21
tertentu. Kedua evaluasi sumatif yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran suatu program kegiata belajar berakhir. Evaluasi
formatif digunakan sebagai alat penilai proses mengajar suatu unit bahan pelajaran tertentu. Sedangkan evaluasi sumatif bermanfaat
untuk menilai hasil pencapaian peserta didik terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu seperti catur wulan,
semester dan akhir tahun pelajaran.
2. Teori Persepsi a. Pengertian Persepsi
Menurut Bimo Walgito 1993 menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yang
merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus melalui alat reseptor. Proses tersebut tidak berhenti sampai disitu, pada umumnya
stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf, dan proses selanjutnya adalah proses persepsi. Karena itu
proses persepsi tidak bisa lepas dari proses penginderaan, karena proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya
proses persepsi. Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan sehingga individu menyadari apa
yang diinderanya. Teori medan menurut Lewin yang dikutip oleh Wasidi 1991
menyatakan bahwa
persepsi adalah
proses mengumpulkan,
menyeleksi, mengorganisasi, serta menginterpretasikan informasi.
22
Persepsi tidak lain adalah pemberian arti terhadap suatu kenyataan sosial.
Persepsi menunjukkan adanya
aktivitas mengindera,
menginterpretasikan, dan memberi penilaian terhadap obyek fisik maupun sosial. Pengideraan tergantung pada stimulus fisik maupun
stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau
informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini
dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium Slameto, 1991:104. Menurut Jalaludin Rakhmat
2004 persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh individu. Persepsi adalah gambaran atau pandangan orang sebagai
hasil kesadaran dalam memahami atau mengamati dunia di luar diri seseorang. Dikatakan bahwa persepsi merupakan proses pengamatan
seseorang terhadap sesuatu yang terkaji di lingkungan tersebut Dali Gulo, 1984.
Persepsi dapat didefinisikan pula sebagai tanggapan yang diberikan individu setelah mengadakan pengamatan atau setelah
mendapatkan stimulus. Dengan kata lain persepsi bisa juga diartikan sebagai proses interaksi dengan lingkungan yang dimulai dari tahap
pengumpulan informasi, seleksi, kombinasi yang diorganisasikan sampai dengan tahap interpretasi.
23
Persepsi terhadap suatu objek akan berbeda pada masing- masing individu tergantung pada pengalamannya, proses belajar,
sosialisasi, cakrawala dan pengetahuannya masing-masing individu tentang objek tersebut. Hal ini sependapat dengan Adriyanto 2003
yang menyatakan persepsi bersifat subyektif karena bukan sekedar penginderaan, prestasi kita terhadap dunia nyata merupakan olahan
semua informasi yang dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan pengalaman kita. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan
suatu pandangan atau tanggapan individu terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh pengalaman, proses
belajar atau sosialisasi pengetahuan dan cakrawala individu tentang objek tertentu.
Berdasarkan pengetian dan pendapat para ahli yang telah dipaparkan diatas tentang persepsi, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa persepsi adalah tanggapan atau pandangan seseorang terhadap informasi suatu objek yang dipengaruhi penginderaannya, lingkungan,
dan pengalaman sehingga dapat memberikan makna sebagai hasil dari pengamatan. Seseorang mempersepsikan sesuatu karena mengamati,
sehingga timbul suatu kesan pada dirinya dan akan memberikan tanggapan terhadap obyek yang diterimanya.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Persepsi