Definisi Operasional Variabel Penelitian

48

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 2002:69, definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel, yang terbagi menjadi 2 yaitu variabel bebas dan terikat. Menurut Iqbal Hasan 2006:12, variabel dibedakan menjadi dua berdasarkan hubungannya, yaitu: 1. Variabel bebas, adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. 2. Variabel terikat, adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Namun suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen atau bebas X yaitu long term debt to asset ratio LDAR dan debt to equity ratio DER. Sementara variabel dependen atau terikat Y yaitu pajak penghasilan badan terutang. Berikut ini adalah definisi operasional dari variabel yang diteliti: 1. Long Term Debt to Asset Ratio LDAR = X1, merupakan rasio hutang jangka panjang dengan aset yaitu bahwa pendanaan perusahaan untuk membeli aset menggunakan hutang jangka panjang. Menurut Sawir 2003:10, rasio ini diperoleh dengan membandingkan jumlah hutang jangka panjang dengan jumlah aset. LDAR = 49 2. Debt to Equity Ratio DER = X2, merupakan rasio hutang dengan ekuitas yang didefinisikan sebagai proporsi total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini diperoleh dengan membandingkan antara total hutang dengan modal sendiri. DER = 3. Pajak Penghasilan Badan Terutang = Y, pajak penghasilan badan adalah pajak yang dikenakan terhadap penghasilan, dapat dikenakan secara berkala dan berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu baik masa pajak maupun tahun pajak, terhadap penghasilan suatu badan. 50

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari enam perusahaan selama lima tahun dari 2005-2009, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Aneka Tambang Persero Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. PT Astra Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 9 Desember 1997 yang termasuk dalam sektor industri pertanian dengan sub sektor industri perkebunan. Penggunaan hutang terendah pada tahun 2005 sebesar Rp 488.377.000.000 dan tertinggi tahun 2008 sebesar Rp 1.183.215.000.000 Sedangkan penggunaan hutang jangka panjang terbesar pada tahun 2009 yaitu Rp 205.807.000.000 dan terendah tahun 2005 sebesar Rp 80.826.000.000.