BIOGRAFI EMHA AINUN NADJIB
dalam keadaan kekurangan, Ibu hanya mempunyai sepasang pakaian, kain batik dan kerudung. Jangan heran kalau Ibu terbelit hutang, akan tetapi kenaifanya
dalam pengelolaan merupakan suatu yang luhur bagi kami anak- anaknya‟‟.
8
Keadilan menjadi titik kunci baginya. Artinya, keadilan menjadi titik pusat dalam setiap aktualisasi peran sosial Emha. Atas nama keadilan pula, Emha merasa
wajib berperan dalam kehidupan sosial .‟‟ Saya tidak bisa asik sendiri dikamar,
tekun beribadah merayu Allah SWT agar masuk syurga sendirian, sementara ketidak adilan bagai hujan lebat menikam bumi.
9
Kalau mau, sebenarnya Emha mempunyai kemampuan untuk memasuki wilayah kekuasaan. Tetapi Emha tetap bertahan sebagai orang pinggiran. Emha
tetap bertahan di kemah Jogja yang jauh dari hiruk pikuk perebutan kekuasaan lokal, nasional maupun global.
Emha Ainun Najib mempunyai istri yang bernama Novia Kolopaking, Novia Sanganingrum Saptarea Kolopaking, yang dikenal dengan nama Novia Kolopaking
lahir di Bandung Jawa Barat 9 November 1972; umur 42 tahun adalah seorang seniman Indonesia keturunan Sunda-Minang. Novia banyak berkiprah di bidang
sastra, terutama puisi, sebagai pemain drama dan film, serta penyanyi.
10
Sejak masih kanak-kanak nama Novia telah dikenal melalui sejumlah majalah anak-anak dan penampilan di panggung, baik sebagai penyanyi atau
pemain sandiwara. Namun, namanya benar-benar naik ke pentas seni nasional di saat Novia bermain sebagai Emak dalam film serial televisi Keluarga Cemara
dan berperan sebagai Siti Nurbaya dalam film televisi Siti Nurbaya. Walaupun
8
Ian Leonard Betts, Jalan Sunyi Emha, h.7.
9
Emha Ainun Nadjib, Sedang Allah SWT Pun Cemburu, Repleksi Sepanjang Jalan, h. 304.
10
http:www.kapanlagi.comindonesiannovia_kolopaking di akses pada tanggal 24 oktober
2014.
banyak yang tidak menyadari, Novia juga pernah mengisi suara tokoh Dewi Anjani dalam sandiwara radio Saur Sepuh.
11
Dalam bidang tarik suara ia dikenal melalui sejumlah hit populer seperti Kembali, Untukmu Segalanya, Dengan Menyebut Nama Allah, serta lagu daur
ulang Bunga Mawar. Setelah vakum bermain sientron selama delapan tahun, ibu tiri vokalis Letto,
Noe ini kembali main sinetron bertemakan religi, Rinduku Cintamu 2008. Emha Ainun Nadjib menikah dengan Novia pada tanggal 22 Maret 1997 dan
dikaruniai 4 orang anak. Walaupun tidak banyak muncul dalam pentas nasional, Novia kerap mendampingi perjalanan kelompok Kiai Kanjeng mengunjungi
berbagai tempat di Indonesia dan juga dunia. Salah satu anak Emha dari istri pertamanya Neneng Suryaningsih yaitu
bernama Sabrang Mowo Damar Panuluh lebih dikenal sebagai Noe lahir di Yogyakarta, 10 Juni 1979; umur 35 tahun adalah vokalis band Letto. Noe
merupakan anak pertama budayawan, Emha Ainun Nadjib dan anak tiri bintang sinetron dan penyanyi, Novia Kolopaking.
Noe lahir sebagai anak pertama dari budayawan, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun dari istri pertamanya, Neneng Suryaningsih. Sayangnya saat dirinya
menginjak umur 6 tahun, orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Noe menghabiskan masa SD di SD 1 Yosomulyo, Lampung kemudian melanjutkan ke
SMP Xaverius Metro, Lampung.
12
11
http:www.kapanlagi.comindonesiannovia_kolopaking di akses pada tanggal 24 oktober
2014.
12
http:plettonicskendha.blogspot.com201010biografi-noe.html di akses pada tanggal 25
oktober 2014.
Saat Noe masih SMP, Noe mempunyai kumpulan lagu-lagu Queen. Setelah mendengarkan berulang kali, akhirnya dia mempunyai pikiran bagaimana
membuat musik yang bisa menggerakkan rasa dan menggerakkan perasaan orang lain. Mulailah Noe bersentuhan dengan keyboard, alat musik yang pertama Noe
sentuh. Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogyakarta dan meneruskan sekolah di
SMU 7 Yogyakarta. Noe bergabung dengan ayahnya dan bergaul bersama komunitas ayahnya.
SMU 7 Yogyakarta-lah yang mempertemukan Noe dengan Ari, Dedy dan Patub. Pada waktu itu mereka belum membentuk band. Pada tahun 1998 Noe
memutuskan untuk melanjutkan kuliah di University of Alberta, Kanada. Noe mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu matematika dan fisika. Lima tahun
kemudian, Noe pulang ke Yogya dengan membawa gelar Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics.
Setelah kembali ke tanah air dan bertemu kembali dengan kawan-kawan karibnya, Noe sering bermain musik di studio Kiai Kanjeng, grup musik pimpinan
Novi Budianto yang selalu menjadi partner dan sahabat Cak Nun, ayahnya. Dari studio Kiai Kanjeng, Noe bisa mengerti bagaimana mixing, mastering
memproduksi dan menulis musik. Noe mulai menulis lirik lagu, yang akhirnya banyak tertuang dalam album perdana Letto, Truth, Cry, and Lie.
Pada tahun 2004, Musica tertarik pada lagu yang ditawarkan Noe dan kawan- kawannya. Barulah mereka membentuk band yang diberi nama Letto. Pada tahun
2006, Letto mengeluarkan debut album berjudul Truth, Cry, and Lie. Keseriusan bermusik membuahkan double platinum bagi Letto. Kesuksesan itu memacu Letto
untuk membuat album kedua, Dont Make Me Sad 2007.
Sejak 10 Juni 2008 mendirikan Production House Pick Lock Productions bersama Dewi Umaya Rachman. Film perdananya Minggu Pagi di Victoria Park
dirilis 10 Juni 2010. Kini sedang mempersiapkan film keduanya; RAYYA, Cahaya Di Atas Cahaya yang ditulis oleh bapaknya sendiri Emha Ainun Nadjib dan Viva
Westi. B.
Latar Belakang Pendidikan Emha Ainun Najib Riwayat pendidikan Emha bisa dikatakan kurang mulus. Sepintas, Emha
menempuh jenjang
pendidikan formal
akademiknya dengan
langkah sempoyongan, bahkan bisa dikatakan agak kacau. Emha mengeyam pendidikan
SD di Jombang 1965 dan SMP Muhammadiyah di Jogjakarta 1968.
13
Sempat masuk pondok modern p.m Darussalam Gontor Ponorogo. Jawa Timur, tapi kemudian dikeluarkan karena melakukan demo atas ketidakadilan
qismul amn pada awal 1968 atau pertengahan tahun ketiga studinya. Tapi Emha tidak merasa dendam atas kejadian tersebut, Emha bahkan menulis:
“Saya mensyukuri hikmah dari pengadilan subyektif itu, bahkan penghormatan saya terhadap Gontorpun tidak pernah menurun, sejak itu saya
sangat rakus dengan metode bersikap, sangat keras bahkan kejam terhadap diri sendiri dan menyeleksi cita-cita menjadi hanya sebiji, bekerja keras sampai titik
akhir hidup saya ”.
14
Selama di P.M Darussalam Gontor, Emha di didik bagaimana caranya hidup sederhana. Baju hanya satu, tidak punya kasur apa lagi selimut. Dalam soal
kepemimpinan dan pergaulan, memang sejak di Gontor telah terlihat pada dirinya
13
http:agussiswoyo.netobyek-wisataemha-ainun-najib-dan-pengajian-padang-mbulan-di- jombang
Data diakses pada 26 oktober 2014.
14
Emha Muhammad Ainun Nadjib, Melihat Dunia Secangkir The Ponorogo: Warta Minguan Darussalam Pos 2002, h. 36.
bakat-bakat tersebut. Mas Kardi salah seorang staf redaksi harian surya yang menjadi teman dekat sewaktu di P.M Darussalam G
ontor, berkomentar: “mas Emha memang sejak dulu memiliki kepribadian menarik dan ngangenin baik itu di
kamar, di kelas, dan di kelompok olahraga khususnya, sepak bola
15
Drop-out dari pondok pesantren modern Darussalam Gontor Jawa Timur, Emha melanjutkan studinya di SMA 1 Muhammadiyah Jogjakarta, setelah menjadi
alumni SMA 1 Muhammadiyah tersebut, Emha mencoba menambah ilmu pengetahuan dan memilih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
UGM Jogjakarta, tetapi Emha tidak suka berlama-lama di sana.
16
Salah satu hal yang menarik disini Emha tumbuh di keluarga Nahdatul Ulama NU, akan tetapi Emha selalu saja mengenyam pendidikan di sekolah-
sekolah Muhammadiyah. Dari sini dapat diketahui mengenai pembentukan pemikiran Emha yang menerima kedua perbedaan tersebut sebagai suatu kekuatan
umat Islam di Indonesia. Setelah menempuh pendidikan formal, Emha lebih memilih belajar
nonformal di Malioboro, Malioboro adalah jalan induk Jogjakarta yang sekarang merupakan pusat industri turisme di sana.
17
Emha langsung jatuh cinta pada kota gudeg ini, bahkan Jogja menjadi ibukota hati dan ibukota budayanya yang kedua
sesudah Jombang. Emha pun membiasakan dirinya dalam realitas yang sesungguhnya di Jogja, Emha pantang menyerah menghadapi kesusahan-
kesusahan hidup yang Emha alami pada periode ini.
18
15
Emha Ainun Nadjib, Sedang Allah SWT Pun Cemburu, Repleksi Sepanjang Jalan, h. 306.
16
Emha Ainun Nadjib, Sedang Allah SWT Pun Cemburu, Repleksi Sepanjang Jalan, h. 307.
17
Ian Leonard Betts,. Jalan Sunyi Emha, h. 1.
18
Emha Ainun Nadjib, Sedang Allah SWT Pun Cemburu, Repleksi Sepanjang Jalan, h. 306-
307.
Semua pengalaman itulah yang kemudian membantu memacu Emha untuk menegakan tekad berguru pada alam: gurunya siapa saja, kampusnya dimana saja,
kurikulum atau mata kuliahnya apa saja, singkatnya, situasi dan kondisi darurat yang Emha alami dalam kehidupannya telah mengantarkan Emha kedalam
kehidupan seperti sekarang ini. Selama kurang lebih lima tahun 1970-1975 Emha belajar sastra. Emha
hidup luntang-lantung menggelandang hidup di Malioboro Yogyakarta, semenjak akhir tahun 60-an Emha bergabung dengan kelompok penulis muda Persada Studi
Klub PSK, di bawah asuhan guru yang sangat Emha kagumi yaitu Umbu Landu Paranggi, beliau seorang sufi yang hidupnya sangat misterius yang popular dengan
sebutan Presiden Penyair Malioboro Yogyakarta dan sangat mempengaruhi perjalanan Emha.
19
Emha sendiri memberi gelar gurunya tersebut dengan istilah Raja Penyair Malioboro, Emha makin menyadari potensi kepenyairan dan
kepenulisannya dari sini pula pengembaraan sosial, intelektual, kultural dan spiritual Emha berlanjut.
Pada tahun 1970-an Emha, Persada Studi Klub psk dan teman-temannya mengisi kehidupan sastra. Pada awalnya di sekitar lingkungannya sendiri, diskusi
antara sesama penyair, cerpenis, penulis atau wartawan yang hampir setiap minggu diadakan di kantor surat kabar Pelopor Yogya. Sesekali kegiatan melebar dan
menjelajah kampung dan kampus. Beberapa nama berkibar bersama Emha seperti Linus, Yuditira Adi Nugraha, Imam Budi Santosa, Suwarno Pragolapati, Bambang
Indra Basuki alm, Bambang Darto dan Saiff Bakham.
20
19
Ian Leonard Betts, Jalan Sunyi Emha, h. 1
20
http:agussiswoyo.netobyek-wisataemha-ainun-najib-dan-pengajian-padang-mbulan-di- jombang
Data diakses pada 26 oktober 2014.
Kegelisahan senantiasa menawarkan alternatif nilai, menjadikan Emha seseorang manusia yang selalu tidak kerasan untuk menetap dalam setiap
kemapanan institusi. Emha singgah dari suatu institusi untuk kemudian ditinggalkannya. Emha pernah menjadi pengasuh ruang sastra di harian masa kini,
Yogyakarta. Kemudian menjadi wartawan redaktur di harian masa kini, Yogyakarta
1973-1976, sebelum
menjadi pemimpin
theater Dinasti
Yogyakarta, Emha pernah menjadi sekertaris dewan kesenian Yogyakarta. Pernah dinobatkan sebagai fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
ICMI dan pemimpin grup musik kiai kanjeng hingga saat ini. Penulis puisi dan kolomnis di beberapa media.
21
Bagai udara, ayah dari vokalis grup band letto NEO ini terus beredar. Singgah diberbagai ruang dan peristiwa, mengikuti berbagai festival dan lokakarya
puisi dan juga teater. Di antaranya mengikuti lokakarya teater di Filipina 1980, International Writing Program di Universitas Lowa, Amerika Serikat 1984,
festival penyair internasional International Poetry Festival di Rotterdam, Belanda 1984 dan Festival Horizonte II di Berlin Barat, Jerman.
22
Untuk menumbuhkan potensi rakyat, bersama grup musik kiai kanjeng, Cak Nun rata-rata 10-15 kali
tampil perbulan berkeliling keberbagai wilayah nusantara, dengan acara yang biasanya dilakukan diluar gedung.
23
Bulan Maret 2011, Emha memperoleh Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, penghargaan diberikan berdasarkan pertimbangan bahwa si penerima memiliki jasa besar di bidang kebudayaan yang
21
Emha Ainun Nadjib, Sedang Allah SWT Pun Cemburu, Repleksi Sepanjang Jalan, h. 307.
22
Ian Leonard Betts, Jalan Sunyi Emha, h. 9.
23
Ian Leonard Betts, Jalan Sunyi Emha, h. 3.
telah mampu melestarikan kebudayaan daerah atau nasional serta hasil karyanya berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Aktivitas dakwah Emha adalah aktifitas bergumulan dengan masyarakat bawah, melalui forum-forum silaturahmi seperti:
1 Padhang Mbulan
Pengajian Padhang Mbulan disebut demikian karena dilaksanakan sebulan sekali setiap bulan purnama dilaksanakan pertama kali pada tahun 1992 di desa
Menturo, kecamatan Sumobito, kabupaten Jombang.
24
Kegiatan umat Muslim ini pada awalnya diikuti hanya oleh penduduk sekitar desa Menturo. Namun, tiap
tahun jamaah yang hadir kian bertambah banyak. Konon saat ini umat Muslim yang menghadiri pengajian Padang Mbulan berasal dari seluruh Indonesia.
Mengapa jamaah bertambah banyak? Salah satu alasannya adalah karena pengajian ini tidak dibuat khusus untuk golongan umat Islam tertentu. Penggagas
kegiatan ini, Emha Ainun Najib, atau yang sering disapa Cak Nun, mendedikasikan kegiatan pengajian sebagai bentuk kompilasi hati umat Islam dan
penyegar iman tanpa sekat-sekat golongan seperti NU, Muhamadiyah, Wachidiyah dan lain-lain.
Secara bertahap jamaah bertambah dan para pengisi acara bukan hanya dari dalam negeri. Sesekali juga mengundang tokoh luar negeri. Kebetulan Cak Nun
beristri Novia Kolopaking yang berasal dari kalangan publik figur sehingga tak jarang pengajian ini melibatkan sejumlah artis ibukota. Inilah salah satu daya tarik
kegiatan yang dijadikan salah satu ikon kota Jombang ini.
24
http:agussiswoyo.netobyek-wisataemha-ainun-najib-dan-pengajian-padang-mbulan-di- jombang
Data diakses pada 26 oktober 2014.
Kegiatan pengajian Padang Mbulan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengajian pada umumnya, yaitu berisi sholawat, hadrah dan tausiyah dari ulama.
Namun, ada yang istimewa disini yaitu kelompok gamelan Kyai Kanjeng yang mengiringi musik selama acara berlangsung.
25
Sebagai budayawan, sepertinya Cak Nun tidak sepaham dengan kebanyakan kyai yang kalau ceramah diiringi orkes
santriawan santriwati yang modern dengan petikan gitar, bass, tabuhan drum dan lain-lain.
Pengajian Padang Mbulan bukan sekedar ajang rekreasi jiwa, tapi juga jadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar. Setiap perhelatan berlangsung, aneka
bentuk cinderamata mata khas Jombang dijual oleh para pengrajin lokal. Mulai dari hiasan dari kuningan, besi, kayu, hingga aneka wisata kuliner lokal seperti
nasi pecel, nasi lodeh, nasi rawon, nasi soto jombang dan lain-lain. 2
Mocopat syafaat 3
Kenduri cinta 4
Gambang syafaat C.
Karya-karya Emha Apapun yang pernah Emha capai di massa silam adalah sesuatu yang harus
kita capai di masa yang akan datang, meskipun tentu saja membutuhkan reformulasi - reformulasi karya - karyanya menggambarkan Indonesia lewat mata
orang jawa timur, adapun karya-karyanya seperti: 1
Buku dan berbagai tulisan 1.
99 untuk Allah SWT 2.
Melihat Dunia dari Secangkir Teh
25
http:agussiswoyo.netobyek-wisataemha-ainun-najib-dan-pengajian-padang-mbulan-di- jombang
Data diakses pada 26 oktober 2014.
3. Cahaya Maha Cahaya
4. Hikmah puasa, Mudik Dunia Akhirat
5. Kafir Liberal
6. Kiai Kocar-kocir
7. Mati Ketawa Cara Repotnasi, Menyorong Rembulan
8. Sedang Allah SWT pun Cemburu, Refleksi Sepanjang Jalan
9. Kumpulan cerpen BH
2 Album Kaset Maupun VCDDVD
1. Konser Keduri Cinta vol 1 dan 2
2. Menyorong Rembulan
3. Perahu Nuh
4. Allah Merasa Heran
5. Wirid Padang Bulan
56