Persetujuan Kredit URAIAN TEORITIS

E. Persetujuan Kredit

Persetujuan pemberian kredit dapat dikatakan sehat bilamana diberikan berdasarkan hasil dari penilaian total atas permintaan kredit dan atas diri debitur. Yang dimaksud dengan penilaian total adalah penilaian atas kelayakan permintaan kredit yang diajukan dan mutu kredit yang pernah diberikan kepada calon debitur. Dengan demikian apabila calon debitur pernah atau sedang menikmati fasilitas kredit dari bank kreditur, maka fokus penelitian analisis kredit tidak terbatas pada pelayakan permintaan kredit yang sedang diajukan, melainkan juga pada prestasi calon debitur di dalam memenuhi isi perjanjian kredit pada masa yang lalu. Menurut Untung 2000:148, sebagai catatan dapat dinyatakan bahwa dalam jenjang manapun persetujuan pemberian kredit itu diberikan, para pejabat pengambil keputusan untuk menyetujui pemberian kredit harus dapat mempertanggungjawabkan kepada bank bahwa : 1. Keputusan pemberian kredit tersebut didasarkan pada hasil analisis kredit yang proporsional. 2. Kredit tersebut dapat diharapkan tidak akan berkembang menjadi kredit bermasalah. 3. Kredit tersebut telah memenuhi ketentuan kebijaksanaan pokok penyaluran kredit yang telah digariskan oleh bank. 4. Keputusan pemberian kredit tadi bebas dari pengaruh pihak ketiga yang ikut berkepentingan dalam pemberian kredit tersebut. Atas dasar laporan analisis kredit di atas, pembahasan dan persetujuan Jonris M.Sitompul : Analisis Manajemen Kredit Pada PT BPR Bumiasih Nusantara Bona Pasogit 24 Tarutung, 2007 USU Repository © 2009 kredit dilakukan oleh lembaga yang mungkin berbeda-beda, tergantung pada sistem dan prosedur yang berlaku pada masing-masing bank. Lembaga-lembaga itu antara lain sebagai berikut : 1. Kepala cabang, misalnya untuk kredit sampai dengan Rp. 500 juta. 2. Kepala wilayah, misalnya untuk kredit sampai dengan RP. 750 juta. 3. Direktur kredit, misalnya untuk kredit sampai dengan Rp. 1 miliar. 4. Direksi bank, misalnya untuk kredit sampai dengan Rp. 5 miliar. 5. Dewan komisaris, misalnya untuk kredit diatas Rp. 5 miliar. Pada beberapa bank umum, pembahasan dan persetujuan kredit dilakukan oleh suatu komite yang dibentuk direksi yang disebut “komite kredit”. Tugas komite ini adalah : 1. memeriksa laporan analisis kredit, 2. menyetujui permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah, 3. menetapkan syarat-syarat pemberian kredit, seperti tingkat bunga, jangka waktu pinjaman, jenis dan besarnya agunan, dan persyaratan lain yang akan menjadi dasar bagi penyusunan perjanjian kredit yang dibuat dihadapan notaris publik.

F. Perjanjian Kredit