xxx -
Jangkauan luas Televisi kini telah merambah daerah-daerah terpencil. Dimana setiap
daerah telah didirikan pemancar dan penerus gelombang televisi Sehingga arus informasi audio visual dapat diterima hingga pelosok
desa yang memiliki pesawat televisi. -
Menjangkau masyarakat heterogen Semua kalangan dapat menikmati siaran televisi. Dari muda hingga
tua serta berbagai kalangan. Keanekaragaman stasiun televisi telah memberikan andil tersendiri kepada agency periklanan untuk mampu
menempatkan iklannya di spot dan waktu tertentu. -
Mahal Untuk pembuatan iklan audio visual dibutuhkan ahli-ahli yang
professional serta alat-alat canggih. Tentunya semua akan berakibat pada proses produksi yang mahal hingga penempatan iklan di media
televisi yang membutuhkan anggaran begitu besar. Sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar atau orang-orang yang memiliki budget
besar yang dapat menyisipkan iklannya di televisi. -
Proses produksi rumit Untuk membuat konten iklan audio visual dibutuhkan pekerja iklan
yang handal serta mengerti akan proses dalam pembuatan iklan audio visual tersebut. Serta dengan bantuan alat-alat yang canggih untuk
merekam adegan iklan yang diinginkan oleh klien tertentu
13
.
K. Menilai Efektifitas Kampanye Iklan
Setelah semua aspek tersebut di atas dilakukan dalam membuat kampanye komunikasi iklan. Maka hal selanjutnya adalah menilai seberapa
sukses iklan yang telah dibuat untuk menarik konsumen. Hal tersebut
13
Catatan kuliah Perencanaan Media
xxxi mungkin sangat sulit dilakukan dalam menilai seberapa besar tingkat
kesuksesan dan efektifitas dalam beriklan. Namun dapat diambil beberapa langkah diantaranya adalah :
a. Dapatkah iklan mendongkrak pembelian konsumen ? Iklan haruslah dapat memberikan sebuah keputusan untuk membeli
produk kepada konsumen, setelah iklan tersebut mampu memberikan kelebihan produk yang ditawarkan, agar para konsumen mengambil
keputusan dan pada akhirnya loyal pada produk yang diiklankan. Sehingga pada akhirnya pada jangka waktu tertentu, konsumsi produk
pada iklan semakin meningkat. Peningkatan konsumsi produk bukan berarti iklan sebagai alat
peningkatan konsumtivisme,hal tersebut didasari pada kutipan praktisi periklanan Yogyakarta, M. Arief Budiman, S. Sn, Director PT Petakumpet
Creative Network. “Iklan yang dihasilkan agency haruslah jujur. Harus sesuai dengan hati
nurani content dan kenyataan context. Baik what to say-nya maupun how to say-nya. Yang ini tolong jangan ditawar. Seartistik atau sesukses
apapun, iklan yang tidak jujur akan berakibat buruk tidak saja bagi audiens tetapi juga buat kreator dan kliennya. Jika fondasinya salah,
bangunan semegah apapun yang berdiri di atasnya takkan bertahan lama. Iklan yang dibuat dengan kejujuran hati akan berkomunikasi dengan
landasan kepercayaan tertinggi. Pesannya akan meresap di lubuk hati, tidak sekedar berhenti di panca indera semata.
Yang kedua perlunya iklan penyadaran tentang konsumtivisme. Jika keburukan diiklankan begitu membabi buta, maka kesederhanaan dan
kebersahajaan hidup pun sebaiknya dipromosikan dengan cara tepat. Iklan itu tergantung siapa yang ada di baliknya: inilah pekerjaan rumah kita
semua. Iklan itu – sekali lagi menurut saya – sifatnya netral. Seperti harta,
kekuasaan atau ilmu pengetahuan. Kalau digunakan sesuai aturan, tentu positif hasilnya
14
”. b. Dapatkah iklan menanamkan image pada diri konsumen?
14
PPPI Pengda DIY dan Keaulatan Rakyat. Majalah Tahunan Pinasthika 2008 Asah Nyali Jadilah Juara Sejati, Jangan Mau Dirayu Orang Iklan .Halaman 54-55
xxxii Kampanye iklan di berbagai media diharapkan agar mampu membujuk
konsumen serta konsumen memiliki kepahaman tentang image produk yang diiklankan. Semisal adalah kampanye iklan teh botol Sosro yang dari
awal dikampanyekan hingga sekarang, konsumen Indonesia paham bahwa teh botol itu tidaklah jauh dari Sosro. Strategi komunikasi iklan Sosro pun
berusaha mendekati hati konsumen dengan tag linenya “apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro”. Begitu pula untuk air mineral
merk Aqua yang imagenya telah menjadi brand image air mineral konsumen Indonesia. Banyak konsumen Indonesia menyebut air mineral
merk lain dengan aqua. Misal adalah Aqua merk Aquades. Hal inilah yang diharapkan dari kampanye iklan mampu mempengaruhi kosnumen dalam
jangka waktu yang panjang. c. Apakah kampanye iklan mampu mempengaruhi aspek kognitif,
behavioral, dan afektif konsumen Mempengaruhi pikiran dalam diri konsumen. Lalu menimbulkan
keinginan untuk membeli produk yang diikliankan. Serta jika merasa sudah memenuhi keinginan konsumen maka akan bertindak untuk
membeli. d. Pengaruh kampanye iklan haruslah dapat meningkatkan minat pembelian
terhadap konsumen Kampanye iklan yang baik komunikasinya haruslah mampu
mempengaruhi minat terhadap suatu produk. Minat tersebut hadir jika komunikasi kampanye iklan secara lugas dan jujur mampu
mendeskripsikan segala sesuatu jawaban yang dibutuhkan konsumen terhadap produk. Semisal adalah keuntungan dari produk kecantikan
memuluskan kulit. Merupakan suatu jawaban yang dinanti-nanti konsumen wanita dalam menghaluskan kulit mereka selama ini. Sehingga
tumbuhlah minat dari konsumen untuk membeli manfaat produk yang diiklankan.
xxxiii e. Iklan dapat berhasil jika strategi iklan yang tepat dan bermutu
Strategi iklan yang baik akan memenangkan hati konsumen. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan hadiah-hadiah menarik di dalam pembelian
suatu produk yang diiklankan atau dengan strategi pemasaran yang baik. Semisal dengan personal selling penjualan langsung kepada konsumen
serta mungkin dapat dilakukan dengan menciptakan daya tarik khusus yang akan digunakan dalam kampanye pemasangan iklan. Daya tarik iklan
harus memiliki tiga sifat yakni meaningful berarti, believable dapat dipercaya dan distinctive khas.
Hal-hal tersebut di atas mungkin dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai seberapa besar tingkat efektifitas kampanye iklan dalam membuat
brand image suatu produk hingga para konsumen dapat tertarik dan pada akhirnya memenangkan hati kosnumen. Walaupun ada cara lain yang
lebih akurat dari pada cara tersebut diatas yaitu dengan riset
15
.
15
Catatan kuliah Riset Pasar
xxxiv
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Tritunggal Mitra Sejati dengan call sign Brandconcept
Communications merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang periklanan yang berada di pusat ibukota Jawa Tengah, yaitu kota Semarang.
Perusahaan yang terdaftar sebagai anggota PPPI Pengda Jawa Tengah dengan nomor anggota JTH.AA.74.002 ini pada tahun 1978 di Semarang dengan call
sign Artex Adv. Lalu harus berganti nama dengan Artek dikarenakan nama perusahaan yang belakang mempunyai kata ex adalah nama perusahaan tekstil
kala itu. Dan lama-kelamaan berkembang sangat bagus, maka Artek membuka cabang di Jakarta untuk mengembangkan kegiatan periklanannya. Tidak hanya di
Jakarta, namun di Surabaya pun Artek berusaha mengembangkan bisnis periklanannya. Kesemuanya terjadi kira-kira di tahun 1990-an.
Dikarenakan alasan khusus yaitu memudahkan manajemen perusahaan. Nama Artek Semarang digantilah dengan nama Trust. Dan pada akhirnya harus
diganti lagi pada tahun 2000 hingga kini dengan Brandconcept Communications. Untuk Artek Jakarta dan Surabaya tetap sama tidak berganti nama. Manajemen
perusahaan yang ditangani oleh para ahli dibidang periklanan dan pemasaran membuat Brandconcept Communications Semarang melaju kencang di dalam
melancarkan strategi periklanan modernnya.
B. Visi dan Misi Brandconcept Communications
Adapun visi dan misi yang diemban perusahaan Brandconcept Communications adalah sebagai berikut :