15
7. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam tesis ini adalah metode penelitian hokum dengan pendekatan perbandingan. Pendekatan perbandingan
dilakukan dengan mengadakan studi perbandingan hukum.
36
Perbandingan hukum merupakan suatu metode studi dan penelitian hukum.
37
Perbandingan hukum bersifat deskriptif, bertujuan
mendapatkan informasi dan perbandingan hukum terapan yang mempunyai
sasaran tertentu.
Misalnya, keinginan
untuk menciptakan keseragaman hukum dagang.
38
Ruang lingkup
perbandingan hukum dapat dibatasi pada penyelidikan secara deskriptif.
39
Hasil penelitian dianalisis atau diterapkan pada situasi konkret.
40
Perbandingan hukum merupakan suatu ilmu bantu bagi ilmu hukum dogmatik, Berfungsi menimbang dan menilai aturan-
aturan hukum dan putusan-putusan pengadilan yang ada pada suatu system hukum dengan sistem hukum lain.
41
36
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Media Prenada Group, Jakarta, 2005, hlm. 172-177.
37
G.W. Paton, A Textbook of Jurisprudence, English Language Book Society, Oxford University Press, London, 1972, hlm. 42.
38
Ibid.
39
Ibid.
40
Ibid.
41
P.van Dijk, Van Apeldoorn’s Inleiding tot de Studie van het Nederlands Recht, Tjeenk-Willink, 1985, hlm. 453.
16
Studi perbandingan hukum merupakan kegiatan untuk membandingkan hukum suatu negara dengan negara lain atau
hukum dari suatu waktu tertentu dengan hukum dari waktu yang lain.
42
Di samping itu juga membandingkan suatu putusan pengadilan yang satu dengan putusan pengadilan lainnya untuk
masalah yang sama. Kegiatan ini bermanfaat bagi penyingkapan latar belakang terjadinya ketentuan hukum tertentu untuk masalah
yang sama dari dua negara atau lebih. Penyingkapan ini dapat dijadikan rekomendasi bagi penyusunan atau perubahan perundang-
undangan.
43
Melakukan perbandingan harus mengungkapkan persamaan dan perbedaan. Persamaan diantara perundang-undangan beberapa
negara yang diperbandingkan mungkin saja terjadi. Karena adanya persamaan sistem hukum yang dianut oleh negara-negara tersebut
walaupun dari segi perkembangan ekonomi dan politik mungkin bebeda. Sebagai contoh misalnya, persamaan antara Hukum
Malaysia dan Hukum Inggris atau persamaan antara Hukum Indonesia dan Belanda. Baik Malaysia dan Inggris maupun
Indonesia dan Belanda secara ekonomis tidak dapat diperbandingkan
42
Dalam tulisan ini membandingkan hukum dari waktu ke waktu masuk ke dalam perbincangan Pendekatan Historis.
43
Peter Mahmud Marzuki, Loc. Cit.
17
karena secara ekonomis Inggris dan Belanda lebih maju
dibandingkan Malaysia dan Indonesia yang juga maju namun berbeda. Akan tetapi dilihat dari sistem hukum, hukum Malaysia
mewarisi sistem hukum Inggris, sedangkan Indonesia mewarisi sistem hukum Belanda. Oleh karena itulah doktrin-doktrin hukum
yang berlaku di Inggris berlaku juga di Malaysia. Begitu juga halnya doktrin-doktrin hukum yang berlaku di Belanda juga diadopsi di
Indonesia disesuaikan dengan kontrak, yaitu pancasila. Di dalam perkembangannya mungkin saja baik Malaysia maupun Indonesia
mengadopsi doktrin-doktrin lain selain yang sudah ada, atau bahkan menggabungkan doktrin yang timbul dari hukum kebiasaan yang
merupakan refleksi dari volksgeist.
44
Perbandingan juga dapat dilakukan di antara negara-negara dengan sistem hukum bebeda tetapi mempunyai tingkat
perkembangan ekonomi yang hampir sama, seperti yang dilakukan oleh Fisseha-Tsion Manghistu yang membandingkan perundang-
undangan di bidang fiskal atau royalti negara-negara Amerika Latin, Asia, dan Asia Tenggara, serta negara-negara Afrika. Perbandingan
hukum juga dapat dilakukan tanpa melihat sistem hukum maupun
44
Ibid.
18
tingkat perkembangan ekonomi, melainkan hanya melihat subtansinya yang merupakan kebutuhan secara universal, misalnya:
money laundering, perdagangan secara elektronik, kejahatan narkotik, dan persaingan usaha. Dalam melakukan penelitian hukum
di bidang-bidang tersebut, peneliti dapat melakukan perbandingan undang-undang beberapa negara yang mengatur masalah-masalah
tersebut. Sudah barang tentu, latar belakang yang melandasi masing- masing undang-undang tidak sama, tetapi dapat diduga adanya
persamaan doktrin yang digunakan di dalam masing-masing undang- undang tersebut.
45
Perbandingan dipilih sebagai pendekatan dalam penelitian ini atas pertimbangan bahwa studi terhadap dua system
hukum maka harus dilakukan perbandingan.
8. Pertanggungjawaban Sistematika