Pembiayaan Musyarakah Kontrak Perbankan Syariah

 Musyarkah abdan adalah kontrak kerja sama dua orang yang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya dua orang arsitek bekerja sama untuk enggarap sebuah proyek.  Musyarakah muwafadhah adalah kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpatisipasi dalam kerja.  Musyarakah mudharabah adalah akad kerja sama antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak lain mudharib sebagai pengelola. Keuntungan usaha di bagi sesuai kesepakatan dalam kontark sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tidak terjadi akibat kelalaian mudharib. 31

7. Hiwalah

Dalam istilah fiqh, hiwalah merupakan memindahkan tanggung jawab hutang dari tangan orang yang berhutang kepada pihak yang berhutang lainnya multazimmuhaal alaih. Akad ini bertujuan biasanya untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Aplikasinya seperti: Seorang suplier bahan bangunan menjual barang kepada pemilik proyek yang akan dibayar dua bulan kemudian. Karena kebutuhan 31 Syafi ’i Atonio, Bank Syariah dari Teori dari Teori ke Praktek, Jakarta, PT. Gema Insani, 2001. h. 91 supplier yang akan likuiditas, maka ia meminta bank untuk mengambil alih piutangnya. Bank akan menerima pembayaran dari pemilik proyek. 32

8. Rahn

Rahn secara bahasa adalah tetap dan lestari, seperti juga dinamai al- habsu artinya penahanan. Sedangkan secara terminologi rahn adalah menjadikan materi barang sebagai jaminan hutang, yang dapat dijadikan sebagai pembayar hutang apabila orang yang berhutang tidak bisa mengembalikan hutangnya. 33

9. Qard

Qard adalah pemberian harta pada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. 34

10. Wakalah

Wakalah adalah akad pemberian kuasa muakkil kepada penerima kuasa wakil untuk melaksanakan suatu tugas taukil atas nama pemberi kuasa. Dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada 32 Mukhtar Al-Shodiq, h. 64 33 Ibid, h. 84 34 Syafi’i Atonio, Bank Syariah dari Teori dari Teori ke Praktek, h.131

Dokumen yang terkait

Efektifitas pengawasan Dewan Pengawasan Syariah (DPS) pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah

3 12 86

Pengaruh peran komite audit dan dewan pengawas syariah dalam mewujudkan GOOD Corporate covernance untuk meningkatkan kinerja Bank Syariah ; studi empiris pada perbankan syariah di jakarta

1 5 125

Pengaruh penerapan good corporate governance oleh dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan dewan pengawas syariah terhadap kinerja perbankan pada Bank umum syariah di Indonesia Tahun 2010-2013

1 7 115

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

MEKANISME PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN BANK INDONESIA TERHADAP BANK JATENG SYARIAH DI SURAKARTA

3 21 134

PENGARUH PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS), AUDITOR INTERNAL DAN KEPATUHAN SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI PT. BANK PEMBIAYAAN RAKSYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP.

0 0 67

REVITALISASI DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) PADA LEMBAGA EKONOMI SYARIAH

0 1 8

EFEKTIVITAS PENGAWASAN OLEH DEWAN PENGAWAS SYARIAH PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Sejahtera) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19

EKSISTENSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) PADA BANK SYARIAH (TINJAUAN YURIDIS)

0 0 88

IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE DAN PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM INSTANSI KEUANGAN ISLAM (STUDI KASUS PT BANK SYARIAH MANDIRI) - UMBY repository

0 0 33