Akbar Rhaditstya Putra 4356 2010

(1)

MEMBANGUN

YANG EFEKT

COMMUNI

Diajukan untuk melengkapi memperoleh sebutan

PROGRAM DIPLOMA I FAKULTAS ILMU SOS

UNIVERSITAS S

i

MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLA

YANG EFEKTIF DI BRANDCONCEPT

COMMUNICATION SEMARANG

Oleh :

Nama : Akbar Rhaditstya Putra NIM : D 1307006

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

KASI IKLAN

ONCEPT

yarat guna Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan


(2)

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLAN YANG EFEKTIF DI BRANDCONCEPT COMMUNICATION SEMARANG

Karya :

Nama : Akbar Rhaditstya Putra

NIM : D1307006

Konsentrasi : Periklanan

Untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 2010 Menyetujui

Dosen Pembimbing,

Drs. Nuryanto, M. Si NIP. 19490831 197802 1 001


(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji Tugas Akhir : 1. Drs. Haryanto, M. Lib

NIP. 19440505 198203 1 001 2. Drs. Nuryanto, M. Si

NIP. 19490831 197802 1 001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001


(4)

MOTTO

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang (Einstein)

Disiplin itu kunci kesuksesan (NN)

Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka (Ir. Soekarno)


(5)

v

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan kepada :

 Ayah dan Mama


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur yang dalam kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga selesailah penyusunan tugas akhir ini yang berjudul

MEMBANGUN RANCANGAN KOMUNIKASI IKLAN YANG EFEKTIF DI BRANDCONCEPT COMMUNICATION SEMARANG.

Tugas akhir ini sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaaan Kuliah Kerja Media (KKM) sekaligus sebagai media untuk menambah pengetahuan serta pematangan teori yang selama ini diberikan dibangku perkuliahan.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media serta penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis serta memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini. Pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program DIII Konunikasi Terapan

FISIP UNS.

3. Drs. Kandyawan selaku Dosen Pembimbing Akademik. 4. Drs. Nuryanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 5. Drs. Haryanto, M.Lib selaku Dosen Penguji 1.

6. Bapak Adiyono Karto S. Sn selaku Pimpinan Brandconcept Communications Semarang dan telah memberikan saya pengetahuan yang luar biasa tentang periklanan.

7. Bapak Nur Maruffin ST selaku HRD Brandconcept Communications Semarang yang telah memberikan kesempatan saya untuk magang.

8. Bapak Muchamad Noor Eva selaku Art Director Brandconcept Communications Semarang yang telah memberikan banyak teori periklanan. 9. Rekan-rekan Account Executive serta rekan media Brandconcept


(7)

vii beberapa klien.

10. Keluarga penulis yang memberikan dorongan serta motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Yessi Ariyawati Putri yang membantu dalam memberi format Tugas Akhir 12. Rekan-rekan HMD yang meminjamkan beberapa fasilitas kepada penulis

untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Rekan-rekan Komunikasi Terapan, Periklanan khususnya, yang selalu kompak.

Penulis menyadari atas Tugas Akhir yang penulis susun ini mungkin masih banyak kekurangan. Penulis berharap saran kritik yang membangun demi lebih baiknya Tugas Akhir ini.

Sekian

Surakarta, Juni 2010

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Motto ... iv

Halaman Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... viii

Bab I A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 3

C. Teknik Perolehan dan Pengumpulan Data ... 3

D. Alamat Perusahaan Kuliah Kerja Media ... 4

Bab II A. Pengertian Periklanan ... 5

B. Iklan sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen... 5

C. Tahapan Merancang Komunikasi yang Efektif ... 6

D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di Dalam Agency Periklanan ... 8

E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif ... 10

F. Sifat-sifat Iklan ... 12

G. Proses Strategi Beriklan... 13

H.Sumber Daya Manusia di Creative Services... 14

I. Proses Kerja di Creative Services ... 15

J. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan... 18

K. Menilai Efektifitas Kampanye Iklan... 21

Bab III A. Sejarah Perusahaan Brandconcept Communications... 25


(9)

ix

B. Visi dan Misi Brandconcept Communications ... 25

C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang... 26

D. Bidang Usaha yang Dijalankan Brandconcept Communications ... 27

E. Struktur Organisasi Brandconcept Communications ... 30

F. Alur Kerja Brandconcept Communications ... 31

I. Tugas dan Fungsi Masing-masing Divisi... 32

J. Klien-klien Brandconcept Communications ... 36

K. Penghargaan ... 38

L. Alamat Brandconcept Communications... 38

Bab IV A. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-1... 39

B. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-2... 42

C. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-3... 44

D. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-4... 47

E. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-5 ... 49

F. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-6 ... 51

G. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-7... 53

H. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-8... 55

I. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-9 ... 57

J. Focus of Interest... 59

Bab V A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

Daftar Pustaka Lampiran


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Awal mula berkembangnya periklanan modern dunia dimulai oleh sepak terjang lima raksasa periklanan. Yang kemudian menghembuskan perubahan komunikasi pemasaran secara modern. Lima raksasa itu adalah Albert Parker, Leo Burnett, Marcell Bleustein-Blanchet, David Ogilvy, dan Bill Bernbach. Hingga saat ini, perusahaan peninggalan mereka masih berdiri dan terus berkibar mempromosikan produk-produk unggulannya.

Hingga akhirnya periklanan masuk ke Indonesia dengan berdirinya Inter Vista yang didirikan oleh Nuradi (1965) yang merupakan biro iklan modern pertama di Indonesia. Beliau berpengalaman sebagai diplomat sekaligus pernah bekerja di biro iklan Inggris kala itu. Nuradi dengan Inter Vista berhasil membuat strategi komunikasi untuk brand-brand produk iklan Indomilk Sedaaap.

Tokoh berikutnya adalah Ken T. Sudarto dengan agency iklannya, Matari, sehingga selalu dapat bercokol di lima besar biro iklan Indonesia, hingga ia wafat pada tahun 2005. Ia telah berhasil merancang strategi komunikasi untuk mengembangkan brand-brand produk seperti Aqua, Teh Botol Sosro, beberapa merek dari PT. Konimex, serta Indomie. Di tangan Bapak Ken T. Sudarto produk BMW menjadi mobil mewah yang mampu bersaing dengan Mercedes Benz di Indonesia. Atas kerja kerasnya, Matari, mampu mendapatkan penghargaan Internasional di ajang prestisius periklanan dunia, seperti Clio dan New York Festivals.

Hingga saat ini agency-agency periklanan mulai merambah ke daerah-daerah. Dan menjadi ikon untuk daerah itu sendiri. Sehingga diharapkan, produk-produk yang berasal dari daerah tersebut mampu menempatkan diri


(11)

xi

atau memiliki brand positioning di daerahnya. Serta agency-agency iklan tersebut memiliki ciri khas dalam mengangkat iklan-iklan produk ke masyarakat. Dan serta merta memberikan ruang luas untuk penduduk daerah memperoleh lapangan pekerjaan di daerahnya masing-masing.

Agency-agency periklanan daerah yang mampu menjadi ikon di daerahnya msing-masing diantaranya adalah, Petakumpet menjadi ikon periklanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Freshblood Indonesia menjadi ikon penting periklanan daerah Solo. Serta Brandconcept Communications yang menjadi ikon periklanan untuk Semarang. Dan diantaranya mempunyai andil besar di dalam membangun brand awareness product di daerah hingga nasional.

Dalam hal inilah penulis menjadi tertarik untuk mengangkat masalah merancang strategi komunikasi iklan periklanan daerah. Khususnya di daerah Semarang, yaitu Brandconcept Communications, sebagai tempat Kuliah Kerja Media penulis. Dimana di setiap daerah, cara berkomunikasi antara klien, agency, dan masyarakat memiliki kecenderungan tersendiri. Seperti menciptakan brand awareness product di Solo berbeda dengan menciptakan brand awareness product di Semarang. Dari sisi komunikasi pesan, target audience yang disasar, hingga kontent visual yang diangkat.

Brandconcept Communications sendiri mengembangkan bisnis periklanannya meliputi iklan above the line hingga below the line. Above the line diantaranya adalah press, radio, televisi, baliho, spanduk. Below the line diantaranya adalah katalog, selebaran flyer,serta melalui event-event atau yang sering disebut direct marketing. Kesemuanya dilakukan oleh Brandconcept Communications untuk mempromosikan produk dari klien kepada konsumen atau sering disebut Full Service Agency.

Proses pemberian brief dari klien kepada agency untuk dieksekusi menjadi sebuah iklan jadi yang siap ditempatkan di media yang tepat bukanlah hal yang mudah. Mengerti satu per satu karakter klien agar


(12)

memperoleh keseimbangan antara pesan yang ingin disampaikan klien dengan komunikasi yang efektif untuk audience, memberikan suatu tantangan tersendiri bagi creative services unuk memberikan solusi terbaik bagi brief yang telah disampaikan untuk target konsumen tertentu.

Dari hal tersebut di atas menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan KKM di Brandconcept Semarang yang merupakan anak cabang dari Jakarta serta membuka cabang lainnya di Surabaya. Serta fenomena komunikasi antara klien dan agency sendiri menjadi pilihan penulis untuk mengangkatnya menjadi judul Tugas Akhir ini.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media itu sendiri adalah :

1. Secara umum tujuan dari KKM ini adalah sebagai syarat bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir perkuliahan di jurusan Periklanan FISIP UNS, sehingga penulis bisa mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan.

2. Untuk menerapkan dan mempraktekkan semua pengetahuan, teori dan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Agar penulis memiliki gambaran mengenai dunia komunikasi periklanan

secara nyata, terutama pada agency periklanan yang memiliki karakteristik full service agency.

4. Agar penulis dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana proses eksekusi iklan

5. Agar penulis dapat merasakan bagaimana bekerja dalam team work untuk menghasilkan konten iklan yang baik dan dapat diterima klien dan target audience yang tidak kalah pentingnya.

C. Teknik Perolehan dan Pengumpulan Data


(13)

xiii a. Metode Observasi

Mengamati bidang kerja yang ditekuni di tempat magang secara langsung b. Interview

Melakukan wawancara dengan pihak terkait yang dianggap menguasai bidang yang ditekuni di tempat magang

c. Metode Partisipasi

Metode ini adalah metode yang paling penting dilakukan, karena secara langsung penulis masuk ke dalam praktik bidang kerja yang ditekuni di tempat magang

d. Studi Kepustakaan

Penulis melakukan pencarian data-data yang mendukung judul Tugas Akhir tersebut di buku-buku perpustakaan, majalah-majalah periklanan.

D. Tanggal dan tempat pelaksanaan

Tanggal KKM : 1 Maret 2010 – 30 April 2010 Tempat : Brandconcept Semarang

Jl. Citarum Tengah E/6 Semarang Telpon (024) 354 0044 Faksimili (024) 354 1395

Email brandconcept04@yahoo.com


(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Periklanan

Iklan merupakan salah satu jenis proses komunikasi massa, dimana komunikasi massa itu sendiri adalah sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak atau elektronik sebagai pesan yang sama dapat diterima serentak dan sesaat1.

Sedangkan arti periklanan menurut Bruce Bendinger adalah

Advertising was keeping your name before the public after all, customer who knows your name are more likely to buy your product2.

Dalam paparan lain Frank Jeffkins mengutarakan definisi periklanan adalah sebagai berikut :

Periklanan memilih tujuan untuk membujuk konsumen agar membeli produk barang atau jasa3.

Dapat disimpulkan bahwa iklan dan periklanan memiliki artian yang berbeda. Iklan lebih merujuk kepada materi promosi yang diujukan kepada target audience. Sedangkan periklanan adalah proses yang terjadi selama membuat proses iklan dari penerimaan brief hingga iklan tersebut mampu membujuk target audience.

B. Iklan Sebagai Media Komunikasi Antara Klien dan Konsumen

Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan non verbal. Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua

1 Khasali, Rhenald. Manajemen Periklanan. Oleh Rhenald Khasali. Jakarta. Temprint.1992.

Hal. 11

2Bendinger, Bruce. The Copy Workshop. Oleh Bruce Bendinger. 1993

3 Jeffkins, Frank. Periklanan edisi ke-3 alih bahasa Haris Munandar. Oleh Frank Jeffkins.


(15)

xv

orang atau lebih4. Peran komunikasi yang terjalin diantara klien dan agency diharapkan mampu menjembatani proses pembuatan konten iklan. Brief yang diberikan oleh klien sejatinya tidak harus dilakukan secara lugas. Akan tetapi harus disesuaikan dengan target audience yang disasar, media yang

digunakan, serta pesan apa yang ingin disampaikan agar target audience menjadi paham dan melakukan aksi yang diharapkan klien.

Di lapangan, biasanya seorang klien sangat banyak hal-hal yang ingin disisipkan ke dalam konten iklan. Hal inilah kemudian tugas agency iklan untuk mengolah brief tersebut menjadi sebuah iklan dengan pesan yang efektif serta mampu mengkomunikasikan segala sesuatu kelebihan produk ataupun jasa kepada target audience. Agency iklan sendiri hendaknya memberikan sebuah solusi kepada klien bagaimana membuat konten iklan yang baik dan efektif. Agar tidak menghabiskan budget dan media yang dipakai.

C. Tahapan Merancang Komunikasi yang Efektif

Dalam merumuskan pesan hendaknya agency periklanan mengetahui bagaimana cara menyampaikan komunikasi tersebut agar efektif, yaitu dengan melakukan tahapan. Adapun tahapan tersebut:

1. Mengidentifikasi khalayak sasaran

Di dalam mengidentifikasi khalayak sasaran haruslah dimulai dengan pikiran yang jelas tentang calon target audience. Target audience dapat diartikan sebagai konsumen, pemakai saat ini, serta pengambil keputusan untuk membeli. Audience yang berbeda tentunya memerlukan cara yang berbeda bagaimana tentang rancangan pesan yang disampaikan, kapan disampaikan, dimana pesan disampaikan, serta kepada siapa pesan itu harus disampaikan.

4 Mulyana, Deddy. Komunikasi Efektif. Oleh Prof. Dr. Deddy Mulyana,MA.Bandung.


(16)

2. Menentukan tujuan komunikasi

Tabel di bawah ini dapat diamati perilaku konsumen di dalam menanggapi suatu produk yang diiklankan. Mulai dari kesadaran mengenai merek (awareness), memiliki informasi tentang merek, lalu dari situ timbul rasa menyukai suatu produk (liking), selanjutnya timbul pemilihan produk yang disukai dan dibutuhkan (preference), konsumen mungkin sudah ingin membeli produk tersebut namun masih menunggu banyaknya infomasi selanjutnya yang diiklankan atau ada ketidakyakinan (conviction). Sehingga pengiklan haruslah cerdik membujuk (bukan membohongi) konsumen dengan cara personal selling ataupun dengan diskon maupun hadiah dari pembelian produk tersebut.

Stages AIDA Model Hierarchy of Effects Model Innovation of Adaption Model Communication Model Cognitif stages Attention Awareness Knowledge Awareness Exposure Rexception Cognitive Response Affective stage Interest Desire Liking Preferences Conviction Interest Evaluation Attitude Intention Behaviour

stage Action Purchase

Trial

Adoption

Behaviour


(17)

xvii 3. Merancang Pesan

Pesan yang disampaikan haruslah meningkatkan perhatian target audience, kemudian akan timbul ketertarikan (interest) tehadap produk yang

diiklankan. Setelah itu timbullah keinginan (desire) untuk membeli produk, untuk selanjutnya membeli produk (action).

4. Memilih saluran komunikasi

Pesan yang disampaikan haruslah ditempatkan pada media-media yang tepat agar pesan yang dikomunikasikan efektif serta mempersuasif.

5. Mengalokasikan total anggaran program komunikasi

Mengkalkulasi berapa besar jumlah anggaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada target audience.

6. Mengukur hasil program komunikasi

Setelah semua pesan iklan disampaikan kepada target audience, hendaknya komunikator melakukan survei kepada konsumen tentang apakah para target audience mengenal produk yang diiklankan, seberapa sering melihat pesan itu keluar di media, apakah yang dirasakan pada pesan tersebut, serta sikap audience sekarang dan sebelum pesan tersebut dikomunikasikan.

7. Mengelola dan mengkoordinir seluruh proses program komunikasi Melakukan variasi pemasaran dengan cara menggabungkannya dengan alat-alat promosi lainnya5.

D. Tugas dan Peran Tiap Divisi di dalam Agency Periklanan

Sebelum kita melangkah lebih jauh bagaimana membuat iklan yang baik dan efektif. Maka tidak ada salahnya jika kita melihat alur kerja agency Agency Brandconcept Communication dalam membentuk suatu rancangan komunikasi periklanan serta strategi pemasaran


(18)

Di dalam buku Advertising promotion and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications. Idealnya agency periklanan haruslah memiliki setidaknya divisi-divisi khusus untuk menangani klien serta

melakukan proses komunikasi dengan klien. Divisi tersebut antara lain : a. Creative Service

Copywriter biro iklan, seniman grafis, dan direktur kreatif bertanggung jawab untuk mengembangkan menyalin iklan dan kampanye untuk menyelamatkan kepentingan pelanggan mereka.

b. Media Services

Unit ini sebuah agen periklanan dibebankan dengan tugas memilih media periklanan yang terbaik untuk mencapai target pasar klien, mencapai tujuan periklanan, dan penghematan anggaran.

c. Research Service

Lembaga-lembaga pelayanan purna iklan mempekerjakan spesialis penelitian yang mempelajari klien mereka pelanggan yang membeli kebiasaan, preferensi pembelian, dan tanggap terhadap konsep iklan dan iklan selesai.

d. Account Management

Ini adalah aspek dari sebuah biro iklan memberikan mekanisme untuk menghubungkan kantor dengan klien6.

Agency Brandconcept Communication sendiri memiliki divisi-divisi iklan tersebut. Dengan divisi-divisi tersebut Brandconcept Communications mampu menyelenggarakan praktik periklanan yang efektif dan efisien. Dimana setiap divisi-divisi tersebut menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing. Dan sumber daya manusia yang ada di divisi-divisi trersebut adalah orang-orang yang benar-benar berkompeten dan dapat menjalankan tugas dan

6 A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated

Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South Western.260


(19)

xix fungsinya dengan baik.

E. Kriteria Konten Komunikasi Iklan yang Efektif

Iklan-iklan yang mempunyai konten pesan yang hendak

dikomunikasikan hendaknya harus memiliki beberapa kriteria diantaranya : 1. Komunikasi iklan harus diperluas dari strategi pemasaran

Iklan akan efektif jika kompatibel dengan unsur-unsur lain dari strategi pemasaran terpadu dan diatur dengan baik.

2. Periklanan yang efektif harus mengambil pandangan konsumen

Konsumen membeli manfaat produk bukan atribut. Oleh karena itu iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan konsumen yaitu kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai

3. Periklanan yang efektif adalah persuasif

Persuasi biasanya terjadi ketika ada manfaat bagi konsumen di samping itu untuk pemasar.

4. Iklan harus menemukan cara unik untuk menerobos perhatian kekacauan Ini bukan tugas yang kecil mengingat jumlah besar iklan cetak, iklan broadcast, banner internet, dan sumber informasi lain yang tersedia setiap hari untuk konsumen. Memang situasi di iklan televisi telah ditandai sebagai wallpaper audio visual (kumpulan dari beberapa gambar yang menimbulkan gerak dan disertai suara). Implikasi bahwa konsumen banyak tersita perhatian dari iklan televisi tersebut.

5. Iklan yang bagus tidak boleh menjanjikan lebih dari hal yang dapat diberikan.

Jika konsumen merasa dirinya ditipu iklan, maka kosnumen akan membenci iklan ataupun produknya.


(20)

Tujuan iklan adalah untuk membujuk dan mempengaruhi7.

Dari dasar teori tersebut di atas, Brandconcept Communications Semarang mencoba memberikan solusi periklanan bagi klien. Tentu saja tidak hanya mengumbar pesan-pesan atau janji-janji kepada konsumen untuk mengikuti apa yang diinginkan produsen. Namun menambahkan efek persuasi, yaitu bersifat mengajak untuk melakukan sebuah aksi yang dikehendaki produsen. Sehingga terciptalah sebuah keuntungan antara produsen serta konsumen untuk membeli manfaat produk yang ditawarkan.

Dari sekian banyak iklan yang selalu tayang dan ada di sekitar daerah Semarang. Pihak Brandconcept sendiri selalu membuat iklan-iklan yang unik. Karena agar para konsumen atau target audience mampu mengerti dan tertarik kepada iklan-iklan rancangan Brandconcept Communications. Hal tersebut untuk mensiasati persaingan konten iklan yang begitu banyak hadir di masyarakat.

Hal-hal lainnya yang tidak boleh dilupakan adalah mempelajari segmentasi konsumen. Seperti dasar teori yang telah dikemukakan di atas. periklanan yang efektif harus mengambil pandangan konsumen. Konsumen membeli manfaat produk tidak atribut. Oleh karena itu iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan konsumen yakni kebutuhan,

keinginan, dan nilai-nilai konsumen. Dimana pihak Brandconcpt sendiri memiliki kepekaan untuk menyasar segmentasi tertentu dengan cara komunikasi yang berbeda. Seperti iklan-iklan yang ditangani oleh

Brandconcept Communications selalu mempelajari tingkah laku konsumen yang ingin disasar . Sebagai contoh iklan rokok Sukun yang memiliki target audience masyarakat Semarang, pihak Brandconcept Communications melakukan konten iklan dengan mengikuti kebiasaaan orang Semarang dan

7 A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated

Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South Western.261


(21)

xxi

untuk pemilihan jingle mempercayakan kepada genre lagu dangdut. Dan kesemuanya diharapkan mampu diterima target audience masyarakat Semarang. Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa membuat rancangan iklan haruslah mengerti tentang target audience serta kebiasaan konsumen yang akan disasar produk, sehingga mudah diterima sesuai

kebiasaan yang ada di masyarakat. Iklan-iklan yang dibuat haruslah memiliki keunikan untuk menerobos perhatian masyarakat ditengah banyaknya iklan iklan yang hadir di masyarakat. Dan pada akhirnya iklan haruslah tidak hanya menyebarkan janji-janji kepada masyarakat, tetapi juga memberikan efek persuasi agar konsumen mau dan melakukan suatu tindakan sesuai keinginan produsen.

Kutipan berikut ini berlaku merangkum esensi periklanan yang efektif ”Iklan haruslah dibuat menurut pelanggan tertentu atau memiliki segmentasi khusus. Iklan-iklan tersebut haruslah mengkomunikasikan manfaat khusus kepada kosumen. Iklan-iklan tersebut haruslah mewakili sbuah pertanyaan besar akan kebutuhan konsumen. Dan yan paling penting iklan tidak hanya mengajak orang untuk membeli produk namun haruslah memiliki suatu bentuk konten komunikasi unik agar selalu diingat dalam benak konsumen yang disasar”8.

F. Sifat-sifat Iklan

Adapun sifat-sifat iklan yang perlu diketahui sebagai suatu sarana promosi dan memberi informasi kepada audience adalah :

a. Memasyarakatkan (public presentation)

Iklan yang baik dan tepat akan dapat menjangkau masyarakat luas dengan cepat dan dapat memberi pengarah terhadap barang yang ditawarkan. b. Kemampuan membujuk

Periklanan mempunyai daya bujuk yang tinggi dikarenakan iklan dapat

8

A Shimp, Terence. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Intagrated Marketing Communications sixth edition. Oleh Terence A. Shimp.New York.Thomson South Western.262


(22)

dimuat berkali-kali. c. Ekspresif

Mempunyai kemampuan untuk mendramatisir produk sekaligus perusahaannya.

d. Impersona

Iklan merupakan bentuk komunikasi yang hanya menolong.

Konsekuensinya tidak dapat ditanggapi secara langsung oleh pembaca iklan.

e. Efisien

Iklan dapat menjangkau masyarakat luas secara geografis9.

G. Proses Strategi Beriklan

Dalam beriklan hendaknya para agency tahu betul akan proses beriklan, yaitu:

a. The Assignment

Mengetahui tujuan iklan sampai pada penentuan media yang digunakan. b. Background Research

Kegiatan meliputi riset dasar mempelajari laporan dan observasi konsumen.

c. Strategi Development

Pengembangan strategi tentang menjawab what dan who (iklan apa dan untuk siapa iklan tersebut ditujukan).

d. The Creative Concept

Pencarian konsep iklan agar pesan iklan mendapat perhatian. e. Doing and AD

Tentang bagaimana kita menuliskan rumusan iklan dengan suatu iklan kreatif sesuai dengan konsep kreatif.


(23)

xxiii f. Production

Memproduksi perencanaan iklan melalui kegiatan iklan10.

H. Sumber Daya Manusia di Creative Services

Satelah mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan pola kerja di Brandconcept Communications. Maka penulis mencoba menerangkan

bagaimanakah sistem kerja di creative services itu sendiri. Sebagaimana divisi yang penulis tempati untuk magang adalah creative services. Kebanyakan eksekusi brief iklan dan pembuatan layout iklan berada di tangan creative services. Sehingga sumber daya manusia di creative services sendiri haruslah memiliki kemampuan dalam menggambar, menulis pesan, menceruskan ide, membuat ide-ide yang baik dan kreatif dalam beriklan.

Menurut John Wilmhurst di dalam bukunya The Fundamentals of Advertising. Creative services memiliki sistem kerja sebagai berikut “Departemen creative merupakan suatu kumpulan orang yang terstruktur. Yang biasanya terdiri dari creative director, art director dan copywriter yang bekerja sesuai dengan deadline yang diberikan klien kepada agency. Tugas kreatif director adalah menjaga supaya iklim kreatif dan efisiensi dalam menciptakan iklan dari imajinasi team kreatif tetap terjaga dan tetap mengalir. Ide bisas saja datang dari mana saja. Tim kreatif haruslah dapat bekerja bersama-sama dan menyerap brief yang ada dan melakukan eksplorasi ide-ide kreatif yang layak.11”

Creative services sendiri terdiri dari berbagai orang yang memiliki keahlian khusus, diantaranya adalah :

a. Art Director

Pengarah seni atau art director adalah seorang yang mempunyai tugas untuk membuat perencanaan penampilan iklan yang akan disampaikan berdasarkan pertimbangan seni. Art director dalam merancang tampilan suatu iklan akan bekerjasama dengan copywriter untuk menentukan pesan

10Catatan kuliah Perencanaan Media

11 Wilmhurst, John. The Fundamentals of Advertising. Oleh John Wilmhurst.Great Britain.


(24)

yang akan dipakai dalam iklannya sesuai dengan brief kreatif yang ada. Kerjasama antar art director dan copywriter ini sangat penting, karena jangan sampai masing-masing mempunyai ide yang berbeda tetapi tidak dapat disatukan menjadi sebuah ide iklan.

b. Copywriter

Penulis naskah adalah salah satu personil dalam kreatif yang bertugas membuat naskah iklan yang persuasif dan bekerja sama dengan art director untuk merancang layout iklan yang baik.

Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah:

 Kemampuan berpikir secara kreatif (secara visual ataupun verbal)

 Mempunyai wawasan yang luas, khususnya dalam bidang yang berkaitan dengan kreatifitas

 Kemampuan tidak cepat putus asa bila idea tau solusinya ditolak

 Kemampuan bekerja dalam tingkat stres yang tinggi

 Kemampuan bekerja dalam tim

 Kemampuan melakukan presentasi dengan baik

I. Proses Kerja di Creative Services

Perencanaan strategi kreatif di dalam agency periklanan adalah sebagai berikut :

Tahap pertama

Copywriter mengolah Marketing Brief dari pengiklan atau klien. Marketing brief atau "taglimat pemasaran" ini dibuat oleh klien yang berisi penjelasan mengenai data-data tentang produk, strategi pemasaran, dan persaingan di pasar. Namun demikian, copywriter harus menambahkan informasi lain dari berbagai pihak. Dapat dilakukan riset pribadi dalam skala


(25)

xxv

kecil: ke pasar, toko, supermarket untuk melihat bagaimana produk tersebut di pasaran. Bertanya langsung kepada konsumen tentang produk yang menjadi market leader atau kompetitor. Serta bertanya tentang hal-hal apa yang menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan tersebut Hal ini dilakukan agar copywriter memperoleh informasi dari berbagai pihak. Jika klien adalah perusahaan yang memiliki banyak dana, Anda dapat mengajukan anggaran untuk riset. Anda dapat bekerja dengan departemen riset dan monitoring dalam departemen di biro iklan.

Tahap Kedua

Berdasarkan marketing brief yang dibuat oleh pengiklan, dan

berdasarkan riset yang dilakukan oleh copywriter, maka untuk memudahkan pekerjaan disusunkan sebuah creative brief atau brief kreatif. Copywriter harus "membenamkan" diri mereka ke dalam informasi-informasi tersebut, untuk menetapkan posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan ditetapkan. Kedua hal ini akan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada orang-orang kreatif mengenai cara yang paling efektif, berikut berbagai kendalanya, untuk mengkomunikasikan posisi tersebut dengan sebuah pesan iklan yang dapat ditangkap secara efektif oleh konsumen. Dalam tahap ini copywriter akan mengolah kekuatan ataupun kelemahan produk dibandingkan produk pesaing.

Kemudian, sebagai copywriter harus yakin akan keistimewaan produk tersebut. Akan sulit bagi kita untuk mempengaruhi calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk yang akan kita iklankan jika kita sendiri kurang yakin akan keunggulan atau keistimewaan produk yang kita tawarkan. Copywriter harus mengenal luar dalam produk tersebut termasuk pesaingnya. Bila perlu coba sendiri produk tersebut dan bandingkan dengan produk


(26)

untuk mencoba produk tersebut. Kemudian, tanyailah komentar konsumen setelah mencoba produk tersebut.

Marketing brief yang dibuat oleh klien harus dibandingkan dengan penelitian yang Anda lakukan sendiri. Bila ada kelemahan dibandingkan saingannya, apa kira-kira kompensasi untuk kelemahan itu. Janganlah mengada-ada. Tugas seorang copywriter adalah meminimalisasi kelemahan dan memaksimalkan kelebihan. Jangan menipu konsumen adalah hal yang penting diperhatikan oleh seorang copywriter. Dalam penyampaian pesan dapat dilakukan dengan dramatisasi, namun tidak dengan berbohong.

Dramatisasi adalah memberikan informasi yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan maksud untuk menarik perhatian sasaran (konsumen). Lebih jauh lagi, penyampaian itu bersifat menghibur. Dramatisasi bukanlah berbohong. Tindak kebohongan dilakukan dengan memberikan informasi yang tidak benar sebagai sesuai yang benar dengan tujuan mengecoh, menipu, atau memperdaya sasaran (konsumen).

Hasil pengolahan yang mendalam dan tepat dari marketing brief dan riset menyebabkan orang kreatif dapat menentukan kepada siapa komunikasi pesan itu akan disampaikan atau yang disebut dengan target audience. Hal ini mempengaruhi penggunaan bahasa, waktu muat dan tayang, serta media yang dipakai untuk mengkampanyekan iklan.

Sebagai contoh, untuk produk makanan anak yang memiliki banyak kompetitor, iklan harus mampu menggunakan bahasa yang berbeda dari bahasa yang dipakai oleh iklan lain, bahasa itu juga harus tepat untuk anak-anak. Hal ini mempengaruhi media dan waktu pemuatan/penayangan. Pada dasarnya, marketing brief yang dibuat oleh pengiklan, dan riset yang dilakukan oleh copywriter harus diolah. Untuk memudahkan perkerjaan berikutnya, disusunkan apa yang disebut dengan creative brief atau brief kreatif.


(27)

xxvii Tahap Ketiga

Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah presentasi di hadapan pengiklan untuk memperoleh persetujuan. Apabila telah disetujui, rancangan iklan tersebut diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang telah ditetapkan12.

J. Pemilihan Karakter Media yang Tepat untuk Beriklan

Komunikasi yang baik serta unsur visual yang baik bukan jaminan bahwa iklan yang disebarkan ke target audience akan berhasil jika itu semua tidak disertai dengan pemilihan media yang tepat. Untuk itu disini ada beberapa karakter media yang dapat digunakan sebagai acuan. Antara lain :

 Surat Kabar

- Memiliki jangakuan yang luas

Koran dapat mencapai pelosok-pelosok wilayah dengan segala segmentasi audiencenya. Surat kabar dapat diperoleh dengan mudah dengan adanya supplier surat kabar di setiap daerah.

- Waktu edar surat kabar sangat pendek

Surat kabar memiliki waktu edar yang pendek. Biasanya hanya berlaku hanya sehari, setelah itu berita dan konten iklan yang ada di koran akan berubah.

- Tampilan surat kabar kurang variatif atau cenderung monoton

Hal tersebut dapat kita simak dalam surat kabar harian yang memiliki layout hitam putih dengan begitu banyak artikel, tulisan, iklan baris, iklan kolom yang disisipkan dan semuanya terlihat sama tidak


(28)

memiliki karakter pesan tersendiri saat pesan tersebut ada dihalaman surat kabar.

 Majalah

- Jangkauan kecil

Majalah memiliki segmentasi tersendiri. Majalah yang beredar di Indonesia misalnya memiliki rubrik khusus yang diangkat kepada setiap target audiencenya. Misal adalah majalah wanita mengupas rubrik kecantikan yang ditujukan kepada wanita atau majalah olahraga yang mengupas isu-isu olahraga terhangat saat itu.

- Pembaca lebih spesifik

Penikmat majalah sendiri biasanya adalah orang-orang yang benar-benar mencintai dunia yang digelutinya atau yang menjadi interesting pembaca. Semisal untuk majalah wanita pasti dibaca oleh kebanyakan wanita yang membutuhkan berita tentang kecantikan, fashion terkini, menu masakan dan tentunya iklan-iklan di dalamnya adalah iklan yang bersifat menawarkan jasa atau produk kepada wanita.

- Informatif

Di rubrik majalah berisikan berita dan penjelasan yang bersifat

spesifik dan lengkap. Sehingga dapat memenuhi segala keingintahuan pembaca majalah tersebut.

- Waktu edar lama

Majalah memiliki rangkuman berita yang terjadi dibeberapa waktu lalu dan segala acara atau promosi yang akan diadakan oleh produsen beberapa waktu mendatang. Sehingga majalah mampu dibaca berkali-kali dan dapat menambah informasi segala sesuatu yang telah terjadi dan akan terjadi diskitar kita.


(29)

xxix

Di dalam majalah terdapat berbagai macam rubrik yang dikupas kepada pembaca dengan tampilan warna yang variatif serta bentuk layout yang sangat beraneka warna. Sehingga mata pembaca tidak jenuh jika ingin membaca rubrik lain. Karena sebagain besar majalah menggunakan halaman cetak bewarna dengan kualitas kertas yang baik sehingga dapat menajamkan warna.

 Radio

- Jangkauan audience spesifik

Radio di Indonesia mengudara dengan memberikan informasi spesifik sesuai dengan karakter brand radio tersebut. Misalnya untuk audience yang ingin mengetahui iklim bisnis di Solo dapat mendengarkan berbagai macam informasi di Solopos FM. Untuk kawula muda yang dinamis dapat mencari informasi musik terbaru serta berita artis terbaru lewat Prambors FM.

- Fleksibel

Radio dapat diterima dimanapun berada ketika ada pemancar radio serta penerima sinyal radio tersebut. Dan radio terkini dapat dibawa kemanapun kita pergi dan disisipkan ke teknologi gadget terbaru. Semisal ke dalam handphone.

- Khalayak heterogen

Penikmat radio tidak terbatas umur. Seperti jika seseorang ingin mendengarkan perkembangan ekonomi bisnis di Solo dapat

mendengarkan Solopos FM dan itu dapat didengarkan oleh audience yang memiliki perbedaan rentan umur. Dari yang muda hingga yang tua.


(30)

- Jangkauan luas

Televisi kini telah merambah daerah-daerah terpencil. Dimana setiap daerah telah didirikan pemancar dan penerus gelombang televisi Sehingga arus informasi audio visual dapat diterima hingga pelosok desa yang memiliki pesawat televisi.

- Menjangkau masyarakat heterogen

Semua kalangan dapat menikmati siaran televisi. Dari muda hingga tua serta berbagai kalangan. Keanekaragaman stasiun televisi telah memberikan andil tersendiri kepada agency periklanan untuk mampu menempatkan iklannya di spot dan waktu tertentu.

- Mahal

Untuk pembuatan iklan audio visual dibutuhkan ahli-ahli yang professional serta alat-alat canggih. Tentunya semua akan berakibat pada proses produksi yang mahal hingga penempatan iklan di media televisi yang membutuhkan anggaran begitu besar. Sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar atau orang-orang yang memiliki budget besar yang dapat menyisipkan iklannya di televisi.

- Proses produksi rumit

Untuk membuat konten iklan audio visual dibutuhkan pekerja iklan yang handal serta mengerti akan proses dalam pembuatan iklan audio visual tersebut. Serta dengan bantuan alat-alat yang canggih untuk merekam adegan iklan yang diinginkan oleh klien tertentu13.

K. Menilai Efektifitas Kampanye Iklan

Setelah semua aspek tersebut di atas dilakukan dalam membuat kampanye komunikasi iklan. Maka hal selanjutnya adalah menilai seberapa sukses iklan yang telah dibuat untuk menarik konsumen. Hal tersebut


(31)

xxxi

mungkin sangat sulit dilakukan dalam menilai seberapa besar tingkat kesuksesan dan efektifitas dalam beriklan. Namun dapat diambil beberapa langkah diantaranya adalah :

a. Dapatkah iklan mendongkrak pembelian konsumen ?

Iklan haruslah dapat memberikan sebuah keputusan untuk membeli produk kepada konsumen, setelah iklan tersebut mampu memberikan kelebihan produk yang ditawarkan, agar para konsumen mengambil keputusan dan pada akhirnya loyal pada produk yang diiklankan. Sehingga pada akhirnya pada jangka waktu tertentu, konsumsi produk pada iklan semakin meningkat.

Peningkatan konsumsi produk bukan berarti iklan sebagai alat

peningkatan konsumtivisme,hal tersebut didasari pada kutipan praktisi periklanan Yogyakarta, M. Arief Budiman, S. Sn, Director PT Petakumpet Creative Network.

“Iklan yang dihasilkan agency haruslah jujur. Harus sesuai dengan hati nurani (content) dan kenyataan (context). Baik what to say-nya maupun how to say-nya. Yang ini tolong jangan ditawar. Seartistik atau sesukses apapun, iklan yang tidak jujur akan berakibat buruk tidak saja bagi audiens tetapi juga buat kreator dan kliennya. Jika fondasinya salah, bangunan semegah apapun yang berdiri di atasnya takkan bertahan lama. Iklan yang dibuat dengan kejujuran hati akan berkomunikasi dengan landasan kepercayaan tertinggi. Pesannya akan meresap di lubuk hati, tidak sekedar berhenti di panca indera semata.

Yang kedua perlunya iklan penyadaran tentang konsumtivisme. Jika keburukan diiklankan begitu membabi buta, maka kesederhanaan dan kebersahajaan hidup pun sebaiknya dipromosikan dengan cara tepat. Iklan itu tergantung siapa yang ada di baliknya: inilah pekerjaan rumah kita semua.

Iklan itu – sekali lagi menurut saya – sifatnya netral. Seperti harta, kekuasaan atau ilmu pengetahuan. Kalau digunakan sesuai aturan, tentu positif hasilnya14”.

b. Dapatkah iklan menanamkan image pada diri konsumen?

14 PPPI Pengda DIY dan Keaulatan Rakyat. Majalah Tahunan Pinasthika 2008 Asah Nyali


(32)

Kampanye iklan di berbagai media diharapkan agar mampu membujuk konsumen serta konsumen memiliki kepahaman tentang image produk yang diiklankan. Semisal adalah kampanye iklan teh botol Sosro yang dari awal dikampanyekan hingga sekarang, konsumen Indonesia paham bahwa teh botol itu tidaklah jauh dari Sosro. Strategi komunikasi iklan Sosro pun berusaha mendekati hati konsumen dengan tag linenya “apapun

makanannya, minumnya teh botol Sosro”. Begitu pula untuk air mineral merk Aqua yang imagenya telah menjadi brand image air mineral

konsumen Indonesia. Banyak konsumen Indonesia menyebut air mineral merk lain dengan aqua. Misal adalah Aqua merk Aquades. Hal inilah yang diharapkan dari kampanye iklan mampu mempengaruhi kosnumen dalam jangka waktu yang panjang.

c. Apakah kampanye iklan mampu mempengaruhi aspek kognitif, behavioral, dan afektif konsumen

Mempengaruhi pikiran dalam diri konsumen. Lalu menimbulkan keinginan untuk membeli produk yang diikliankan. Serta jika merasa sudah memenuhi keinginan konsumen maka akan bertindak untuk membeli.

d. Pengaruh kampanye iklan haruslah dapat meningkatkan minat pembelian terhadap konsumen

Kampanye iklan yang baik komunikasinya haruslah mampu

mempengaruhi minat terhadap suatu produk. Minat tersebut hadir jika komunikasi kampanye iklan secara lugas dan jujur mampu

mendeskripsikan segala sesuatu jawaban yang dibutuhkan konsumen terhadap produk. Semisal adalah keuntungan dari produk kecantikan memuluskan kulit. Merupakan suatu jawaban yang dinanti-nanti

konsumen wanita dalam menghaluskan kulit mereka selama ini. Sehingga tumbuhlah minat dari konsumen untuk membeli manfaat produk yang diiklankan.


(33)

xxxiii

e. Iklan dapat berhasil jika strategi iklan yang tepat dan bermutu

Strategi iklan yang baik akan memenangkan hati konsumen. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan hadiah-hadiah menarik di dalam pembelian suatu produk yang diiklankan atau dengan strategi pemasaran yang baik. Semisal dengan personal selling (penjualan langsung kepada konsumen) serta mungkin dapat dilakukan dengan menciptakan daya tarik khusus yang akan digunakan dalam kampanye pemasangan iklan. Daya tarik iklan harus memiliki tiga sifat yakni meaningful (berarti), believable (dapat dipercaya) dan distinctive (khas).

Hal-hal tersebut di atas mungkin dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai seberapa besar tingkat efektifitas kampanye iklan dalam membuat brand image suatu produk hingga para konsumen dapat tertarik dan pada akhirnya memenangkan hati kosnumen. Walaupun ada cara lain yang lebih akurat dari pada cara tersebut diatas yaitu dengan riset15.


(34)

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Tritunggal Mitra Sejati dengan call sign Brandconcept Communications merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang periklanan yang berada di pusat ibukota Jawa Tengah, yaitu kota Semarang. Perusahaan yang terdaftar sebagai anggota PPPI Pengda Jawa Tengah dengan nomor anggota JTH.AA.74.002 ini pada tahun 1978 di Semarang dengan call sign Artex Adv. Lalu harus berganti nama dengan Artek dikarenakan nama perusahaan yang belakang mempunyai kata ex adalah nama perusahaan tekstil kala itu. Dan lama-kelamaan berkembang sangat bagus, maka Artek membuka cabang di Jakarta untuk mengembangkan kegiatan periklanannya. Tidak hanya di Jakarta, namun di Surabaya pun Artek berusaha mengembangkan bisnis periklanannya. Kesemuanya terjadi kira-kira di tahun 1990-an.

Dikarenakan alasan khusus yaitu memudahkan manajemen perusahaan. Nama Artek Semarang digantilah dengan nama Trust. Dan pada akhirnya harus diganti lagi pada tahun 2000 hingga kini dengan Brandconcept Communications. Untuk Artek Jakarta dan Surabaya tetap sama tidak berganti nama. Manajemen perusahaan yang ditangani oleh para ahli dibidang periklanan dan pemasaran membuat Brandconcept Communications Semarang melaju kencang di dalam melancarkan strategi periklanan modernnya.

B. Visi dan Misi Brandconcept Communications

Adapun visi dan misi yang diemban perusahaan Brandconcept Communications adalah sebagai berikut :


(35)

xxxv Visi :

Brandconcept Communication adalah teman baik di dalam komunikasi bisnis yang akan memberi sesuatu kepada klien berupa kesuksesan dengan memberikan inovasi komunikasi pemasaran karena Brandconcept Communications mengerti dengan hati bagaimana pasar konsumen di Jawa Tengah

Misi :

a. Memberikan solusi masalah bisnis kepada klien berupa inovasi strategi komunikasi pemasaran

b. Menjadi sahabat bagi klien dan rekan bisnis

c. Menyediakan jasa full service advertising dari below the line hingga above the line

C. Sasaran Usaha Brandconcept Communications Semarang

Di dalam usahanya Brandconcept Communications memiliki sasaran untuk mengembangkan proses periklanan disertai pemasaran yang terintegrasi. Sasaran tersebut antara lain :

1. Masyarakat umum yang ingin mengembangkan dunia usahanya

2. Perusahaan swasta dan BUMN yang memerlukan jasa pemasaran dan periklanan

3. PEMDA dan Departemen ynng memerlukan solusi mengembangkan dan pencitraan diri

4. Perusahaan makanan, minuman, obat-obatan, dan sejenisnya yang membutuhkan pelayanan full service advertising

Dalam jangka waktu yang panjang, Brandconcept Communications telah membuktikan diri menjadi sebuah agency iklan yang mampu dan mengerti akan pasar Jawa Tengah. Dimana Brandconcept Communications sendiri didirikan di pusat Jawa Tengah yaitu Semarang. Dimana tempat inilah yang memberikan kemudahan bagi Brandconcept Communications untuk melihat situasi pasar dan


(36)

apa saja yang mampu diberikan kepada klien berupa solusi pemasaran dan periklanan.

Dengan loyalitas dan kekuatan bekerjasama di Brandconcept Communications telah melahirkan beberapa klien di tingkat daerah Jawa Tengah meliputi Semarang, Solo, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain. Dan juga telah menangani beberapa produk bertaraf nasional. Kesemuanya hingga kini tetap terjaga. Buktinya adalah banyak produsen dan klien yang membutuhkan jasa Brandconcept Communications sendiri.

Untuk pemasangan media sendiri Brandconcept Communications telah memiliki berbagai partner kerja sendiri. Di Semarang, Solo, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Bandung, Jawa Timur, serta Jakarta. Kesemuanya memberikan keleluasaan untuk Brandconcept Communications memberikan ruang yang luas dalam pemasaran.

D. Bidang Usaha yang Dijalankan Brandconcept Communications

Di dalam menjalankan periklanan dan pemasaran yang terintegrasi, Brandconcept Communications menjalankan usaha meliputi :

1. Above The Line a. TV Commercials

Memberikan jasa pembuatan iklan di media televisi. Proses kerjanya meliputi dari pembuatan ide iklan TV commercials, pembuatan storyboard, pembuatan iklan itu sendiri hingga iklan siap disiarkan.

b. Radio Commercials

Brandconcept Communications memberikan jasa untuk pembuatan dan penempatan siaran radio. Usaha itu meliputi pembuatan gagasan naskah iklan radio, pembuatan script radio itu sendiri, proses rekaman suara radio, hingga penempatan siaran radio itu sendiri di stasiun radio.


(37)

xxxvii

Untuk materi iklan di atas, pihak Brandconcept Communications mampu melakukan kesemuanya dari proses pemberian brief dari klien, pembuatan visual oleh creative services, hingga tahap produksi untuk billboard, neonbox, dan spanduk, hingga penempatan di media yang diinginkan klien. 2. Below The Line

a. Leaflet, booklet, brosur, catalog, bussines card, dan sebagainya

Untuk meningkatkan branding klien di mata masyarakat. Pihak Brandconcept Communications melakukan pemenuhan untuk memberikan solusi kepada klien. Yaitu penciptaan kesadaran masyarakat terhadap perusahaan dan produk dari klien. Yaitu melewati leaflet, booklet, brosur, catalog, serta bussines card.

3. Produksi material promosi

Untuk mempermudah dalam pemasaran, Brandconcept Communications melakukan produksi dalam bentuk

a. Jaket, pin, payung,tas, kaos, mug, jam, dan lain sbagainya

Biasanya disebut dengan merchandising atau souvenir. Yang sangat berguna sekali untuk menyadarkan masyarakat akan produk yang ditawarkan. Biasanya merchandising ini digunakan untuk hadiah dalam pembelian barang atau keuntungan yang diberikan konsumen setelah membeli produk.

b. Stand berdiri (Booth)

Biasanya Brandconcept Communications sendiri menerima jasa pembuatan display untuk menempatkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen. Kegunaan material ini adalah mempercantik dan mempermudah memikat hati konsumen dari display yang diperlihatkan kepada konsumen.


(38)

Hingga kini perusahaan yang memiliki warna brand Merah hitam ini, Brandconcept Communications, telah berhasil dan menangani beberapa produk ataupun klien dari daerah Jawa Tengah sendiri hingga klien yang bertaraf nasional. Hingga kini Brandconcept Communications tetap melancarkan proses periklanan dengan melibatkan diri dengan perusahaan lainnya yang ada di Jakarta dan Surabaya. Biasanya adalah tugas riset dan pembelian spot di media televisi swasta Jakarta.

Sehingga bisa dibilang perusahaan Brandconcept Semarang ini menangani pemasaran hingga nasional. Dengan meliputi media koran daerah hingga nasional, radio-radio daerah Semarang, hingga televisi swasta untuk melakukan kampanye iklannya. Kesemuanya melibatkan kerjasama perusahaan dari cabang lainnya yang ada di Jakarta dan Surabaya.

Untuk masalah pembuatan iklan TVC, pihak Brandconcept Communications Semarang bekerjasama dengan Production House yang berada di Jakarta dan sebagai satu group Artek and Partners. Yaitu Satu Atap production dan ABE production yang siap menangani masalah teknis iklan untuk media TV. Serta Artek and Partners sendiri dahulunya memiliki group di Ho Chi Minh City, Bangkok, serta Kuala Lumpur.

Untuk iklan radio Brandconcept Semarang selalu bekerjasama dengan production house local Semarang untuk melaksanakan mixing suara. Biasanya Brandconcept Communications bekerjasama dengan IGE production. Dikarenakan untuk pihak Brandconcept sendiri tidak memiliki fasilitas untuk pembuatan iklan radio.

Untuk media selama ini pihak Brandconcept Communications memiliki begitu banyak link ke berbagai media. Semisal media koran itu adalah Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka, Solopos, Kaltim Pos, dan lain sebagainya. Kesemuanya dari dahulu hingga sekarang masih menjadi pilihan utama Brandconcept Communications Semarang untuk memilih saluran media yang tepat.


(39)

xxxix

E. Struktur Organisasi Brandconcept Communications

Secara umum perusahaan ini ditangani oleh Account Executive Services, Media Services, Creative Services, dan Account Services. Sumber daya manusia dari Brandconcept Communications sedniri adalah dari berbagai disiplin ilmu. Yaitu administrasi, ekonomi, komunikasi, serta, seni.Sehingga kesemuanya mampu memberikan pelayanan terbaik bagi klien Brandconcept Communications sendiri.

Untuk bagian marketing diisi oleh sumber daya manusia yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu administrasi dan ilmu manajemen. Untuk divisi marketing services sendiri terdiri dari 4 orang. Selanjutnya adalah bagian creative services sendiri yang diisi oleh ahli-ahli yang mempunyai disiplin ilmu seni rupa, periklanan, dan arsitektur. Di dalam divisi creative services sendiri memiliki 3 orang yang mampu diandalkan. Lalu divisi media diisi oleh ahli-ahli dibidang komunikasi dan administrasi yang divisi media service sendiri terdiri dari dua orang. Untuk divisi account sendiri terdiri dari 5 orang yang memiliki latar belakang pndidikan ekonomi manajemen , keuangan,, serta administrasi.

Struktur organisasi tetap dipuncaki oleh seorang chairman dan untuk setiap cabang perusahaan dipimpin oleh pemimpin cabang. Setiap sebulan sekali chairman selalu datang ke anak cabang untuk melakukan monitoring terhadap kinerja anak cabangnya. Dan untuk perekrutan pegawai baru haruslah meminta persetujuan dari chairman. Serta untuk system absensi sendiri, tiap anak cabang menggunaan sistem computer yang datanya setiap hari dikirimkan ke pusat Jakarta untuk dievaluasi. Sehingga setiap aktivitas setiap hari mampu dipantau langsung dari Jakarta dan menghindari para karyawan untuk bekerja seenaknya. Untuk struktur organisasi, lebih mudahnya dapat penulis gambarkan seperti di bawah ini :


(40)

Chairman

Abdul Manan

Pemimpin Cabang

Adiyono Karto

Account Executive Services Muh. Nur Maruffin

Head of AE and HRD

Lies Liyani Yani Trihandayani

Lala Yuli

Creative Services Muchamad Noor Eva

Art Direct or

Dendy Sapoetra

M ult imedia

Media Services Tya Antari

Head of M edia Services

Maya

Account Services Juned

Head of Account Services

Nina Indrawati

Ary Nety Sumber : Tata Organisasi Brandconcept Communication Semarang 2010

G. Alur Kerja Brandconcept Communications

Brandconcept Communications berupaya keras dalam memberikan solusi pemasaran bagi klien. Disamping itu Brandconcept Communications memiliki tim yang solid dan setiap divisi di Brandconcept Communications selalu bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Untuk memperdalam bagaimana alur kerja tersebut dapat saya jelaskan sebagaimana di bawah ini.

Proses pertama dilakukan oleh account executive untuk berperan penting berkomunikasi dengan klien. Tentang masalah pemasaran apa yang diinginkan klien dan apa saja jasa service yang dimiliki Brandconcept Communications sendiri. Sehingga tugas account executive di agency iklan haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik sehingga proses transfer data antara klien dan agency mampu terserap maksimal hingga iklan yang diinginkan klien jadi dan siap untuk dipasang.

Proses selanjutnya adalah bagaimana merancang komunikasi yang tepat untuk klien. Tugas ini dilakukan antara account executive dengan creative


(41)

services. Account e diproses menjadi sebuah diinginkan. Setelah tersebut.

Proses penciptaan director dan seorang creative services tersebut. Disitu semua informasi didiskusikan dan dicari

klien jadi dan siap ditempatkan menjad Setelah iklan

tersebut kepada Account klien setuju maka iklan akan lan harga tentang media,

menghitung berapa Service menjadi iklan

Untuk alur kerjanya dapa

H. Tugas dan Fungsi M

Dalam mengerjakan Brandconcept Communications

xli

Account executive membawa brief kepada creative service menjadi sebuah iklan yang mampu membawa komunikasi

Setelah cukup mengerti, creative services memproses

penciptaan iklan dari brief klien melibatkan creative seorang copywriter. Kesemua brief didiskusikan dengan

tersebut. Proses itu biasanya dinamakan dengan brainstor informasi tentang klien dan apa yang menjadi masalah dan dicari solusinya. Hingga penciptaan visual yang klien jadi dan siap ditempatkan menjadi tugas creative services.

iklan itu jadi kontennya, Creative Service memberikan Account Executive untuk dipresentasikan kepada n setuju maka iklan akan langsung masuk ke bagian media untuk pen

media, kontruksi (jika iklan itu baliho atau spanduk), berapa besar pajaknya) dan langsung diproduksi oleh Service menjadi iklan yang diharapkan.

Untuk alur kerjanya dapat penulis jelaskan seperti di bawah ini.

dan Fungsi Masing-Masing Divisi

mengerjakan fungsi dan tugasnya masing-masing. Tiap Communications selalu melakukan tugas dan fungsinya

services untuk komunikasi pesan yang memproses brief klien

reative director, art dengan anggota dengan brainstorming. menjadi masalah klien yang diinginkan

memberikan iklan jadi kepada klien. Jika gsung masuk ke bagian media untuk penyesuaian atau spanduk), dan diproduksi oleh Creative

bawah ini.

masing. Tiap divisi di fungsinya


(42)

masing untuk menyediakan full service advertising kepada klien. Untuk masing-masing tugas dan fungsinya dapat penulis jabarkan di bawah ini

1. Chairman

Bangku chairman diduduki oleh Bapak Abdul Manan. Seseorang yang sudah lama malang melintang dalam pemasaran berbagai macam perusahaan farmasi. Pria keturunan arab yang gemar bermain tenis dan golf ini memegang peranan penting di Jakarta untuk mengawasi kinerja perusahaannya. Tugas dan fungsi dari seorang chairman adalah :

- Mengawasi segala proses kerja Brandconcept Communications lewat masing-masing pemimpin cabang

- Melakukan kebijakan-kebijakan yang berguna untuk perusahaan

- Melakukan kunjungan ke cabang-cabang perusahaan untuk memonitoring secara langsung proses kerja

- Mengevaluasi segala laporan periodik perusahaan

2. Pemimpin Cabang

Untuk pimpinan cabang bagian Semarang dipercayakan kepada Bapak Adiyono Karto. Bapak Adiyono telah bekerja di Artek Jakarta dan Semarang kira-kira sekitar 25 tahun. Bapak yang mempunyai background seni rupa lulusan ASDI Yogyakarta ini memiliki keahlian khusus dalam menggambar. Dalam kesehariannya Bapak Adiyono menjalankan tugas sebagai berikut : - Melakukan pengawasan terhadap kinerja Brandconcept Communications

Semarang

- Menjadi penghubung antara Artek Jakarta dan Brandconcept Communications sendiri

- Membantu kinerja pegawai dikarenakan di Brandconcept Communications sendiri ada orang yang melakukan rangkap jabatan

- Mengawasi dan mengontrol pekerjaan pegaai Brandconcept Communications secara langsung


(43)

xliii 3. Creative services

Di divisi ini sendiri terdiri dari dua macam. Yaitu art director dan creative multimedia. Untuk art director sendiri dipegang oleh Mas Much. Noor Eva yang memiliki kemampuan dalam mengolah gambar dan fotografi iklan. Beliau sendiri memiliki background pendidikan diploma 3 periklanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Untuk creative multimedia sendiri diduduki oleh Mas Dendy Saputra. Creative multimedia sendiri mengerjakan tugas dibidang 3 dimensi dan 2 dimensi. Beliau sendiri memiliki latar belakang pendidikan arsitektur di sebuah universitas swasta, UNIKA, di Semarang.

Dari kedua hal diatas dapat penulis jelaskan tugas keseharian dari creative services adalah :

- Menjadi pengolah konsep iklan dari klien - Menuangkan ide ke dalam sebuah visual

- Mengolah data dari klien ke dalam bentuk visual ataupun audio - Merancang konten iklan yang baik dan efektif untuk klien

4. Account executive services

Account executive atau sering disebut AE di dalam bidang kerja periklanan adalah satu divisi yang memiliki kemampuan untuk menjadi jembatan antara klien dengan agency periklanan. Di divisi ini terdiri dari Bapak Nur Maruffin yang merangkap juga sebagai HRD Brandconcept, Mbak Lala yuli, Mbak Yani trihandayani, serta Mbak Lies Liyani. Untuk Bapak Nur Maruffin sendri sebenarnya tidak memiliki latar belakang di dunia periklanan atau ekonomi. Beliau memiliki latar belakang pendidikan FMIPA Universitas Diponegoro. Namun dikarenakan memiliki kemampuan presentasi dan negosiasi yang baik, maka Artek Jakarta member kesempatan beliau menjadi AE di Brandconcept Communications Semarang. Mbak lala Yuli dan Mbak Yani Trihandayani sendiri memiliki latar pendidikan yang sama yaitu


(44)

administrasi dan kesekretarisan salah satu Universitas swasta Semarang. Biasanya Mbak Lala Yuli dan Mbak Yani Trihandayani tersebut mempunyai tugas menyiapkan proposal dan segala surat perjanjian untuk klien. Untuk Mbak Lies Liyani sendiri memiliki latar belakang ekonomi di Magister Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Beliau menangani tugas untuk klien-klien di bidang kesehatan.

Untuk tugas keseharian divisi account executive adalah sebagai berikut : - Sebagai penghubung antara klien dengan Brandconcept Communications - Melakukan presentasi tentang kerjasama yang dijalin antara Brandconcept

Communications dan klien

- Memberikan solusi masalah pemasaran klien

- Mendapatkan data-data dari klien sehubungan masalah periklanan yang diinginkan klien

- Merupakan ujung tombak dari agency periklanan karena tugasnya sangat erat sekali dengan banyak klien. Semakin baik presentasi dari account executive, maka akan semakin banyak jaringan klien yang diraih

- Menyediakan segala surat perjanjian kerjasama dan proposal untuk klien dan Brandconcept Communications sendiri

- Menyajikan konten iklan dari agency kepada klien - Menghadiri undangan pitching proyek iklan

5. Media services

Di media services sendiri kesehariannya sangat dekat sekali dengan surat kabar, radio, serta televisi Dimana setiap media tersebut akan diteliti oleh media services untuk memperoleh gambaran dimana, kapan, serta tanggungan biaya yang akan dibebankan kepada klien jika akan memasang di salah satu media tersebut. Di media services sendiri terdiri dari dua orang yaitu Mbak Tya Antari dan Mbak Maya.


(45)

xlv

- Menjadi tim yang meneliti media cetak dan elektronik

- Menyajikan data-data berupa frekuensi iklan, jangkauan, serta biaya anggaran dalam memasang iklan di media

- Sebagai negosiator dalam memasang iklan di media - Sebagai penghubung antara agency dengan media

- Mengkoordinir dan menyeleksi iklan yang akan tampil dan yang telah tampil, apakah sudah sesuai ukuran, durasi, warna, ataupun medianya - Membuat laporan anggaran yang kepada klien yang iklannya telah tayang

6. Account services

Dalam divisi ini sendiri terdiri dari lima pegawai. Yaitu Mas Juned, Ibu Indrawati, Mbak Nina, Ibu Ary, serta Mbak Nety. Secara garis besar divisi ini mengelola keuangan Brandconcept Communications. Dari penghasilan agency, pengeluaran agency, hingga hutang piutang agency. Secara terperinci dapat penulis jelaskan di bawah ini :

- Mengelola keuangan Brandconcept Communications

- Mengurusi masalah pembayaran listrik, pajak, serta pembelian fasilitas untuk Brandconcept Communications

- Membuat laporan keuangan setiap hari, yaitu pemasukan seta pengeluaran - Berhubungan dengan dinas-dinas terkait dengan pajak, listrik, dan lain

sebagainya

H. Klien-klien Brandconcept Communications

Dari Brandconcept Communications sendiri menangani klien dari sekitar Semarang, Jawa Tengah, hingga klien bertaraf nasional. Berkat tim yang solid dan handal dalam bekerja Brandconcept Communications telah menangani klien-klien antara lain :

1. PT. Ulam Tiba Halim


(46)

TV, Print ad, POS-TV. Dan POS-TV Comm (produksi dan placement) 2. PT. Jaya Prima Abadi

Kopi Luwak

Print Ad dan TV Comm 3. Hotel Grand Candi

Event, Print Ad, dan Company Profile 4. Duta Abadi Primantara

Florence Springbed, Kingkoil, dan Winner Print Ad 5. PT. Gratia Husada Farma

Hufagrip dan Hufalysin

TV Comm (produksi dan placement), Print Ad, Point of Purchase, dan Jingle Iklan

6. Primagama

Lembaga Pendidikan

Placement TV, Print Ad, dan Program TV 7. PT. Sukasari

Sirup dan Kecap Print Ad dan Jingle 8. PERTAMINA

Pelumas, Elpiji, dan BBM

Print Ad, Spanduk, Umbul-umbul, Merchandising, dan Point of Purchase 9. Sukun Group

Rokok

TV Comm, Event, Print Ad, dan Point of Purchase 10. Universitas Dian Nuswantoro


(47)

xlvii

I. Penghargaan

Dalam 32 tahun perjalanannya. Brandconcept Communications telah membuktikan kehandalannya. Bukti nyatanya addalah beberapa penghargaan kepada Brandconcept Communication. Penghargaan tersebut antara lain :

1. Gold medals for society service advertisement in Citra Pariwara Award 1996 2. Silver medals for society service advertisement in Citra Pariwara Award

1996

3. Bronze medals for billboard in the agenda of Semarang anniversary 2002 4. Bronze medals for billboard in the Pinasthika Widyaswara 2003

5. Gold medals for commercial brochure in the Pinasthika award 2005 6. Best photography in Pinasthika award 2005

I. Alamat Brandconcept Communications

Tempat : Brandconcept Semarang

Jl. Citarum Tengah E/6 Semarang Telpon (024) 354 0044

Faksimili (024) 354 1395

Email brandconcept04@yahoo.com


(48)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-1

a). Waktu dan Tempat

Periode tanggal 1 Maret 2010 – 5 Maret 2010 Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB

Brandconcept Communications Semarang

b). Posisi kerja

Creative Services (copywriter)

c). Deskripsi pekerjaan

- Mengerjakan revisi neon box Nakamura

- Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang

- Mengerjakan iklan kolom PT. Surya Mandiri-Logitech untuk tayang di harian Suara Merdeka

- Mengerjakan iklan baris lowongan pekerjaan sebuah perusahaan untuk tayang di Suara Merdeka

- Mengerjakan iklan baris Nusantara Sakti Motor untuk tayang di Suara Merdeka

d).Kesulitan atau Kendala

- Memposisikan sebuah tag line iklan kolom

- Menyunting artikel ke dalam Corel Draw untuk Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang


(49)

xlix

- Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan memberikan sebuah penekanan di dalam iklan kolom

f). Kemajuan yang Telah Dicapai

- Mampu menyunting artikel ke dalam Corel Draw untuk desain layout Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang

- Mampu mengerjakan iklan kolom dan iklan baris untuk muat di Suara Merdeka

g).Aktivitas Pekerjaan

Pada minggu pertama ini, penulis masih mencoba beradaptasi dengan suasana yang ada di kantor. Pertama kali penulis masuk magang, Pak Nur Maruffin menyambut saya dan memperkenalkan saya dengan beberapa pegawai kantor. Hal ini lumrah dilakukan pada mahasiswa yang magang di Brandconcpt Communications, agar mahasiswa yang magang mampu akrab dan bekerja sama dengan para karyawan kantor.

Setelah semua pegawai diperkenalkan, penulis langsung ditempatkan ke creative services yang kebetulan salah seorang di creative services keluar dari Brandconcpt Communications. Sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditinggalkan pegawai lama, dilimpahkan kepada penulis. Tentu hal ini membuat suatu tantangan baru bagi saya.

Hari pertama kala itu tidak cukup sibuk, karena di dalam sehari itu penulis hanya mengerjakan satu klien yaitu Nakamura yang memesan Neon Box kepada Brandconcpt Communications. Sehingga hari pertama tersebut penulis mengerjakan revisi Neon Box tersebut.

Selanjutnya pada hari kedua. Penulis mulai mendapatkan kepercayaan umtuk melayout majalah kesehatan Dinkes Semarang, INFOKES, edisi 26. Dimana saya harus menyunting beragam informasi kesehatan dari Dinkes Semarang untuk ditempatkan pada layout majalah dengan menggunakan Corel Draw. Waktu itu pimpinan perusahaan Brandconcept Communications


(50)

menjelaskan kepada penulis, sangat jarang sekali mahasiswa magang diberi kepercayaan mengerjakan majalah milik Dinkes Semarang tersebut. Mungkin hal tersebut dikarenakan pula ada salah seorang yang resign dari divisi creative services sehingga penulis harus mengerjakannya.

Majalah INFOKES tersebut disunting ke dalam Corel Draw dengan ukuran legal dan penulis haruslah menambahkan ilustrasi gambar yang mendukung. Ilustrasi gambar tersebut diambil dari internet yang memiliki akses gambar yang dapat dipergunakan secara luas atau gratis. Untuk kala itu, majalah INFOKES sedang mengangkat artikel kesehatan tentang bahaya kanker payudara, pengaruh gizi buruk, makanan sehat dan seimbang, serta informasi kesehatan tentang demam berdarah dan malaria.

Jika terdapat artikel yang kurang ilustrasi ataupun isi konten artikelnya, maka penulis harus mencari referensi tersebut di dunia maya ataupun sumber-sumber lain. Untuk pengerjaan majalah INFOKES edisi 26 ini penulis membutuhkan waktu 1,5 bulan, dikarenakan tidak langsung semua artikel yang dibutuhkan diberikan kepada Brandconcpt Communications. Namun secara berkala menunggu hasil olah artikel yang dipilih Dinkes Semarang.

Selanjutnya pada hari Jumat penulis mendapatkan pelajaran di dalam membuat iklan kolom. Iklan kolom ini biasanya berisi tentang promosi atau lowongan pekerjaan. Dimana iklan lowongan tersebut ditempatkan di harian Suara Merdeka. Pada waktu itu adalah iklan Nusantara Sakti dan iklan lowongan pekerjaan. Disini penulis mendapatkan sebuah pelajaran bahwa membuat iklan kolom hitam putih membutuhkan teknik khusus. Bagaimana cara menempatkan judul iklan di dalam kotak yang tidak lebih dari 4 cm (untuk iklan kolom 1x40 mmK) dimana untuk harian Suara Merdekan 1 kolom adalah 35.5 mm. Disini penulis dituntut cermat dan efisien dalam memasukkan pesan ke dalam kolom.


(51)

li

Lalu tidak sampai disitu saja, penulis mendapatkan kesempatan untuk menyimpan data itu ke dalam CD untuk selanjutnya di bawa ke Suara Merdeka. Disini hal-hal yang harus diperhatikan adalah tentang ukuran kolom, mampu tidaknya mata melihat pesan, serta jenis warnanya harus di cek lagi untuk mengurangi kesalahan pada waktu cetak ke surat kabar.

B. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-2

a). Waktu dan Tempat

Periode tanggal 8 Maret 2010 – 12 Maret 2010 Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB

Brandconcept Communications Semarang

b). Posisi kerja

Creative Services (copywriter)

c). Deskripsi pekerjaan

- Mengerjakan iklan kolom Nusantara Sakti

- Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang

- Mengerjakan iklan kolom lowongan pekerjaan untuk tayang di Suara Merdeka

- Mendesain spanduk untuk acara etnis Tionghoa - Scan dan cetak surat penawaran dari AE

- Membuat copywrite iklan federal

d).Kesulitan atau Kendala

- Penekanan pesan di dalam iklan kolom surat kabar

- Menyunting artikel dan menambahkan ilustrasi ke dalam Corel Draw untuk Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang


(52)

e). Cara yang telah dilakukan

- Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan memberikan sebuah penekanan di dalam iklan kolom dan memberikan dan mengedit ilustrasi ke dalam Corel Draw

f). Kemajuan yang Telah Dicapai

- Mampu menyunting artikel dan menambahkan ilustrasi ke dalam Corel Draw untuk desain layout Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang

- Mampu mengerjakan iklan kolom dan iklan baris untuk muat di Suara Merdeka yang memiliki muatan pesan yang jelas

g).Aktivitas Pekerjaan

Di minggu kedua ini, penulis masih dihadapkan dengan pekerjaan minggu lalu. Pada hari pertama penulis mendapatkan tugas menyelesaikan halaman selanjutnya majalah INFOKES Dinkes Semarang edisi 26. Disini penulis harus menyelesaikan beberapa lembar artikel yang baru saja diberikan AE kepada saya, yaitu Ibu Lies Liyani selaku pemegang kendali klien Dinkes Semarang tersebut. Untuk masalah menyunting artikel mungkin penulis tidak merasakan kesulitan, namun pada saat pengeditan ilustrasi gambar penulis sedikit kebingungan. Dimana gambar ilustrasi yang dberikan Dinkes Semarang jauh dari memadai. Lebih tidak jelas dan mungkin tidak bisa dibaca keterangan gambarnya. Atas kekurangan tersebut, pimpinan Brandconcept Communication, Bapak Adiyono Karto menyarankan saya untuk mengedit ulang ilustrasi tersebut. Dengan sedikit kesabaran tentunya ilustrasi tersebut dapat penulis selesaikan.

Hari selanjutnya penulis mendapatkan tugas lagi dari AE, Mbak Yani Trihandayani untuk menyelesaikan order baru iklan kolom Nusantara Sakti.


(53)

liii

Iklan yang akan dicetak ke harian Suara Merdeka ini menawarkan promo tentang produk Honda Blade dengan cicilan ringan.

Di hari yang sama penulis mendapatkan tugas lagi untuk menyelesaikan desain spanduk untuk perayaan ulang tahun seorang tokoh masyarakat etnis Tioghoa di Semarang. Dimana Bapak Nur Maruffin selaku pemegang klien memberikan tugas tersebut kepada penulis. Dalam hal ini penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti

Pada hari Kamis, penulis mendapat tugas dari Ibu Lies Liyani untuk melakukan pengetikan dan scanning surat penawaran. AE harus datang kepada creative services untuk menyetak surat tersebut karena di ruang AE tidak ada alat scanner, sehingga harus penulis sendiri yang mengerjakannya. Dan dari sini saya tahu benar bagaimana cara membuat surat penawaran kerjasama dengan klien dan penulisan formatnya.

Dihari Jumat, penulis harus bersinggungan lagi dengan iklan Federal. Sebuah pabrikan aksesoris sepeda motor memasang iklan di harian Suara Merdeka untuk menyebarkan promosinya. Di dalam hal ini penulis sedikit mengalami kendala. Karena iklan tersebut kliennya sangat sulit untuk diajak berkompromi tentang iklan yang telah creative services buat. Karena klien sendiri, Federal motor, memberikan begitu banyak konten iklan di dalam iklan kolom tersebut. Sehingga mungkin sangat tidak terlihat rapi jika para pembaca iklan kolom membacanya. Tidak kurang dari 5 kali iklan tersebut dikonsultasikan lewat email kepada klien namun tidak kunjung ada persetujuan dari klien tentang desain tersebut. Hal itu pun terjadi pada Art Director Brandconcept Communications yang sangat merasakan dampak dari klien aksesoris sepeda motor ini.

C. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-3

a). Waktu dan Tempat


(54)

Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB

Brandconcept Communications Semarang

b). Posisi kerja

Creative Services (copywriter)

c). Deskripsi pekerjaan

- Mengerjakan layout halaman Majalah INFOKES edisi 26 DINKES Semarang

- Mengonsep Iklan Layanan Masyarakat tentang Kanker Payudara - Mengerjakan iklan kolom Casa Java untuk harian Suara Merdeka

d).Kesulitan atau Kendala

- Proses layout halaman Majalah INFOKES DINKES edisi 26 Semarang yang beragam setiap masalah yang diangkatnya

- Memasukkan iklan yang kreatif dan pesan iklan yang baik ke dalam Iklan Layanan Masyarakat Dinkes Semarang dimana klien ini sangat sukar sekali menerima konsep iklan kreatif

e). Cara yang telah dilakukan

- Bertanya langsung dengan Art Director sehubungan dengan tata letak penomoran halaman INFOKES edisi 26 Dinkes Semarang serta desain layoutnya yang begitu variatif

- Brainstorming dengan Art Director untuk mengerjakan Iklan Layanan Masyarakat

f). Kemajuan yang Telah Dicapai

- Mengerti akan proses kreatif membuat iklan dari proses brainstorming hingga penyajian ke media cetak


(55)

lv

- Mampu menjadi jembatan klien dalam menuntaskkan brief Iklan layanan Masyarakat Kanker Payudara dimana creative services hendaknya harus memiliki kekuatan mengenali karakter setiap klien yang ditangani tentang selera iklannya dan bagaimana berkomunikasi dengan mereka

g).Aktivitas Pekerjaan

Di minggu ketiga ini lagi-lagi penulis mnyelesaikan pekerjaan majalah INFOKES 26 Dinkes Semarang. Yang pada hari tersebut penulis menyunting lagi artikel yang tiba dari Dinkes Semarang melalui AE, ibu Lies Liyani. Disini penulis tidak mendapatkan kesusahan lagi, dikarenakan sudah terbiasa dalam mengerjakan tugas tersebut di minggu-minggu sebelumnya.

Dan penulis mendapatkan kepercayaan untuk mengonsep iklan layanan masyarakat tentang pemeriksaan dini untuk mencegah kanker payudara. Disini penulis membuat satu iklan layanan masyarakat dan Pak Much. Noor Eva membuat juga satu iklan layanan masyarakat dengan tema yang sama untuk ditawarkan kepada Dinkes Semarang. Kesemuanya akan menjadi kover dalam majalah INFOKES 26 dinkes Semarang. Disini penulis mendapatkan pengalaman dalam membuat iklan layanan masyarakat. Dengan konsep menjauhi sifat pornografi dan kesan yang kurang etis, maka penulis membuat iklan layanan masyarakat seperti terlampir dalam lampiran TA ini. Namun sayang iklan tersebut tidak disetujui oleh klien, dikarenakan klien lebih condong untuk mengisi halaman kover dalam dengan iklan layanan masyarakat kusta. Padahal pihak tim creative services sendiri sangat menyukai iklan rancangan penulis yang unik dan jelas untuk menyuarakan program pemeriksaan kanker payudara. Hingga pak Art Director, Pak Much. Noor Eva berencana memotret model untuk memvisualisasikan iklan layanan masyarakat saya serta membawanya menjadi peserta festival iklan Yogyakarta. Namun sayang sekali klien merubah pola tema iklan layanan masyarakat yang akan diangkat di Dinkes Semarang. Dari hal tersebut penulis


(56)

sadar bahwa mengetahui dan mengerti keinginan klien sangatlah sukar. Dimana pengalaman berinteraksi dengan klien jauh-jauh hari, akan mempermudah cara penyampaian pesan tentang bagaimana selera klien dalam mengemas iklan.

Untuk tugas selanjutnya yang penulis selesaikan adalah iklan lowongan pekerjaan dari Casa Java. Perusahaan ini memasang iklan di suara merdeka dengan ukuran 2x40 mmK. Dimana 2 mmK suara Merdeka adalah 70 mm. Dan penulis membuat 3 desain alternative dngan warna hitam dan putih yang variatif. Setelah dikonsultasikan, iklan tersebut di acc dengan pilihan desain ke-3 seperti yang terlampir di lampiran TA ini.

D. Jabaran Pelaksanaan Magang Minggu ke-4

a). Waktu dan Tempat

Periode tanggal 22 Maret 2010 – 26 Maret 2010 Pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB

Brandconcept Communications Semarang

b). Posisi kerja

Creative Services (copywriter)

c). Deskripsi pekerjaan

- Mengonsep iklan layanan masyarakat tentang bahaya Kusta

- Membuat sign box untuk took oleh-oleh di pelabuhan Tanjung Mas Semarang

- Mengerjakan iklan kolom lowongan pekerjaan untuk harian Suara Merdeka


(57)

lvii

- Mengonsep iklan layanan masyarakat tentang kusta yang sopan dan tidak menimbulkan kesan menjatuhkan penderita kusta

- Mengedit visual untuk sign box toko oleh-oleh, karena gambar visualnya dari klien berresolusi rendah sehingga pada proses produksi akan mengalami kualitas cetak yang buruk

e). Cara yang telah dilakukan

- Brainstorming dengan bapak Adiyono Karto selaku pimpinan Brandconcept Communications serta Mas Much. Noor Eva selaku Art Director tentang mengemas iklan layanan masyarakat yang baik dan sopan untuk kusta

- Melakukan editing visual untuk sign box toko oleh-oleh di pelabuhan Tanjung Mas Semarang

f). Kemajuan yang Telah Dicapai

- Mengerti akan proses kreatif membuat iklan dari proses brainstorming hingga penyajian ke media cetak agar tidak menimbulkan kesan menjatuhkan bagi yang melihat iklan layanan masyarakat kusta tersebut - Bagaimana mengolah gambar yang baik agar pada waktu cetak tidak

menghasilkan gambar yang kurang tajam kualitasnya

g).Aktivitas Pekerjaan

Pada minggu keempat ini jadwal kerja tidak begitu padat di Brandconcept Communications. Hal ini sangat menguntungkna creative services untuk mengolah brief untuk iklan layanan masyarakat bagi Dinkes Semarang. Dan mulailah dari creative services mengolah brief yang ada tentang kusta. Saya sendiri pun menyampaikan gagasan kepada Bapak Adiyono karto selaku pimpinan Brandconcept Communications serta mas Much. Noor Eva selaku Art Director untuk tidak menyampaikan secara lugas


(1)

menciptakan iklan dari proses penerimaan brief hingga penempatan iklan di media dapat terlaksana dengan baik.

 Brandconcept Communications dapat menjadi kepercayaan klien Bukti hal tersebut adalah banyak klien yang datang ke Brandconcept Communications untuk mencari pemecahan masalah pemasarannya. Dan banyak dari klien tersebut adalah klien lama yang telah menjadi binaan Brandconcept Communications

 Brandconcept Communications selalu inovatif dalam membuat rancangan iklan

Dari hasil portofolio Brandconcept Communications sendiri, Brandconcept Communications selalu berupaya tampil inovatif. Dari banyaknya iklan yang dibuat dan ditempatkan di media. Tidak ada satupun yang tampil sama persis. Brandconcept Communications membuat rancangan iklan yang berbeda setiap ada klien yang membutuhkan jasa komunikasi pemasaran dari Brandconcept Communications.

 Jaringan media beriklan yang banyak mempermudah Brandconcept Communications untuk melakukan komunikasi pemasaran klien Media-media yang telah menjadi kepercayaan Brandconcept Communications untuk menempatkan iklan-iklan hasil rancangannya. Dari media lini bawah hingga media lini atas telah menjadi bukti Brandconcept Communications untuk melancarkan strategi komunikasinya.

 Brandconcept Communications berada di lokasi pusat ibukota Jawa Tengah

Hal ini menjadi keuntungan Brandconcept Communications untuk memantau situasi konsumen di wilayah provinsi Jawa Tengah pada khususnya dan akan menjadi sangat mudah untuk melihat kompetitor


(2)

dari Brandconcept Communications sendiri dlam menyediakan jasa periklanannya.

Dari kesemua aspek yang dimiliki Brandconcept Communications di atas. Telah menjadikan Brandconcept Communications salah satu pilihan para produsen atau klien di dalam menyelesaikan masalah pemasaran.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan magang kurang lebih 2 bulan di Brandconcept Communications Semarang serta mengikuti segala proses pekerjaan yang ada di sana. Penulis merasakan sesuatu dunia baru yang begitu dekat dengan diri penulis. Dunia yang mampu menciptakan sebuah tantangan baru pada diri penulis untuk terus berkembang memacu diri.

Dalam dua bulan magang, penulsi memperoleh kesimpulan :

 Sejatinya bisnis periklanan merupakan bisnis yang merangkum beberapa disiplin ilmu yang kemudian menjadi satuan kerja di periklanan. Disinilah perbedaan disiplin ilmu tersebut dapat menciptakan iklim kebersamaan dan kedekatan diantara satu anggota divisi di Brandconcept Communications Semarang.

 Masalah komunikasi antara agency, Brandconcept Communications Semarang dengan klien-kliennya adalah jembatan utama bagaimana bisnis periklanan Brandconcept Communications dapat berkembang. Begitupula dengan perusahaan-perusahaan periklanan lainnya. Dimana komunikasi yang terjalin antara kedua belah pihak, yaitu agency dan klien akan membuahkan krjasama dan kepercayaan diantaranya. Tentunya diimbangi final process materi iklan yang baik dan mampu memecahkan masalah klien.

 Masalah komunikasi tersebut tidak hanya terjadi antara klien dengan agency Brandconcept Communications Semarang. Namun juga antara materi iklan dan target audience. Bagaimana memperoleh perhatian target audience atau sering kita sebut konsumen. Dengan cara seperti apakah yang cocok untuk setiap lapisan konsumen dan seberapa efektifkas pesan komunikai dalam iklan tersebut dapat membujuk serta mempengaruhi perilaku konsumen.


(4)

Jika sebuah agency periklanan tidak dapat mempertahankan salah satu dari diatas. Kemungkinan besar agency periklanan tersebut akan mengalami kemunduran. Kemunduran tersebut mungkin dapat berupa kurangnya kepercayaan klien dengan agency, menurunnya pendapatan agency periklanan, atau hilangnya integritas suatu agency periklanan.

B. Saran

Setelah penulis melaksanakan program Kuliah Kerja Media tersebut, penulis dapat merasakan beberapa kendala-kendala yang hadir saat penulis ada di Brandconcept Communications. Dan penulis dapat memberikan saran-saran bagi angkatan sesudah penulis dan Diploma 3 FISIP UNS jurusan Komunikasi Terapan sebagai lembaga belajar penulis untuk :

a) Untuk Brandconcept Communications

Sarana dan prasarana di Brandconcept Communications Semarang cukup lengkap dengan komputer berteknologi terkini, jaringan internet yang cepat, serta telepon untuk media komunikasi yang sangat baik. Namun disayangkan untuk proses penciptaan iklan, Brandconccpet Communications belum memiliki studio indoor sendiri untuk proses fotografi iklannya. Sehingga harus memotret diluar ruangan untuk iklan yang diinginkan. Padahal sumber daya manusia di Brandconcept Communications Semarang sangat mendukung.

b) Untuk D3 Komunikasi Terapan jurusan Periklanan

 Kurang begitu leluasa untuk mendalami peralatan pengolah dan pencipta gambar. Dari peminjaman kamera yang sangat pendek waktu pinjamnya, tidak dapat mencoba kamera video jika tidak ada tugas dari dosen. Sehingga kesemuanya akan menghambat proses pengenalan dan pendalaman jenis-jenis alat bantu di periklanan. Memperbanyak studi kasus untuk bidang jurusan periklanan meliputi human relations yang


(5)

berguna untuk menjembatani komunikasi antara klien dan agency dan studi kasus untuk menciptakan sebuah ide yang diangkat ke dalam materi iklan

 Melakukan seminar dan workshop periklanan dengan menghadirkan tokoh-tokoh praktisi periklanan ke FISIP UNS hal tersebut dapat menjadikan sebuah moment bagi mahasiswa periklanan D3 FISIP UNS untuk memantapkan dirinya ke jurusan periklanan dan sebagai pencerahan kepada mahasiswa jurusan periklanan

 Mengembangkan unit kerja mahasiswa di bidang periklanan. Hal tersebut nantinya akan menjadikan sebuah forum diluar mata kuliah dan menjembatani mahasiswa untuk menerapkan studi yang dipelajari dibangku perkuliahan dan secara langsung dosen ataupun program studi komunikasi terapan dapat mengawasi unit kerja tersebut

 Memotivasi mahasiswa untuk mengikuti berbagai event-event periklanan seperi caraka Festival Kreatif, Pinasthika Award, serta beberapa event-event untuk mahasiswa periklanan. Sehingga disitulah para mahasiswa jurusan periklanan D3 Fisip UNS mampu melihat seberapa besarkah kemampuan mereka untuk berkompetisi dalam membuat materi iklan yang dilombakan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

A Shimp, Terence. 2003. Advertising Promotion and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications sixth edition. New York. Thomson South Western

Bendinger, Bruce. 1993. The Copy Workshop.

Jeffkins, Frank. 1997. Periklanan edisi ke-3. Jakarta. Erlangga Khasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan. Jakarta. Temprint Mulyana, Deddy.2002. Komunikasi Efektif. Bandung.Rosda

Wilmhurst, John. 1998. The Fundamentals of Advertising. Great Britain. MPG Books Ltd, Bodmin, Cornwall

Winarno, Bondan. 2008. Rumah Iklan. Jakarta. Kompas Majalah

PPPI Pengda DIY dan Kedaulatan Rakyat. 2008.Majalah Tahunan Pinasthika “Jangan mau dirayu orang iklan”.Yogyakarta.PPPI Pengda DIY Websites