Amerika Serikat Perlindungan Hukum Bagi Saksi Pengungkap Fakta (Whistleblower) Dalam Perkara Pidana (Analisis Yuridis Terhadap Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban)

C. Kondisi Perlindungan Saksi di beberapa negara

1. Amerika Serikat

Sejarah perlindungan saksi di Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai upaya perhatian negara pemerintah Amerika Serikat dalam memerangi kaum mafia yang sangat berpengaruh dalam berbagai aspek dalam lapangan sosial maupun pemerintahan pada masa tersebut. Mafia Mafioso tersebut umumnya sebagai pendatang kaum imigran dan terkenal berasal dari Italia, yang juga merupakan permulaan tumbuhnya kejahatan pencucian uang money laundering. Pemerintah Amerika Serikat berpandangan bahwa para kelompok mafia tersebut sudah demikian berbahaya dan mengganggu stabilitas nasional namun untuk membawa atau menghadapkan para kelompok mafia tersebut bukan hal yang mudah. Para kelompok mafia tersebut, tidak ragu-ragu akan menghabisi membunuh saksi bahkan aparat xnegak hukum yang menangani kasus mereka. Gerald Shur, yang berprofesi sebagai seorang jaksa memprakarsai perlindungan saksi di Amerika Serikat yang disebut WITSEC. 157 Amerika Serikat membentuk program perlindungan saksi berdasarkan Witnes Protection Act 1984 157 Tempo, Opini : Merindukan Gerald Shur, 14 Oktober 2007 hal 22. bahwa gagasan Gerald Shur muncul pada akhir 1960-an, suatu ketika negara Amerika Serikat sengit memerangi kelompok- kelompok mafia yang tak sedikit pun segan membunuh saksi kunci yang bisa menyeret mereka ke penjara. Sejak dibidani pada tahun 1970, program ini telah melindungi nyawa 7.500 saksi dan 9.500 anggota keluarga mereka. Ini memang kerja besar lagi berat tapi amatlah strategis. Hasil yang dipetik WITSEC ketika melindungi Philip Tolomeo, kolektor piutang Calabrese , kelompok mafia yang kebrutalannya terkenal di seantoro Chicago pada 1978 sampai 1988. Menggelapkan uang bosnya, Tolomeo kabur dengan menggondol setumpuk dokumen penting yang memerinci kegiatan illegal geng itu. Ia lalu masuk program WITSEC. Berkat kesaksian dan dokumen Tolomeo, dua gembong Calabrese yang lama tak tersentuh hukum akhirnya dapat dijebloskan ke penjara Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Reformasi Keamanan Saksi tahun 1984. Dalam undang-undang tersebut pelaksanaan perlindungan terhadap saksi berada dalam naungan Depatemen Kehakiman. Unit program perlindungan saksi itu masuk dalam divisi kriminal Departemen Kehakiman bernama kantor operasi penegakan unit khusus perlindungan saksi. Dalam pelaksanaannya unit kantor operasi penegakan unit perlindungan saksi itu memiliki hubungan kerja dengan lembaga-lembaga lainnya yakni Kejaksaan Agung, jaksa penuntut umum atau badan investigasi lainnya, US Marshal Service atau unit keamanan lainnya FBI, Bureau of prison, pengadilan, kantor imigrasi dan naturalisasi dan pemerintahan negara bagian. Witnes Protection Act mengatur hubungan kerja antara unit khusus perlindungan saksi tersebut dengan institusi lainnya. Pola pengaturannya dengan memberikan fungsi pengawasan program atau fungsi kontrol oleh unit perlindungan saksi dengan mengintegrasikannya dengan tugas dan fungsi institusi lainnya yang telah ada. Kantor pusat unit program perlindungan saksi ini berada di Departement of Justice US . Amerika Serikat yang terdiri dari beberapa negara bagian maka sesuai dengan bentuk negaranya, kantor perwakilan unti program perlindungan saksi itu berada di masing-masing tiap negara bagian. Dalam Undang-Undang Reformasi Keamanan Saksi itu juga diatur jenis saksi yang masuk kualifikasi dalam program perlindungan saksi. Kualifikasi itu mempunyai beberapa implikasi dalam prosedur dan administrasinya. Universitas Sumatera Utara 158 Saksi dalam status biasa, misalnya dibedakan menjadi saksi dalam lingkup federal dan dalam lingkup lokal. Sedangkan lembaga yang terkait adalah US Marshals. Saksi yang berstatus tahanan berada dalam US Marshals Bureau of Prison. Sementara saksi yang berstatus orang asing dibawah naungan US Marshals Kantor Imigrasi. Saksi yang berstatus narapidana berada di US Marshals Bureau of Prison dan untuk saksi yang berstatus informan atau informan yang masuk dalam program di bawah naungan US Marshals. Unit perlindungan saksi di AS juga mempunyai beberapa lembaga beserta tugas dan kewenangannya. Unit khusus perlindungan saksi, misalnya bertugas dan berwenang mengatur, mengawasi dan melakukan persetujuan dan penetapan terhadap permohonan perlindungan saksi. misalnya bertugas dan berwenang mengatur, mengawasi dan melakukan persetujuan dan penetapan terhadap permohonan perlindungan saksi. Dengan demikian dalam program Perlindungan saksi di Amerika Serikat terdapat perbedaan istilah yang membawa konsekuensi perbedaan dalam hal prosedur dan administrasi Lembaga yang kompeten untuk mengawasinya. Jaksa Penuntut Umum dan badan investigasi lainnya berwenang untuk melakukan permohonan perlindungan saksi dan mempersiapkan berkas administrasi. Bureau of Prison bertugas mengawasi dan mengatur para saksi dalam status tahanan atau narapidana dan mempersiapkan administrasi. Lembaga pengadilan bertugas melakukan penetapan dan perintah terhadap pembebasan tahanan yang ikut dalam program 158 Ibid hal 48 Universitas Sumatera Utara perlindungan saksi. Kantor imigrasi dan naturalisasi mempunyai dua tugas, yakni mempersiapkan dokumen bagi perlindungan terhadap orang asing illegal dan memberikan persetujuan kepada badan investigasi. Pemerintahan negara bagian mempunyai kewenangan dalam hal membayar pembiayaan dalam hal perlindungan saksi lokal. Disamping itu, pemerintah negara bagian juga bertugas melakukan kerjasama dengan jaksa penuntut umum dalam menerapkan undang-undang perlindungan saksi. Lembaga US Marshal Service kebagian tiga tugas, yakni Pertama, melakukan penilaian terhadap saksi yang akan dimasukkan ke dalam program perlindungan. Kedua, melakukan perlindungan terhadap saksi. Ketiga, melakukan perlindungan dalam keadaan mendesak. Jaksa Agung diberi tugas untuk mendapatkan dan mengevaluasi semua informasi yang diberikan perihal pengikutsertaan saksi dalam program perlindungan. Jaksa Agung juga bertugas untuk membuat penilaian tertulis atas resiko yang mungkin diterima oleh suatu komunitas dimana saksi akan di relokasi. Gambaran perlindungan saksi di Amerika Serikat menunjukkan yakni: i. Status saksi yang berbeda membawa perbedaan pula dalam hal prosedur administrasi atau lembagainstansi yang kompoten untuk menguasainya dalam memberikan perlindungan kepada saksi. ii. Adanya koordinasikerjasam diantara lembaga penegak hukumnya dalam upaya memberikan program perlindungan saksi yang merupakan suatu kesatuan mata rantai baik sejak di tingkat Negara bagian hingga berkoordinasi dengan Pemerintah pusat. Universitas Sumatera Utara iii. Lembagaunit perlindungan saksi berada dibawah naungan Departemen Kehakiman.

2. JERMAN

Dokumen yang terkait

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELAPOR TINDAK PIDANA DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 15 26

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pengungkap Fakta (Whistle Blower) Dalam Perkara Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 7 35

PENDAHULUAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 2 12

PENUTUP PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM PROSES PERADILAN PIDANA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 3 8

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI PELAKU YANG BEKERJASAMA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN.

0 0 2

UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 14

Perlindungan Hukum Terhadap Saksi Pelapor Tindak Pidana Korupsi Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi Dan Korban

0 0 14

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI PENGUNGKAP FAKTA (WHISTLE BLOWER) DALAM PERKARA PIDANA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN | ISMAIL | Legal Opinion 5960 19841 1 PB

0 0 9

TESIS PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DI TINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 JO UU RI NO. 31 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 18

JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI SAKSI DALAM PERKARA PIDANA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

0 0 15