Pengertian Analisis Wacana Analisis Wacana

c. Analisis Taksonomik Secara keseluruhan, teknik taksonomik menggunakan “pendekatan non kontras antara elemen ”. Teknik ini terfokus pada domain-domain tertentu, kemudian memilih domain tersebut menjadi sub-sub domain serta bagian-bagian yang lebih khusus dan terperinci yang pada umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan. 6 Hal yang perlu dikethui pula bahwa banyak sedikit pecahan-pecahan domain menjadi sub domain dan seterusnya, tergantung pada kompleksnya domain itu sendiri atau tergantung pada peneliti mengembangkan kompleksitas domain tertentu. d. Analisis Komponensial Analisis ini berbeda dengan analisis taksonomi yang menggunakan “pendekatan non kontras antara elemen”. Analisis komponensial adalah teknik yang cukup menarik dan mudah dilakukan karena menggunakan pendekatan “kontras antar elemen”. Analisis komponenensial digunakan dalam analisis kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki hubungan-hubungan yang kontras satu sama lain dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk dianalisis secara lebih terperinci. 7 Teknik analisis komponensial secara keseluruhan memiliki kesamaan kerja dengan teknik analisis taksonomik, hal yang membedakan kedua teknik analisis ini hanyalah pada pendekatan yang dipakai oleh masing-masing teknik analisis. 6 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman filosofis dan Metodologis kea rah penguasaan Model aplikasi, 2003 h. 90 7 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman filosofis dan Metodologis kea rah penguasaan Model aplikasi, 2003 h. 95 e. Analisis Koperatif Konstan Analisis ini adalah analisis yang paling ekstrim menetapkan strategi analisis deskriptif. Dikatakan ekstrim karena teknik ini betul-betul menerapkan logika induktif dalam analisisnya, hal tersebut jarang kita jumpai dalam penelitian- penelitian sosial. esensinya bahwa analisis komperatif adalah teknik yang digunakan untuk membandingkan kejadian-kejadian yang terjadi disaat peneliti menganalisa kejadian tersebut dan dilakukakan secara terus menerus sepanjang penelitian itu dilakukan. 8

3. Wacana Menurut Teun A. Van Dijk

Model van Dijk paling banyak dijadikan sebagai perangkat analisis terhadap wacana. Model wacana ini disebut juga model kognisis sosisal karena banyak terpengaruh oleh ilmu psikologi sosial. Teun A. van Dijk menganalisis wacana melalui struktur dan proses terbentuknya suatu teks. Dalam hal ini van Dijk mengembangkan analisis wacana tidak hanya pada ranah teks, 9 tetapi juga pada tingkat kognisi sossial dan konteks sosial. secara singkat van Dijk membagi struktur kedalam tiga tingkatan yaitu: a. Struktur marko. Merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati, dipahami dengan melihat tipe dari suatu teks. Tema wacana bukan hanya isi tetapi juga kondisi tertentu dari suatu peristiwa. b. Superstruktur . adalah kerangka suatu teks. Bagaimana sstruktur elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh c. Struktur mikro. Makna wacana dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat prafase yang dipakai. 8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman filosofis dan Metodologis kea rah penguasaan Model aplikasi, 2003 h. 100-101 9 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 2001, h 221