jenis dataran flat atau pegunungan. Pada frekuensi tertentu lower band gangguan atmosfer dapat mempengaruhi transmisi.
II.3 Modulasi
Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Modulasi melibatkan dua buah
sinyal, yaitu sinyal pemodulasi, yang merepresentasikan pesan yang akan dikirim, dan carrier gelombang pembawa yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.
Gelombang itu sendiri tidak banyak menggunakan metode tanpa menambahkan informasi yang diperlukan bagi pengguna.
Agar mampu membawa informasi, jika hanya untuk mengidentifikasi itu sendiri, gelombang radio harus diatur atau diubah. Cara termudah adalah dengan
mengubah gelombang dan mematikan dalam pola yang telah ditetapkan. Hal ini disebut transmisI gelombang kontinu CW transmisi Nama yang lebih umum
adalah kode Morse. Sayangnya, kode Morse, atau CW, adalah sangat lambat dan merupakan metode yang kurang canggih untuk transfer informasi komunikasi
modern dalam persyaratan navigasi.
Gambar 2.4. a Gelombang pembawa tidak termodulasi,b termodulasi sebesar 50 , c termodulasi penuh 100
Mengacu pada informasi sebelumnya, frekuensi dan panjang gelombang saling terkait. Jika salah satu berubah yang lain akan berubah juga. Baik mengubah
frekuensi atau panjang gelombang adalahdisebut modulasi frekuensi. Mengubah amplitudo disebut modulasi amplitudo. Kedua metode ini berguna untuk
Universitas Sumatera Utara
menambahkan informasi gelombang radio yang lebih dikenal dengan singkatannya yaitu FM dan AM.
Modulasi amplitudo atau modulasi frekuensi gunanya untuk membawa informasi yang dibutuhkan dari pemancar ke penerima. Dasar gelombang radio
hanyalah sebuah medium transmisi yang dikenal sebagai CARRIER WAVE, atau carrier.
Dalam bentuk yang disederhanakan, pembawa dimodulasi memindahkan informasi dari sumber ke tujuan, di mana pembawa akan dihapus dan informasi di
pulihkan lagi untuk digunakan.
Bentuk yang paling sederhana adalah modulasi amplitudo, PM dan ini adalah metode yang digunakan untuk komunikasi ATS. Dalam kasus ini,
amplitudo pengangkut diubah untuk mengizinkan informasi modulasi suara untuk dilaksanakan. Sistem navigasi lain memancarkan sinyal yang bervariasi sesuai
dengan arah mereka dari navaid. Hal ini memungkinkan peralatan udara untuk menentukan di mana pesawat relatif terhadap antena pemancar.
Ada juga rentang sangat panjang sistem navigasi yang menggunakan gelombang tanah yang memperluas cakupan dareah jangkauannya, terutama untuk
daerah yg melintasi samudra. Sebuah sinyal frekuensi sangat rendah ditransmisikan untuk mencapai jangkauan maksimum.
Modulasi juga merupakan variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi sinyal
informasi. Jika amplitudo sinyal informasi mem-variasi amplitudo suatu gelombang carrier sinus, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo
AM-Amplitude Modulation. Variasi juga bisa diberikan pada frekuensi atau phase sinyal carrier, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi FM atau
termodulasi phase PM. Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal
Universitas Sumatera Utara
dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu Continuous Wave modulation.
Gambar 2.5 .Gelombang modulasi kontinyu CW a
modulasi amplitudo ; b modulasi PM ; c modulasi FM
Sistem transmisi jarak jauh menggunakan modulasi CW dengan frekuensi carrier jauh lebih tinggi dibandingkan komponen frekuensi tertinggi sinyal pemodulasi.
Spektrum sinyal termodulasi akan merupakan suatu pita frekuensi yang berada didekat frekuensi carrier. Untuk alasan itu, dikatakan bahwa modulasi CW
menghasilkan suatu pergeseran frekuensi.
Sebagai contoh, dalam pemancaran sinyal AM, spektrum pesan suara manusia berada dalam batasan 100-4000 Hz. Jika digunakan carrier dengan
frekuensi 1000 KHz, maka spektrum sinyal termodulasi akan berada diantara 996 KHz sd 1004 KHz.
Metode modulasi lain, yang disebut modulasi pulsa, mempunyai deretan pulsa-pulsa periodik sebagai carrier. Gambar 2.6 menunjukkan suatu bentuk
gelombang PAM Pulse Amplitude Modulation. Gelombang PAM ini terdiri dari deretan sample cuplikan dari sinyal analog diatasnya. Proses pengambilan
sample dari sinyal analog disebut dengan proses sampling. Dengan sampling yang tepat, keseluruhan sinyal bisa direkonstruksi dari sample-nya.
Universitas Sumatera Utara
Dalam sistem PAM, tidak semua bagian sinyal ditransmisikan, tapi hanya
samplecuplikan sinyal yang diambil dalam interval waktu tertentu. Frekuensi
pengambilan sample disebut frekuensi sampling yang harus memenuhi :
f
s
≥ 2 f
m
dengan f
m
frekuensi maksimum sinyal pesan .
Gambar 2.6 Gelombang pulsa termodulasi
Modulasi pulsa tidak menghasilkan pergeseran spektrum frekuensi yang diperlukan untuk transmisi yang efisien seperti halnya modulasi CW. Karena itu,
beberapa pemancar mengkombinasikan modulasi pulsa dan modulasi CW.
II.4. Frekuensi Bands Pita Frekuensi