infrastruktur gambar 2.2. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan
data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
Gambar 2.2 Model Jaringan Infrastruktur Sumber : http:oc.its.ac.idambilfile.php?idp=153
2.1.2 Komponen Wireless LAN
Dalam membangun sebuah jaringan WLAN, maka diperlukan beberapa perangkat keras agar komunikasi antara station dapat dilakukan. Secara umum, komponen wireless
LAN terdiri atas perangkat berikut : 1 Access Point AP
Pada wireless LAN, device transceiver disebut sebagai access point AP, dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim
dan menerima data, serta berfungsi sebagai buffer data antara wireless LAN dengan wired LAN. Satu AP dapat melayani sejumlah user beberapa literatur menyatakan
bahwa satu AP maksimal meng-handle sampai 30 user. Karena dengan semakin
banyak nya user terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang.
Gambar 2.3 Diagram Access Point yang Terhubung ke Jaringan. Sumber : http:www.hp.comsbsowirelesssetup_wireless_network.html
Bila AP dipasang lebih dari satu dan coverage tiap AP saling overlap, maka userclient dapat melakukan roaming. Roaming adalah kemampuan client untuk
berpindah tanpa kehilangan koneksi dan tetap terhubung dengan jaringan.
Gambar 2.4 Multiple Access Point dan Roaming
Sumber : http:ilmukomputer.org20081126konsep-dasar-wlan
2 Extension Point
Hanya berfungsi layaknya repeater untuk client ditempat yang jauh. Syarat dari AP yang digunakan sebagai extension point ini adalah terkait dengan channel frekuensi
yang digunakan. Antara AP induk yang terhubung langsung dengan backbone dan AP repeater-nya harus memiliki frekuensi yang sama.
Gambar 2.5 Penggunaan Extension Point Sumber : http:library.thinkquest.org04oct01721wirelessfaq.htm
3 Antena Digunakan untuk memperkuat daya pancar. Terdapat beberapa tipe antena yang
dapat mendukung dalam implementasi wireless LAN. Ada yang tipe omni, sectorized serta directional.
4 Wireless LAN Card
WLAN card dapat berupa PCMCIA, USB card atau Ethernet card dan sekarang banyak dijumpai sudah embedded di terminal notebook maupun HP. Biasa nya
PCMCIA digunakan untuk notebook sedangkan yang lain nya digunakan untuk komputer desktop. WLAN card berfungsi sebagai interface antara sistem operasi
jaringan client dengan format interface udara ke AP. Gunadi, 2009
2.1.3 Badan Standarisasi a. Federal Communication Commission FCC
Federal Communiation Commission FCC adalah sebuah perwakilan independen dari pemerintah Amerika Serikat, didirikan oleh Communication Act pada tahun
1943. FCC berhubungan dengan peraturan dibidang komunikasi yang menggunakan radio, televisi, wire, satelit, dan kabel baik di wilayah Amerika
sendiri maupun untuk international. FCC membuat peraturan yang didalamnya berisi perangkat perangkat wireless
LAN mana yang dapat beroperasi. FCC menentukan pada spectrum frequency radio yang mana wireless LAN dapat berjalan dan seberapa besar power yang
dibutuhkan, teknologi transmisi mana yang digunakan, serta bagaimana dan dimana berbagai jenis hardware wireless LAN dapat digunakan.
b. Internet Engineering Task Force IETF
IETF adalah komunitas terbuka, yang anggota anggota nya terdiri atas para peneliti,
vendor, dan
perancangan jaringan.
Tujuan IETF
adalah mengkoordinasikan pegoperasian, pengelolaan, dan evolusi internet, dan
memecahkan persoalan arsitektural dan protokol tingkat menengah. IETF mengadakan pertemuan tiga kali setahun dan laporan hasil pertemuan pertemuan
itu secara lengkap termasuk kedalam IETF proceedings.
c. Institute of Electrical and Electronics Engineers IEEE
Institute of Electrical and Electronics Engineers IEEE adalah pembuat kunci standar dari hampir semua hal yang berhubungan dengan teknologi dan informasi
di Amerika Serikat. IEEE membuat standar dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh FCC. IEEE telah menspesifikasikan begitu banyak standar
teknologi. Seperti Public Key cryptography IEEE 1363, Ethernet IEEE 802.3, dan untuk Wireless LAN dengan standar IEEE 802.11. Gunadi, 2009
2.1.4 Standar Wireless LAN
Standar yang lazim digunakan untuk WLAN adalah 802.11 yang ditetapkan oleh IEEE pada akhir tahun 1990. standar 802.11 kemudian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. IEEE 802.11a
Menggunakan teknik modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM dan berjalan pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer data
mencapai 54 Mbps. Kelebihan dari standar ini adalah kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan lebih kecil potensi terjadinya interferensi dari perangkat nirkabel
lainnya karena frekuensi ini jarang digunakan. Kelemahannya antara lain membutuhkan biaya yang lebih besar, jarak jangkaun lebih pendek karena frekuensi
tinggi dan juga dapat menyebabkan sinyal mudah diserap oleh benda penghalang seperti tembok.
b. IEEE 802.11b
Menggunakan teknik modulasi direct sequence spread sprectrum DSSS dan berjalan pada pita frekuensi 2,4 Ghz dengan kecepatan transfer 11 Mbps. Kelebihan
dari standar ini adalah biaya implementasi yang lebih sedikit dan jarak jangkauan yang lebih baik. Kelemahannya adalah kecepatan transfer yang lebih lambat dan
rentan terhadap interferensi karena frekuansi 2,4 GHz juga banyak digunakan oleh perangkat lainnya.
c. IEEE 802.11g
Menggunakan teknik modulasi OFDM dan DSSS sehingga memiliki karakteristik dari kedua standar 802.11b dan 802.11a. Standar ini bekerja pada frekuensi 2.4
GHz dengan kecepatan transfer data mencapai 54 Mbps tergantung dari jenis modulasi yang digunakan. Kelebihan dari standar ini adalah kecepatan transfer
data yang tinggi menyamai standar 802.11a, jarak jangkauan yang cukup jauh dan lebih tahan terhadap penyerapan oleh material tertentu karena bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz. Kelemahannya adalah rentan terhadap interferensi dari
perangkat nirkabel lainya. Gunadi, 2009
Secara umum perbandingan diantara standar WLAN yang dimaksud dapat dijabarkan seperti pada table 2.1 berikut :
Tabel 2.1 Perbandingan Standar Wireless LAN
Sumber : Gunadi, 2009 802.11b
802.11a 802.11g
802.11n Standard
approved July 1999
July 1999
June 2003 Not yet ratified
Maximum data rate
11 Mbps 54 Mbps 54 Mbps
600 Mbps
Modulation
DSSS or CCK
OFDM DSSS or
CCK or OFDM
DSSS or CCK or OFDM
RF band
2,4 GHz 5 GHz
2,4 GHz 2,4 GHz or 5
GHz
Number of spatial
streams 1
1 1
1, 2, 3, or 4
Channel width
20 MHz 20 MHz
20 MHz 20 MHz or 40
MHz
Compatible with …
802.11 b 802.11 a
802.11 bg 802.11 bgn
2.2 Protokol Keamanan AAA
Menurut Jonathan Hassel 2002 Konsep kerja server otentikasi dikenal dengan AAA authentication, authorization, and accounting. Yang terdiri dari Otentikasi,
Otorisasi, dan Pendaftaran akun pengguna. Konsep AAA mempunyai fungsi yang berfokus pada tiga aspek dalam kontrol akses user, yaitu :
a. Authentication Otentikasi adalah proses verifikasi untuk menyatakan suatu identitas. Bentuk umum
yang biasa digunakan untuk melakukan otentikasi menggunakan kombinasi logon ID username dan password. jika kombinasi kedua nya benar maka client dapat
mengakses ke sumber daya jaringan tertentu. Proses otentikasi dapat dianalogikan seperti seorang tamu yang datang ke rumah anda, sebelum tamu tersebut
diperbolehkan masuk, tentu anda harus mengetahui tamu itu terlebih dahulu, jika anda kenal dengan tamu tersebut, maka tamu tersebut pastinya akan anda persilahkan
masuk dan sebaliknya. b.
Authorization Otorisasi melibatkan penggunaan seperangkat aturan - aturan yang berlaku untuk
memutuskan aktifitas apa saja yang dizinkan dalam sistem atau sumber daya jaringan tertentu untuk pengguna yang terotentikasi. Proses Authorization merupakan
lanjutan dari proses Authentication. Proses Authorization dapat dianalogikan sebagai berikut: jika anda sudah mengizinkan tamu untuk masuk kerumah anda, tentu anda
mempunyai aturan – aturan yang ditempel di dinding rumah anda, misalnya tamu hanya boleh masuk sampai dengan ruang tamu. Dengan aturan seperti ini tentu akan
memudahkan seseorang untuk melakukan kontrol terhadap sumber daya jaringan tertentu.
c. Accounting
Proses Accounting merupakan proses dimana terdapat proses pencatatan berapa lama seorang pengguna sudah terkoneksi waktu mulai waktu stop yang telah dilakukan
selama pemakaian. Data dan informasi ini sangat berguna baik untuk pengguna