1. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Misalnya seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam
nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk prosentase dari harga pembeliannya , misalnya 10 atau 20.
27
2. Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan
pembayaran dilakukan tunai.
3. Pembiayaan Istishna’
Pembiayaan istishna‟ adalah dalam fatwa DSN MUI dijelaskan bahwa
jual beli istishna‟ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan
barang tertentu dengan kriteria dan persyartan tertentu yang disepakati antara pemesan pembeli,
mustashni‟ dan penjual pembuat, shani‟.
28
27
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuanan, Jakarta, PT. Grafindo Persada, 2010. h. 98
28
Mukhtar Al-Shodiq, Briefcasebooks Edukasi Professional Syariah: Akad Bank Syariah, Jakarta, PT. Renaisan, 2005. h. 33
4. Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
ownershipmilkiyyah atas barang itu sendiri.
29
5. Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik IMBT
IMBT merupakan rangkaian dua buah akad , yakni akad al- bai‟ dan akad ijarah muntahiya bittamlik IMBT. Al-bai‟ merupakan akad jual
beli dan IMBT merupakan kombinasi antara sewa-menyewa dan jual beli atau hibah di akhir sewa.
30
6. Pembiayaan Musyarakah
Pembiyaan musyarakah terbagi menjadi lima macam yaitu: wujuh,
„inan, abdan, muwafadhah, mudharabah: Musyarakah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang
memilki reputsai dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Musyarakah „inan adalah kontrak antara dua orang atau lebih setiap
pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpatisipasi dalam kerja.kedua pihak berbagi dalam keuntungan dan kerugian
sebagaimana yang disepakati diantara mereka.
29
Adiwarman, h.101
30
Mukhtar Al-Shodiq, h. 36