xv orang atau lebih
4
. Peran komunikasi yang terjalin diantara klien dan agency diharapkan mampu menjembatani proses pembuatan konten iklan. Brief yang
diberikan oleh klien sejatinya tidak harus dilakukan secara lugas. Akan tetapi harus disesuaikan dengan target audience yang disasar, media yang
digunakan, serta pesan apa yang ingin disampaikan agar target audience menjadi paham dan melakukan aksi yang diharapkan klien.
Di lapangan, biasanya seorang klien sangat banyak hal-hal yang ingin disisipkan ke dalam konten iklan. Hal inilah kemudian tugas agency iklan
untuk mengolah brief tersebut menjadi sebuah iklan dengan pesan yang efektif serta mampu mengkomunikasikan segala sesuatu kelebihan produk
ataupun jasa kepada target audience. Agency iklan sendiri hendaknya memberikan sebuah solusi kepada klien bagaimana membuat konten iklan
yang baik dan efektif. Agar tidak menghabiskan budget dan media yang dipakai.
C. Tahapan Merancang Komunikasi yang Efektif
Dalam merumuskan pesan hendaknya agency periklanan mengetahui bagaimana cara menyampaikan komunikasi tersebut agar efektif, yaitu dengan
melakukan tahapan. Adapun tahapan tersebut: 1. Mengidentifikasi khalayak sasaran
Di dalam mengidentifikasi khalayak sasaran haruslah dimulai dengan pikiran yang jelas tentang calon target audience. Target audience dapat
diartikan sebagai konsumen, pemakai saat ini, serta pengambil keputusan untuk membeli. Audience yang berbeda tentunya memerlukan cara yang
berbeda bagaimana tentang rancangan pesan yang disampaikan, kapan disampaikan, dimana pesan disampaikan, serta kepada siapa pesan itu
harus disampaikan.
4
Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif. Oleh Prof. Dr. Deddy Mulyana,MA.Bandung. Rosda.2002.Hal.3
xvi 2. Menentukan tujuan komunikasi
Tabel di bawah ini dapat diamati perilaku konsumen di dalam menanggapi suatu produk yang diiklankan. Mulai dari kesadaran mengenai merek
awareness, memiliki informasi tentang merek, lalu dari situ timbul rasa menyukai suatu produk liking, selanjutnya timbul pemilihan produk
yang disukai dan dibutuhkan preference, konsumen mungkin sudah ingin membeli produk tersebut namun masih menunggu banyaknya
infomasi selanjutnya yang diiklankan atau ada ketidakyakinan conviction. Sehingga pengiklan haruslah cerdik membujuk bukan
membohongi konsumen dengan cara personal selling ataupun dengan diskon maupun hadiah dari pembelian produk tersebut.
Stages AIDA Model
Hierarchy of Effects Model
Innovation of Adaption
Model Communication
Model Cognitif
stages
Attention Awareness
Knowledge Awareness
Exposure Rexception
Cognitive Response
Affective stage
Interest Desire
Liking Preferences
Conviction Interest
Evaluation Attitude
Intention
Behaviour stage
Action Purchase
Trial Adoption
Behaviour
Kotler et all 2003 : 597
xvii 3. Merancang Pesan
Pesan yang disampaikan haruslah meningkatkan perhatian target audience, kemudian akan timbul ketertarikan interest tehadap produk yang
diiklankan. Setelah itu timbullah keinginan desire untuk membeli produk, untuk selanjutnya membeli produk action.
4. Memilih saluran komunikasi Pesan yang disampaikan haruslah ditempatkan pada media-media yang
tepat agar pesan yang dikomunikasikan efektif serta mempersuasif. 5. Mengalokasikan total anggaran program komunikasi
Mengkalkulasi berapa besar jumlah anggaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada target audience.
6. Mengukur hasil program komunikasi Setelah semua pesan iklan disampaikan kepada target audience,
hendaknya komunikator melakukan survei kepada konsumen tentang apakah para target audience mengenal produk yang diiklankan, seberapa
sering melihat pesan itu keluar di media, apakah yang dirasakan pada pesan tersebut, serta sikap audience sekarang dan sebelum pesan tersebut
dikomunikasikan. 7. Mengelola dan mengkoordinir seluruh proses program komunikasi
Melakukan variasi pemasaran dengan cara menggabungkannya dengan alat-alat promosi lainnya
5
.
D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di dalam Agency Periklanan