demikian di atas mengakibatkan waktu terbuang yang cukup banyak, karena setiap penguraian kedua dan ketiga mesin pengurai harus dimatikan terlebih
dahulu. Operator ketiga yang bertugas memindahkan sabut kelapa ke dekat mesin pengurai dapat mengalami keluhan pada pinggang. Karena operator tersebut harus
membungkuk untuk mengambil sabut kelapa yang kemudian dibawa untuk dipindahkan ke dekat mesin pengurai. Selain itu operator kedua tidak memiliki
alat khusus untuk memindahkan hasil penguraian, operator tersebut hanya menggunakan tongkat bekas dari sapu atau ranting kayu. Keluhan di atas dapat
diatasi dengan merancang ulang fasilitas aktual dan memberikan usulan fasilitas tambahan.
6.3. Perancangan Fasilitas Kerja
Dari hasil identifikasi Standar Nordic Questionnaire SNQ dapat dilihat bahwa perlu adanya usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dan usulan
penambahan fasilitas kerja. Fasilitas kerja yang diusulkan ini disesuaikan dengan antropometri operator. Fasilitas kerja yang yang dirancang kembali adalah alat
pemindahan hasil keluaran serat kelapa cocofiber dan fasilitas kerja tambahan pada mesin pengurai adalah tempat penampungan sementara dan konveyor.
Universitas Sumatera Utara
Berikut penjelasan spesifikasi fasilitas kerja yang baru :
Gambar 6.3. Usulan Fasilitas Kerja Tambahan 3 Dimensi
Gambar 6.4. Usulan Fasilitas Kerja Tambahan Tampak Atas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.5. Usulan Fasilitas Kerja Tambahan Tampak Samping
Gambar 6.6. Usulan Fasilitas Kerja Tambahan Tampak Depan
Universitas Sumatera Utara
a. Konveyor
Pada mesin penguraian akan ditambah konveyor yang dilengkapi dengan gear box yang berfungsi sebagai penggerak konveyor. Konveyor ini membantu untuk
memindahkan sabut kelapa ke dekat mesin pengurai untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin pengurrai oleh operator. Awalnya pekerjaan
memindahkan sabut kelapa ke dekat mesin pengurai dilakukan oleh operator. Karena sudah ada penambahan konveyor pada bagian ini maka tidak diperlukan
lagi adanya operator untuk memindahkan sabut kelapa ke dekat mesin pengurai, sehingga operator yang bekerja hanya dua orang. Spesifikasi dari bahan adalah
besi siku L40, pipa biasa berdiameter 1,5” dan panjang 30 cm, bearing berdiameter 1,25”, ukuran besi as disesuaikan dengan besar lubang bearing dan
panjang 40 cm, ganjal bearing berbentuk bulat pipih dengan tebal 1 cm dan diameter 10 mm, bealting 30 cm, mur 24 mm, poli berukuran 3” dan gear box
1:40 0.5 HP. Kapasitas konveyor dapat diperkirakan dengan perhitungan sebagai berikut :
Dari Gambar 6.8. dapat dilihat bahwa sudut yang dibentuk dari kemiringan conveyor sudut inklinasi =
β adalah:
a
b c
Universitas Sumatera Utara
Dimana : c sisi miringpanjang conveyor = 160 cm b sisi datar = 62 cm
a = sisi tegak Karena membentuk segitiga siku-siku maka untuk mencari sudut
β adalah :
c Miring
Sisi b
Datar Sisi
Cos
3875 ,
160 62
Cos β = arc cos 0,3875
= 67,2
Dimana diketahui daya gear box penggerak conveyor adalah 0.5 HP. 1 HP = 746 watt = 550 ft-lbdet
det .
04 ,
76 det
4536 ,
3048 ,
550 1
m kg
ik kg
m HP
Jadi, 0.5 Hp = 0.5 x 76,04 kg.mdet = 38.02 kg.mdet Dan untuk mencari daya motor penggerak conveyor yang dalam hal ini
adalah gear box adalah :
sin
367 .
W L
Q N
Dimana : N = Daya Motor Penggerak = 38.02 kg.mdet
Q = Kapasitas Conveyor W
= Faktor Gesekan untuk serat kelapa = 0,65 β = Sudut Inklinasi = 67,2
L = Panjang Lintasan Conveyor = 160 cm = 1,6 m
Universitas Sumatera Utara
Jadi untuk mencari kapasitas conveyor dengan daya motor penggeraknya diketahui adalah:
sin .
367
W
L N
Q
2 ,
67 sin
65 ,
6 ,
1 det
. 38
367
m
m kg
Q
92 ,
65 ,
6 ,
1 det
. 13946
m m
kg Q
m m
kg Q
512 ,
2 det
. 13946
Q = 5551,75 kgdet
Q = 333105 kgmenit
Jadi kapasitas conveyor adalah 333105 Kgmenit. Dimensi dari konveyor ini dapat dilihat pada Gambar 6.7. sampai Gambar 6.9.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.7. Konveyor Tampak Depan
Gambar 6.8. Konveyor dan Gear Box Tampak Samping
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.9. Konveyor dan Gear Box 3 Dimensi
b. Bak penampungan
Bak penampungan ini dirancang sebanyak dua bak penampungan, satu bak penampungan diletakkan tepat di bawah lubang mesin pengurai yang
menghasilkan keluaran sabut kelapa yang berfungsi menampung sabut kelapa yang kemudian sabut kelapa tersebut dipindahkan ke konveyor untuk dibawa
ke bak penampungan selanjutnya. Sedangkan bak penampungan yang satunya diletakkan tepat di depan lubang mesin konveyor yang digunakan untuk
memasukkan sabut kelapa ke dalam mesin pengurai yang berfungsi untuk menampung sabut kelapa yang di bawa konveyor dari bak penampungan
sebelumnya yang kemudian akan dimasukkan ke dalam mesin pengurai. Bahan
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan untuk membuat kedua bak penampungan adalah triplek dengan ketebalan 9 mm. Dimensi kedua bak penampungan ini dapat dilihat pada
Gambar 6.10. sampai Gambar 6.13.
a
b Gambar 6.10. Bak Penampungan Bawah a Tampak Samping
b Tampak Atas
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.11. Bak Penampungan Bawah 3 Dimensi
a
b Gambar 6.12. Bak Penampungan Atas a Tampak Depan b Tampak
Samping
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.13. Bak Penampungan Atas 3 Dimensi
c. Alat bantu pemindah sabut kelapa
Alat ini dirancang sebanyak dua buah yang berfungsi untuk mempermudah operator memindahkan sabut kelapa. Bahan yang digunakan untuk membuat
alat bantu pemindah sabut kelapa adalah kayu dengan jenis kayu meranti. Dimensi dari alat ini disesuikan dengan dimensi operator, yaitu diameter alat
tersebut menggunakan dimensi jangkauan tangan ke depan yaitu 60,79 cm diameter genggaman tangan yaitu 3,74 cm dan lebar masing-masing jari tangan
yaitu lebar jari telunjuk 1,47 cm, lebar jari tengah 1,58 cm, lebar jari manis 1,4 cm, dan lebar jari kelingking 1,18 cm. Untuk panjang alat tersebut
menggunakan dimensi tinggi bahu berdiri yaitu 142,78 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.14 dan Gambar 6.17
.
Universitas Sumatera Utara
a
b Gambar 6.14. Alat Bantu Pemindah Sabut Kelapa Untuk Memasukkan
Sabut Kelapa a Tampak Depan b Tampak Samping
Gambar 6.15. Alat Bantu Pemindah Sabut Kelapa Untuk Memasukkkan Sabut Kelapa 3 Dimensi
Universitas Sumatera Utara
a
b Gambar 6.16. Alat Bantu Pemindah Sabut Kelapa Untuk Memindahkan
Keluaran Sabut Kelapa a Tampak Depan b Tampak Samping
Gambar 6.17. Alat Bantu Pemindah Sabut Kelapa Untuk Memindahkan Keluaran Sabut Kelapa 3 Dimensi
Prinsip kerja pada bagian pengurai setelah fasilitas kerja yang baru adalah Uraian pertama, operator 1 memasukkan sabut kelapa ke dalam mesin pengurai
menggunakan alat pemindah sabut kelapa secara terus menerus hingga bahan baku habis dimasukkan, operator 2 memindahkan hasil keluaran dari mesin
pengurai hingga keluaran terakhir ke bak penampungan. Setelah semua sabut
Universitas Sumatera Utara
kelapa dimasukkan ke dalam mesin pengurai, operator 1 mengambil selang air dan menyiram hasil keluaran pertama sedangkan operator 2 meletakkan kayu
pembatas ditengah-tengah bak penampungan agar hasil uraian pertama tidak bercampur dengan hasil uraian kedua. Kemudian operator 2 memindahkan hasil
keluaran pertama ke konveyor yang secara terus menerus hingga semua serat kelapa dipindahkan ke konveyor yang selanjutnya konveyor akan membawa hasil
keluaran pertama tersebut ke bak penampungan berikutnya. Setelah operator 1 selesai menyiram hasil keluaran pertama, operator 1 langsung memasukkan hasil
keluaran pertama ke dalam mesin pengurai menggunakan alat pemindah serat kelapa secara terus menerus hingga semua serat kelapa yang dibawa konveyor
dimasukkan ke dalam mesin pengurai untuk penguraian kedua. Setelah operator 2 selesai memindahkan hasil keluaran pertama ke konveyor, operator 2 mengangkat
kayu pembatas yang berada pada bak penampungan kemudian memindahkan hasil keluaran kedua ke dekat konveyor menggunakan alat pemindah serat kelapa.
Setelah hasil keluaran kedua dipindahkan, operator 2 meletakkan kembali kayu pembatas. Selesai memasukkan semua hasil keluaran pertama ke dalam mesin
pengurai, operator 1 mengambil selang air dan menyiram hasil keluaran kedua. Setelah operator 1 selesai menyiram hasil keluaran kedua, operator 2
memindahkan hasil keluaran kedua ke konveyor menggunakan alat pemindah serat kelapa secara terus hingga semua hasil keluaran kedua dipindahkan ke
konveyor. Sedangkan operator 1 langsung memindahkan hasil keluaran kedua ke dalam mesin pengurai menggunakan alat pemindah serat kelapa secara terus
Universitas Sumatera Utara
menerus hingga semua hasil keluaran kedua yang dibawa konveyor dimasukkan ke dalam mesin pengurai untuk penguraian ketiga.
Keseimbangan antara kecepataan mesin pengurai dengan kecepatan putaran konveyor harus disesuaikan. Agar hasil keluaran yang dibawa konveyor
dari bak penampungan yang satu ke bak penampungan berikut tidak kalah cepat dengan hasil keluaran dari mesin penguraian. Sehingga proses penguraian dapat
berjalan dengan baik. Operator yang bekerja pada bagian penguraian perlu menggunakan alat
pelindung diri APD, berupa masker. Karena disekitar tempat kerja penguraian banyak serat kelapa yang berterbangan, sehingga dapat mengganggu pernapasan
operator. Dari hasil uraian prinsip kerja penguraian dapat dilihat bahwa sebelum
adanya fasilitas kerja baru pada bagian penguraian operator yang bekerja sebanyak 3 orang, setelah adanya faslitas kerja baru pada bagian penguraian
operator menjadi 2 orang. Hal ini dikarenakan pekerjaan operator sudah digantikan fasilitas kerja yang baru yaitu konveyor.
6.4. Metode Kerja Baru