Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Instansi lain untuk memberikan pengajaran dan lain-lain, Pajak Penghasilan pasal 21 juga tidak ditanggung pemerintah. Yang dikenakan PPh ini adalah PNS
Golongan IIIa keatas atau Letnan Dua keatas atau IPDA keatas.
b. Karyawan
Karyawan selain PNS Militer Polri, berdasarkan PP No.5 Tahun 2003, Jo PP 47 Tahun 2003 dan KMK No.486KMK.032003, PPh Pasal 21 ditanggung
Pemerintah diatur sebagai berikut :
Upah Gaji atau penghasilan bruto sebulan dibawah Rp. 1.000.0000, atas penghasilan yang diterima, PPh pasal 21 ditanggung Pemerintah.
Upah Gaji atau penghsilan bruto sebulan dibawah Rp. 2.000.000, atas
penghasilan yang diterima, PPh pasal 21 yang ditanggung pemerintah adalah hanya sebesar penghasilan bruto Rp. 1000.000 sebulan.
Upah gaji atau penghasilan bruto sebulan diatas Rp. 2000.000, atas
penghasilan yang diterima, PPh pasal 21 tidak ada yang ditanggung pemerintah.
Karyawan swasta yang ditanggung pemerintah adalah pegawai tetap, upah harian, upah mingguan, upah bulanan, pemagang, dan calon pegawai.
B. Tata Cara Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
Cara menghitung Pajak Penghasilan adalah dengan mengalikan tarif dengan Penghasilan kena Pajak. Mekanisme perhitungan Pajak Penghasilan Pasal
21 pada prinsipnya sama dengan cara penghitungan pajak penghasilan pada umumnya. Namun dalam menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi penerima-
Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
penerima penghasilan tertentu, selain pengurang berupa PTKP juga diberikan pengurang-pengurang penghasilan berupa biaya jabatan, biaya pensiun, dan iuran
pensiun, dimana hal ini diatur dalam pasal 21 UU PPh, pasal 8 ayat 1 dan ayat 2 KEP-DJP No. 545Pj2000, bahwa pegawai tetap berhak atas pengurangan
berupa Biaya Jabatan dan PTKP. Untuk menghitung besarnya jumlah Pajak penghasilan Pasal 21 yang
terutang dapat dilakukan berdasarkan petunjuk berikut : a
Untuk menghitung PPh Pasal 21 atas penghasilan pegawai tetap, terlebih dahulu dicari penghasilan neto sebulan yang diperoleh dengan cara
mengurangi penghasilan bruto dengan biaya jabatan, iuran pensiun, iuran jaminan hari tua atau tunjangan hari tua yang dibayarkan oleh pegawai,
kemudian disetahunkan. b
Untuk menghitung penghasilan neto setahun, penghasilan neto sebulan dikalikan dengan 12 bulan.
c Dalam hal seorang pegawai tetap dengan kewajiban pajak subjektifnya
sebagai wajib pajak dalam negeri sudah ada sejak awal tahun, tetapi mulai bekerja setelah bulan Januari atau berhenti bekerja dalam tahun berjalan,
maka penghasilan neto setahun dihitung dengan mengalikan penghasilan sebulan dengan banyaknya bulan sejak pegawai yang bersangkutan mulai
bekerja sampai dengan bulan Desember. d
Penghasilan neto setahun pada huruf a dan b diatas selanjutnya dikurangi dengan PTKP untuk memperoleh Penghasilan Kena Pajak
tersebut kemudian dihitung PPh Pasal 21 setahun.
Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009.
USU Repository © 2009
e Untuk memperoleh jumlah PPh Pasal 21 sebulan, jumlah PPh Pasal 21
setahun atas penghasilan sebagaimana dimaksudkan pada huruf a dibagi dengan 12.
f Untuk memperoleh jumlah PPh Pasal 21 sebulan atas penghasilan
sebagaimana dimaksudkan dalam huruf b, jumlah PPh pasal 21 setahun dibagi dengan banyaknya bulan pegawai yang bersangkutan bekerja.
C. Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 C.1. Fungsi Pajak