4. Pengepresan
Cocofiber hasil dari proses pengayakan akan dipress yang kemudian akan menghasilkan cocopress dan selanjutnya akan dipacking.
Assembly Process Chart proses pembuatan keset kaki dan cocopress dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi
Mesin dan peralatan yang digunakan di UD. Pusaka Bakti untuk berproduksi dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Mesin dan Peralatan Produksi
Nama Fungsi
Spesifikasi Jumlah
Mesin Pengurai Mengubah sabut kelapa
menjadi cocofiber Kapasitas 1 ton CF7 jam
kerja, dengan tenaga solar 1 unit
Alat Pemintal Memintal serabut menjadi
lusi, anyam dan babat - 1
unit Mesin Pengayak
Memisahkan cocopeat dari cocofiber
Kapasitas 200 kg CFjam 1 unit
Mesin Press Mengepress cocofiber menjadi
bal Kapasitas 1 bal 20 menit
1 unit Timbangan Duduk
Menimbang berat hasil pintalan dan pengepresan
Kapasitas 1000 kg 1 unit
Pisau Potong Memotong babat
- 3 unit
Alat Penjalinan Menjalin babat, anyam dan
lusi menjadi sebuah keset kaki - 1
unit Jarum Bingkai
Mengkaitkan bingkai pada setiap sisi hasil penjalinan
- 1 unit
Sumber : Hasil observasi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Assembly Process Chart Pembuatan, Cocopress dan Cocopeat
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Ergonomi
Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia untuk merancang sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui
pekerjaan itu dengan efektif, aman, nyaman, sehat dan efisien
2
. Pada penerapan ergonomi, diperlukan informasi yang lengkap mengenai
kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasi tersebut adalah dengan melakukan penyelidikan-
penyelidikan. Berkaitan dengan bidang penyelidikan yang dilakukan, ergonomi dikelompokkan atas 4 bidang penyelidikan yaitu :
1. Penyelidikan tentang tampilan display
Tampilan display adalah suatu perangkat antara interface yang
menyajikan informasi tentang keadaaan lingkungan dan kemudian mengkomunikasikannya pada manusia dalam bentuk tanda-tanda, angka-
angka, lambang dan sebagainya. Informasi tersebut dapat disajikan dalam bentuk dinamis yang menggambarkan perubahan menurut waktu sesuai
dengan variabelnya, misalnya speedometer.
2
Sutalaksana, I.Z., dkk. 1979. ”Teknik Tata Cara Kerja”. Bandung.
Universitas Sumatera Utara