c. Zat Radioaktif
Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan buah, mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat
pertumbuhan tanaman Mukono, 2006.
2.3 Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air
Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 pada pasal 8 ayat 1 menerangkan klasifikasi air sebagai berikut:
Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 empat kelas: a.
Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut; b.
Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut; d.
Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
2.4 Kualitas Air
Kualitas air ditentukan berdasarkan atas maksud dan tujuan pemanfaatannya, misalnya :
a. Air steril bebas kuman
Berasal dari penyulingan, dimanfaatkan dalam pengobatan. b.
Air minum Air minum haruslah:
- Tidak berwarna.
- Tidak berbau.
- Tidak berasa.
- Harus jernih.
- Harus netral dengan kemasaman pH 7.
- Tidak mengandung zat-zat organik.
- Tidak mengandung zat-zat mineral yang membahayakan
manusia. -
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit, dan sebagainya. Rismunandar, 1993.
2.4.1 Parameter Uji Kualitas Air
Untuk mengetahui apakah suatu perairan tercemar atau tidak, diperlukan serangkaian tahap pengujian untuk menentukan tingkat pencemaran tersebut.
Beberapa parameter uji yang umumnya harus diketahui, yaitu :
a. Nilai Keasaman pH dan alkalinitas
Umumnya air yang normal memiliki pH sekitar netral, berkisar antara 6 hingga 8. Air limbah atau air yang tercemar memiliki pH yang sangat
asam atau pH cenderung basa tergantung dari jenis limbah dan komponen pencemarnya.
b. BOD COD
BOD Biological Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen terlarut
yang dibutuhkan oleh organisme hidup di dalam air untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar didalam air. Nilai BOD tidak
menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi bahan-bahan pencemar tersebut.
COD Chemical Oxygen Demand merupakan uji yang lebih cepat
daripada uji BOD, yaitu suatu uji berdasarkan reaksi kimia tertentu untuk menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan
misalnya kalium dikhromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air.
c. Suhu
Kenaikan suhu air tersebut akan mengakibatkan menurunnya oksigen terlarut di dalam air , meningkatnya kecepatan reaksi kimia, terganggunya
kehidupan ikan dan hewan air lainnya. Naiknya suhu air yang relatif tinggi seringkali ditandai dengan munculnya ikan-ikan dan hewan air lainnya ke
permukaan air untuk mencari oksigen. Jika suhu tersebut tidak juga