Flow Diagram, yaitu suatu model yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan proses, aliran data data flow, dan penyimpanan data. c. Perancangan database yang meliputi pembuatan ERD Entity Relational Diagram dan normalisasi, yaitu berisi komponen- komponen himpunan entitas dan relasi, masing-masing entitas memiliki atribut. d. Flowchart yang merupakan model untuk menggambarkan bagaimana sistem berjalan. e. Perancangan GUI Graphic User Interface, meliputi pembuatan STD State Transition Diagram dan perancangan desain antarmuka, perancangan program ini bertujuan agar sistem tersebut bersifat user friendly terhadap usernya.

3.2.4 Pemrograman coding

Tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini di lakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat di mengerti oleh mesin komputer. Pemrograman sistem usulan menggunakan MySQL sebagai basis datanya, dan PHP sebagai bahasa pemrogramannya serta Macromedia Dreamweaver 8 sebagai editor untuk mendesain tampilan user interface yang sebelumnya telah di tentukan pada tahap analisa sistem. 61

3.2.5 Pengujian testing

Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian program secara keseluruhan dari aplikasi sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran ZIS berbasis web yang telah dibuat. Adapun testing terhadap program dapat dilakukan dengan 2 metode Sommerville : 2003, yaitu : 1. White Box, yang kadang-kadang disebut pengujian glass box, adalah metode pengujian program dengan menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Dengan menggunakan pengujian white box perekayasa sistem dapat melakukan test case yang: a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali. b. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false. c. Mengeksekusi semua loop yang ada pada sistem. d. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya. 2. Black Box, langkah pertama dalam pengujian ini adalah memahami objek di dalam perangkat lunak dan hubungan terhadap objek lain. Dengan kata lain pengujian ini menguji sebuah aplikasi yang sudah jadi dengan mengecek link dan fungsi sistem satu persatu untuk mengetahui jika sistem masih memiliki kesalahan. Dalam pengujian sistem informasi manajemen zakat ini penulis menggunakan metode testing sistem black box karena sistem pengujian ini tidak memakan waktu yang lama dibandingkan pengujian dengan menggunakan metode 62 white box yang memakan waktu yang lama karena harus memeriksa prosedural dari awal dan coding satu persatu untuk memastikan tidak akan terjadi kesalahan pada sistem. 63

3.3 Alur Penelitian

Observasi Tempat Penelitian Masjid Jami’ Baitul Mughni Jogiyanto, HM : 2008 Wawancara Dengan Sekretariat Masjid Jami’ Baitul Mughni Jogiyanto, HM : 2008 Tahap Perencanaan Jogiyanto, HM : 2005 1. Gambaran Umum Yayasan Abdul Mughni 2. Analisa Sistem Berjalan 3. Identifikasi dan Pemecahan Masalah Ms. Visio 2003 Perancangan Sistem Perancangan Basis Data Pengujian Black Box Tools : 1. Dreamweaver 2. Xampp Studi Pustaka Jogiyanto, HM : 2008 Tahap Analisis Jogiyanto, HM : 2005 1. Feasibility Study 2. Alokasi Waktu 3. Cakupan scope Tahap Perancangan design Jogiyanto, HM : 2005 1. Perancangan SOP 2. Perancangan DFD 1. ERD 2. Kamus Data 3. Normalisasi 4. Struktur Database Perancangan Flowchart Perancangan GUI 1. Perancangan STD 2. Perancangan Antarmuka Tahap Pemrograman coding Jogiyanto, HM : 2005 Tahap Pengujian testing Jogiyanto, HM : 2005 Gambar 3.2 Alur Penelitian 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Sistem

Dalam tahap ini, penulis melakukan beberapa hal yang sangat diperlukan sebelum menuju ke tahap selanjutnya yakni tahap analisis, yaitu feasibility study, alokasi waktu dan menentukan cakupan scope aplikasi sistem informasi manajemen penerimaan dan pengeluaran ZIS berbasis web. 1. feasibility study, pada proses ini penulis melakukan beberapa tahap, pertama Request For Study, yaitu mengajukan permintaan untuk mengkaji atau mempelajari proses penerimaan dan pengeluaran ZIS yang sedang berjalan di Masjid Baitul Mughni Kuningan Timur. Kedua Initial Investigation, yaitu mencari tahu masalah-masalah dengan cara mengamati kegiatan yang terjadi pada proses penerimaan dan pengeluaran ZIS di Masjid Baitul Mughni. Setelah peneliti mengamatinya, peneliti mendapatkan beberapa masalah-masalah yang dimiliki oleh oleh Masjid Baitul Mughni proses penerimaan dan pengeluaran ZIS, masalah tersebut antara lain : a Masih digunakannya proses manual untuk menangani pengolahan data-data penerimaan, pengeluaran, laporan, dan rekapitulasi ZIS. b Belum adanya sebuah sistem untuk menangani pengolahan data-data penerimaan, pengeluaran, laporan, dan rekapitulasi ZIS yang datanya dapat dikatakan sangat banyak sekali. 65