ditetapkan. Karena dalam pembuatan KTP dan KK syarat-syarat yang harus diajukan sudah baku dan tidak dapat diubah. Masyarakat yang ingin mengurus KTP misalnya
harus berurusan langsung dan tidak dapat diwakilkan sehingga terjamin keabsahannya.
V.2. Transparansi dalam Pelayanan KTP dan KK
Dalam KepMenPAN No.26KEPM.PAN22004 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, menjelaskan pengertian transparansi
penyelenggaraan publik merupakan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi masyarakat dari proses kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan ataupun pengendaliannya, serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi. Adapun transparansi yang ingin diteliti mengenai
pelayanan pemerintah di dalam pembuatan KTP dan KK. Adapun yang akan dianalisis dari transparansi ini adalah:
1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Transparansi terhadap manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasanpengendalian oleh
masyarakat. Kegiatan tersebut harus dapat diinformasikan dan mudah diakses oleh masyarakat. Sehingga masyarakat memiliki peran besar dalam hal ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan bahwa dalam mewujudkan good governance peran serta masyarakat
memegang arti penting. Begitu pula dengan prinsip transparansi yang merupakan prinsip penting dalam good governance. Apapun kegiatan dan kebijakan yang ada di
Universitas Sumatera Utara
Kelurahan Martubung harus diinformasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mau untuk secara bersama melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Hanya saja memang diakui oleh Kepala Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan tersebut masyarakat banyak tidak mengetahui berbagai macam
kegiatan dan kebijakan kelurahan. Hal ini dikarenakan belum ada wadah yang dapat mensosialisasikan hal tersebut seperti misalnya lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Sehingga setiap informasi yang ada disampaikan kepada kepala lingkungan masing- masing untuk dapat disampaikan kepada masyarakat. Namun hal ini pun ternyata
tidak berjalan efektif karena tidak semua kepala lingkungan mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen dan penyelenggaraan publik tidak berjalan dengan baik. Ini disebabkan wadah sosialisasi yang belum ada. Ini
menyebabkan setiap informasi yang mau disampaikan kepada masyarakat tidak berjalan efektif.
2. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta
cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan. Prosedur pelayanan publik harus sederhana, tidak berbelit-belit, mudah dipahami,
dan mudah dilaksanakan, serta diwujudkan dalam bentuk Bagan alir Flow Chart yang dipampang dalam ruang pelayanan.
Bagan Alir sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik karena berfungsi sebagai:
a. Petunjuk kerja bagi pemberi pelayanan;
Universitas Sumatera Utara
b. Informasi bagi penerima pelayanan;
c. Media publikasi secara terbuka pada semua unit kerja pelayanan mengenai
prosedur pelayanan kepada penerima pelayanan; d.
Pendorong terwujudnya sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien; e.
Pengendali dan acuan bagi masyarakat dan aparat pengawasan untuk melakukan penilaianpemeriksaan terhadap konsistensi pelaksanaan kerja.
Namun dalam kenyataannya yang peneliti lihat di lapangan, bagan alur pembuatan KTP dan KK belum ada di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan
Labuhan. Sehingga dalam mengurus KTP dan KK masyarakat bertanya lagi kepada pegawai yang ada di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan.
Hal ini didukung melaui penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti kepada masyarakat Kelurahan Martubung. Ini dapat dilihat dari tabel 15 bahwa ada
18 orang 60 dari responden masyarakat mengatakan prosedur pelayanan KTP dan KK mudah dimengerti. Ini berarti pegawai mampu memberikan keterangan yang
jelas mengenai prosedur pelayanan kepada masyarakat walaupun tidak terdapat bagan alur dalam unit pelayanan.
3. Rincian Biaya Pelayanan