Bahan Baku Bahan Tambahan Bahan Penolong Uraian Proses Produksi

mengggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

2.4.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama memiliki komposisi terbesar dari semua bahan dalam proses produksi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan adalah sabut kelapa.

2.4.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan pemakaiannya relatif sedikit . . Bahan tambahan yang digunakan adalah tali plastik pada proses packing.

2.4.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalan dalam produk akhir. Adapun bahan penolong yang digunakan antara lain air yang berfungsi untuk membantu proses penguraian cocofiber dan membantu agar cocopeat mudah dikumpulkan sehingga lingkungan kerja dapat lebih bersih. Universitas Sumatera Utara

2.4.4. Uraian Proses Produksi

Sabut kelapa sebagai bahan baku utama pembuatan keset kaki melewati berbagai tahapan pengolahan proses produksi hingga menjadi produk keset kaki yang siap dipasarkan. A. Proses Pembuatan Keset Kaki Uraian proses produksi dari pembuatan keset kaki adalah sebagai berikut : 1. Penguraian Pada proses ini digunakan mesin pengurai. Sebelum sabut kelapa dimasukkan ke mesin pengurai disemprotkan air terlebih dahulu, hal ini dilakukan agar sabut tidak telalu kering untuk memudahkan proses penguraian pada mesin pengurai. Proses penguraian ini dilakukan tiga kali agar dihasilkan cocofiber yang lebih baik. 2. Pemintalan Proses ini berlangsung semi otomatis, mesin dibantu tenaga manusia sebagai pengendalinya. Sabut yang telah diurai di pintal menjadi tali dalam tiga ukuran, yaitu ukuran kecil lusi, ukuran sedang anyam dan ukuran besar babat. 3. Penjalinan Proses ini merupakan penggabungan lusi dengan babat yang telah dipotong menjadi bagian yang lebih kecil sehingga membentuk keset kaki. Universitas Sumatera Utara 4. Pembingkaian Proses ini dilakukan pada setiap sisi keset hasil panjalinan dengan menggunakan anyam yang telah dijalin sebagai pembingkainya. Proses ini dilakukan dengan menggunakan jarum rajutan dan diikuti proses perataan. 5. Packing Proses ini merupakan akhir dari pembuatan keset kaki, dilakukan setelah keset kaki dibingkai. Proses ini dibedakan berdasarkan ukuran dari keset kaki yang dihasilkan. Ukuran 0,35 cm X 0,50 cm akan di packing bila sudah menyelesaikan dua puluh buah, dan untuk ukuran 0,35 cm X 0,70 cm akan di packing bila memenuhi sepuluh buah keset kaki. B. Proses Pembuatan Cocopress Uraian proses produksi dari pembuatan cocopress adalah sebagai berikut : 1. Penguraian Sama seperti proses penguraian pada pembuatan keset kaki. Sabut disemprotkan air agar sabut tidak kering pada saat diurai. Proses penguraian dilakukan sebanyak tiga kali. 2. Penjemuran Proses ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam sabut hasil dari proses penguraian. 3. Pengayakan Proses pengayakan ini dilakukan untuk mempermudah pengepresan cocofiber. Universitas Sumatera Utara 4. Pengepresan Cocofiber hasil dari proses pengayakan akan dipress yang kemudian akan menghasilkan cocopress dan selanjutnya akan dipacking. Assembly Process Chart proses pembuatan keset kaki dan cocopress dapat dilihat pada Gambar 2.2.

2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi