Perencanaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN
c Sulitnya untuk melakukan pencarian data-data penerimaan, pengeluaran, dan rekapitulasi ZIS di masjid tersebut jika di inginkan
sewaktu-waktu dikarenakan menggunakan proses yang masih manual. a Sulitnya melakukan rekapitulasi dan pembuatan laporan dari data-data
keuangan ZIS di masjid tersebut jika sewaktu-waktu ada penambahan dan pengurangan data.
b Belum terdistribusinya data-data para muzakki dan mustahiq secara menyeluruh.
Atas dasar ini penulis menyimpulkan bahwa proses penerimaan dan pengeluaran ZIS di Masjid Baitul Mughni perlu diganti karena proses yang
sedang berjalan masih bersifat manual. Dan sistem yang baru dapat di usulkan untuk di laksanakan.
2. Alokasi waktu, berisi rincian waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem baru yang akan dibuat. Untuk alokasi waktunya dapat dilihat pada
halaman lampiran alokasi waktu perancangan dan pengembangan sistem. 3. Cakupan scope, berisi batasan sistem informasi manajemen penerimaan
dan pengeluaran ZIS, yang berfungsi menerangkan secara lebih terperinci tentang batasan-batasan sistem yang akan dibuat. Dalam sistem informasi
manajemen penerimaan dan pengeluaran ZIS berbasis web ini penulis membuat fungsi utama sistem ini sebagai :
a Pengolahan data penerimaan dan pengeluaran ZIS. b Proses transaksi penerimaan ZIS dari muzakki pembayar ZIS dan
transaksi pengeluaran ZIS kepada mustahiq penerima ZIS. c Pengolahan laporan seluruh data penerimaan dan pengeluaran ZIS.
66
d Pengolahan rekapitulasi data penerimaan dan pengeluaran. Dan dengan diikuti fungsi tambahan sistem ini, yakni :
a Manajemen user untuk menambah, menghapus, mengedit, memblokir user oleh seseorang yang memiliki level sebagai bendahara.
b Pemberian kritik dan saran untuk perkembangan sistem. c Informasi-informasi tentang ZIS dan kadar-kadar ZIS itu sendiri
Serta membedakan 4 level akses sistem yang bertujuan agar masing- masing level tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berada diluar
cakupannya, penulis membuat 4 level bagian untuk dapat mengakses sietem tersebut, yakni :
a Pertama, penulis memberi nama level akses sistem ‘ketua masjid, jika seseorang dapat memasuki level ini, maka orang tersebut dapat
melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Mencetak laporan data penerimaan ZIS.
2. Mencetak laporan data pengeluaran ZIS. 3. Mencetak rekapitulasi keuangan ZIS.
b Kedua, penulis memeberi nama level akses sistem ‘bendahara’, jika seseorang dapat memasuki level ini, maka orang tersebut dapat
melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Pengolahan data penerimaan ZIS validasi.
2. Pengolahan data pengeluaran ZIS validasi. 3. Pengolahan data user sebagai ‘petugas zis’
67
4. Pengolahan data komentar yang terdapat di sistem.
c Ketiga, penulis memeberi nama level akses sistem ‘petugas zis’, jika seseorang dapat memasuki level ini, maka orang tersebut dapat
melakukan kegiatan sebagai berikut : 1. Input data-data muzakki yang lama atau yang tidak bayar secara
online. 2. Input data-data mustahiq yang sudah lama.
d Keempat, penulis memberi nama level akses sistem ‘guest, level ini adalah level terendah, karena pada saat seseorang membuka sistem ini,
secara otomatis dia sudah berada pada level tersebut, dan untuk level ini seseorang hanya dapat melakukan sebagai berikut :
1. Melihat data penerimaan ZIS. 2. Melihat data pengeluaran ZIS
3. Mengisi form bayar ZIS bagi para muzakki. 4. Mengisi form pendaftaran terima ZIS bagi para mustahiq.
5. Mencetak bukti transaksi. 6. Mendapatkan informasi-informasi seputar ZIS.
Untuk mengatasi hal diatas penulis menggunakan portal sistem dengan menerapkan sistem login yang ada pada awal saat sistem pertama kali
dibuka, yakni dengan memasukkan username dan password yang valid
68
dan telah terdaftar di database maka seseorang dapat memasuki level yang diinginkannya.