pelumas, surfaktan, dan kristal cair. Cairan ionik yang terdiri dari kation dan anion juga berpotensi sebagai inhibitor korosi karena berpotensi sebagai penguat
adsorpsi dengan gaya elektrostatiknya. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah inhibisi korosi baja lunak oleh cairan ionik alkilimidazolium dalam media
HCl yang dilakukan oleh Zhang, Q.B dan Hua, Y.X pada tahun 2008 [10].
2.4.3 Kolin Klorida Trimethyl2- hydroxyethyl ammonium chloride
Kolin klorida choline chloride merupakan salah satu contoh cairan ionik
yang berupa garam organik dengan rumus molekul C
5
H
14
ClNO dan mempunyai titik leleh 302 °C 576 °F; 575 K. Dalam laboratorium kolin klorid dapat dibuat
dengan melalui metilasi dimetiletanolamin dengan metil klorida [12]. Kolin klorida diproduksi secara massal dan merupakan aditif penting
dalam pakan terutama untuk mempercepat pertumbuhan ayam. Garam kolin komersial lainnya adalah hidroksida kolin dan bitartrat kolin. Dalam bahan
makanan senyawa ini sering hadir sebagai fosfatidilkolin. Senyawa ini juga digunakan sebagai aditif dalam cairan yang digunakan untuk reaksi hidrolisis. Dan
berfungsi untuk menurunkan derajat kristalinitas dan meningkatkan porositas sampel sehingga lebih mudah mendelegnifikasi selulosa. Keuntungan kolin
klorida dibandingkan pelarut lainnya yaitu lebih mudah larut, harganya ekonomis, dan biodegradable [12]. Struktur kolin klorid dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Struktur kolin klorida
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan dan analisis
kadar glukosa dilakukan di Laboratorium Pengujian Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan.
3.2 BAHAN DAN PERALATAN
3.2.1 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Selulosa hasil delignifikasi
5. Natrium tiosulfatNH
4 2
HPO
4
2. asam sulfat H
2
SO
4
97 6.
indikator kanji 3. kolin klorida ChCl
7. Larutan Luff.
4. kalium iodida KI 20 8.
Aquadest H
2
O
3.2.2 Peralatan Penelitian
1. Aluminium Foil
7. Magnetic stirrer
13. Gelas ukur 2.
Timbangan 8.
Labu leher empat 14. Erlenmeyer
3. Batang pengaduk
9. Refluks kondensor 15. Hot plate
4. Termometer
10. Beaker glass 16. Kertas saring
5. Neraca Analiti
11. Statif dan klem 17. Gabus
6. Pipet tetes
12. Corong gelas 18. Oven