AFRIKA SELATAN Perlindungan Hukum Bagi Saksi Pengungkap Fakta (Whistleblower) Dalam Perkara Pidana (Analisis Yuridis Terhadap Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban)

3. AFRIKA SELATAN

Lembaga perlindungan saksi di Afrika Selatan berada di bawah Departemen Kehakiman. Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Saksi Tahun 1983, lembaga perlindungan saksi di negara Afrika Selatan itu dinamakan Jawatan Perlindungan Saksi. Pelaksanaan kegiatannya berdasarkan undang-undang Perlindungan saksi 1998, jawatan perlindungan saksi ini memiliki hubungan khusus dengan dan hubungan kerja dengan institusi lainnya itu antara lain komisi-komisi khusus. direktorat Pengaduan independent, Penuntut Umum, Departemen Lembaga Permasyarakatan, dan organisasi publik lainnya. Pejabat-pejabat keamanan juga berhubungan seperti, sekretaris bidang pertanahan, Komisioner Nasional kepolisian Afrika Selatan, Badan intelijen Nasional, Badan Rahasia Afrika Selatan, Komisioner Pelayanan masyarakat. Pengaturan hubungan itu antara lain dengan pola pemberian fungsi kontrol oleh unit perlindungan saksi dengan mengintegrasikannya dengan tugas dan fungsi instusi lainnya yang telah ada. Jawatan perlindungan saksi berkantor pusat di ibukota Negara dan pemerintah daerah juga dapat mendirikan kantor jawatan dalam rangka melaksanakan undang- undang perlindungan saksi. Kantor cabang yang terdapat di daerah itu tidaklah permanen. Kantor Pusat Jawatan Perlindungan Saksi berhak untuk menutup kantor atau menggabungkan suatu kantor cabang dengan kantor cabang lainnya dan sekaligus penataan adminsitratif sejauh dianggapnya perlu. Jawatan perlindungan saksi mempunyai tugas, antara lain melindungi saksi, orang terkait lainnya dan layanan-layanan yang diperlukan, melaksanakan tugas Universitas Sumatera Utara administratif menyangkut perlindungan. Jawatan Perlindungan Saksi juga bertugas membuat perjanjian tentang bantuan yang akan di dilakukan, dan membuat kesepakatan dengan departemen lainnya. Jaksa penuntut Umum dan Badan Investigasi lainnya juga mendapat tugas dalam program perlindungan saksi. Tugas itu meliputi membuat permohonan perlindungan ke jawatan, dan mempersiapkan dokumen pendukung. Menteri Kehakiman mengemban tugas berupa meninjau keputusan Jawatan perlindungan saksi berdasarkan permohonan dari orang yang merasa dirugikan oleh program perlindungan. Pejabat keamanan ditugaskan untuk melakukan keamanan dan perlindungan bagi saksi, menjalankan kewenangan dan harus melaksanakan fungsi atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, ditugaskan atau dibebankan kepadanya. Tugas lainnya adalah menerima laporan dari saksi dan meneruskannya ke jawatan perlindungan. Lembaga pengadilan mendapat tugas untuk penetapan bagi anak di bawah umur untuk ikut dalam program perlindungan. Pemerintah penundaan persidangan perdata lain yang dapat mengungkap identitas atau keberadaan saksi dalam program juga bagian tugas dari pengadilan. Demikian juga dengan pengeluaran pemerintah untuk melarang publikasi berupa lukisan, ilustrasi, foto, palmet, poster, bahan cetak lainnya yang dapat mengungkap identitas saksi dalam persidangan. Universitas Sumatera Utara

4. MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAPOR TINDAK PIDANA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 15 26

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pengungkap Fakta (Whistle Blower) Dalam Perkara Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 7 35

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 3 8

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI PELAKU YANG BEKERJASAMA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 0 2

UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 14

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI PENGUNGKAP FAKTA (WHISTLE BLOWER) DALAM PERKARA PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN | ISMAIL | Legal Opinion 5960 19841 1 PB

0 0 9

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 JO UU RI NO. 31 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 18

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 15