Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Tugas yang paling berat dihadapi Humas sekolah adalah fungsi kerja eksternalnya. Disini kerja Humas tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Kapan pun dan dimanapun jika ada yang perlu dijelaskan seputar sekolah, humas harus siap sedia. Kerja eksternal ini Humas akan bersentuhan banyak orang, tidak hanya orang tua siswa atau instansi pemerintahan terkait dan perusahaan swasta tetapi juga masyakarat luas, entah sebagai LSM, politisi atau wartawan yang mengaku peduli dengan kemajuan dunia pendidikan. Melihat fungsi dan tugasnya yang cukup berat namun strategis ini idealnya seorang Humas sekolah adalah guru yang memiliki kecerdasan inter dan intra personal atau kecerdasan sosial. Tipe kecerdasan ini yaitu kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri dan orang lain, dalam memotivasi, mempengaruhi, menghargai orang lain. Wakil kepala sekolah bidang ini dituntut memiliki akses keluar sekolah dalam menjalin kerja sama kemitraan dengan pihak luar. Untuk memberdayakan peran dan fungsinya itu, seorang Humas harus memiliki program kerja yang terarah dan terukur. Sehingga dalam pelaksanaannya menjadi integratif dan koordinatif. Hal ini menentukan efisiensi kerja, yang berarti tujuan tercapai dengan tenaga, waktu, dan biaya yang minimal, sedangkan hasilnya diperoleh secara maksimal. Sehubungan dengan pelaksanaannya, mekanisme kerja humas memerlukan dukungan berbagai faktor. Oleh karena itu, humas merupakan suatu bagian khusus dengan fungsi dan tugas yang khusus dalam sebuah organisasi, maka kegiatannya ditunjang oleh sarana dan prasaran yang memadai seperti kantor untuk petugas humas, lemari arsip, meja dan kursi, rak bukumajalahsurat kabar, mengirim rilis berita ke media massa, melakukan laporan secara berkala dan penawaran proposal, membuat media informasi internal, memiliki alat dokumentasi kamera, handycame, komputer dan lain sebagainya. Banyak komponen penting yang dinilai turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dalam upaya pencapaian output yang berkualitas. Salah satu diantara komponen itu adalah partisipasi masyarakat, namun kenyataannya dalam implementasi tugas pokok dan fungsi humas, apabila tidak dijalankan akan berdampak pada fungsi manajemen komunikasi yang tidak berjalan dengan baik dan program humas yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, sebagaimana pada MTsN 2 Jakarta yang masih terlihat belum menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana humas secara maksimal seperti kurangnya parsitipasi wali peserta didik dalam komite madrasah, identifikasi profil alumni dan daya saing lulusan masih rendah, serta pendataan lulusanalumni belum maksimal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulisan tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Implementasi Tupoksi Humas dalam Membentuk Citra Madrasah di MTsN 2 Jakarta ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut : 1. Tupoksi tugas pokok dan fungsi humas belum dilaksanakan secara maksimal di MTsN 2 Jakarta. 2. Kurangnya dana yang memadai dalam pelaksanaan humas di MTsN 2 Jakarta. 3. Kurangnya partisipasi wali murid dalam komite madrasah. 4. Pendataan alumni belum dilaksanakan secara maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada masalah “ Tupoksi Humas di Bidang Eksternal dalam Membentuk Citra Madrasah di MTsN 2 Jakarta, meliputi : 1. Mengatur hubungan sekolah dengan orang tua wali murid. 2. Mengkoordinasikan penelusuran lulusan alumni.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “ Bagaimana Tupoksi Humas di Bidang Eksternal dalam Membentuk Citra Madrasah di MTsN 2 Jakarta ? ”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Tupoksi Humas di Bidang Eksternal dalam Membentuk Citra Madrasah di MTsN 2 Jakarta.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil kegunaan penelitian ini mengenai pelaksanaan manajemen humas yaitu: 1. Bagi penulis dan pembaca menambah ilmu pengetahuan mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi humas di bidang eksternal dalam membentuk citra madrasah di MTsN 2 Jakarta. 2. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan untuk selalu meningkatkan tupoksi tugas pokok dan fungsi humas dalam membentuk citra madrasah yang positif. 3. Bagi fakultas dapat mengembangkan ilmu pengetahuan manajemen humas di lembaga pendidikan. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Manajemen Humas

1. Pengertian Manajemen Humas

“Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi manajemen itu sendiri ”. 1 Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumberdaya yang telah dimiliki oleh sekolah yang di antaranya yaitu manusia, material, uang, metode, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses. Pengelolaan tersebut dilakukan untuk mendayagunakan sumberdaya yang telah dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan sekolah. Mengenai pengertian humas atau dalam bahasa inggris disebut public relations belum ada keseragaman pendapat dari ahli, karenanya agar lebih jelas pengertian tentang humas ini akan dikemukakan beberapa pendapat sebagai berikut : 1 Rohiat, Manajemen Sekolah : Teori Dasar dan Praktik, Bandung : Refika Aditama, 2008 , h. 14. “Hubungan Masyarakat disebut juga public relation, dengan ruang lingkup kegiatan yang menyangkut baik indvidu ke dalam maupun individu ke luar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi ”. 2 Hubungan Masyarakat adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu organisasi. humas merupakan fungsi manajemen, sehingga pada manajemen apa pun aka ada humas. Humas menjadi cara untuk membangun saling pengertian sehingga bisa dilakukan pengambilan keputusan yang bisa diterima bersama. Karena begitu banyak definisi public relations, maka para pemraktek public relations di seluruh dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama ”The International Public Relations Association” IPRA, bersepakat untuk merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekakan bersama. Definisinya adalah sebagai berikut : “Hubungan masyarakat adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama”. 3 Dari definisi tersebut menekankan pada komunikasi dua arah serta fungsi dan tujuan manajemen dikembangkan dalam pemahaman yang lebih baik terhadap peran, sasaran, pencapaian dan kebutuhan publik. Dengan demikian, dalam kegiatan humas itu akan ada manajemen komunikasi, manajemen relasi serta tujuan untuk membangun saling pengertian antara organisasi dengan publik-publiknya baik internal maupun eksternal. Dari beberapa definisi di atas, bahwa kegiatan manajemen humas adalah proses pengelolaan dalam penelitian, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan 2 H.A.W. Widjaja, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bumi Aksara, 2010, h. 53. 3 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, Bandung : PT Remaja RosdaKarya, 2006 , Cet. 7, h. 23. oleh organisasilembaga. Dalam melakukan fungsi komunikasi humas, melaksanakan kegiatan komunikasi antar lembaga yang diwakilinya publik internal dengan masyarakat publik eksternal sebagai sasarannya.

2. Humas Sekolah Madrasah

Sekolah dan masyarakat mempuyai hubungan timbal balik untuk menjaga dan melestarikan kemajuan masyarakat itu sendiri. Sekolah diselenggarakan untuk dapat menjaga kelestarian nilai-nilai positif masyarakat, dengan harapan sekolah dapat mewariskan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat dengan baik dan benar. sekolah juga berperan sebagai agen perubahan, dimana sekolah dapat mengadakan nilai-nilai dan tradisi sesuai kemajuan dan tuntutan masyarakat dalam kemajuan pembangunan. NSPRA National School Public Relations Association juga menjelaskan humas sekolah sebagai berikut : “Humas pendidikan adalah salah satu fungsi manajemen yang terencana dan sistematis yang membantu memperbaiki program-program dan layanan-layanan organisasi pendidikan. Humas bergantung pada proses komunikasi dua arah yang menyeluruh pada dan dari publik internal dan publik eksternal dengan tujuan mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap peran, sasaran, pencapaian dan kebutuhan organisasi. program-program humas pendidikan membantu dalam menafsirkan sikap publik, mengidentifikasi dan membantu merumuskan kebijakan- kebijakan dan prosedur-prosedur kepentingan publik dan menjalankan kegiatan penyebaran informasi dan kegiatan yang mendorong keterlibatan yang menghasilkan dukungan dan pemahaman publik”. 4 Dari definisi humas sekolah tersebut memang sudah selayaknya menggunakan model dua arah dengan komunikasi yang efektif perlu dibangun sekolah dengan para publik yang berkepentingan di dalamnya. Humas sebagai komunikasi yang terencana dan upaya kegiatan humas sekolah pun merupakan kegiatan komunikasi yang terencana. Kegiatan komunikasi yang dijalankan demi pencapaian dan terwujudnya visi dan misi sekolah melalui program yang terencana dengan baik yang dituangkan 4 Yosal Iriantara, Manajemen Humas Sekolah,Cet.1 Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013, h.18-19.