Kerangka Analisis Wacana Model Teun A. van Dijk

abstrak, latarbelakang masalah, tujuan, hipotesis, isi dan yang terakhir adalah kesimpulan. Menurut van Dijk suprastruktur merupakan suatu kesatuan yang mendukung gagasan utama dalam berita, meskipun suprastruktur tidak ditemukan secara utuh didalam sebuah tulisan, namun dalam hal ini membantu penulis untuk memberikan pemaknaan peristiwa apa yang harus di tonjolkan dan apa yang harus ditutup-tutupi. 14 Selanjutnya van Dijk menganggap bahwa skematik adalah strategi wartawan penulis untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan dan mana yang bisa dijadikan sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. 2. Struktur Mikro Semantik merupakan studi tentang makna yang dimiliki objek bagi orang yang berfikir dan menanggapi, dan bukan pencarian definisi kata yang intrinsik dan universal, seperti studi linguistik konvensional, makna kata dihubungkan dengan arti yang terdapat dalam kamus. Semantik dalam skema van Dijk dikategorikan makna lokal, yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisis yang membangun makna dalam suatu bangunan teks. Tetapi semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dalam struktur wacana, lebih dari itu menggiring kearah sisi tertentu dari suatu peristiwa. 14 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 2001, h. 227 b. Kognisi Sosial Model analisis wacana van Dijk tidak hanya dibatasi pada penelitian teks semata, tetapi juga pada tingkat kognisis sosial pengarang, yaitu kesadaran mental seorang pengarang dalam memahami sesuatu masalah dan menuangkannya ke dalam suatu teks. Dalam hal ini, bagaimana suatu teks diproduksi dan bagaimana cara penulis memandang suatu reliatas sosial, sehingga dituangkan ke dalam sebuah tulisan tertentu. Dimensi kognisi sosial memiliki hubungan erat dengan proses pembuatan teks, di mana peristiwa atau informasi yang hendak ditonjolkan, ditutup-tutupi, waktu, kejadian dan lokasi, keadaan yang relevan atau perangkat tindakan yang dibentuk dalam struktur teks. Banyak proses dan strategi yang terjadi seperti seleksi, reproduksi, penyimpulan, dan transformasi. Di sini keputusan dan strategi tersebut menurut van Dijk terjadi dan berlangsung dalam mental dan kognisi sosial seseorang. 15 c. Konteks Sosial Dimensi konteks sosial melihat bagaimana suatu teks dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat atas suatu wacana, dalam artian melihat bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan. Dalam kerangka van Dijk, penelitian mengenai bagaimana wacana diproduksi dalam masyarakat sangat diperlukan, karena dapat dijadikan acuan dalam mengkaji teks yang dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang atas suatu peristiwa. 15 Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 2001, h 262

B. Syair

Syair adalah salah satu jenis puisi lama, syair berasal dari Persia sekarang Iran dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam, kata syair berasal dari bahasa Arab syu‟ur yang berarti perasaan, kata syu‟ur berkembang menjadi kata syi‟ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. 16 Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya antara lain: 1. Syair Perahu 2. Syair Burung Pingai 3. Syair Dagang 4. Syair Sidang Fakir Adapun jenis-jenis syair sebagai berikut: 1. Syair Panji Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang- orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Contoh Syair panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada Sang Ratu Kauripan. 16 http:nawwafcom.201305pengertian-syair-dan-jenis-jenis-syair.html di akses pada tanggal 16 April 2015. 2. Syair Romantis Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara, hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh Syair romantik yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra Bangsawan saudaranya untuk bertemu dengan ibunya. Pertemuan pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah membuang dirinya. 3. Syair Kiasan Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buahbuahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Contoh Syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan seperti pungguk merindukan bulan. 4. Syair Sejarah Syair sejarah adalah Syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar Syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh Syair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar dahulu bernama Syair Sipelman, berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda. 5. Syair Agama Syair agama merupakan Syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: a Syair sufi, b Syair tentang ajaran Islam, c Syair riwayat cerita nabi, dan d Syair nasihat.

C. Puisi

1. Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang memiliki pernyataan sastra yang paling dalam. Kata-kata yang dimunculkan mengandung pengertian yang mendalam dan penuh simbol-simbol. Membaca puisi merupakan sebuah kenikmatan seni sastra karena pembaca dibawa serta ke dalam pernyataan- pernyataan yang dicurahkan seorang penyair melalui baris-baris puisinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. 17 Keterbatasan puisi tersebut berdasarkan keterikatan atas 1 Banyak baris dalam tiap bait, 2 Banyak kata dalam tiap baris, 3Banyak suku kata dalam tiap baris, 4 Rima, dan 5 Irama. 18 Apabila dilihat dari pengertian di atas, maka pengertian tersebut sudah tidak cocok lagi dengan wujud puisi zaman sekarang. Keterikatan puisi sudah tidak tervisualisasikan pada bentuk puisi-puisi modern pada saat ini. Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau pembuatan”, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan, karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan sesuatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. 19 Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Shelley yang mengatakan bahwa puisi merupakan rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalkan saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan 17 A. Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1984 h. 74 18 Abdul Razak Zaidan, Kamus Istilah Sastra, Jakarta : Balai Pustaka, 2004, h. 26 36 19 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1987, h. 13 keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. 20 Menurut sejarahnya poeisis, yaitu penciptaan puisi dan seni tetapi perhatikan bahwa kata poeisis secara etimologi tidak lain artinya daripada hanya “pembuatan” saja, tidak khas untuk seni dapat pula diberikan sebagai perwujudan gagasan manusia selaku pencipta, yang berkembang secara berangsur-angsur. Baik dalam dunia klasik dengan karya seni sebagai bentuk tekhnik yang tertinggi, tetapi masih dalam rangka peneladanan alam. 21 Sebagai sebuah genre, puisi berbeda dari novel, drama atau cerita pendek. Perbedaannya terletak pada kepadatan komposisi dengan konvensi yang ketat, sehingga puisi tidak memberi ruang gerak yang longgar pada penyair dalam berkreasi secara bebas. Wajar kalau puisi dikatakan sebagai the most condensed and concentrated from of literature yang maksudnya adalah puisi merupakan bentuk sastra yang paling padat dan terkonsentrasi. Kepadatan komposisi tersebut ditandai dengan pemakaian sedikit kata, namun mengungkap lebih banyak hal. Sebab itu, puisi dapat didefinifikan sebagai berikut: Puisi dapat didefinisikan sebagai sejenis bahasa yang mengatakan lebih banyak dan lebih intensif daripada apa yang dikatakan oleh bahasa harian. Definisi di atas menyatakan secara implisit bahwa puisi sebagai bentuk sastra menggunakan bahasa sebagai media pengungkapnya. Hanya saja bahasa puisi memiliki ciri tersendiri yakni kemampuannya mengungkap lebih intensif dan lebih banyak ketimbang kemampuan yang dimiliki oleh bahasa biasa yang cenderung bersifat informatif praktis. Oleh sebab itu, pesan yang disampaikan bersifat jelas dan tidak mengandung dimensi ambigu. 20 A. Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra, 1984 h.76-77 21 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, h. 10