15
dengan orang lain. Ciri-ciri dari orang tipe ini adalah : bersifat sosial, suka berhubungan dengan orang lain, menyenangi persahabatan.
2.1.3. Motivasi berwirausaha
Menurut Steinhoff dan Burgess dalam Suryana, 2003, ada tujuh motif yang mendasari seseorang untuk menjadi wirausaha, yaitu :
1. The desire for heigher income keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi
2. The desire for a more satisfying career keinginan untuk memilih karir yang lebih memuaskan
3. The desire to be self – directed keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri
4. The desire for the prestige that comes to being a busineess owner keinginan untuk mendapatkan prestise dengan menjadi pemilik usaha sendiri
5. The desire to run with a new idea or concept keinginan untuk menjalankan ide atau konsep baru
6. The desire to build long – term wealth keinginan untuk merencanakan kesejahteraan jangka panjang
7. The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause keinginan untuk memberikan kontribusi bagi kemanusiaan atau untuk
sebab-sebab spesifik
16
Dalam “Entrepreneur Handbook”, yang dikutip oleh Wirasasmita dalam Suryana, 2003, dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang berwirausaha,
yaitu : 1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebagai stabilitas keuangan. 2. Alasan sosial, yaitu untuk memperoleh gengsistatus, untuk dapat dikenal
dan dihormati. 3. Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan pada masyarakat, untuk
menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, demi masa depan anak-anak keluarga, untuk mendapatkan kesetiaan suamiisteri,
untuk membahagiakan orang tua. 4. Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai
sesuatu yang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebih produktif, dan untuk mengguanakan kemampuan
pribadi.
Keempat alasan inilah yang dijadikan sebagai kerangka pembuatan alat ukur di dalam peneletian ini.
2.1.4. Ciri-ciri wirausaha
Menurut Tamar dalam Benedicta, 2003 melalui tiga pendekatan psikologis yaitu teori peran, teori kebutuhan dan motivasi, serta teori persepsi, maka dapat
17
disimpulkan bahwa perilaku wirausaha merupakan suatu kemampuan pengelolaan usaha yang dimulai dengan mencari peluang usaha, mendirikan, melembagakan,
mengelola dan mengembangkan usaha tersebut. Wirausaha adalah orang yang mengambil keputusan untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai tujuan
usahanya.
Menurut Sukardi 1991 dalam disertasinya, disebutkan bahwa ada 9 ciri psikologis dari 34 ciri atau karakteristik yang selalu tampil pada perilaku
wirausaha yang berhasil. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh East West Center Hawaii, MEDEC Malaysia, IMM India, UPI Manila, LPT-UI
dan DTC-ITB Bandung. Kesembilan karakteristik atau ciri tersebut adalah : 1. Perilaku instrumental, yaitu selalu berusaha tanggap dalam berbagai situasi
untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungannya untuk membantu mencapai tujuan pribadi dalam berusaha. Dia selalu mencari
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya. 2. Perilaku keluwesan bergaul, yaitu selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan
diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia, selalu aktif bergaul dengan siapa saja dalam rangka memperluas usahanya. Membina kenalan-
kenalannya dan mencari kenalan baru serta berusaha untuk dapat terlibat dengan mereka yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari. Dia senantiasa
berpenampilan ramah, akomodatif terhadap berbagai ajakan untuk berdialog. 3. Tingkah laku kerja keras, yaitu dalam berusaha selalu terlihat dalam situasi
kerja. Tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Tidak membiarkan
18
waktu tanpa bekerja, mencurahkan segala pekerjaannya dan mempunyai tenaga untuk terus-menerus terlibat dalam pekerjaan.
4. Perilaku pengambilan resiko, yaitu tidak khawatir berhadapan dengan situasi yang serba tidak menentu dimana usahanya belum tentu membawa
keberhasilan. Dia berani mengambil resiko kegagalan dan selalu melakukan antisipasi terhadap adanya kemungkinan-kemungkinan untuk gagal. Segala
tindakannya diperhitungkan dengan cermat. 5. Perilaku keyakinan diri, yaitu optimisme dalam bekerja, ia yakin pekerjaan
akan memberi hasil. Dia percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan kecenderungannya ia akan melibatkan diri secara
langsung dalam bebagai situas. Bersemangat tinggi dalam bekerja dan berusaha secara mandiri untuk menemukan alternatif jalan keluar dari
masalah-masalah yang dihadapi. 6. Perilaku prestatif, yaitu selalu berusaha tampil lebih baik, lebih efektif
dibandingkan dengan hasil yang dicapai sebelumnya. Dia selalu berbuat yang lebih baik, tidak pernah puas dengan hasil yang dicapai sekarang dan
selalu membuat target yang lebih baik dan lebih tinggi dari sebelumnya. Baginya keberhasilan atau kegagalan pencapaian prestasi dianggap sebagai
Feedback. 7. Perilaku swa-kendali personal control, yaitu dia benar-benar menentukan
apa yang harus dilakukan dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Selalu mengacu pada kekuatan dan kelemahan pribadi, batas-batas kemampuan
dalam berusaha. Dia menyadari benar bahwa melalui pengendalian diri
19
maka kegiatan-kegiatannya dapat lebih terarah pada pencapaian tujun. Dengan pengendalian diri, ia bisa memutuskan kapan ia harus bekerja
dengan lebih keras, kapan dia harus berhenti untuk meminta bantuan kepada orang lain.
8. Perilaku inovatif, yaitu selalu berusaha mencari cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Terbuka untuk gagasan, pandangan dan penemuan yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya. Tidak terpaku pada masa lampau, tetapi selalu berpandangan kedepan untuk mencari cara-cara baru
atau memperbaiki cara-cara yang biasa dilakukan orang lain untuk peningkatan kinerjanya.
9. Perilaku kemandirian, yaitu selalu mengembalikan segala yang ia lakukan sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan atau kegagalan dikaitkan
dengan tindakan-tindakan pribadinya. Dia lebih menyenangi kebebasan dalam mengambil keputusan untuk bertindak dan tidak mau tergantung pada
orang lain.
Ciri dan cara wirausaha tangguh Siagian Asfahani, 1995 : 1.
Berfikir dan bertindak strategis serta adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko
yang agak besar dan dalam mengatasi berbagai masalah. 2.
Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan pelanggan.
20
3. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan
dan pengusahanya serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta penumpukan permodalan.
Ciri dan cara wirausaha unggul Siagian Asfahani, dalam Bariadi, 2005 : 1.
Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya
2. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik
untuk pelanggan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara.
3. Antisipatif terhadap perubahan akomodatif terhadap lingkungan.
4. Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. 5.
Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui investasi baru di berbagai bidang.
2.1.5. Perbedaan SMA dan SMK