digunakan sebagai acuan data nama untuk perbandingan data guna mencari kecocokan data antar kedua database dalam fuzzy string matching.
4.5. Implementasi
4.5.1. Pengenalan System
1.
Tampilan Form Exact
Gambar 4.8 Form Masukan Exact
2. Tampilan Form Inexact Fuzzy
Gambar 4.9 Form Masukan Inexact
3. Tampilan Output Hasil Kecocokan
Gambar 4.10 Tampilan Output Kecocokan
4.5.2. Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan proses mengesekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan
spesifikasi sistem dan berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan. Dalam menguji sistem penerapan algoritma string matching ini penulis
mengunakan metode pengujian black box untuk menguji seberapa jauh sistem ini telah memenuhi berbagai hal yang telah dilalui dalam proses tahap
pengembangan sistem sebelumnya. Pengujian yang dilakukan dalam sistem penerapan algoritma string matching komparasi data kepesertaan merupakan
pengujian terhadap database 1 database BPS yang memiliki jumlah record sebesar 45.572 data peserta dan database 2 database ASKES yang memiliki
jumlah record sebesar 45.957 data peserta.
Tahap awal dalam menguji sistem dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, dan umur sebagai
parameter kecocokan data.
Gambar 4.11 Uji 1
Dari form inputan gambar 4.11 uji 1 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.12 Hasil Uji 1
Pengujian ke-2 dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, dan alamat sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.13 Uji 2
Dari form inputan gambar 4.13 Uji 2 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.14 Hasil Uji 2
Pengujian ke-3 dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, alamat, dan kebupaten sebagai
parameter kecocokan data.
Gambar 4.15 Uji 3
Dari form inputan gambar 4.15 uji 3 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.16 Hasil Uji 3
Pengujian ke-4 dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin dan umur sebagai parameter kecocokan
data.
Gambar 4.17 Uji 4
Dari form inputan gambar 4.17 uji 4 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.18 Uji 4
Pengujian ke-5 dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, dan alamat sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.19 Uji 5
Dari form inputan gambar 4.19 uji 5 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.20 Hasil Uji 5
Pengujian ke-6 dilakukan dengan memilih database 1 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, alamat, dan kebupaten sebagai
parameter kecocokan data.
Gambar 4.21 Uji 6
Dari form inputan gambar 4.21 uji 6 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.22 Hasil Uji 6
Pengujian ke-7 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, dan umur sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.23 Uji 7
Dari form inputan gambar 4.23 uji 7 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.24 Hasil Uji 7
Pengujian ke-8 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, dan alamat sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.25 Uji 8
Dari form inputan gambar 4.25 uji 8 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.26 Hasil Uji 8
Pengujian ke-9 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, alamat, dan kebupaten sebagai
parameter kecocokan data.
Gambar 4.27 Uji 9
Dari form inputan gambar 4.27 uji 9 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.28 Hasil Uji 9
Pengujian ke-10 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, dan umur sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.29 Uji 10
Dari form inputan gambar 4.29 uji 10 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.30 Hasil Uji 10
Pengujian ke-11 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, dan alamat sebagai parameter
kecocokan data.
Gambar 4.31 Uji 11
Dari form inputan gambar 4.31 uji 11 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.32 Hasil Uji 11
Pengujian ke-12 dilakukan dengan memilih database 2 sebagai database utama dan memilih field jenis kelamin, umur, alamat, dan kebupaten sebagai
parameter kecocokan data.
Gambar 4.33 Uji 12
Dari form inputan gambar 4.33 uji 12 dihasilkan form table output sebagai berikut :
Gambar 4.34 Hasil Uji 12
Waktu yang dihasilkan sistem dalam hasil penerapan string matching yang tertera pada hasil output sistem merupakan hasil penghitungan fungsi waktu
yang mana fungsi ini akan diletakkan pada awal maupun akhir dari kode pencocokan, dengan rumusan fungsi sebagai berikut:
Dengan demikian pengujian pada sistem penerapan algoritma string matching komprasi data kepesertaan menghasilkan akurasi kecocokan data
antar kedua database dengan rumusan sebagai berikut :
Adapun berikut ini adalah dua belas hasil pengujian yang didapatkan dari sistem penerapan string matching komparasi data kepesertaan untuk
mendapatkan nilai kecocokan data : listusec, sec=explode ,microtime;
awal=intusec+ int sec;
Jumlah Kecocokan Data Presentasi Kecocokan =
X 100 Jumlah Record Database Utama
Table 4.9 Hasil Uji String Matching
Dari table hasil pengujian terlihat bahwa penerapan exact string matching dan fuzzy string matching mendapatkan jumlah kecocokan data yang tidak
sama besar pada pemilihan data field jenis kelamin dan umur namun sama besar saat menambah alamat dan kabupaten sebagai field yang dipilih sebagai
Parameter Kecocokan
Database 45.572
record 1
Databas e
45.957 record
2
Jenis Kelamin √
√ √
√ √
√
Umur √
√ √
√ √
√
Alamat √
√ √
√
Kabupaten √
√
Exact Waktum
3939.20 3669.5
3512.00 2385.91
2283.86 1988.69
Matching Kecocokan
6 28
3903 8
8 3903
Akurasi 0.013 0.061
8.56 0.017
0.017 8.49
Fuzzy Waktu m
3452.02 3445.98
3413.69 2407.00
2430.35 2221.23
Matching Kecocokan 6
28 4073
8 8
4072 Akurasi 0.013
0.061 8.93
0.017 0.017
8.86
ukuran kecocokan dalam komparasi data peserta. Ukuran kecocokan field merupakan suatu hal yang mempengaruhi nilai keakuratan kecocokan data
peserta, sehingga dalam penerapan string matching yang dilakukan menunjukan bahwa semakin banyaknya ukuran kecocokan yang dipilih maka
jumlah kecocokan yang dimiliki antar kedua database semakin rendah dan semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam pencocokan. Namun dengan
sedikitnya ukuran kecocokan yang dipilih maka jumlah kecocokan yang dimiliki antar kedua database semakin tinggi dan semakin cepat waktu yang
dibutuhkan dalam pencocokan.
104
BAB V KESIMPULAN
Pada bagian ini penulis ingin menjelaskan mengenai kesimpulan yang didapatkan selama pengerjaan tugas akhir ini. Selain itu, penulis juga memberikan
saran-saran yang mungkin dapat diterapkan dalam penelitian selanjutnya yang tentu saja berkaitan dengan topik yang penulis lakukan.
5.1. Kesimpulan