partisipasi politik lebih mengacu pada konsep partisipasi menurut pola pemerintahan dalam mana bentuk partisipasi lebih bersifat ‘mobilized’.
20
Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan stabilitas politik adalah : Pola sikap dan tingkah laku segenap komponen sistem politik yang
membangun kelestarian susunan struktur dan hubungan kekuasaan sehingga menjamin efektivitas pemerintahan.
21
Diagram 2.1 Variabel Stabilitas Politik
B. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan adalah perubahan atau pertambahan secara alami dalam ukuran organisme, hidup dalam perjalanan peralihan masa atau waktu.
22
Kata ekonomi diambil dari bahasa Yunani Kuno Greek, yang maknanya adalah mengatur
urusan rumah tangga, dimana anggota keluarga yang mampu ikut terlibat dalam menghasilkan barang-barang berharga dan membantu memberikan jasa, lalu
seluruh anggota keluarga yang ada turut menikmati apa yang mereka peroleh,
20
Arbi Sanit, Sistem Politik Indonesia; Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan, Jakarta : Rajawali Press, 1982. hal 2.
21
Arbi Sanit, Ormas Dan Politik, Jakarta : LSIP, 1995, cet. I, h. 57
22
Sudarsono, Kamus Filsafat dn Psikologi, Jakarta : Rineka Cipta, 1993, Cet. I, h. 50
Pemb. Ekonomi
Pelemb. Pol Partisipasi Pol.
kemudian populasinya semakin banyak dalam rumah-rumah lalu menjadi suatu kelompok Community yang diperintah oleh suatu negara.
23
Sedangkan kata ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos dan nomos yang berarti aturan-aturan dalam rumah tangga.
24
Pada dasarnya ia menerangkan tentang prinsip-prinsip yang ada dalam menggunakan pendapatan rumah tangga
sehingga dapat menciptakan kepuasan yang maksimum dalam rumah tangga. Dalam hal ini kata rumah tangga dapat dipahami sebagai suatu kesatuan mikro
maupun makro. Mikro berarti suatu kesatuan yang terkecil dalam hal ini berarti rumah tangga itu sendiri yang lazimnya terdiri dari ayah, ibu dan anak.
Sedangkan makro berarti kesatuan yang besar atau lebih besar dan terkadang diidentikkan dengan suatu negara.
Sedangkan secara definitif Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai “ilmu kekayaan” atau ilmu yang khusus mempelajari sarana-sarana kekayaan
suatu bangsa dengan memusatkan perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran, seperti hasil-hasil industri pertanian dan lain
sebagainya.
25
Prof. P.A. Samuelson salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia – penerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970-an memberikan
definisi yang lebih komprehensif tentang ekonomi sebagai suatu studi mengenai
23
Taqiyuddin An-Nabhani, Membangun Sistem Ekonomi; Alternatif Persfektif Islam, Terj., Maqhfur Wachid, Surabaya : Risalah Gusti, 19196, Cet. II, h. 47
24
Sadono sakiro, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta : UI Press, 1985, Cet. I, h. 23
25
Ahmad Muhammad al-Assal dan Fathi Ahmad Abd Karim, Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam,
Terj, Imam Saefuddin, Bandung : Pustaka Setia, 1999, Cet. I, h. 10
individu dan masyarakat dalam membuat pilihan dengan atau tanpa menggunakan uang, dengan menggunakan sumber-sumber data yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kepentingan konsumsi, sekarang dan dimasa
yang akan datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
26
Dengan demikian jika melihat kedua pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah : meningkatnya pendapatan perkapita
masyarakat, yaitu tingkat pertambahan PDB pada suatu tahun tertentu melebihi tingkat pertambahan penduduknya, dan berkurangnya tingkat pengangguran dan
kemiskinan, dan tercapainya keseimbangan antara bidang pertanian dan industri serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, seperti sandang, pangan, papan
pakaian, makanan dan perumahan.
27
Sedangkan menurut Prof. Simon Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah : kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk
menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.
28
Sebagian para ahli ekonomi biasanya membedakan tentang pengertian pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di definisikan
sebagai kenaikan PDB riil, diartikan sebagai kenaikan PDB tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
26
Sadono Sakiro, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. II, h. 10
27
Kansil, Hidup Berbangsa dan Bernegara Jakarta : Erlangga, 1999, Cet. III, h. 208
28
Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000, Cet I. h. 117
Sedangkan pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapat perkapita penduduk meningkat dalam jangka
panjang. Berdasarkan masing-masing definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi akan diikuti oleh pertumbuhan ekonomi. Dan sebagian
para ahli ekonomi membedakan kedua pengertian tersebut sebagai berikut :
29
Pembangunan Ekonomi
a. Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat, yaitu tingkat pertambahan
PDB pada suatu tahun tertentu melebihi tingkat pertumbuhan penduduknya. b.
Perkembangan PDB yang berlaku dalam suatu masyarakat diikuti oleh perubahan dan modernisasi untuk struktur ekonomi yang pada umumnya
masih bercorak tradisional.
Pertumbuhan Ekonomi
a. Kenaikan PDB, tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih
kecil dari tingkat pertumbuhan penduduknya. b.
Perubahan menaik pada tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Misalnya, terjadi penambahan jumlah pasar, prasarana transportasi,
waduk, dan saluran irigasi. Pada umumnya, para ahli ekonomi memberikan pengertian yang sama pada ke
dua istilah tersebut. Mereka mengartikan pembangunan dan pertumbuhan sebagai kenaikan dalam PDB. Pembangunan yang lebih umum dari istilah pertumbuhan
ekonomi, biasanya untuk menyatakan perkembangan ekonomi di Negara maju,
29
M.T. Sidik Sunarto, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jakarta : LPFEUI, 1998, Cet. I, h. 151
sedangkan istilah pembangunan ekonomi digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang.
30
Adapun pertumbuhan ekonomi menurut Prof. Soemitro Djojohadikusumo
31
adalah : salah satu bagian dari proses pembangunan ekonomi, kalau pada pertumbuhan ekonomi hanya terkandung pengertian adanya proses peningkatan
produksi dan pendapatan masyarakat, maka dalam pembangunan ekonomi terjadi proses kualitatif atau terjadi proses transformasi yang ditandai oleh proses
perubahan struktural. Tiga hal yang terjadi dalam proses transformasi tersebut : a. Peralihan Kegiatan di Sektor Primer, b. Terjadi pergeseran dalam kesempatan
untuk kerja, dan c. Perubahan pada pola serta arah perdagangan dan pembayaran luar negeri.
Sedangkan beberapa faktor atau komponen utama pertumbuhan ekonomi dari setiap Negara
32
: a.
Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang di tanamkan pada tanah, peralatan fisik dan sumber daya manusia.
b. Pertumbuhan penduduk, yang beberapa tahun selanjutnya dengan sendirinya
membawa pertumbuhan angkatan kerja. c.
Kemajuan teknologi.
30
Ibid., h. 153-154
31
Sumitro Djojohadikusumo, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Dasar-dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan
. Jakarta : LP3ES, 1994 hal. 1-3 dan 91-92
32
Michael P. Todaro., Op, Cit. h. 120
C. Hubungan Stabilitas Politik Dan Pertumbuhan Ekonomi