Batasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual

Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Batasan dan Perumusan Masalah

Pada Penulisan skripsi ini, penulis ingin membatasi permasalahan yang akan diteliti, dimana cara perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 pada karyawan tetap Rumah Sakit Umum Haji Medan. Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat di rumuskan adalah: “Bagaimana mekanisme perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 yang menyangkut penghasilan pegawai tetap perusahaan, apakah telah sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui cara perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 atas pegawai tetap RSU Haji Medan, telah sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan. Adapun manfaat yang penulis harapkan adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam menentukan kebijakan perpajakan khususnya pajak penghasilan pasal 21. 2. Bagi penulis sendiri untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai perhitungan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 3. Bagi masyarakat dan lingkungan akademis hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai sarana penelitian lainnya. Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

D. Kerangka Konseptual

RSU Haji Medan Pegawai Tetap Gaji, Tunjangan, Penghasilan lainnya Dikurangi : 1.biaya jabatan 2.iuran pensiun, JhtTht yang di bayar pegawai Penghasilan Neto Dikurangi PTKP Penghasilan Kena Pajak Tarif Pasal 17 UU PPh KPP KP4 Pelaporan Penyetoran BANK PERSEPSI KANTOR POS PPh yang Terutang PTKP lebih besar dr ph neto PKP Nihil Menggunakan SSp Dengan SPT juga SSP Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009 Sebelum menentukan berapa besarnya pajak yang terutang,maka terlebih dahulu kita harus mengetahui subjek pajak yang dituju, dalam hal ini wajib pajak. Dimana wajib pajak disini adalah karyawan RSU Haji Medan berstatus pegawai tetap. Seperti terlihat diatas, bahwa RSU Haji Medan melakukan Pemungutan, pemotongan dan penyetoran Pajak Penghasilan Pasal 21. Pemotongan PPh Pasal 21 dilakukan terhadap Pegawai tetap di RSU Haji Medan. Setelah mengetahui berapa besarnya pajak yang terhutang maka RSU Haji Medan melakukan penyetoran kepada bank Persepi dan Kantor Pos yang telah ditunjuk oleh pemerintah dimana hal ini Departemen Keuangan. Penyetoran dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP . Batas waktu penyetoran dilakukan setiap tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah Masa Pajak Berakhir. Setelah dilakukan penyetoran, maka RSU Haji Medan wajib melapor ke Kantor Pelayanan Pajak KPP dan KP4 dengan membawa Surat pemberitahuan SPT disertai Surat Setoran Pajak. Batas waktu pelaporan dilakukan setiap tanggal 20 hari setelah masa pajak berkahir. Abdul Ajid : Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pph Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA