8
lembaga pemerintahan setempat sebagai objek penelitian serta data-data yang diperoleh dari literature dan referensi yang berhubungan dan berkenaan dengan judul
skripsi ini. 4.
Tehnik Analisa Data Dalam menganalisa data, digunakan tehnik analisis isi secara kualitatif,
karena menggunakan data kualitatif. Dengan tehnik ini penulis berusaha untuk mengkualifikasikan bahan-bahan yang telah diperoleh dan disusun, kemudian
melakukan interpretasi dan formulasi, yang mana, penulis menggambarjan objek pembahasan dengan apa adanya untuk kemudian dicermati secara mendalam.
Adapun tehnik penulisan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, cetakan ke-1 yang diterbitkan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
E. Telaah Studi Terdahulu
Sejumlah penelitian yang memaparkan tentang masalah yang dikaji dalam skripsi ini secara spesifik belum ada. Hanya penjelasan secara umum yang banyak
ditemukan pada buku-buku. Adapun buku-buku yang menjelaskan secara rinci jumlahnya sangat sedikit. Berikut ini paparan secara umum atas sebagian buku-buku
tersebut. Buku pertama merupakan buku yang paling lengkap sebagai referensi untuk
masalah hukum pidana Islam. Buku tersebut adalah karya dari Ahmad Hanafi, yang
9
berjudul “Asas-Asas Hukum Pidana Islam”. Dalam buku ini menjelaskan tentang macam-macam jarimah yang ada di dalam hukum Islam, baik itu jarimah
hudud,qishash diyat, maupun ta’zir, akan tetapi untuk permasalahan “Tindak Pidana Perjudian” tidak ditemukan pembahasannya.
Buku yang kedua adalah buku yang berjudul “Hukum Pidana Islam” karya Zaenuddin Ali. Di dalam buku ini masih menjelaskan masalah hukum dalam koridor
hukum Islam, yang mana pembidangannya dari pidana Islam jinayah membahas tentang jarimah-jarimah hudud, qishash diyat, dan ta’zir. Untuk itu dipandang perlu
mengangkat permasalahan mengenai “Tindak Pidana Perjudian” ynag dibahas dalam buku-buku ini khususnya dan umumnya secara koridor hukum pidana Islam.
Buku lain yang membahas tentang perjudian adalah buku yang ditulis oleh P.A.F. Lamintang dengan judul Delik-Delik Khusus, Tindak Pidana-Tindak Pidana
Melanggar Norma-Norma Kesusilaan dan Norma-Norma Kepatutan, buku karya Leden Marpaung dengan judul Kejahatan Terhadap Kesusilaan dan Masalah
Prevensinya,dan buku Adami Chazawi dengan judul Tindak Pidana Mengenai Kesopanan buku-buku ini membahas tentang tidak pidana kesopanan dan kesusilaan
yang di dalamnya membahas tentang tindak pidana perjudian, walaupun dalam buku ini dirasa cukup dalam menjelaskan masalah perjudian, namun menurut hemat
penulis tidak ada salahnya lebih mengeksplor lagi dengan mengkomparasikan dengan dua tipe hukum Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Positif
10
F. Sistematika Penulisan
Dalam upaya memudahkan penyusunan skripsi ini serta agar lebih terarah, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Metode Penelitian,Telaah Studi Terdahulu, Sistematika Penulisan.
Bab II Bagian ini akan menerangkan tentang Pengertian Perjudian, Sejarah,
Macam-Macam Perjudian dan Dampak Negatif dari Perjudian BabIII
Bagian ini akan menerangkan tentang Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Tentang Perjudian, Tindak Pidana Perjudian dalam
Persfektif Hukum Islam dan Hukum Positif, Dasar Hukum Larangan Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum Islam dan Hukum Positif,
Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perjudian dalam Hukum Islam dan Hukum Positif
BAB IV Bagian ini akan menerangkan tentang Analisa terhadap Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara Tindak
Pidana Perjudian, Deskripsi Kasus Perjudian, Putusan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam Perkara Perjudian, Analisa
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Menurut Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Positif
BAB V Penutup meliputi Kesimpulan dan Saran-saran
BAB II PERJUDIAN SECARA UMUM
A. Pengertian Judi
Kata al-maisir atau judi dalam bahasa mempunyai arti sebagai berikut : Al-maisir
judi dalam bahasa Arab mempunyai beberapa pengertian diantaranya adalah: lunak, tunduk, keharusan, mudah, gampang, kaya, membagi-bagi.
Ada yang mengatakan kata al-maisir berasal dari kata yasara
ﻴ ﺮﺳ
yang artinya keharusan. Makna ini mengingatkan kita kepada adanya keharusan bagi siapa yang
kalah dalam bermain al-maisirjudi untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang menang. Ada yang mengatakan kata al-maisir berasal dari kata
yusrun
ﻴ ﺮﺳ
yang artinya mudah, dengan analisa bahasa karena al-maisirjudi merupakan upaya dan cara untuk mendapatkan rizki dengan mudah, tanpa susah
payah. Ada lagi yang mengatakan bahwa kata al-maisir berasal dari kata yasârun
ر ﻴ
ﺎﺳ
yang artinya kaya, dengan analisa bahasa karena dengan permainan itu akan menyebabkan pemenangnya menjadi kaya. Adapula yang yang berpendapat bahwa
kata al-maisir berasal dari kata yusrun
ﻴ ﺮﺳ
yang artinya membagi-bagikan daging onta. Hal ini sesuai dengan sifat al-maisirjudi yang ada pada masa jahiliyah yang
karenanya ayat Al-Qur’an itu diturunkan, di mana mereka membagi-bagi daging onta menjadi dua puluh delapan bagian. Dalam bahasa Arab al-maisir sering juga disebut
11